Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN PELATIHAN

TUJUAN DAN PRINSIP PELATIHAN

Dosen pengumpu: Dr. M. Haris Fadillah, M.Pd. I

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Ismaya Rahmawati 1911030321


2. Lulu Fadhilah 1911030113
3. Shintia Efrina 1911030405

Kelas/Semester : A/5

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2021M / 1443H
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami ucapkan puji syukur atas nikmat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Manajemen Pelatihan”.

Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan


tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini.Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah
ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya.Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada saya sehingga saya dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil


hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Bandar Lampung, 2 Oktober 2021

Kelompok 2
DAFTAR PUSTAKA

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. Latar Belakang............................................................................................4

B. Rumusan Masalah.......................................................................................4

C. Tujuan..........................................................................................................4

BAB II.....................................................................................................................5

PEMBAHASAN.....................................................................................................5

A. Tujuan Pelatihan.........................................................................................5

a. Pengertian Pelatihan...............................................................................6

B. Prinsip-Prinsip Pelatihan...........................................................................7

a. Fungsi Pelatihan......................................................................................9

BAB III..................................................................................................................10

PENUTUP.............................................................................................................10

Kesimpulan.......................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelatihan yang dilakukan merupakan salah satu bentuk nyata dalam
pengelolaan kemampuan karyawan, karena dengan adanya pelatihan dapat
menunjang dan meningkatkan kemampuan karyawan, baik karyawan yang
baru diterima pada suatu perusahaan maupun karyawan yang sudah lama
bekerja dan ditugaskan oleh perusahaan untuk mengikuti pengembangan.
Salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia adalah training
and development artinya bahwa untuk mendapatkan tenaga kerja
pendidikan yang bersumber daya manusia yang baik dan tepat sangat perlu
pelatihan dan pengembangan. Hal ini sebagai upaya untuk mempersiapkan
para tenaga kerja pendidik untuk menghadapi tugas pekerjaan jabatan yang
dianggap belum menguasainya. Kami membahas pelatihan dikarenakan
pentingnya peranan pelatihan dalam suatu perusahaan. Dengan adanya
pelatihan akan memberikan manfaat bagi perusahaan, karyawan dan
masyarakat konsumen.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Tujuan Pelatihan ?
2. Apa yang dimaksud dengan Prinsip-Prinsip Pelatihan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Tujuan Pelatihan
2. Untuk mengetahui Prinsip-Prinsip Pelatihan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan Pelatihan
Pengertian Pelatihan Menurut Rivai (2005:225), pelatihan adalah
proses secara sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai
tujuan organisasi.Pelatihan berkatian dengan keahlian dan kemampuan
pegawai untuk melaksanakan pekerjaan saat ini.
Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan membantu pegawai untuk
mencapai kehalian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam
melaksanakan pekerjaanya.
Menurut Siagian dalam Lubis (2008:28) definisi pelatihan adalah:
proses belajar mengajar dengan menggunakan teknik dan metode tertentu
secara konsepsional dapat dikatakan bahwa latihan dimaksudkan untuk
meningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja seseorang atau
sekelompok orang. Biasanya yang sudah bekerja pada suatu organisasi
yang efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerjanya dirasakan perlu untuk
dapat ditingkatkan secara terarah dan pragmatik.
Menurut Bernadin dan Russel dalam Gomes (2003:197), pelatihan
adalah setiap usaha untuk memperbaiki performasi tanggungjawabnya,
atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya. Dari
beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa pelatihan merupakan
salah satu upaya perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawannya
agar mereka dapat bekerja dengan baik dan dapat memberikan kualitas
pelayanan yang baik pula kepada pelanggan.1
Pada umumnya, pelatihan dilakukan untuk kepentingan karyawan,
perusahaan, dan komsumen. Karyawan memberikan keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan karyawan. Meningkatkan moral karyawan.
Dengan keahlian dan katerampilan yang sesuai dengan pekerjaan mereka

