Anda di halaman 1dari 8

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 208/Menkes/Per/IV/1985.

Diantaranya sakarin, siklamat,


dan aspartam dalam jumlah yang dibatasi atau dengan dosis tertentu (Yuliarti, 2007).

Dalam perkembangannya mitos bahwa madu asli tidak dirubung semut ini dimanfaatkan oleh
pelaku penjual madu palsu. Madu palsu melibatkan pemanis buatan di dalam pembuatannya.
Dan semut tidak akan suka kepada semua yang manis namun mengandung pemanis buatan.
Coba anda tuang ke lantai minuman kemasa yg mengandung pemanis buatan, dijamin semut
tidak akan merubungnya.

Pemanis buatan atau merek dagangnya NutraSweet bahan dasarnya adalah Aspartame,
ini bahan di gunakan secara luas di segala macam makanan/ minuman dengan label "Rendah
Kalori"
atau label "Diet".
NutraSweet mempunya kadar manis 400 kali gula biasa, dan sangat rendah kalori.
Segala macam kue buat penderita diabetis pasti pakai pemanis buatan.
Biasanya kalau kita ke coffeshop atau mungkin naik pesawat, saat di suguhkan minuman
biasanya ada
sachet kecil gula dengan dua pilihan, gula beneran dan pemanis buatan.
Mungkin sesekali ada baiknya kita bawa pulang satu atau dua sachet pemanis buatan yg di
sediakan
Kalau di rumah banyak semut berkeliaran, coba deh cari cari di mana sarangnya atau kalau
nggak ketemu
cari aja "jalan arteri " si semut.
kan biasanya ada satu atau dua semut yg bertindak sebagai perintis, lari sana lari sini , tapi di
dekat dekat situ pasti
ada konvoy yg berbaris di sepanjang " jalan arteri "
Nah kalau udah ketemu, taburkan aja pemanis buatan di situ, seperti kata pepatah ada gula
ada semut, maka nggak lama
kemudian akan banyak semut yg mengerubuti pemanis buatan tsb.
Jangan di gangu, biarkan aja mereka berpesta, semua pemanis buatan tsb akan di angkut ke
sarangnya, dan pestanya
berlanjut di dalam sarang.
Keesokan harinya segera akan kelihatan hasilnya, memdadak rumah kita jadi "sepi" dari
semut, karena mereka
semua telah meninggalkan dunia fana ini, gara gara keracunan pemanis buatan.
Ini cara membunuh semut yang ramah lingkungan, dan bagus buat kesehatan.

Coba bandingkan dengan obat nyamuk semprot, racunnya nggak hilang berminggu minggu
di rumah dan
sangat toxic buat badan.
Mungkin ada benarnya kontroversi dari pemanis buatan yg suka di ributkan orang, lha kalau
bisa bunuh semut,
apa bagus buat kesehatan kita kalau di konsumsi dalam jangka panjang.

Saya pernah membaca ( mudah2an ga salah ingat) di kompas tentang


uraian aspartam, dikatakan bahwa aspartam termasuk benda asing untuk
tubuh manusia, dan di kenali secara asing pula oleh tubuh, artinya
begitu di konsumsi, maka tidak akan di cerna, melainkan di buang
begitu saja oleh tubuh. Tapi balik lagi, kalo sistem pembuangannya
baik, kalo nggak? kan jadi sampah donk dalam tubuh....
banyak studi kemudian membuktikan efek aspartam dan tetangganya, yang
tidak baik bagi tubuh, terutama dalam kasus 'dietsevere' yang
berakibat pada kematian.

madu palsu mengandung campuran glukosa dengan gula pasir, buah, flavor, zat
warna, pemanis buatan seperti siklamat, CMC (karboksi methil selulosa)
berfungsi sebagai pengental, dan Natrium benzoat sebagai pengawet tentu
sangatlah merugikan kesehatan manusia.

Tidak dikerubutin Semut


Semut umumnya lebih menyukai gula jenis sukrosa, berbeda halnya dengan
madu jenis gulanya adalah Fruktos. jadi ketika madu dikerubutin semut, maka
madu tersebut telah dicampur dengan pemanis buatan yang cukup banyak :D

anggaplah gula itu 1


- gula = 1
- madu = 1.5
- pemanis buatan (misalnya sakarin) = 100
jadi, bisa dibayangkan kalo pemanis buatan itu lebih sangat berbahaya banget
sekali daripada gula....
biasanya yang menggunakan pemanis buatan itu adalah minuman energi,
softdrink dan minuman instant lainnya...

