Anda di halaman 1dari 7

PEDOMAN PRAKTIK KLINIK SANITASI

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Puskesmas Glagah adalah puskesmas rawat inap yang terdiri dari 11 unit pelayanan, setiap unit
pelayanan diharuskan memberikan pelayanan yang terstandar yang sesuai dengan aturan yang
diberikan. Klinik sanitasi sebagai salah satu unit pelayanan di Puskesmas Glagah diharuskan
juga memberikan pelayanan yang terstandar, semua petugas harus bisa melakukan semua
kegiatan yang sesuai dengan standar yang diharuskan. Oleh sebab itu perlu dibuatkan suatu buku
pedoman tentang pelaksanaan pelayanan di semua unit pelayanan sehingga semua pelayanan
bisa terstandar.

a. Tujuan
Buku pedoman pelayanan Pelayanan klinik sanitasi ini dibuat sebagai acuan untuk pelaksanaan
kegiatan di unit pelayanan klinik sanitasi.

b. Sasaran Pedoman
Dengan adanya buku pedoman ini diharapkan petugas di unit pelayanan klinik sanitasi mampu
memberikan pelayanan sesuai standar yang telah ditetapkan

c. Ruang Lingkup Pedoman


Buku pedoman pelayanan klinik sanitasi ini hanya digunakan terbatas di lingkungan unit
pelayanan penyehatan lingkungan di Puskesmas Glagah

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

1. Kualifikasi Sumber Daya


Sumber Daya Manusia yang ada di Unit Pelayanan klinik sanitasi UPT Puskesmas Glagah terdiri
dari tenaga medis dan paramedis.

2. Distribusi Ketenagaan
Adapun distribusi ketenagaan di Unit Pelayanan klinik sanitasi UPT Puskesmas Glagah adalah
sebagai berikut :
No Jenis Petugas Jumlah Lulusan
1 Saniatrian 1 D III Kesehatan Lingkungan
Jumlah Petugas 1

3. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan yang dilakukan di Unit Pelayanan klinik sanitasi UPT Puskesmas Glagah adalah
setiap hari Rabu dan Kamis pukul 08-00 s/d 12-00
BAB III
STANDAR FASILITAS

1. Denah Ruangan

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Ukuran ruangan : 3,6 x 3,9 m


15. Standar Fasilitas
Standart fasilitas peralatan klinik sanitasi :
No Standar fasilitas Jumlah Kondisi Riil Kesenjangan
1. Meteran 1 – Belum ada alat
2. Komparator untuk mengukur kadar khlor ( chlormeter ) 1 – Belum ada alat
3. Pengukur cahaya ( luxmeter ) 1 – Belum ada alat
4. Pengukur kelembaban ( higrometer ) 1 – Belum ada alat
5. Pipet tetes 3 – Belum ada alat
6. Digital termometer 1 – Belum ada alat
7. Tabung pengukur kekeruhan 1 – Belum ada alat
8. Boks pendingin, tahan dingin 7 hari ( cool box ) 1 – Belum ada alat
9. Botol smaple air bermulut lebar 3 – Belum ada alat
10. Botol sample air berpemberat 3 – Belum ada alat
11. Lampu spiritus isi 120 cc 1 – Belum ada alat
12. Lampu senter 1 – Belum ada alat
13 Pengukur kebisingan ( sound level meter ) 1 – Belum ada alat
14. Water tes kit 1 – Belum ada alat
15. Pengukur PH ( digital PH meter ) 1 – Belum ada alat
16. Dirigen ( wadah sampel ) 1 – Belum ada alat
17. Geolistrik ( alat pemeriksa permukaan air tanah ) 3 – Belum ada alat
18. Digital chlorin tes kit 3 – Belum ada alat
19. Set cetakan jamban 1 – Belum ada alat
20. APD untuk petugas pengelola limbah ( sarung tangan panjang ) Sesuai kebutuhan – Belum
ada alat
21. Trolly khusus untuk sampah umum 1 –
22. Perlengkapan pengambil sample makanan terdiri : 1 – Belum ada alat
a. Sabun desinfeksi 1 – Belum ada alat
b. Termos es 1 – Belum ada alat
c. Tas pembawa sample/ tas lapangan 1 – Belum ada alat
d. Sendok tahan karat 1 – Belum ada alat
e. Sarung tangan steril 1 – Belum ada alat
f. Kantong plastik steril 1 – Belum ada alat
g. Pisau pemotong yang steril 1 – Belum ada alat
h. Flysweep net ( fly grill ) 1 – Belum ada alat
Jumlah 22 jenis

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

1. Lingkup Kegiatan
Unit pelayanan Kesehatan Lingkungan memberikan pelayanan kepada semua pasien Puskesmas
Glagah yang memerlukan konseling di klinik sanitasi. Ruang lingkup standart operasional
prosedur klinik snitasi meliputi 4 hal :
i. Penyakit- penyakit yang berhubungan dengan air, meliputi penyakit diare, DBD, malaria dan
kulit.
j. Penyakit- penyakit yang penularannya berkaitan dengan kondisi perumahan dan lingkungan
yang jelek antara lain ISPA dan TB paru
k. Penyakit- penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya melalui makanan antara lain
diare, keacingan, dan keracunan makanan.
l. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan bahan kimia dan pestisida rumah
tangga.

