NIM : 2203035500014
Kelas : C GIZI
Matakuliah : Keamanan Pangan
QUIS 2
1. Silahkan cari mengenai jenis dan dosis bahan pangan tambahan yang diperbolehkan:
- Pewarna
Jawaban : Jenis-jenis pewarna yaitu:
- Pemanis Buatan
Jawaban: Jenis-jenis pemanis buatan :
1. Asesulfam-K (Acesulfame potassium)
2. Aspartam (Aspartame)
3. Asam siklamat (Cyclamic acid): , Kalsium siklamat (Calcium cyclamate),Natrium siklamat
(Sodium cyclamate)
4. Sakarin (Saccharin): , Kalsium sakarin (Calcium saccharin) ,Kalium sakarin (Potassium saccharin),
Natrium sakarin (Sodium saccharin) .dosis yang diperbolehkan 300kg/kg
5. Sukralosa (Sucralose/Trichlorogalactosucrose)
6. Neotam (Neotame)
- Pengawet
Jawaban: Jenis-jenis pengawet:
1. Asam sorbat dan garamnya (Sorbic acid and its salts): Asam sorbat (Sorbic acid), Natrium sorbat
(Sodium sorbate), Kalium sorbat (Potassium sorbate), Kalsium sorbat (Calcium sorbate)
2. Asam benzoat dan garamnya (Benzoic acid and its salts): Asam benzoat (Benzoic acid), Natrium
benzoat (Sodium benzoate), Kalium benzoat (Potassium benzoate), Kalsium benzoat (Calcium
benzoate ) dosis yang diperbolehkan: 600g/kg
3. Etil para-hidroksibenzoat (Ethyl parahydroxybenzoate)
4. Metil para-hidroksibenzoat (Methyl para hydroxybenzoate
5. Sulfit (Sulphites): Belerang dioksida (Sulphur dioxide), Natrium sulfit (Sodium sulphite ) ,Natrium
bisulfit (Sodium bisulphate) , Natrium metabisulfit (Sodium metabisulphite), Kalium metabisulfit
(Potassium metabisulphite), Kalium sulfit (Potassium sulphite), Kalsium bisulfit (Calcium bisulphite),
Kalium bisulfit (Potassium bisulphite)
6. Nisin (Nisin)
7. Natamisin (Natamycin)
8. Nitrit (Nitrites): Kalium nitrit (Potassium nitrite), Natrium nitrit (Sodium nitrite)
9. Nitrat (Nitrates): Natrium nitrat (Sodium nitrate), Kalium nitrat (Potassium nitrate)
10. Asam propionat dan garamnya (Propionic acid and its salts): Asam propionat (Propionic acid)
,Natrium propionate (Sodium propionate), Kalsium propionate (Calcium propionate), Kalium
propionate (Potassium propionate)
11. Lisozim hidroklorida (Lysozyme hydrochloride)
- Antioksidan
Jawaban : Jenis-jenis antioksidan
1. Asam askorbat (Ascorbic acid) dosis yang diperbolehkan: 1kg/kg
2. Natrium askorbat (Sodium ascorbate)
3. Kalsium askorbat (Calcium ascorbate)
4. Kalium askorbat (Potassium ascorbate)
5. Askorbil palmitat (Ascorbyl palmitate)
6. Askorbil stearat (Ascorbyl stearate)
7. Tokoferol (Tocopherol): d-alfa tokoferol (d-alpha-Tocopherol ), a Tokoferol campuran pekat
(Mixed tocopherol concentrate) ,b dl-alfa tokoferol (dl-alpha Tocopherol) ,c Gama tokoferol (Gamma
Tocopherol)
8. Propil galat (Propyl gallate)
9. Asam eritorbat (Erythorbic acid)
10. Natrium eritorbat (Sodium erythorbate)
11. Butil hidrokinon tersier/TBHQ (Tertiary butylhydroquinone)
12. Butil hidroksi anisol/BHA (Butylated hydroxyanisole)
13. Butil hidroksi toluen/BHT (Butylated hydroxytoluene)
14. Ekstrak Rosemari (Rosemary Extract)
- Anti Kempal
Jawaban: Jenis-jenis anti kempal
1. Kalsium karbonat (Calcium carbonate)
5. Asam miristat, palmitat dan stearat dan garamnya (Myristic, palmitic & stearic acids and their
salts): Asam miristat, palmitat dan stearat dan garamnya (kalsium, kalium, dan natrium (Ca, K, Na)
(Myristic, palmitic & stearic acids and their calcium, potassium and sodium (Ca, K, Na) salts)
