Anda di halaman 1dari 14

PENTINGNYA PROGRAM PENGEMBANGAN KARYAWAN BAGI

KEMAJUAN PERUSAHAAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : FRANSISKA RIZKY MARTINA

NIM : 22.12.00004

PROGDI : MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RAJAWALI PURWOREJO

TAHUN ANGKATAN 2022/2023


PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya sehingga
makalah yang berjudul “Pentingnya Program Pengembangan Karyawan Bagi Kemajuan
Perusahaan” dapat selesai pada waktu yang tepat. Penulisan makalah ini diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen SDM. Penulis menyadari sangatlah
sulit bagi penulis untuk menyelesaikan makalah ini tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak sejak penyusunan ide sampai dengan terselesaikannya makalah ini. Bersama
ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Rajawali Purworejo yang telah bersedia


memberikan sarana prasarana untuk penyusunan makalah
2. Ibu Anes Arini S.E, MM.Par selaku dosen dari mata kuliah Manajemen
SDM yang telah memberikan ilmu tentang konsep Manajemen SDM.
3. Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberi dukungan moral maupun
material
4. Serta pihak lain yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu atas
bantuannya secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini berguna bagi kalangan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Rajawali Purworejo bahkan masyarakat luas.

Purworejo, Juni 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................................i

PRAKATA..........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1


1.2 Perumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A. Pengertian Pengembangan Karyawan...............................................................3


B. Tujuan Pengembangan Karyawan.....................................................................4
C. Dampak Yang Terjadi Jika Tidak Ada Pengembangan Karyawan...................5
D. Metode Pengembangan Karyawan....................................................................6
E. Tolak Ukur Pengembangan Karyawan..............................................................7

BAB III PENUTUP.............................................................................................................9

A. Kesimpulan........................................................................................................9
B. Saran..................................................................................................................9

DAFTAR PUSAKA............................................................................................................10

TANYA JAWAB................................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG

Perkembangan dan pertumbuhan perusahaan mempersyaratkan ketersediaan SDM yang


handal. Upaya menyediakan sumber daya tersebut dapat diperoleh melalui peningkatan kualitas
sumberm daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualifikasi menurut kebutuhan
perusahaan dapat diperoleh melalui program pelatihan dan pengembangan karyawan. Pelatihan
dan pengembangan karyawan meupakan faktor yang mendorong tercapainya kompetensi
karyawan sehingga dapat memberikan kinerja terbaik pada perusahaan.
Perusahaan perlu mengidentifikasi kebutuhan organisasi sehingga perusahaan dapat
menerapkan jenis program latihan dan pengembangan yang akan diberikan oleh individu dalam
organisasi. Kesesuaian kebutuhan organisasi dan tugas dengan program pelatihan dan
pengembangan karyawan akan mendukung peningkatan kompetensi karyawan.
Program pelatihan dan pengembangan karyawan dapat meiingkatkan keterampilan,
pengetahuan, dan pengalaman karyawan terhadap pekerjaannya. Karyawan yang memiliki
kompetensi terhadap pekerjaannya akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti tahapan
jenjang karir dan akan mencapai jenjang karir yang baik. Kegiatan dalam pengembangan
karyawan bertujuan untuk mempersiapkan karyawan agar dapat menyesuaikan diri terhadap
tugasnya. Pengembangan karyawan memberi kesempatan kepada karyawan untuk bersosialisasi
terhadap tugas dan lingkungannya, dengan demikian program pelatihan dan pengembangan
memberi peluang terhadap karyawan agar dapat berperan dalam suatu perusahaan.

1
I.2 Perumusan Masalah
A. Apa itu pengembangan karyawan
B. Tujuan dari pengembangan karyawan bagi suatu perusahaan
C. Dampak yang terjadi jika tidak ada pengembangan karyawan
D. Metode Pengembangan Karyawan
E. Tolak Ukur Pengembangan Karyawan

1.3 Tujuan
A. Menjelaskan tentang pengembangan karyawan
B. Menjelaskan tujuan dari pengembangan karyawan bagi suatu perusahaan
C. Menganalisis yang terjadi jika tidak ada pengembagan karyawan
D. Menjelaskan metode-metode pengembangan karyawan
E. Menganalisis Tolak Ukur Pengembangan Karyawan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengembangan Karyawan

