Anda di halaman 1dari 8

Tips Aman Pemanis Buatan: 4 Efek Samping

Acesulfame Kalium
Amazine.co - Online Popular Knowledge

Acesulfame kalium yang dikenal pula sebagai Acesulfame K atau Ace K merupakan pemanis
buatan yang pertama kali ditemukan oleh Karl Clauss pada tahun 1967.
Zat ini merupakan pemanis buatan pengganti gula dengan kadar manis sekitar 180-200 kali lebih
kuat dari gula biasa.
Acesulfame kalium memiliki titik leleh 225 derajat Celcius sehingga sangat stabil pada suhu
tinggi, tidak seperti pemanis buatan lain semacam aspartam.
Karena tahan suhu tinggi, acesulfame kalium ideal digunakan sebagai pemanis pada kue atau
minuman berkarbonasi.
Efek Samping Acesulfame Kalium
Selain berbagai kelebihan, acesulfame kalium tetap memiliki efek samping.
Berikut adalah efek samping acesulfame kalium.
1. Mengandung asam acetoacetic
Acesulfame kalium mengandung asam acetoacetic yang bertanggung jawab terhadap rasa manis
zat ini. Sayangnya, pemanis buatan seperti ini berpotensi menghambat metabolisme tubuh.
2. Kemungkinan menyebabkan kanker
Sebuah penelitian untuk menguji efek acesulfame kalium pada tikus betina masih menghasilkan
kesimpulan yang ambigu.
Hasil penelitian menunjukkan tikus yang diuji memiliki peluang lebih tinggi terkena tumor
payudara. Namun demikian penemuan ini masih diperdebatkan sehingga belum definitif.
3. Mengandung metilen klorida
Selama pembuatan acesulfame kalium, metilen klorida digunakan sebagai pelarut.
Penggunaan jangka panjang metilen klorida dapat memicu sakit kepala, komplikasi hati,
kebingungan mental, perkembangan kanker, gangguan penglihatan, dan penyakit ginjal.
Dalam beberapa kondisi lain, penggunaan metilen klorida mengakibatkan reaksi alergi, mual,
muntah, depresi, sakit kepala hebat, dan penyakit hati.
4. Efek bagi penderita diabetes
Untuk penderita diabetes, gula merupakan pantangan besar. Itu sebab, penderita diabetes
cenderung menggunakan pemanis buatan sebagai jalan keluar.
Acesulfame kalium merangsang sekresi insulin sehingga dalam kasus ekstrim akan
menyebabkan hipoglikemia (gula darah rendah) yang bahkan lebih berbahaya.
Moderasi
Terlepas dari semua potensi efek samping seperti diuraikan diatas, acesulfame kalium tetap
menjadi pemanis buatan yang banyak digunakan.
Meskipun secara umum acesulfame kalium aman untuk dikonsumsi, namun hindari
mengkonsumsi secara berlebihan untuk menangkal resiko efek samping yang mungkin timbul.

PRODUK MAKANAN YG MENGANDUNG PEMANIS BUATAN -

PRODUK MAKANAN YANG MENGGUNAKAN PEMANIS BUATAN

NO NAMA JENIS JENIS DOSIS


PRODUK PEMANIS PEMANIS
PRODUK
1 Coca-Cola Diet Minuman Ringan (Soft Natrium 0.39 g/kg
Drink) Siklamat
2 Mizone Minuman Elektrolit Acesulframe K 30 mg/saji

Sukralosa 2 mg/saji
3 Nutri Tea Aspatarme 35 mg/sachet
Instan
Minuman Acesulframe K 20 mg/sachet
4 Adem Sari Aspartame 35 mg/sachet
Instan
5 M-150 Minuman Kesehatan Gula Sorbitol n .a
(Energy Drink)

PRODUK PERMEN/KEMBANG GULA YANG MENGANDUNG PEMANIS BUATAN

NO NAMA JENIS JENIS DOSIS


PRODUK PEMANIS PEMANIS
PRODUK
1 Wybert Diet Aspartame 10 mg/g
2 ESQ Sorbitol n.a
3 Frozz Sorbitol 364 mg/butir
4 Frebor Free Permen Karet Aspartame n.a
Style
Sorbitol n.a
(Kembang Gula)
5 Ricola Aspartame n .a

Acesulfame K n.a

PRODUK MAKANAN KHUSUS & SUPLEMEN KESEHATAN YANG MENGANDUNG


PEMANIS BUATAN

NO NAMA JENIS JENIS DOSIS

PRODUK PRODUK PEMANIS PEMANIS


1 Diabetasol Sorbitol 1.6 g/saji
2 Diabetasol Nulife Sorbitol 1.5 g/saji
Sukralosa 14 mg/saji
3 Tropicana Slim Sukralosa 15 mg/saji
Diabetamil
4 Entrasol Makanan Sukralosa 10.4 mg/saji

Khusus Sorbitol 4.5 g/saji


5 WRP Body Shape (Rasa Formula Acesulfame K 40 mg/saji
Melon)
Khusus Sukralosa 11 mg/saji
6 WRP Body Shape (Rasa Aspartame 60 mg/saji
Coklat)
7 Ever C-1000 Vitamin Aspartame n.a
8 Protecal Aspartame n.a

