TUGAS PERTEMUAN 7
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Dibuat Oleh:
NAMA : NURMELISA
NIM : 220903501213
KELAS : MANAJEMEN C
Dosen Pengampu
PRODI MANAJEMEN
i
KATA PENGANTAR
Terimakasih tak terhingga atas kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat beserta kelancaran yang telah diberikan sehingga dapat menyelesaikan
tugas ini. Terimakasih pula saya sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah
manajemen sumber daya manusia Kami bapak Khaidir Syahrul S.E., M.B.A yang
telah mengatur penugasan sehingga dapat disajikan dengan cara yang metodis
dan lugas. Penyusunan tugas ini mengikuti metode yang telah disediakan oleh
dosen pengampu dan berdasarkan teori-teori manajemen sumber daya manusia
yang berasal dari E-Book dan dikombinasikan dengan referensi yang telah
disediakan olej dosen pengampu mata kuliah ini .
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………………1
PEMBAHASAN MATERI…...………………………………………………………………………………………………
2
A. Pengertian Pelatihan Dan Pengembangan …….……………………………………………………
2
B. Faktor Yang Mempengaruhi Pelatihan Dan Pengembangan…………………………….…2
C. Proses Pelatihan Dan Pengembangan ……………………………..…………………………….….3
D. Tahap-tahap Penelitian Dan Pengembangan………….
…………………………………………..3
E. Prinsip-Prinsip Pembelajaran ……………………….……………………………………………………
4
F. Metode-metode pelatihan dan pengembangan ……………………………………………..…5
G. Ukuran Untuk Mengevaluasi Pelatihan Dan Pengembangan……….………………….…7
RINGKASAN ..…………………………………………………………………………………………………………….….. 8
LATIHAN S0AL ..............................................................................................................................
GLOSARIUM …………………………………………………………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................
iii
PENDAHULUAN
1
PEMBAHASAN MATERI
2
Organisasi orang dan tugas tampaknya menjadi lebih mudah dengan
sistem organisasi yang lebih berbasis data karena ada lebih sedikit
lapisan administratif. Rantai komando konvensional, yang
menggabungkan kontemporer dengan rasa stabilitas. Karena inovasi
teknis yang disederhanakan dan permintaan klien akan barang dan jasa
baru yang lebih baik, banyak perusahaan telah mengalami transformasi
yang signifikan. Lebih sedikit individu yang sering menyelesaikan lebih
banyak pekerjaan pada tingkat kompleksitas yang lebih tinggi sebagai
hasilnya.
e. Gaya belajar
f. Fungsi-Fungsi SDM Lainnya
LINGKUNGAN EKSTERNAL
LINGKUNGAN INTERNAL
Menentukan Kebutuhan-
Kebutuhan Spesifik
Pelatihan dan
Pengembangan
Menetapkan Tujuan-Tujuan
Spesifik Pelatihan dan
Pengembangan
Mengimplementasikan
Program-Program Pelatihan
dan Pengembangan
Mengevaluasi Program-
Program Pelatihan dan
Pengembangan
3
2) Penentuan tujuan pelatihan dan pengembangan
Tujuan pelatihan dan pengembangan harus dapat memenuhi tuntutan
organisasi dan membentuk perilaku yang diharapkan dan keadaan di mana
hal ini dapat dicapai. Isi program pelatihan akan dipilih, disusun, dan dibuat
berdasarkan tujuan tersebut.
3) Penyusunan isi program
Materi program
Program materi disatukan menggunakan proyeksi kebutuhan dan
tujuan penelitian. Dengan demikian, kebutuhan tersebut dapat
dipenuhi dengan memberikan pengetahuan khusus, melatih
keterampilan khusus, atau mencoba mengubah sikap. Program
tersebut harus dapat memenuhi tuntutan organisasi dan peserta
pelatihan terlepas dari isinya. Sumber daya disia-siakan jika tujuan
perusahaan tidak terpenuhi.