,Magnesium stearat (Magnesium stearate)
6. Garam-garam dari asam oleat dengan kalsium, kalium dan natrium (Ca, K, Na) (Salts of oleic acid
with calcium, potassium, and sodium (Ca, K, Na))
2. Lesitin (Lecithins)
22 Karagen (Carrageenan)
29. Gom arab yang dimodifikasi oleh Asam Oktenil Suksinat (Octenyl Succinic Acid Modified Gum
Arabic)
52. Asam miristat, palmitat dan stearat dan garamnya(kalsium, kalium, dan natrium (Ca, K, Na))
(Myristic, palmitic & stearic acids and their calcium, potassium and sodium (Ca, K, Na) Salts)
53. Garam-garam dari asam oleat dengan kalsium, kalium dan natrium (Ca, K, Na) (Salts of oleic acid
with calcium, potassium, and sodium (Ca, K, Na))
54. Mono dan digliserida asam lemak (Monoand di-glycerides of fatty acids)
55. Ester asam lemak dan asetat dari gliserol (Acetic and fatty acid esters of glycerol)
56. Ester asam lemak dan laktat dari gliserol (Lactic and fatty acid esters of glycerol)
57. Ester asam lemak dan sitrat dari gliserol (Citric and fatty acid esters of glycerol)
58. Ester asam lemak dan diasetiltartrat dari gliserol(Diacetyltaric and fattya acid esters of glycerol)
62. Ester propilen glikol asam lemak (Propylene glycol esters of fatty acids)
64. Ester sorbitan asam lemak (Sorbitan esters of fatty acids): Sorbitan monostearat (Sorbitan
monostearat) 491 Sorbitan tristearat (Sorbitan tristearat)
Pemantap
1. Kalsium asetat (Calcium acetate)
9. Agar-agar (Agar)
35. Natrium karboksimetil selulosa hidrolisa enzim (Sodium carboxymethyl cellulose, enzymatically
hydrolysed)
36. Mono dan digliserida asam lemak (Monoand diglycerides of fatty acids)
- Pengatur keasaman
Jawaban: Jenis-jenis pengatur keasaman
1.Kalsium karbonat (Calcium carbonate)
15. Asam sitrat dan garamnya (Citric acid and its salts): Asam sitrat (Citric acid), Natrium dihidrogen
sitrat (Sodium dihydrogen citrate), Dinatrium monohidrogen sitrat (Disodium monohydrogen
citrate),Trinatrium sitrat (Trisodium citrate) ,Kalium dihidrogen sitrat (Potassium dihydrogen
citrate),Trikalium sitrat (Tripotassium citrate), Trikalsium sitrat (Tricalcium citrate)
16. Asam tartrat dan kalium hidrogen tartrat (Tartaric acid and Potassium hydrogen tartrate): Asam
tartrat (Tartaric acid) 334 Kalium hidrogen tartrat (Potassium hydrogen tartrate)
21. Asam adipat dan garamnya (Adipic acid and its salts): Asam adipat (Adipic acid),Natrium adipat
(Sodium adipates), Kalium adipat (Potassium adipate)
- Sekuestran
Jawaban: Jenis-jenis sekuestran
1. Asam Fosfat (Kepiting kalengan) 5 g/kg
2. Sitrat (Lemak dan minyak makan) 100 mg/kg
3. Etilen Diamin Tetra Asetat (Jamur kalengan) 200 mg/kg
4. Monokalium Fosfat (Udang dan Ikan beku) 5 g/kg
5. Natrium Pirofosfat (Potongan Kentang Beku) 100 mg/kg
Jawaban: Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 722/ Menkes/
Per/ IX/ 1988 tentang Bahan Tambahan Makanan, bahan yang dilarang digunakan pada pangan
meliputi boraks/ asam borat, asam salisilat dan garamnya, dietilpirokarbonat, dulsin, kalium klorat,
kloramfenikol, minyak nabati yang dibrominasi, nitrofuranazon, sertaformalin. Disamping
itu, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 239/ Menkes/ Per/ V/ 1985
tentang Zat Warna Tertentu yang dinyatakan Sebagai Bahan Berbahaya, memuat sebanyak 30
zat warna yang dilarang digunakan untuk pangan termasuk rhodamin B dan kuning metanil.