ASPARTAM
Aspartam merupakan pemanis sintetis non-karbohidrat, aspartyl-phenylalanine-1-methyl ester, atau
merupakan bentuk metil ester dari dipeptida dua asam amino yaitu asam amino asam aspartat dan
asam amino essensial fenilalanina.
Aspartam dijual dengan nama dagang komersial seperti Equal, Nutrasweet dan Canderel dan telah
digunakan di hampir 6.000 produk makanan dan minuman di seluruh dunia. Terutama digunakan di
minuman soda dan permen. Belakangan aspartam mendapat penyelidikan lebih lanjut mengenai
kemungkinan aspartam menyebabkan banyak efek negatif. Dan akhirnya, pangsa pasarnya mulai
berkurang direbut oleh pemanis lain yaitu sukralosa.

SIKLAMAT (CYCLAMATE)
Siklamat adalah bubuk kristal putih, tidak berbau dan kira-kira 30 kali lebih mains dari pada gula
tebu (dengan kadar siklamat kira-kira 0,17%). Bilamana kadar larutan dinaikkan sampai dengan
0,5%, maka akan terasa getir dan pahit.
Siklamat dengan kadar 200 mg per ml dalam medium biakan sel leukosit dan monolayer manusia (in
vitro) dapat mengakibatkan kromosom sel-sel tersebut pecah. Tetapi hewan percobaan yang diberi
sikiamat dalam jangka lama tidak menunjukkan pertumbuhan ganda.
Di Inggris penggunaan siklamat untuk makanan dan minuman sudah dilarang, demikian pula di
beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat.

SORBITOL

Sorbitol yang dikenal juga sebagai glusitol, adalah suatu gula alkohol yang dimetabolisme lambat di
dalam tubuh. Sorbitol diperoleh dari reduksi glukosa, mengubah gugus aldehid menjadi gugus
hidroksil, sehingga dinamakan gula alkohol.

Sorbitol digunakan sebagai pemanis buatan pada produk permen bebas gula dan sirup obat batuk. Zat
ini juga dikenal sebagai pemanis yang memiliki nilai gizi karena mengandung energi sebanyak 2,6
kkal per gram.

Selain digunakan sebagai pemanis pengganti gula, sorbitol juga digunakan sebagai obat pencahar non
stimulan. Sorbitol bekerja dengan cara menarik air menuju usus besar, sehingga merangsang
pergerakan usus.

Sorbitol ditambahkan pada mouthwash untuk membantu mencegah plak gigi, selain itu sorbitol juga
ditambahkan pada sediaan kosmetik untuk membantu menjaga kelembaban kulit. Bahan bakar roket
amatir dapat dihasilkan apabila sorbitol dicampur dengan senyawa kalium nitrat.

Keamanan penggunaan sorbitol telah dijamin oleh FDA (the Food and Drug Administration) melalui
berbagai penelitian. Namun apabila terlalu banyak dikonsumsi, sorbitol dapat menyebabkan nyeri
abdomen, menimbulkan gas, serta diare sedang hingga parah. Asupan sorbitol sebanyak 20 gram per
hari telah dilaporkan mengakibatkan diare parah pada seorang wanita, sedangkan seorang lainnya
terpaksa dirawat di rumah sakit setelah mengkonsumsi sebanyak 30 gram sorbitol per hari. Sorbitol
dapat pula menyebabkan terhambatnya penyerapan fruktosa.

SUKRALOSA

Pemanis buatan yang paling ketangkep ingatan gw adalah sakarin ama aspartam. Keduanya banyak
terkandung pada produk minuman murah meriah, minuman kalengan, dll deh. Ada satu lagi,
sukralosa.
Sukralosa juga pemanis buatan. Ia ditemukan pada 1976. Tingkat kemanisannya sekitar 600 kali gula
meja biasa alias sukrosa. Ada sumber yang menyebutkan, sukralosa 3-3,3 kali lebih manis
dibandingkan aspartam dan 2 kali lebih manis dibandingkan sakarin. Gambar yang disamping
nunjukkin susunan kimianya.

Nama IUPAC : 1,6-Dichloro-1,6-dideoxy-β- D-fructofuranosyl-4-chloro-4-deoxy-α- D-


galactopyranoside

Formula molekulna : C12H19Cl3O8

Dalam tubuh, ia tidak terpecah menghasilkan energi jadi ga ada kalori yang dibentuk juga. Stabil di
suhu panas. Jadi bisa dipake untuk masak atau buat roti atau buat masakan lain yang butuh gula tanpa
keilangan rasa manisnya. Beda dengan aspartam yang ngga cocok untuk buat roti atau nge-bake
(halah gw!). Dalam kondisi pH tinggi atau suhu tinggi, aspartam ga stabil. Ia terpecah menjadi asam
amino.
Di Amerika, FDA (food drugs administration) menyetujui penggunaannya untuk gula meja pada
1998. Sepuluh taun kemudian, tidak kurang dari 80 negara menyetujuai pemakaiannya.