Pengertian pengembangan karyawan adalah suatu usaha untuk meningkatkan


kemampuan teknis teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan pelatihan. Karyawan baru biasanya telah
memiliki pendidikan dan latihan dasar yang diperlukan. Hal itu mereka dapat dari suatu
sistem pendidikan dan pengalaman yang berbuah kemampuan dan kecakapan tertentu.
Manajer harus memulai dengan kondisi yang sekarang untuk membuat karyawan lebih
produktif. Latihan dan pengembangan karyawan bertujuan untuk memperbaiki efektifitas
kerja untuk mencapai tujuan. Latihan digunakan untuk memperbaiki penguasaan
ketrampilan-ketrampilan dan teknik peleksanaan pekerjaan tertentu.
Pengembangan meliputi peningkatan kemampuan, sikap dan sifat kepribadian.
Pengembangan dapat terjadi secara formal atau informal. Pengembangan karyawan
sangat dibutuhkan bagi individu atau organisasi. Akibat dari pertumbuhan dan
perkembangan organisasi adalah organisasi harus mengeluarkan biaya pengembangan
karyawannya, dan juga ‘harga’ yang harus dibayar karena pemborosan, pekerjaan yang
buruk, keluhan dan rotasi karyawan. Hasil dari pengembangan adalah meningkatkan
kepuasan kerja karyawan, karyawan menjadi lebih percaya diri, dan juga memberi nilai
tambah bagi masyarakat dan rekan kerja.

3
B. Tujuan dari Pengembangan Karyawan

Tujuan diselenggarakan pengembangan kerja/karyawan yaitu diarahkan untuk


membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan
kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan. Adapun tujuan-tujuannya sebagai berikut:

1. Memperbaiki kinerja karyawan-karyawannya yang bekerja secara tidak


memuaskan karena kekurangan keterampilan merupakan calon utama pelatihan,
kendatipun tidak dapat memecahkan semua masalah kinerja yang efektif, program
pelatihan dan pengembangan yang sehat sering berfaedah dalam meminimalkan
masalah ini.
2. Memuktahirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi.
Melalui pelatihan, pelatih memastikan bahwa karyawan dapat megaplikasikan
teknologi baru secara efektif.
3. Mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar kompoten dalam
pekerjaan.
4. Membantu memecahkan masalah orperasional. Para manejer harus mencapai
tujuan mereka dengan kelangkaan dan kelimpahan sumber daya kelangkaan
sumberdaya finansial dan sumberdaya teknologis manusia (human tecnilogical
resourse), dan kelimpahan masalah keuangan, manusia dan teknologis.
5. Mempersiapkan karyawan untuk promosi satu cara untuk menarik, menahan, dan
memotivasi karyawan adalah melalui program pengembangan karir yang
sistematis. Pengembangan kemampuan promosional karyawan konsisten dengan
kebijakan sumberdaya manusia untuk promosi dari dalam: pelatihan adalah unsur
kunci dalam sistem pengembangan karir.

4
C. Dampak yang terjadi jika tidak ada pengembangan karyawan

Setiap perusahaan pasti akan membutuhkan karyawan yang kompeten untuk


meningkatkan laba perusahaan. Karenanya, pelatihan merupakan proses yang akan mendidik dan
melatih setiap karyawan dari segi sikap dan keterampilannya agar mampu bertanggungjawan
dengan pekerjaannya.

Berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yaitu keseluruhan


kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja,
produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu
sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Dengan kata lain pentingnya
meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan akan banyak membawa manfaat tidak hanya
bagi keryawan itu sendiri tapi juga untuk perusahaan.

Adanya pelatihan dapat mengurangi resiko tingkat karyawan yang akan resign yang
tentunya bisa meningkat karena karyawan akan merasa jenuh dan tidak dihargai oleh perusahaan,
juga dapat menjadi salah satu solusi yang efektif untuk meningkatan kemampuan karyawan dan
membawa keuntungan bagi perusahaan. Selain harus menentukan pelatihan apa yang cocok dan
dibutuhkan karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka, perusahaan juga perlu melakukan
pelatihan secara berkesinambungan sehingga diharapkan terbentuklah karyawan yang
professional dan berkualitas.

Terdapat beberapa dampak yang mungkin akan timbul jika perusahaan memilih untuk tidak
melakukan pelatihan kepada karyawan diantaranya yaitu :

 Kurangnya loyalitas karyawan terhadap perusahaan.