Pelarangan tersebut tentunya berkaitan dengan dampaknya yang merugikan kesehatan manusia.
Potensi risiko yang dapat ditimbulkan dari masing-masing keempat bahan berbahaya tersebut adalah
sebagai berikut:
Boraks beracun terhadap semua sel. Bila tertelan senyawa ini dapat menyebabkan efek
negatif pada susunan syaraf pusat, ginjal dan hati. Ginjal merupakan organ yang paling
mengalami kerusakan dibandingkan dengan organ lain. Dosis fatal untuk dewasa berkisar
antara 15-20 g dan untuk anak-anak 3-6 g. Bila tertelan, dapat menimbulkan gejala-gejala
yang tertunda meliputi badan terasa tidak nyaman (malaise), mual, nyeri hebat pada perut
bagian atas (epigastrik), pendarahan gastroenteritis disertai muntah darah, diare, lemah,
mengantuk, demam, dan rasa sakit kepala.
Formalin (larutan formaldehid), paparan formaldehid melalui saluran pencernaan dapat
mengakibatkan luka korosif terhadap selaput lendir saluran pencernaan disertai mual, muntah,
rasa perih yang hebat dan perforasi lambung. Efek sistemik dapat berupa depresi susunan
syaraf pusat, koma, kejang, albuminaria, terdapatnya sel darah merah di urine (hematuria) dan
asidosis metabolik. Dosis fatal formalin melalui saluran pencernaan pernah dilaporkan
sebesar 30 ml. Formaldehid dapat mematikan sisi aktif dari protein- protein vital dalam tubuh,
maka molekul-molekul itu akan kehilangan fungsi dalam metabolisme. Akibatnya fungsi sel
akan terhenti.
Pada dasarnya, formaldehid dalam jaringan tubuh sebagian besar akan dimetabolisir kurang
dari 2 menit oleh enzim formaldehid dehidrogenase menjadi asam format yang kemudian
diekskresikan tubuh melalui urin dan sebagian dirubah menjadi CO 2 yang dibuang melalui
nafas. Fraksi formaldehid yang tidak mengalami metabolisme akan terikat secara stabil
dengan makromolekul seluler protein DNA yang dapat berupa ikatan silang (cross-linked).
Ikatan silang formaldehid dengan DNA dan protein ini diduga bertanggungjawab atas
terjadinya kekacauan informasi genetik dan konsekuensi lebih lanjut seperti terjadi mutasi
genetik dan sel kanker. Bila gen-gen rusak itu diwariskan, maka akan terlahir generasi dengan
cacat gen. Dalam pada itu, International Agency Research on Cancer
(IARC)mengklasifikasikannya sebagai karsinogenik golongan 1 (cukup bukti sebagai
karsinogen pada manusia), khususnya pada saluran pernafasan.