Bahaya Pemanis Buatan Aspartame Tak Kalah dengan


Formalin

Aspartame adalah nama umum dari produk yang bernama NutraSweet, Equal, Spoonful,
Equal-Measure, dan Tropicana Slim. Aspartame atau pemanis buatan, biasa ditemukan
sebagai bahan pemanis dalam beberapa makanan dan minuman disekitar kita. Namun banyak
orang belum mengetahui efek samping negatif dari aspartame yang tidak bisa disepelekan
sama dengan makanan yang mengandung formalin.
Efektif Mengenyahkan Serangga
Coba Anda membeli produk makanan ringan terkenal atau membeli minuman yang manis
rasanya di supermarket, terus perhatikan labelnya, akan tercantum nama aspartame di sana.
Selain itu, para profesional kesehatan juga menganjurkan aspartame sebagai gula yang aman
bagi penderita diabetes (misal: Tropicana Slim). Namun, tahukah Anda bahwa aspartame
ternyata efektif digunakan sebagai racun semut.
Pernah terjadi, seseorang memiliki masalah hama semut di kamar mandinya. Sadar akan
pengaruh aspartame sebagai bahan kimia yang beracun, suatu hari dia menaburkan aspartame
di tiap pojok kamar mandinya. Ternyata usahanya berhasil. Dia tidak melihat semut-semut
ada di kamar mandinya lagi.
Aspartame juga efektif untuk mengenyahkan masalah semut merah (biasanya tidak mempan
dengan berbagai racun). Tidaklah heran jika aspartame bekerja bak racun serangga, karena
asam asparctic yang terkandung dalam produk beracun telah terbukti bersifat exitotoxin yang
menyebabkan sel-sel otak menjadi cepat mati, sama seperti yang terjadi dengan kasus semutsemut tadi.

Efek Merusak pada Manusia Tak Kalah dengan Formalin


Jika tadi adalah contoh efek negatif aspartame terhadap semut, berikut adalah penuturan para
ahli mengenai efek negative aspartame bagi manusia yang cukup mengerikan dan tak kalah
dengan bahayanya formalin.
Aspartame (NutraSweet) merusak secara pelan-pelan dan tak terasa bagi tubuh dan itulah
alasan mengapa kita harus menghindarinya. Akan diperlukan satu tahun, lima, 10 atau 40
tahun, tapi dalam jangka panjang akan nampak perubahan yang menyebabkan penyakit
ringan maupun berat. Aspartame punya efek yang mendalam pada mood seseorang,
kecemasan, pusing, kepanikan, mual, iritabilitas, gangguan ingatn dan konsentrasi. Ralph
Walton, M.D
Saya telah mengamati adanya masalah kerusakan intelektual yang berat sehubungan dengan
penggunaan produk-produk aspartame. Biasanya bermanifestasi dalam susah membaca dan
menulis, susah mengingat, sering lupa waktu, tempat bahkan orang lain yang pernah dia
kenal. Banyak efek dari aspartame begitu serius termasuk kejang-kejang dan kematian. Efek

lainnya yaitu: sakit kepala/migraine, pusing, sakit persendian, mual, mati rasa, kejang otot,
kegemukan, gatal-gatal, depresi, kelelahan, lekas marah, tachycardia, insomnia, kebutaan,
ketulian, jantung berdebar, sesak nafas, kecemasan, gangguan berbicara, kehilangan indra
pengecap, telinga berdengung, vertigo, dan lupa ingatan. H. J. Roberts, M.D.