1
S juliyanti Manajemen Diklat. Yogyakarta:Gava Media 2015
akan antusias untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
Memperbaiki kinerja. Karyawan yang bekerja secara tidak memuaskan
karena karena kekurangan keterampilan dapat diminimalkan melalui
program pelatihan. Membantu karyawan dalam menghadapi perubahan-
perubahan, baik perubahan struktur organisasi, teknologi, maupun
sumberdaya manusianya. Peningkatan karier karyawan.
Dengan pelatihan kesempatan meningkatkan karier menjadi besar
karena keahlian, keterampilan, dan prestasi kerja menjadi lebih baik.
Meningkatkan jumlah balas jasa yang dapat diterima karyawan. Dengan
pelatihan, maka keterampilan semakin meningkat dan prestasi kerja
semakin bagus dan gaji juga akan meningkat karena kenaikan gaji
didasarkan dengan prestasi kerja. Perusahaan memenuhi kebutuhan-
kebutuhan perencanaan sumber daya manusia.
Dengan pelatihan perusahaan melakukan usaha bersama untuk secara
benar mencari sumber daya manusia yang memenuhi kebutuhan
perusahaan. Penghematan pelatihan dapat mengurangi biaya produksi
karena pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan
karyawan (teknis, manusia, dan konseptual jika karyawan lebih terampil,
maka bekerjanya lebih cepat selesai penggunaan bahan baku lebih hemat,
dan bisa menggunakan mesin-mesin dengan lebih baik sehingga tidak
cepat haus. Mengurangi tingkat kerusakan dan kecelakaan, Memperkuat
komitmen karyawan. Konsumen akan memperoleh produk yang lebih baik
dalam hal kualitas maupun kuantitas. Meningkatkan pelayanan karena
pelayanan yang baik merupakan daya Tarik yang sangat penting bagi
rekanan perusahaan yang bersangkutan. Ini berarti bahwa dengan adanya
pelatihan akan memberi manfaat yang lebih baik kepada konsumen.
Mereka dapat memperoleh produk atau pelayanan yang lebih baik pada
waktunya.
Pelatihan dan pengembangan SDM atau Sumber Daya Manusia
adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam manajemen
sebuah organisasi, baik berupa institusi maupun perusahaan. Kegiatan
pelatihan dan pengembangan SDM memiliki tujuan yang direalisasikan
dalam rangkaian kegiatan terstruktur yang sistematis. Tujuan serta manfaat
pelatihan dan pengembangan SDM ini berguna untuk meningkatkan
keahlian/skill karyawan yang berkaitan dengan pekerjaan agar kualitas
performa mereka meningkat sehingga memberikan manfaat bagi kemajuan
perusahaan atau institusi. Selain itu juga agar mereka kompeten
menghadapi situasi-situasi tertentu yang bisa terjadi dalam dunia kerja.
Program pelatihan dan pengembangan SDM ini termasuk proses
pendidikan karyawan dengan prosedur yang terstandarisasi dan sistematis
sehingga membawa manfaat dan nilai tambah bagi perusahaan disamping
karyawan. Sementara itu lebih spesifik lagi, program pengembangan SDM
memiliki tujuan untuk mengembangkan keahlian, ketrampilan atau skill
untuk jangka panjang di masa depan.
Program pelatihan SDM dalam kaitannya dalam proses
pengembangan SDM sejatinya untuk mendidik, melatih dan
mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian karyawan dalam
hubungannya dengan pekerjaan. Pendidikan SDM sendiri secara garis
besar erat kaitannya dengan mempersiapkan karyawan baru dengan dasar-
dasar ketrampilan yang dibutuhkan sesuai dengan bidang pekerjaannya,
sedangkan pelatihan SDM cenderung pada proses upaya peningkatan
keahlian atau keterampilan karyawan yang sudah menduduki suatu jabatan
atau tugas tertentu.

a. Pengertian Pelatihan
Menurut Dr. Mutiara S. Panggabean, M.E. (2002) “ Pelatihan adalah
suatu cara yang digunakan untuk memberikan atau meningkatkan
keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaannya
sekarang”. Menurut beberapa ahli pengertian adalah sebagai berikut;
Menurut Raymond A. Noe (2002) “Training refers to a planned offort by a
company to facilitate employess’learning of job-related competencies.
Berdasarkan beberapa pengertian pelatihan dapat disimpulkan bahwa
pelatihan adalah suatu perubahan yang sistematis dari knowledge, skill,
attitude dan behavior yang terus mengalami peningkatan yang dimiliki
oleh setiap karyawan dengan itu dapat mewujudkan sasaran yang ingin
dicapai oleh suatu organisasi atau perusahaan dalam pemenuhan standar
SDM yang diinginkan. 2

B. Prinsip-Prinsip Pelatihan

Dalam pengembangan sumber daya manusia, tetap ada prinsip-prinsip


pelatihan yang tetap menjadi acuan pada saat memberikan pelatihan.
Terdapat suatu proses yang rumit pada saat peserta pelatihan memperoleh
keterampilan atau pengetahuan baru yang belum pernah diketahui oleh
peserta tersebut sebelumnya.3

Prinsip-prinsip pelatihan menurut heidjrachman dan husnan (2002:82)


adalah:

Motivasi, semakin tinggi motivasi peserta pelatihan, semakin cepat ia


akan mempelajari keterampilan atau pengetahuan baru tersebut.