2. Metode
Semua kegiatan dilakukan secara langsung kepada pasien dengan melakukan konseling dan
wawancara pada klien yang dirujuk ke klinik sanitasi

3. Langkah Kegiatan
Semua kegiatan di unit pelayanan klinik sanitasi dilakukan berdasarkan SOP yang tersedia, SOP
yang ada di klinik sanitasi antara lain :
1. SOP di dalam gedung ( puskesmas )
2. SOP di luar gedung ( lapangan )

Berikut penjabaran langkah-langkah kegiatan yang dilakukan di klinik sanitasi :


1. Dalam gedung
Didalam gedung puskesmas , petugas klinik sanitasi diharuskan melakukan langkah- langkah
sebagai berikut :

1) Penderita
Terhadap penderita, petugas klinik sanitasi harus melakukan langkah- langkah sebagai berikut :
a) Menerima kartu rujukan status dari petugas poli
b) Mempelajari kartu status/ rujukan tentang diagnosis oleh petugas poli
c) Menyalin dan mencatat nama penderita atau keluarganya, karakteristik penderita yang
meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan dan alamat, serta diagnosis penyakit ke dalam buku
register.
d) Melakukan wawancara dan konseling kepada penderita/ keluarga penderita tentang kejadian
penyakit, kedadaan lingkungan, dan perilaku yang diduga berkaitan dengan kejadian penyakit
dengan mengacu pada buku “ standart operasional prosedur klinik sanitasi di puskesmas ‘.
e) Membantu menyimpulkan permasalahan lingkungan atau perilaku yang berkaitan dengan
kejadian penyakit yang diderita.
f) Memberikan saran dan tindak lanjut sesuai permasalahan
g) Bila diperlukan, membuat kesepakatan dengan penderita atau kelurganya tentang jadwal
kunjungan lapangan.

2) Klien
Terhadap klien, petugas sanitasi diharuskan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Menanyakan permasalahan yang dihadapi klien, mencatat nama, umur , jenis kelamin,
pekerjaan dan alamat serta mencatatnya kedalam buku register.
b) Melakukan wawancara atau konseling sesuai permasalahan
c) Membantu menyimpulkan permasalahan lingkungan atau perilaku yang diduga berkaitan
dengan permasalahan yang ada.
d) Memberikan saran dan pemecahan masalah yang sederhana, murah dan mudah untuk
dilaksanakan klien.
e) Bila diperlukan dapat dibuat kesepakatan jadwal pertemuan brikutnya atau jadwal kunjungan
lapangan/ rumah klien.
2. Luar gedung
Sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara penderita/ klien atau keluarganya dengan
petugas, petugas klinik sanitasi melakukan kunjungan lapangan/ rumahndan diharuskan
melakukan langkah- langkah sebagai berikut :
1. Mempelajari hasil wawancara/ konseling didalam gedung
2. Menyiapkan dan mebawa berbagai peralatan dan kelengkapan lapangan, seperti formulir
kunjungan lapangan, media penyuluhan, dan alat sesuai dengan jenis penyakitnya.
3. Memberitahu kedatangan kepada perangkat desa/ kelurahan dan petugas kesehatan/ bidan
desa.
4. Melakukan pemeriksaan dan pengamatan lingkungan dan perilaku.
5. Membantu menyimpulkan hasil kunjungan lapangan.
6. Memberikan saran tundak lanjut kepada sasaran
7. Apabila permasalahan yang ditemukan menyangkut sekelompok keluarga atau kampung,
informasikan hasilnya kepada petugas kesehatan di desa/ kelurahan, perangkat desa/ kelurahan,
kader kesehatan lingkungan serta lintas sektor terkait di tingkat kecamatan untuk dapat
ditindaklanjuti secara bersama.