#sumber: http://articles.mercola.com

Si Manis Yang Bermasalah


11 Juni 2014 pukul 1:00

Coba perhatikan komposisi bahan pada bungkus-bungkus makanan jadi di sekitar kita,
terutama yang berembel-embel kata diet, rendah kalori, atau bebas gula. Apa yang
Anda lihat di sana? Aspartame, aspartame, lagi-lagi aspartame? Kalau begitu mungkin Anda
perlu berhati-hati, apalagi kalau makanan-makanan ini termasuk yang sering Anda konsumsi.
Tapi tunggu dulu, sebenarnya aspartame ini makhluk apa sih? Kok dia begitu merajai produk
makanan yang ada di pasaran?
Aspartame adalah bahan pemanis rendah kalori pengganti gula biasa (sukrosa) yang
ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1965 oleh James Schlatter, peneliti yang pada
waktu itu bekerja di G.D.Searle and Co. dan sedang berusaha mencari obat baru untuk luka
dalam. Ketika ia menjilat jarinya untuk memudahkannya mengambil selembar kertas,
Schlatter menyadari betapa manisnya rasa senyawa sintesis yang telah ia buat. Senyawa
inilah yang kemudian diberi nama aspartame, yang telah menjadi bagian menu sehari-hari
masyarakat modern.
Kita bisa merasakan rasa manis kalau molekul yang tepat melekat pada reseptor, yaitu
struktur penerima stimulasi dari luar, yang terdapat pada membran sel lidah. Melekatnya
molekul ini memicu proses berantai yang pada akhirnya menghasilkan zat transmisi saraf. Zat
ini berfungsi sebagai sinyal yang memberi tahu otak bahwa kita sedang memakan sesuatu
yang manis. Jadi sebenarnya, zat apapun yang melekat dengan pas pada reseptor rasa manis
kita, akan dianggap gula oleh otak. Itulah sebabnya kenapa selain aspartame masih banyak
lagi pemanis buatan, di antaranya saccharin, sorbitol, acesulfame potassium dan lain-lain.
Struktur, golongan, bahan dasar dan harganya yang berbeda-beda membuat dunia pemanis
buatan semakin marak. Kadar rasa manisnya yang beratus-ratus kali lipat gula biasa
membuatnya menjadi bahan makanan tambahan yang tepat ditinjau dari segi komersil . Para
produsen minuman kaleng dapat menggunakan lebih banyak air dan menurunkan ongkos
produksi, di samping itu para konsumen pun dapat mengurangi jumlah kalori yang mereka
konsumsi dan menjaga berat badan atau kadar gula darah bagi penderita kencing manis.
Gula biasa dicerna dan masuk ke dalam siklus metabolisme tubuh untuk kemudian diubah
menjadi kalori. Kalori yang berlebihan dan tidak terpakai disimpan sebagai lemak. Sementara
itu saccharin dan acesulfame tidak tercerna dan berarti tidak menjadi kalori sama sekali.

Berbeda dengan saccharin dan acesulfame yang akhirnya disingkirkan begitu saja, di dalam
tubuh aspartame, yang lebih mudah disintesis ini, kembali diubah menjadi 3 komposisi
dasarnya: phenylalanine, aspartate dan methanol. Inilah yang menyulut perdebatan sengit
seputar aspartame yang sampai sekarang pun masih belum benar-benar terselesaikan.
Phenylalanine adalah asam amino yang tidak dapat dicerna oleh penderita phenylketonuria
(PKU). Penderita PKU tidak mempunyai enzim yang dapat mencerna phenylalanine menjadi
zat transmisi saraf. Akibatnya phenylalanine terakumulasi dalam jaringan saraf dan dapat
menyebabkan cacat mental.
Efek buruk aspartame terhadap penderita PKU yang sudah jelas ini masih dapat diatasi
dengan label tambahan yang memperingatkan penderita PKU untuk tidak mengkonsumsi
produk tersebut. Yang jadi masalah ialah efek aspartame yang masih belum jelas:
phenylalanine dilaporkan dapat menyebabkan kejang-kejang dan dan didegradasi menjadi
diketopiperazine (DKP), zat penyebab tumor; methanol yang terakumulasi dalam tubuh dapat
merusak saraf mata dan menyebabkan kebutaan. Selain itu methanol juga diubah menjadi
formaldehida (zat pengawet mayat) dan asam format (zat racun semut rangrang). Aspartate
juga dilaporkan telah menyebabkan otak tikus-tikus percobaan berlubang.
Di Amerika, di mana kegemukan sudah menjadi masalah nasional dan bukan hanya problem
pribadi, laporan-laporan miring mengenai aspartame ini cukup menggegerkan. Grafik kasus
kanker payudara menunjukkan peningkatan yang selaras dengan peningkatan penggunaan
aspartame dalam produk makanan jadi, suatu fakta yang lagi-lagi menambah alasan mengapa
aspartame harus dicurigai.
Saccharin adalah pemanis buatan yang ditemukan pertama kali pada tahun 1879. Pemanis
buatan yang kurang populer ini tiba-tiba saja menjadi bahan pokok penduduk sipil ketika
semua gula yang ada dikirim ke medan perang untuk konsumsi para tentara pada Perang
Dunia I. Namun pada saat Perang Teluk tahun 1991, aspartame-lah yang dikirim dalam
kemasan minuman kaleng diet soda. Panasnya terik matahari mengkatalisasi proses kimia
yang memecah aspartame menjadi komponen-komponen mautnya. Semakin banyak orang
yang curiga kalau aspartame adalah biang keladi Gulf War Syndrome, penyakit yang
menggerogoti veteran Perang Teluk dengan gejala-gejala seperti sakit kepala, gangguan
pernafasan dan rasa lelah yang berlebihan.
Debat seputar aspartame masih belum dapat terselesaikan karena masih belum ditemukan
bukti langsung yang menunjuk aspartame sebagai penyebab kesemuanya ini. Mungkin saja
para veteran Perang Teluk mengisap gas beracun di medan perang, siapa bilang jumlah
aspartame yang kita konsumsi sudah mencapai dosis yang membahayakan? Kira-kira
begitulah komentar para pendukung aspartame. Sementara itu kepentingan komersil lebih
diutamakan dan aspartame tetap mempertahankan posisinya dalam daftar resmi bahan
makanan tambahan.