Laporan kemajuan, yang diperlukan untuk mengetahui seberapa jauh


seseorang peserta telah memahami pengetahuan yang baru.

Praktek, sedapat mungkin peserta pelatihan yang dilatih bisa


mempraktekan keterampilan tersebut pada suasana pekerjaan yang
sebenarnya.

Perbedaan individual, pada hakekat nya peserta pelatihan itu berbeda


antara satu dengan yang lainnya. Karena latihan yang efektif hendaknya

2
Irwandi Hutban, .Pendidikan dan pelatihan, diakses pada http://www.scribd.com/doc/55461188/-
makalahp-pendidikan-dan-pelatihan-Diklat, pada tanggal 03 Oktober 2021
3
Irwandi Hutban..Pendidikan dan pelatiha. pada http://www.scribd.com/doc/55461188/-makalahp-
pendidikan-dan-pelatihan-Diklat 2003
menyesuaikan kecepatan dan kerumitan dangan kemampuan masing-
masing individu.

Sedangkan menurut oemar hamalik (2007) prinsip-prinsip pelatihan


adala sebagai berikut:

Latihan hanya dilakukan dengan maksud untuk menguasai bahan


pelajaran tertentu, melatih keterampilan dan penguasaan simbol-simbol
rumus. Lathan tidak terhadap pengertian/pemahaman, sikap dan
penghargaan.

Para peserta menyadari bahwa latihan itu bermakna bagi kehidupan


nya.Latihan harus dilakukan terhadap hal-hal yang telah diperoleh peserta,
misalnya: fakta-fakta hafalan dan keterampilan yang baru
dipelajari.Latihan berfungsi sebagai diagnosis melalui repeoduksi usaha
membaca berkali-kali, mengadakan koreksi atas kesalahan-kesalahan yang
timbul.

Latihan dibagi-bagi menjadi sejumlah kurun waktu latihan yang


singkat, misalnya: latihan untuk penguasaan, latihan merecall hasil
belajar.Latihan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: mula-mula
latihan untuk mendapat ketepatan, salanjutnya antara keduanya dicari
keseimbangan.Kegiatan latihan harus hidup, menarik, dan
menyenangkan.Latihan jangan dianggap sebagai upaya Sambilan untuk
dilakukan seenaknya secara incidental.Latihan dapat mencapai kemajuan
berkat ketekunan dan kedisiplinan yang tinggi.Latihan yang dilaksanakan
lebih berhasil, bila unsur emosi sadapat mungkin dikurangi.

Menurut (Surya dan Amin,1984:13-15) Perubahan tingkah laku dalam


belajar setelah mendapatkan pelatihan dari pengajar memiliki enam
karakteristik yakni :Terjadi seacra sadar,Bersifat kontinu dan
fungsional,Bersifat positif dan aktif, Bersifat permanen, bukan
sementara,Bertujuan atau terarah dan Mencakup seluruh aspek tingkah
laku. Dalam pengembangan sumber daya manusia, tetap ada prinsip-
prinsip pelatihan yang tetap menjadi acuan pada saat memberikan
pelatihan. Terdapat suatu proses yang rumit pada saat peserta pelatihan
memperoleh keterampilan atau pengetahuan baru yang belum pernah
diketahui oleh peserta tersebut sebelumnya. Prinsip-prinsip pelatihan
menurut heidjrachman dan husnan (2002:82) adalah:

1. Motivasi, semakin tinggi motivasi peserta pelatihan, semakin cepat ia


akan mempelajari keterampilan atau pengetahuan baru tersebut.
2. Laporan kemajuan, yang diperlukan untuk mengetahui seberapa jauh
seseorang peserta telah memahami pengetahuan yang baru.
3. Praktek, sedapat mungkin peserta pelatihan yang dilatih bisa
mempraktekan keterampilan tersebut pada suasana pekerjaan yang
sebenarnya.

4. Perbedaan individual, pada hakekat nya peserta pelatihan itu berbeda


antara satu dengan yang lainnya. Karena latihan yang efektif
hendaknya menyesuaikan kecepatan dan kerumitan dangan
kemampuan masing-masing individu.