Prinsip pembelajaran
Pelatihan dan pengembangan idealnya akan lebih berhasil jika
teknik pelatihan disesuaikan dengan gaya belajar peserta dan sifat
tugas yang perlu dilakukan perusahaan. Prinsip pembelajaran
adalah seperangkat aturan yang akan membantu proses
pembelajaran berjalan lebih lancar. Semakin sukses suatu pelatihan,
semakin banyak ide-ide ini dimasukkan ke dalamnya. Pengulangan,
relevansi, pembelian (transfer), dan umpan balik adalah semua
komponen dari konsep ini.
4) Penerapan prinsip-prinsip pembelajaran
Yaitu melatih karyawan yang ditargetkan kegiatan Pelatihan dan
mengembangan Sumberdaya manusia
5) Evaluasi pelatihan dan pengembangan
Beginilah cara tim manajemen mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan
program. Untuk mengevaluasi program dengan benar, hasilnya harus
didokumentasikan atau dinyatakan dalam bahasa yang sederhana. Ada
kesamaan tertentu antara perilaku karyawan dan kebijakan perusahaan
berdasarkan bagaimana perilaku karyawan setelah kembali bekerja.
E. Prinsip-prinsip pembelajaran
Pelatihan dan pengembangan idealnya akan lebih berhasil jika teknik pelatihan
disesuaikan dengan gaya belajar peserta dan sifat tugas yang perlu dilakukan
perusahaan. Prinsip pembelajaran adalah seperangkat aturan yang akan
membantu proses pembelajaran berjalan lebih lancar. Semakin sukses suatu
pelatihan, semakin banyak ide-ide ini dimasukkan ke dalamnya.
4
1) Partisipasi
Partisipasi memperkuat proses pembelajaran dengan meningkatkan
motivasi dan kesulitan. Peserta akan mengambil informasi lebih cepat dan
menyimpannya lebih lama sebagai konsekuensi dari keterlibatan mereka.
2) Pengulangan Merupakan proses mencetak satu pola kedalam memori
pekerja.
3) Relevansi
Pembelajaran akan sangat membantu apabila materi yang dipelajari
mempunyai arti yang maksimal
4) Pengalihan (transfer)
Pekerja dapat belajar dari pekerjaan utama lebih cepat jika program dan
persyaratan pelatihan lebih cocok.
5) Umpan balik
Beri tahu peserta tentang kemajuan mereka/kemajuan yang dicapai
sehingga mereka dapat mengubah sikap mereka untuk mencapai hasil
terbaik. Tanpa umpan balik, orang tidak dapat mengukur kemampuan atau
perkembangan mereka, yang dapat menyebabkan ketidakpuasan.
5
Presentasi televisi, video, dan PowerPoint sebanding dengan kuliah; pada
kenyataannya, peserta pelatihan mungkin menganggapnya lebih menarik.
5) Vestibule Training: Vestibule training adalah pelatihan yang meniru skenario
tempat kerja sebenarnya, misalnya dengan mempekerjakan bank palsu,
rumah sakit, hotel, dan sebagainya.
6) Role Playing dan Behavior Modeling: Karyawan berusaha keras untuk
mengambil tanggung jawab tertentu yang ada dalam pengaturan kerja
aktual selama bermain peran. Sebagai gambaran, ada karyawan yang
berperan sebagai manajer menasihati bawahannya dan ada juga yang
berperan sebagai bawahan. Karyawan berusaha meniru kebiasaan kerja
tertentu sampai mereka benar-benar memahaminya sebagai bagian dari
perilaku pemodelan. Karyawan dapat meninjau rekaman video untuk
mengamati perilaku mereka sendiri dan menerima komentar untuk
pengembangan.
7) Studi Kasus: Studi kasus mengajarkan pekerja tentang peristiwa aktual atau
hipotetis yang dapat muncul di tempat kerja. Mereka mungkin mengasah
kemampuan mereka untuk membuat keputusan dan memecahkan masalah
di sini.