Sakarin dan Siklamat


Penggunaan sakarin dan siklamat sebagai zat pemanis makanan dari beberapa penelitian
ternyata dapat menimbulkan karsinogen. Dari hasil uji coba menunjukkan bahwa

meningkatnya tumor kandung kemih pada tikus melibatkan pemberian dosis kombinasi
sakarin dan siklamat dengan perbandingan 1: 9.
Siklamat yang memiliki tingkat kemanisan yang tinggi dan enak rasanya tanpa rasa pahit
walaupun tidak berbahaya dan digunakan secara luas dalam makanan dan minuman selama
bertahun-tahun, keamanannya mulai diragukan karena dilaporkan dari hasil penelitian pada
tahun 1969 bahwa siklamat dapat menyebabkan timbulnya kankaer kandung kemih pada
tikus yang diberi ransum siklamat. Hasil metabolisme siklamat yaitu sikloheksilamina
mempunyai sifat karsinogenik. Tingkat peracunan siklamat melalui mulut pada tikus
percobaan yaitu LD50 (50% hewan percobaan mati) sebesar 12,0 g/kg berat badan. Penelitian
lain menunjukkan bahwa siklamat dapat menyebabkan atropi yaitu terjadinya pengecilan
testicular dan kerusakan kromosom.
Pada penelitian lainnya menunjukkan bahwa siklamat terbukti tidak bersifat karsinogen dan
uji mutagenisitas jangka pendek tidak membuahkan hasil yang konsisten. Hal ini
menyebabkan siklamat di beberapa negara diizinkan kembali penggunaannya, kecuali negara
Amerika Serikat tidak mengizinkan penggunaan siklamat sebagai zat tambahan makanan.
Di Indonesia menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722/Menkes/Per/1X/88 kadar
maksimum asam siklamat yang diperbolehkan dalam makanan berkalori rendah dan untuk
penderita diabetes melitus adalah 3 g/kg bahan makanan/minuman. Menurut WHO batas
konsumsi harian siklamat yang aman (ADI) adalah 11 mg/kg berat badan. Sedangkan
pemakaian sakarin menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 208/Menkes/Per/1V/85
tentang pemanis buatan dan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722/Menkes/Per/1X/88
tentang bahan tambahan pangan, menyatakan bahwa pada makanan atau minuman olahan
khusus yaitu berkalori rendah dan untuk penderita penyakit diabetes melitus kadar
maksimum sakarin yang diperbolehkan adalah 300 mg/kg.

