Pemanis Buatan
Anggota :
Juliana Silvia
Novi Paramita Dewi
Astri Rizka Suryadi
Windi Rana Silvy
Rohana
Dewi Andriyani
b. Glukosa
Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber
tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi
respirasi.
Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam
sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Glukosa memegang
peranan sangat penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa, dan
laktosa pada hewan dan manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang
beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energi.
c. Fruktosa
Fruktosa (bahasa Inggris: fructose, levulose), atau gula buah, adalah monosakarida yang ditemukan di banyak
jenistumbuhan dan merupakan salah satu dari tiga gula darah penting bersama dengan glukosa dan galaktosa,
yang bisa langsung diserap ke aliran darah selama pencernaan. Fruktosa ditemukan pada tanaman, terutama
pada madu, pohon buah, bunga, beri dan sayuran. Di tanaman, fruktosa dapat berbentuk monosakarida dan /
atau sebagai komponen dari sukrosa.
d. Galaktosa
Galaktosa adalah gula sederhana (monosakarida) yang merupakan komponen pembentuk laktosa (gula
susu). Sebagai disakarida, setiap molekul laktosa terbentuk dari glukosa dan galaktosa.
Galaktosa, tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa, akan tetapi terdapat dalam
tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.
e. Laktosa
Laktosa adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah menjadi bentuk lebih sederhana
yaitu galaktosa dan glukosa. Laktosa ada di dalam kandungan susu, dan merupakan 2-8 persen bobot
susu keseluruhan.
Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa dan satu unit galaktosa.
Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa. Laktosa yang tidak dicerna tidak
dapat diserap dan tetap tinggal dalam saluran pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorgnaisme
yang tumbuh, yang menyebabkan gejala kembung, kejang perut, dan diare. Ketidaktahanan terhadap
laktosa lebih banyak terjadi pada orang tua.
f. Sorbitol
Sorbitol berupa senyawa yang berbentuk granul atau kristal dan berwarna putih, higroskopis dan berasa
manis. Sorbitol memiliki tingkat kemanisan relatif sama dengan 0,5 sampai dengan 0,7 kali tingkat
kemanisan sukrosa dengan nilai kalori sebesar 2,6 kkal/g atau setara dengan 10,87 kJ/g. Penggunaannya
pada suhu tinggi tidak ikut berperan dalam reaksi pencoklatan (Maillard).
Sorbitol termasuk dalam golongan GRAS (Generally Recognized As Safe), sehingga aman dikonsumsi
manusia, tidak menyebabkan karies gigi dan sangat bermanfaat sebagai pengganti gula bagi penderita
diabetes dan diet rendah kalori. Meskipun demikian, US CFR memberi penegasan bahwa produk pangan
yang diyakini memberikan konsumsi sorbitol lebih dari 50 g per hari.
g. Manitol
Manitol dengan rumus kimia C6H14O6 atau D-mannitol; 1,2,3,4,5,6-hexane hexol merupakan
monosakarida poliol dengan nama kimiawi Manitol berbentuk kristal berwarna putih, tidak
berbau, larut dalam air, sangat sukar larut di dalam alkohol dan tidak larut hampir dalam
semua pelarut organik. Manitol berasa manis dengan tingkat kemanisan relatif sebesar 0,5
sampai dengan 0,7 kali tingkat kemanisan sukrosa. Nilai kalori manitol sebesar 1,6 kkal/g atau
6,69 kJ/g.
Manitol adalah alkohol yang dibuat dari monosakarida manosa dan galaktosa. Manitol
terdapat di dalam nanas, asparagus, ubi jalar, dan wortel. Secara komersial manitol
diekstraksi dari sejenis rumput laut. Kedua jenis alkohol ini banyak digunakan dalam industri
pangan.
h. Sukralosa
Sukralosa memiliki tingkat kemanisan relatif sebesar 600 kali tingkat kemanisan sukrosa
dengan tanpa nilai kalori.