ACESULFAME K (KALIUM ASESULFAME)

Kalium asesulfam adalah bebas kalori pemanis buatan, juga dikenal sebagai Acesulfame K atau Ace
K (K menjadi simbol untuk kalium), dan dipasarkan dengan nama dagang Sunett dan Satu Manis. Di
Uni Eropa, itu adalah dikenal dengan nomor E (kode aditif) E950. Hal itu ditemukan secara tidak
sengaja pada tahun 1967 oleh ahli kimia Jerman Karl Clauss di Hoechst AG (sekarang Nutrinova).
Dalam struktur kimia, kalium asesulfam adalah garam kalium dari 6-metil-1 ,2,3-oxathiazine-4 (3H)-
salah satu 2,2-dioksida. Ini adalah bubuk kristal putih dengan rumus molekul C4H4KNO4S dan berat
molekul 201,24 g / mol.

Properti
Acesulfame K adalah 180-200 kali lebih manis dari sukrosa (gula meja), semanis aspartam, sekitar
setengah semanis sakarin, dan seperempat semanis sucralose. Seperti sakarin, ia memiliki sedikit
pahit aftertaste, terutama pada konsentrasi tinggi. Kraft Foods telah dipatenkan penggunaan ferulate
natrium untuk masker aftertaste asesulfam itu. Acesulfame K sering dicampur dengan pemanis
lainnya (biasanya sucralose atau aspartam). Campuran ini yang terkenal untuk memberikan rasa lebih
gula seperti pemanis dimana setiap masker aftertaste yang lain, dan / atau menunjukkan efek sinergis
dimana campuran yang lebih manis dari komponen-komponennya.
Tidak seperti aspartam, acesulfame K stabil di bawah panas, bahkan di bawah kondisi cukup asam
atau dasar, yang memungkinkan untuk digunakan dalam proses memanggang, atau produk yang
memerlukan kehidupan rak panjang. Dalam minuman berkarbonasi, hampir selalu digunakan
bersama dengan yang lain pemanis, seperti aspartam atau sucralose. Hal ini juga digunakan sebagai
pemanis dalam produk protein shake dan farmasi, obat terutama kunyah dan cair, di mana ia dapat
membuat bahan-bahan aktif lebih cocok.

Penemuan
Acesulfame Kalium dikembangkan setelah penemuan yang kebetulan dari senyawa yang mirip (5,6-
dimetil-1 ,2,3-oxathiazin-4 (3H)-salah satu 2,2-dioksida) pada tahun 1967 oleh Karl Clauss dan
Harald di Hoechst AG Jensen. Setelah sengaja mencelupkan jarinya ke dalam bahan kimia yang ia
bekerja dengan, Clauss menjilat mereka untuk mengambil sepotong kertas. penelitian selanjutnya
menunjukkan bahwa sejumlah senyawa dengan struktur cincin dasar yang sama telah berbagai
tingkat kemanisan. 6-metil-1 ,2,3-oxathiazine-4 (3H)-salah satu 2,2-dioksida memiliki karakteristik
rasa sangat menguntungkan dan relatif mudah untuk mensintesis, jadi dipilih untuk penelitian lebih
lanjut, dan menerima nama generiknya ( Acesulfame-K) dari Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun
1978.

Keprihatinan Keselamatan

Seperti dengan pemanis buatan lainnya, ada kekhawatiran atas keamanan kalium asesulfam.
Meskipun studi ini menunjukkan berbagai pemanis dan derajat kontroversial keselamatan makanan,
Amerika Serikat Food and Drug Administration (US FDA) telah menyetujui penggunaan umum
mereka. Kritikus mengatakan kalium asesulfam belum diteliti secara memadai dan mungkin
karsinogenik, meskipun klaim ini telah ditolak oleh FDA AS dan oleh otoritas yang setara di Uni
Eropa.
Beberapa efek potensial yang terkait dengan asesulfam K telah muncul dalam studi hewan.
Asesulfam K telah ditunjukkan untuk merangsang tergantung dosis sekresi insulin pada tikus,
meskipun tidak ada hipoglikemia diamati. Satu studi tikus tidak menunjukkan peningkatan kejadian
tumor dalam menanggapi administrasi asesulfam K. Dalam penelitian ini, dilakukan oleh Program
Toksikologi Nasional, 60 tikus diberi asesulfam K untuk 40 minggu, membuat sebanyak 3% dari
mereka Total diet (yang akan setara dengan 1.343 memakan manusia 12-ons kaleng soda setiap hari
pemanis buatan). Tidak ada tanda-tanda bahwa (atau lebih rendah) tingkat asesulfam K
meningkatkan risiko tikus 'kanker atau neoplasma lainnya. Penelitian lebih lanjut dalam hal
keamanan pangan telah direkomendasikan.

https://mediskus.com/nutrisi/5-jenis-pemanis-buatan-yang-paling-populer-namun-juga-
berbahaya
https://www.amazine.co/17678/tips-aman-pemanis-buatan-4-efek-samping-acesulfame-kalium/

Anda mungkin juga menyukai