Sedangkan menurut oemar hamalik (2007) prinsip-prinsip


pelatihan adalah sebagai berikut:
1. Latihan hanya dilakukan dengan maksud untuk menguasai bahan
pelajaran tertentu, melatih keterampilan dan penguasaan simbol-simbol
rumus. Lathan tidak terhadap pengertian/pemahaman, sikap dan
penghargaan.
2. Para peserta menyadari bahwa latihan itu bermakna bagi kehidupan nya.
3. Latihan harus dilakukan terhadap hal-hal yang telah diperoleh peserta,
misalnya: fakta-fakta hafalan dan keterampilan yang baru dipelajari.
4. Latihan berfungsi sebagai diagnosis melalui repeoduksi usaha membaca
berkali-kali, mengadakan koreksi atas kesalahan-kesalahan yang timbul.
5. Latihan dibagi-bagi menjadi sejumlah kurun waktu latihan yang singkat,
misalnya: latihan untuk penguasaan, latihan merecall hasil belajar.
6. Latihan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: mula-mula latihan
untuk mendapat ketepatan, salanjutnya antara keduanya dicari
keseimbangan.
7. Kegiatan latihan harus hidup, menarik, dan menyenangkan.
8. Latihan jangan dianggap sebagai upaya Sambilan untuk dilakukan
seenaknya secara incidental.
9. Latihan dapat mencapai kemajuan berkat ketekunan dan kedisiplinan
yang tinggi.
10. Latihan yang dilaksanakan lebih berhasil, bila unsur emosi sadapat
mungkin dikurangi.4

Menurut (Surya dan Amin,1984:13-15) Perubahan tingkah laku


dalam belajar setelah mendapatkan pelatihan dari pengajar memiliki
enam karakteristik yakni :
1. Terjadi seacara sadar.
2. Bersifat kontinu dan fungsional.
3. Bersifat positif dan aktif.
4. Bersifat permanen, bukan sementara.
5. Bertujuan atau terarah dan.
6. Mencakup seluruh aspek tingkah laku.

a. Fungsi Pelatihan
Fungsi pelatihan yaitu adalah sebagai berikut; Memperbaiki kinerja
peserta, Mempersiapkan tenaga kerja pada jabatan yang lebih tinggi yaitu
tingkatan kepengawasan, Dapat membantu karyawan, Meningkatkan
kemampuan di bidang kerjanya sehingga dapat menahan rasa percaya diri,
Sebagai proses penumbuhan intelektualitas sehingga kecemasan

4
Http://www.scribd.com/doc/55461188/-makalahp-pendidikan-dan-pelatihan-Diklat
menghadapi perubahan di masa-masa mendatang perubahan di masa-masa
mendatang dapat di kurangi. 5
Prinsip-prinsip pelatihan yang menjadi acuan dalam pelatihan terdiri
dari beberapa hal yakni : (Perbedaan individu, Analisis jabatan, Motivasi,
Partisipasi aktif, Seleksi peserta pelatihan, Seleksi pengajar, Metode
pelatihan, Asas belajar.
Fungsi pelatihan intinya untuk meningkatkan pengetahuan,
pemahaman, sikap, dan keterampilan6.

5
Bintomo Daryanto. Manajemen Diklat. Yogyakarta:Gava Media, 2014, hal. 29-33
6
Http://www.psychologymania.com/2012/09/prinsip-prinsip-pelatihan.html?m=1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas bisa disimpilkan beberapa hal sebagai
berikut, Pelatihan adalah suatu perubahan yang sistematis dari
knowledge, skill, attitude dan behavior yang terus mengalami
peningkatan yang dimiliki oleh setiap karyawan dengan itu dapat
mewujudkan sasaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi atau
perusahaan dalam pemenuhan standar SDM yang diinginkan. Pada
umumnya, pelatihan dilakukan untuk kepentingan karyawan,
perusahaan, dan konsumen.
Prinsip-prinsip pelatihan yang menjadi acuan dalam pelatihan
terdiri dari beberapa hal yakni, Perbedaan individu, Analisis
jabatan, Motivasi, Partisipasi aktif, seleksi peserta pelatihan,
seleksi pengajar, Metode pelatihan, Asas belajar. Fungsi pelatihan
intinya untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, sikap dan
keterampilan.
DAFTAR PUSTAKA

Irwandi Hutban.2003.Pendidikan dan pelatihan, diakses pada

Http://www.scribd.com/doc/55461188/-makalahp-pendidikan-dan-pelatihan-
Diklat, pada tanggal 03 Oktober 2021

Daryanto, Bintomo. 2014. Manajemen Diklat. Yogyakarta:Gava Media.

Http://www.psychologymania.com/2012/09/prinsip-prinsip-pelatihan.html?m=1

Http://www.scribd.com/doc/55461188/-makalahp-pendidikan-dan-pelatihan-
Diklat

Anda mungkin juga menyukai