Diabetes dan Stevia


Penderita Diabetes bisa sangat dibantu dengan menggunakan Stevia sebagai pemanis.
Sementara gula meningkatkan kadar gula darah dan membahayakan tingkat insulin, banyak
penderita diabetes telah menemukan betapa sulitnya untuk dapat menghindari rasa manis
sama sekali.
Dan menggunakan Aspartame sebenarnya menyebabkan kita lebih menginginkan gula.
Semua pemanis buatan di pasar mempunyai konsekuensi kesehatan mengerikan, tapi Stevia
tidak memiliki efek samping, dan benar-benar menurunkan gula darah ketika terlalu tinggi.
Stevia telah digunakan sebagai pengobatan untuk diabetes di Jerman dan Jepang. 500
penelitian telah dilakukan menunjukkan keamanannya. Hanya politik gula dan pemanis
buatan industri yang mencegah kita mampu membeli makanan dengan Stevia sebagai
pemanis. Walaupun Stevia tersedia dalam bentuk bubuk dan cair dan dapa tsangat mudah
digunakan di rumah .
Stevia telah digunakan selama berabad-abad di Amerika Selatan, dan selama dua puluh tahun
di Jepang, Korea, dan Cina. Ini adalah semak asli Paraguay. Di Amerika Latin, Stevia

digunakan sebagai terapi untuk diabetes, karena dapat menormalkan respon terhadap glukosa,
khususnya dalam tipe dua.
Diabetes cenderung disertai dengan tekanan darah tinggi dan edema, dan memperlambat
penyembuhan luka, dan Stevia telah terbukti membantu semua gejala ini. Ini mempengaruhi
transportasi kalsium mirip dengan calcium channel blockers. Stevia juga Memiliki efek
diuretik, dan antiseptik.

Cara membuat pemanis stevia cair siap pakai


Membuat sendiri pemanis stevia cair siap pakai amat mudah dan simple.
Waktu yang dibutuhkan hanya 10 menit.

Caranya:

Masukkan 1 sendok teh stevia bubuk kedalam filter/ saringan teh atau
kopi.
Letakkan saringan tersebut kedalam mug / gelas tahan panas.

Tuangkan air mendidih kedalam saringan yang sudah berisi bubuk stevia
tersebut.

Biarkan mengendap selama 5 menit.

Angkat saringan dan ampas stevia dari dalam mug / gelas.

Diamkan stevia cair sampai dingin.

Masukkan stevia cair yang sudah dingin kedalam botol saus/kecap plastik
yang mempunyai lubang kecil. Gunanya agar mudah diatur
pengeluarannya.

Simpan ditempat yang dingin.


Gunakan dengan cara diteteskan, sebab stevia sangatlah manis.

Tips:

Jangan memeras ampas stevia disaringan untuk mengeluarkan airnya. Ini


akan menyebabkan rasa getir / pahit.
Pengendapan yang lebih lama dapat menyebabkan rasa getir / pahit.
Gunakan stevia cair per tetes, rasakan dan cicipi dulu baru menambahkan
tetes berikutnya. Jangan berlebihan dalam penggunaannya.

Cara penggunaan stevia


Sebelum digunakan, sebaiknya daun stevia kering dijadikan bubuk terlebih dahulu agar lebih
mudah dalam penggunaannya.

Cara Pemakaian :

- Cara pemakaian : Cukup seujung sendok teh (1/8 sendok teh) untuk diseduh dengan 1 gelas
air panas minuman (teh, kopi, jamu, dll). Aduk rata dan minumlah setelah minuman hangat.
- Jangan menggunakan stevia melebihi dosis takaran karena akan menyebabkan rasa pahit
pada minuman. Sebaiknya cobalah sedikit dahulu, bila masih terasa kurang manis, bisa
ditambahkan. Bagi yang belum terbiasa minum gula stevia maka pada minuman akan terasa
seperti aroma jamu, karena memang stevia adalah produk herbal.

50 gram stevia dapat digunakan untuk +/- 220 gelas.

Pembuatan Bubuk Stevia


Agar mudah digunakan, daun stevia bisa dirbah menjadi bubuk. Caranya keringkan daun
stevia dengan cara menjemurnya atau dengan menggunakan oven. Kemudian daun stevia
kering tersebut dihaluskan dengan blender atau coffee grinder.
Kemudian stevia bubuk yang sudah dihasilkan tersebut bisa disimpan ditempat yang kering
atau bisa langsung digunakan sesuai dengan keinginan.
Ingat cukup digunakan sedikit saja, karena stevia jauh lebih manis dari gula biasa. Selamat
mencoba.

Anda mungkin juga menyukai