 Kinerja serta produktivitas karyawan tidak akan berkembang bahkan menurun.
 Terjadi banyak kesalahan dalam bekerja yang dirasakan oleh karyawan dan perusahaan.
 Hasil kerja dari karyawan menjadi jauh bahkan tidak memenuhi standar kerja perusahaan.
 Dapat timbul rasa tidak puas karyawan kepada perusahaan ataupun sebaliknya yang
berakibat saling menyalahkan satu sama lain.
 Pengetahuan tentang tekhnologi dan hal-hal terkait perkembangan ilmu pengetahuan
terbaru menjadi kurang

5
Pelatihan kerja merupakan suatu proses yang sangat penting dalam menyediakan tenaga kerja
yang kompeten untuk memenuhi kebutuhan standar produksi. Tentunya akan berdampak positif
pada kinerja perusahaan apabila memiliki tenaga kerja yang kompeten. Sayangnya masih banyak
perusahaan yang belum cukup menyejahterakan kebutuhan peningkatan kinerja karyawannya
dengan pelatihan. Kesenjangan antara kebutuhan besar karyawan tentang pelatihan dengan
fasilitas penyedia layanan pelatihan perusahan saat ini dapat diatasi salah satunya adalah dengan
pelatihan berbasis e learning yang saat ini juga sudah marak digunakan karena sudah
mempertimbangkan perkembangan tekhnologi serta efektivitasnya untuk digunakan perusahaan
saat ini.

D. Metode Pengembangan Karyawan

Pelaksanaan pengembangan (training and education) harus didasarkan pada metode-metode


yang telah ditetapkan dalam program pengembangan perusahaan. Progaram pengembangan
ditetapkan oleh penanggung jawab pengembangan, yaitu manajer personalia dan atau suatu tim.
Dalam program pengembangan telah ditetapkan sasaran, proses, waktu, dan metode
pelaksanaannya. Supaya lebih baik program ini hendaknya disusun oleh manajer personalia dan
atau suatu tim serta mendapat saran, ide, maupun kritik yang bersifat konstrutif. Metode-metode
pengembangan harus didasarkan kepada sasaran yang ingin dicapai. Latihan/taraining diberikan
kepada karyawan operasioal, sedangkan pendidikan/education diberikan kepada karyawan
manajerial.

 Metode Latihan atau Training

Metode latihan harus berdasarkan kepada kebutuhan pekerjaan yang tergantung pada beberapa
faktor, yaitu waku, biaya, jumlah peserta, tingkat pendidikan dasar peserta, latar belakang
peserta, dan lain-lain.

 Metode Pendidikan/Education

Metode pendidikan dalam arti sempit yaitu untuk meningkatkan keahlian dan kecakapan manajer
memimpin para bawahannya secara efektif. Seorang manajer yang efektif pada jabatannya akan

6
mendapatkan hasil yang optimal. Hal inilah yang memotivasi perusahaan memberikan
pendidikan terhadap karyawan manajerialnya.

E. Tolak Ukur Pengembangan Karyawan

Metode pengembangan (development) yang diterapkan perlu diukur apakah baik atau tidak.
Metode pengembangan dikatakan baik jika mencapai sasaran sesuai dengan yang diinginkan,
yaitu dapat meningkatkan kualitas karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya. Dengan
pengukur metode, kita dapat menarik kesimpulan apa perlu diganti atau hanya perlu
disempurnakan saja. Indikator-indikator yang diukur dari metode pengembangan yang
diterapkan antara lain, sebagai berikut:

1. Prestasi kerja karyawan

Apabila prestasi kerja atau produktivitas kerja karyawan setelah mengikuti pengembangan, baik
kualitas maupun kuantitas kerjanya meningkat maka berarti metode pengembangan yang
ditetapkan cukup baik. Tetapi jika prestasi kerjanya tetap, berarti metode pengembangan yang
dilakukan kurang baik, jadi perlu diadakan perbaikan.

2. Kedisiplinan karyawan

Jika kedisiplinan karyawan setelah pengembangan semakin baik berarti metode pengembangan
yang dilakukan baik, tetapi apabila kedisiplinan tidak meningkat berarti metode pengembangan
yang diterapkan kurang baik.

3. Absensi karyawan

Kalau absensi karyawan setelah mengikuti karyawan menurun maka metode pengembangan itu
cukup baik. Sebaliknya jika absensi karyawan tetap, berarti metode pengembangan yang
diterapkan kurang baik.

4. Tingkat kerusakan produksi, alat, dan mesin-mesin

Kalau tingkat kerusakan produksi, alat, dan mesin-mesin setelah karyawan mengikuti
pengembangan berkurang maka metode itu cukup baik, sebaliknya jika tetap berarti metode
pengembangan itu kurang baik.

7
5. Tingkat kecelakaan karyawan

Tingkat kecelakaan karyawan harus berkurang setelah mereka mengikuti program


pengembangan. Jika tidak berkurang berarti metode pengembangan itu kurang baik, jadi perlu
disempurnakan.

