No Pemanis Alami
1. Gula tebu (gula pasir), gula aren, gula kelapa, gula bit, daun
stevia, daun saga, kayu legi, dan pemanis alami lainnya
2. Sorbitol (Sorbitol)
Sorbitol Sirup (Sorbitol syrup)
3. Manitol (Mannitol)
4. Isomalt/Isomaltitol (Isomalt/ Isomaltitol)
5. Glikosida steviol (Steviol glycosides)
6. Maltitol (Maltitol)
Maltitol sirup (Maltitol syrup)
7. Laktitol (Lactitol)
8. Silitol (Xylitol)
9. Eritritol (Erythritol)
No Pemanis Buatan Acceptable Daily
Intake/ADI*)
(mg/kg berat badan)
1. Asesulfam-K (Acesulfame 15
potassium)
2. Aspartam (Aspartame) 40
5. Sukralosa (Sucralose/ 15
Trichlorogalactosucro0)
6. Neotam (Neotame) 2
Pemanis menurut peraturan kepala BPOM No.29 Pada tahun 2019, yaitu :
No Pemanis Alami
1. Gula tebu (gula pasir), gula aren, gula kelapa, gula bit, daun
stevia, daun saga, kayu legi, dan pemanis alami lainnya
2. Sorbitol (Sorbitol)
Sorbitol Sirup (Sorbitol syrup)
3. Manitol (Mannitol)
4. Isomalt/Isomaltitol (Isomalt/ Isomaltitol)
5. Glikosida steviol (Steviol glycosides) dengan batas maksimal
setara steviol 2.500 mg/kg produk
6. Maltitol (Maltitol)
Maltitol sirup (Maltitol syrup)
7. Laktitol (Lactitol)
8. Silitol (Xylitol)
9. Eritritol (Erythritol)
Rumus Perhitungan Ekivalensi Steviol
[SE] = Σ([SG] x CF)
Keterangan:
[SE] = Kadar Ekivalen steviol (Steviol Equivalents)
[SG] = Kadar jenis Glikosida steviol (Steviol Glycoside)
CF = Faktor konversi Glikosida steviol (Conversion Factor)
Faktor Konversi Glikosida Steviol Faktor Konversi Glikosida
(CF) Jenis Glikosida Steviol Steviol
Dulkosida A 0,40
Rebaudiosida A 0,33
Rebaudiosida B 0,40
Rebaudiosida C 0,33
Rebaudiosida D 0,28
Rebaudiosida F 0,34
Rubusosida 0,50
Steviol 1,00
Steviolbiosida 0,50
Steviosida 0,40
Alasan Pemanis pada peraturan BPOM No.29 Pada tahun 2019 Glikosida steviol (Steviol
glycosides) diberikan batas maksimal
Steviosid dan rebaudiosid A dihidrolisis menjadi steviolbiosid kemudian dengan cepat diubah
menjadi steviol. Steviosid dan rebaudiosid A tidak bersifat mutagenik dan tidak memberikan
khasiat dan efek samping pada dosis rendah. Efek sebagai insulinotropik, antidiabetik dan
antihipertensi terjadi pada dosis yang cukup tinggi.
Alasan Pemanis buatan pada peraturan BPOM No.29 Pada tahun 2019 Glikosida steviol
(Steviol glycosides) diberikan batas maksimal
Pemanis buatan dapat saling bersinergi oleh karena itu
penggunaannya dapat dilakukan secara tunggal ataupun kombinasi.
Pemanis buatan tidak diizinkan penggunaannya pada produk pangan
khusus untuk bayi, balita, ibu hamil dan ibu menyusui.
Sediaan pemanis buatan, termasuk yang mengandung pemanis
dengan intensitas tinggi
Alasan Pemanis buatan pada peraturan BPOM No.29 Pada tahun 2019 menggunakan
Natrium siklamat
Siklamat 30 kali lebih manis dari gula dan mempunyai rumus kimia yang lebih stabil
dari sakarin dan aspartam. Sebagian dosis siklamat dapat disekresikan dan mengalami
perubahan di dalam tubuh, menjadi Cyclohexaminedimana komoponen ini bersifat lebih
aman.
Natrium sakarin (C7H4 NaNO3S.2H2O) sebagai pemanis buatan berbentu kkristal putih,
tidak berbau atau berbau aromatik lemah, dan mudah larut dalam air,serta berasa manis.
Natrium sakarin memiliki tingkat kemanisan relatif 300sampai dengan 500 kali tingkat
kemanisan sukrosa dengan tanpa nilai kalori.Kombinasi penggunaannya dengan pemanis
buatan rendah kalori lainnya bersifatsinergis. Natrium sakarin berfungsi sebagai penegas cita
rasa ( flavor enhancer)terutama cita rasa buah. Natrium sakarin tidak dimetabolisme oleh
tubuh, lambatdiserap oleh usus, dan cepat dikeluarkan melalui urin tanpa perubahan. Hasil
penelitian menyebutkan bahwa natrium sakarin tidak bereaksi dengan Deoxyribonucleic Acid
(DNA), tidak bersifat karsinogenik, tidak menyebabkankaries gigi, dan cocok bagi penderita
diabetes.
Joint Expert Committee on Food Additives (JEFCA) menyatakan natrium sakarin merupakan
bahan tambahan pangan yang aman untuk dikonsumsi manusia dengan nilai ADI 5,0 mg/kg
berat badan. Sejak bulan Desember 2000,
04)