4. Tindak lanjut dan penyelesaian masalah


a. Tindak lanjut
Kegiatan tindak lanjut dapat dilakukan secara isidentil dan berkala, antara lain melalui kegiatan-
kegiatan :
3) Forum lokakarya mini pskesmas, dengan cara menanyakan kepada petugas puskesmas
pembina desa atau petugas kesehatan yang ada di desa
4) Rapat lintas sektor tingkat kecamatan dengan menanyakan tindak lanjut yang dilakukan sektor
teknis terkait
5) Pertemuan tingkat desa, bisa dalam forum masyarakat atau bahan perwakilan desa/ kelurahan.
6) Kunjungan posyandu, pada saat pelaksanaan posyandu dapat dimanfaatkan untuk melihat
perkembangan penyelesaian masalah kesling.
7) Observasi lapangan dan supervisi
8) Kegiatan survailans penyakit dan lingkungan.

b. Pencatatan dan pelaporan


Data kegiatan klinik sanitasi dicatat kedalam buku register untuk kemudian diolah dan dianalisis,
selain berguna untuk bahan tndak lanjut kunjungan lapangan serta kegiatan monitoring dan
evaluasi. Data yang ada dapat digunakan bahan perencanaan kegiatan selanjutnya.
Seluruh kegiatan klinik sanitasi dan hasilnya dilaporkan secara berkala kepada dinas kesehatan
kabupaten sesuai dengan format laporan yang ada.
c. Penyelesaian masalah
Penyelesaian masalah kesehatan lingkungan, terutama masalah yang menimpa sekelompok
keluarga dapat dilaksanakan secara musyawarah dan gotong royong oleh masyarakat dengan
bimbingan teknis dari petugas sanitasi dan lintas sektor terkait.

BAB V
LOGISTIK
Beberapa sarana dan prasarana yang harus disediakan di klinik sanitasi antara lain :
LOGISTIK UNTUK ADMINISTRASI PELAYANAN:
1. FORM – FORM :
a. Form Rujukan
b. Buku Register kunjunga
c. Form wawancara
2. Komputer
3. Printer
4. Kertas HVS

BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN
6.1.1 Risiko yang mungkin terjadi pada sarana pelayanan klinik sanitasi
adalah:
1) Risiko yang terkait dengan pelayanan pasien
2) Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana
3) Risiko financial
4) Risiko lain (yang lain, misalnya yang terkait dengan penggunaan kendaraan/alat transportasi,
misalnya ambulans, vans, sepeda motor dsb)
Untuk mencegah terjadinya kasus diatas maka pelayanan puskesmas dalam melaksanakan
pelayanannya harus senantiasa memperhatikan Keselamatan pasien (patient safety). Upaya
Keselamatan Pasien adalah reduksi dan meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam sistem
pelayanan kesehatan sebisa mungkin melalui praktik yang terbaik untuk mencapai luaran klinis
yang optimum.
6.1.2 Sasaran Keselamatan Pasien meliputi :
1) Ketepatan identifikasi pasien;
2) Peningkatan komunikasi yang efektif;
3) Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
4) Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien
5) Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan;
6) Pengurangan risiko pasien jatuh

BAB VII
KESELAMATAN KERJA
7.1 Tujuan Keselamatan Kerja
7.1.1 Meningkatnya kemampuan tenaga puskesmas memecahkan masalah sekehatan kerja
diwilayah kerja puskesmas. Teridentifikasinya permasalahan kesehatan kerja dilingkungan
Puskesmas
7.1.2 Teridentifikasi potensi masyarakat diwilayah kerja puskesmas kawasan
7.1.3 Terlaksananya pelayanan kesehatan kerja yang berkualitas.
7.1.4 Terselenggaranya kemitraan dengan para donatur dalam pelayanan
7.1.5 Terselenggaranya koordinasi lintas program dan lintas sector

7.2 Strategi Keselamatan Kerja


7.2.1 Melindungi petugas dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari pekerjaan dan
lingkungan kerja.
7.2.2 Membantu petugas menyesuaikan diri dengan pekerjaannya.
7.2.3 Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik, mental, maupun sosial
7.2.4 Pakai APD pada tindakan tertentu : pengumpulan sampah medis dan non medis,
pelaksanaan kegiatan kebersihan di puskesmas.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
8.1 Pengendali Mutu Upaya Kesling
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standart kinerja/standart pelayanan minimal yang meliputi
indikator penyelenggaraan upaya puskesmas.
Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan , hak dan
kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan.

8.2 Tujuan Pengendali Mutu Upaya Kesling


8.2.1 Terwujudnya pelayanan berkualitas
8.2.2 Untuk meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan di pukesmas
8.2.3 Untuk meningkatkan cakupan pelayanan
8.3 Jenis Kegiatan Pengendali Mutu kesling
Indikator mutu ini di monitor setiap bulan dengan cara melakukan sampling kelengkapan rekam
medis sebanyak 10 persen dari jumlah kunjungan dalam 1 bulan.
Hasil capaian indikator mutu ini kemudian dilaporkan ke ketua tim mutu UKP setiap bulan
kepada ketua tim mutu ukp untuk di analisa dan evaluasi.
BAB IX
PENUTUP

Demikian buku pedoman layanan ini disusun sebagai acuan pelayanan di unit pelayanan klinik
sanitasi, dengan adanya buku pedoman ini diharapkan semua petugas di unit pelayanan bisa
mengerti kegiatan yang ada di unit-unit pelayanan dan cara melakukannya.

LAMPIRAN LAMPIRAN FORM_FORM DAN SOP_SOP

Anda mungkin juga menyukai