6. Tingkat pemborosan bahan baku, tenaga dan waktu

Tingkat pemborosan bahan baku, tenaga, dan waktu berkurang atau efisiensi semakin baik maka
metode pengembangan itu baik. Sebaliknya, jika tetap berarti metode pengembangan itu kurang
baik.

7. Tingkat kerjasama karyawan

Tingkat kerja sama karyawan harus semakin serasi, harmonis, dan baik setelah mereka mengikuti
pengembangan, jika tidak ada perbaikan kerja sama maka metode pengembangan itu tidak baik.

8. Tingkat upah insentif karyawan

Jika upah insentif karyawan meningkat setelah mengikuti pengembangan maka metode
pengembangan itu baik, sebaliknya jika tetap berarti metode pengmbangan itu kurang baik.

9. Prakarsa karyawan

Prakarsa karyawan harus meningkatkan setelah mengiuti pengmabangan, jika tidak meningkat
atau tetap berarti metode pengembangan itu kurang baik. Dalam hal ini karyawan diharapkan
dapat bekerja mandiri serta bisa mengembangkan kreativitasnya.

10. Kepemimpinan dan keputusan manajemen

Kepemimpinan dan keputusan-keputusan yang ditetapkan oleh manajer setelah dia mengikuti
pengembangan harus semakin baik, kerja sama semakin serasi, sasaran yang dicapai semakin
besar, ketegangan-ketegangan semakin berkurang, serta kepuasan kerja karyawan meningkat.
Kalau hal-hal diatas tercapai berarti metode pengembangan yang dilaksanakan itu baik.
Sebaliknya, jika hal-hal diatas tidak tercapai berarti metode pengembangan kurang baik.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelatihan dan pengembangan karyawan merupakan faktor yang mendorong tercapainya


kompetensi karyawan sehingga dapat memberikan kinerja terbaik pada perusahaan.
Perusahaan perlu mengidentifikasi kebutuhan organisasi sehingga perusahaan dapat
menerapkan jenis program pelatihan dan pengembangan yang akan diberikan kepada
individu dalam organisasi. Pengembangan karyawan memberi kesempatan kepada
karyawan untuk bersosialisasi terhadap tugas dan lingkungan pekerjaannya, dengan
demikian program pelatihan dan pengembangan memberi peluang terhadap karyawan
agar dapat berperan dalam perusahaan

B. Saran

Semoga makalah yang telah saya susun ini dapat bermanfaat yang kemudian dapat saya
amalkan di dalam perusahaan. Saya sangatmenyadari bahwa penyususnan makalah ini
jauh dari kesempurnaan dan begitu banyak kekurangan-kekurangan, untuk itu besar
harapan saya jika ada kritik dan saran yang membangu untuk lebih menyempurnakan
makalah-makalah saya dilain waktu

9
DAFTAR PUSAKA

Pengembangan Karyawan : Tujuan, Sasaran, Metode, Tolak Ukur (pakdosen.co.id)

Dampak dari Kurangnya Pengembangan Kinerja Karyawan (linkedin.com)

Dampak yang terjadi jika tidak ada pengembangan karyawan - Mencari (bing.com)

10
TANYA JAWAB

1. Apa yang dimaksud dengan pengembangan karyawan?


 suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis teoritis, konseptual dan moral
karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan
pelatihan (Sumber: Makalah hal 3)
2. Sebutkan salah satu yang menjadi tujuan pengembangan karyawan!
 Memperbaiki kinerja karyawan-karyawannya yang bekerja secara tidak
memuaskan karena kekurangan keterampilan merupakan calon utama pelatihan,
kendatipun tidak dapat memecahkan semua masalah kinerja yang efektif, program
pelatihan dan pengembangan yang sehat sering berfaedah dalam meminimalkan
masalah ini. (Sumber: Makalah hal 4)
3. Sebutkan metode-metode pengembangan karyawan!
 Metode Latihan/training dan metode Pendidikan/education (Sumber: makalah hal
6)
4. Siapa penanggungjawab dari metode pengembangan karyawan?
 manajer personalia dan atau suatu tim (Sumber: makalah hal 6)
5. Bagaimana metode pengembangan bisa dikatakan baik?
 Metode pengembangan dikatakan baik jika mencapai sasaran sesuai dengan yang
diinginkan, yaitu dapat meningkatkan kualitas karyawan dalam mengerjakan
pekerjaannya ( Sumber: Makalah hal 7)

11

Anda mungkin juga menyukai