Sukralosa tidak digunakan sebagai sumber energi oleh tubuh karena tidak terurai
sebagaimana halnya dengan sukrosa. Sukralosa tidak dapat dicerna, dan langsung dikeluarkan
oleh tubuh tanpa perubahan, sehingga aman dikonsumsi wanita hamil dan menyusui serta
anak-anak segala usia. Sukralosa teruji tidak menyebabkan karies gigi, perubahan genetik,
cacat bawaan, dan kanker. Selanjutnya sukralosa tidak pula berpengaruh terhadap perubahan
genetik, metabolisme karbohidrat, reproduksi pria dan wanita serta terhadap sistem
kekebalan. Oleh karena itu, maka sukralosa sangat bermanfaat sebagai pengganti gula bagi
penderita diabetes baik tipe I maupun II.
i. Inositol
Inositol termasuk ke dalam karbohidrat, sebuah unsur alami dari tubuh manusia dimana
dihasilkan dari glukosa. Inositol juga terdapat dalam bahan makanan seperti biji-bijian, buah
jeruk, hati kismis, kacang tanah dan kubis. Inositol memiliki rasa manis setengah dari sukrosa.
j. Xylitol
Silitol yang secara alami terdapat dalam beberapa buah dan sayur. Silitol berupa senyawa
yang berbentuk bubuk kristal berwarna putih, tidak berbau, dan berasa manis. Silitol memiliki
tingkat kemanisan relatif sama dengan tingkat kemanisan sukrosa dengan nilai kalori sebesar
2,4 kkal/g atau setara dengan 10,03 kJ/g.
Silitol termasuk dalam golongan GRAS (Generally Recognized As Safe), sehingga aman
dikonsumsi manusia, tidak menyebabkan karies gigi, menurunkan akumulasi plak pada gigi,
dan merangsang aliran ludah dalam pembersihan dan pencegahan kerusakan gigi.
k. Maltosa
Maltosa, atau gula gandum, adalah disakarida yang terbentuk dari dua unit glukosa
bergabung dengan ikatan a(1 - 4), terbentuk dari reaksi kondensasi. Maltosa memiliki rasa
yang manis, sekitar setengahnya dari glukosa dan sekitar seperenam manisnya fruktosa.
Di Cina selatan, Taiwan, Hongkong dan Makau, maltosa biasanya dijual di toko permen. Cara
yang paling umum untuk menyantapnya adalah dengan melapisi dua potong roti dengan
maltosa.
Adapun pemanis alami yang juga sering digunakan :
Gula merah. Bisa juga disebut dengan gula Jawa. Terbuat dari nira atau cairan yang
dikeluarkan dari bunga pohon siwalan, aren, atau kelapa.
Madu. Selain manis, madu juga mengandung banyak nutrisi. Jadi jangan ragu
menggunakan pemanis alami yang satu ini pada makanan.
Maltosa. Maltosa juga bisa disebut sebagai gula gandum. Seperti namanya,
maltosa berasal dari fermentasi gandum yang bisa ditemukan dalam bentuk sirop
atau kristal.
Stevia. Tumbuhan perdu asli dari Paraguay ini merupakan pemanis alami yang bisa
dijumpai dalam bentuk bubuk maupun cairan.
Gula kelapa. Seperti namanya, gula kelapa berasal dari sari kuncup bunga
pohon kelapa. Pemanis alami ini kaya akan kalium, magnesium zinc, zat
besi, dan rendah glukosa.
Gula kurma. Kurma yang manis dikeringkan, kemudian dihaluskan, jadilah
gula kurma. Selain manis, gula kurma mengandung berbagai vitamin,
kalium, dan zat besi.
Ekstrak jus buah. Temukan pemanis alami ekstrak jus buah di supermarket
dengan berbagai rasa dan label nutrisi.
sirop maple. Berasal dari gula pohon maple, sirop maple merupakan
pemanis alami yang kaya akan kalsium.
Gula Turbinado. Produk gula yang satu ini dibuat dengan cara memisahkan
kristal gula mentah pada mesin pemisah dan dibersihkan dengan uap
sehingga menghasilkan warna cokelat.
PRODUK MAKANAN YANG MENGGUNAKAN PEMANIS BUATAN
5 Ricola Aspartame n .a
Acesulfame K n.a
Hati-hatilah dalam memilih
makanan!!!
PRODUK MAKANAN KHUSUS & SUPLEMEN KESEHATAN YANG MENGANDUNG
PEMANIS BUATAN