8) Simulasi: Biasanya, teknologi canggih yang dapat meniru skenario tempat
kerja sebenarnya digunakan dalam simulasi. Perangkat tersebut dikenal
sebagai simulator contohnya termasuk model kereta api, pesawat terbang,
dan kapal laut. Simulator yang dapat memodelkan taktik kerja, seperti
strategi bisnis, strategi olahraga, dan sebagainya, juga ada dalam bentuk
perangkat lunak komputer.
9) Belajar Mandiri dan Pembelajaran Terprogram: Dengan penggunaan materi
pendidikan yang dibuat dengan hati-hati, karyawan dapat mempelajari
tugas mereka sendiri. Pendekatan ini sangat membantu jika personel
tersebar secara geografis, sehingga sulit untuk menyatukan mereka di satu
tempat. Pendekatan ini menjadi lebih sederhana karena komputer telah
maju karena pekerja sekarang dapat lebih cepat menerima umpan balik dan
arahan dari program komputer yang dibuat untuk menyampaikan informasi
yang dapat dipelajari pekerja secara mandiri.
10) Pelatihan Laboratorium: Karyawan bertukar pengalaman, emosi, dan
perspektif selama pelatihan laboratorium untuk mengembangkan
keterampilan interpersonal mereka.
11) Action Learning: Selama pembelajaran tindakan, sekelompok kecil anggota
staf harus menyelesaikan masalah aktual yang muncul di perusahaan.
Mereka mendapatkan bantuan dari fasilitator, yang mungkin merupakan
karyawan dalam bisnis atau konsultan luar.
12) Business game (permainan bisnis): adalah teknik untuk pelatihan dan
pengembangan yang memungkinkan peserta berperan sebagai presiden,
6
pengontrol, atau wakil presiden pemasaran dari dua atau lebih perusahaan
bayangan, lalu bersaing satu sama lain dengan mengubah variabel tertentu
dalam skenario bisnis tertentu.
7
RINGKASAN
8
Perubahan dari perilak pencapaian atas tujuan pelatihan dan
pengembangan
Benchmarking
LATIHAN SOAL
1. Apa saja tujuan analisis kebutuhan dalam pelatihan?
Analisis kebutuhan dibutuhkan dalam pelatihan untuk membangun lingkungan
keunggulan di mana manajer dapat merancang proyek kerja dengan harapan
yang realistis dan karyawan teknis dapat maju dengan perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaksanaan
2. Tolak ukur terselenggaranya pelatihan dengan efektif?
a. Bagaimana kinerja SDM sebelum pelatihan dilakukan?
Perusahaan harus membandingkan data sebelum dan sesudah pelatihan
untuk mengevaluasi apakah efektif atau tidak. Oleh karena itu, penting
untuk mengevaluasi kinerja karyawan selama program pelatihan masih
dijalankan.
b. Mengawasi pelaksanaan inisiatif pelatihan SDM
Keterlibatan peserta dalam kegiatan ini, yang meliputi semangat, tingkat
kegiatan, dan pengembangan kompetensi, harus dipertimbangkan sebagai
faktor kunci.
c. Memantau proses pengujian efektivitas pelatihan
Perhatikan perubahan untuk melihat apakah petunjuk memiliki dampak
yang diinginkan.
d. Evaluasi dalam bentuk lembar penilaian
Hasil dari evaluasi mestilah disampaikan kepada pihak-pihak yang
membutuhkan informasi tersebut.
3. Bagaimana peran manajemen puncak dalam proses pelatihan dan pegembangan
Ada program pelatihan dan pengembangan yang efektif, namun, dukungan
manajemen senior diperlukan agar program ini berhasil. Metode terbaik untuk
sukses adalah CEO berpartisipasi aktif dalam pelatihan dan menyediakan
sumber daya yang diperlukan. Berikut ini adalah tanggung jawab dan peran
manajemen puncak taitu menolak tujuan organisasi dengan tenggat waktu yang
ditetapkan. baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Menjadi wajah
organisasi dalam hubungan dengan pelanggan, media, dan investor yang
relevan.
9
GLOSARIUM
10
DAFTAR PUSTAKA
11