Anda di halaman 1dari 21

Tugas Kelompok

Pemanis Buatan
Anggota :
Juliana Silvia
Novi Paramita Dewi
Astri Rizka Suryadi
Windi Rana Silvy
Rohana
Dewi Andriyani

SMA N 8 Kota Jambi


Tahun Ajaran 2014/2015
Zat Aditif
Aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah
bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan
dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki
penampakan, cita rasa, tekstur, flavor dan memperpanjang
daya simpan. Selain itu dapat meningkatkan nilai gizi seperti
protein, mineral dan vitamin.Penggunaan aditif makanan
telah digunakan sejak zaman dahulu. Bahan aditif makanan
ada dua, yaitu bahan aditif makanan alami dan buatan atau
sintetis.
Bahan tambahan makanan adalah bahan yang bukan
secara alamiah merupakan bagian dari bahan makanan, tetapi
terdapat dalam bahan makanan tersebut karena perlakuan
saat pengolahan, penyimpanan atau pengemasan.
Pemanis Buatan
Pemanis sintetis dihasilkan melalui proses kimia. Pemanis buatan adalah senyawa hasil
sintetis laboratorium yang merupakan bahan tambahan makanan yang dapat menyebabkan
rasa manis pada makanan. Pemanis buatan tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi.
Sebagaimana pemanis alami, pemanis buatan juga mudah larut dalam air. Contoh dari
pemanis ini antara lain aspartam, sakarin dan siklamat.
Pada awalnya pemanis buatan diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi
para penderita diabetes atau produk pangan yang rendah kalori. Namun, pemanis buatan ini
kini juga sudah mulai banyak digunakan masyarakat yang tidak menderita diabetes. Meskipun
begitu, jumlah yang boleh dikonsumsi tetap terbatas baik bagi penderita diabetes atau bukan
adalah sama.
Menurut Ahli Gizi dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia Dr Lanny Lestiani, jumlah asupan maksimum gula yang diperkenankan untuk pria
sebesar 100 kalori (enam sendok teh) per hari dan wanita sekitar 150 kalori (sembilan sendok
teh) per hari. Orang dengan aktivitas tinggi membutuhkan asupan lebih tinggi, sementara
semakin tua, kebutuhan gula semakin rendah. Sementara Kementerian Kesehatan
menganjurkan pembatasan konsumsi gula sampai 5 persen dari jumlah kecukupan energi
atau sekitar 3-4 sendok makan setiap hari. Jadi konsumsi akan pemanis buatan ini tidak boleh
berlebihan harus sesuai dengan kebutuhan dan saran dokter.
Jenis-jenis Pemanis Buatan Pengganti Gula:
1. Aspartam
Aspartam adalah salah satu pemanis buatan yang penggunaannya disetujui oleh badan
pengawasan obat dan makanan Amerika atau FDA (Food and Drugs Administration) dan Badan
Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia (BPOM). Pemanis ini memiliki senyawa metil ester
dipeptida yaitu L fenilalanin metil ester dengan tingkat kemanisan kira-kira 160-200 kali
kemanisan gula sukrosa. Diantara semua pemanis yang tidak berkalori hanya aspartam yang
mengalami metabolisme. Proses pencernaannya mirip proses pencernaan protein lain, yaitu
dipecah menjadi komponen dasar dan dibuang sehingga tidak terakumulasi dalam tubuh.
Namun penggunaan aspartam dalam dosis yang tinggi dapat menyebabkan beberapa penyakit
diantranya kanker, sakit kepala, alergi, dan gejala penyakit autoimun (autoimmune disease) serta
menyebabkan penumpukan formaldehide yang merusak syaraf otak. Aspartam dijual dengan
nama dagang komersial seperti Equal, Nutrasweet dan Canderel dan telah digunakan di hampir
6.000 produk makanan dan minuman di seluruh dunia. Terutama digunakan di minuman soda
dan permen.
Tips: Pemanis buatan seharusnya hanya digunakan untuk penderita diabetes melitus atau penderita
yang memerlukan diet rendah kalori. Jadi bukan untuk semua orang.
Jika Anda memang harus menggunakan pemanis buatan, maka penggunaannya sebaiknya untuk
2 kali minum teh atau kopi saja karena batas dosis anjuran penggunaan yang disarankan hanya
40 mg per kg berat badan.
2. Sakarin
Sakarin merupakan salah satu pemanis buatan yang memiliki umur yang
tua, pemanis ini secara sengaja disintesis pada tahun 1879 oleh Remsen
dan Fahlberg. Sakarin ini merupakan senyawa benzosulfamida yang
menyebabkan tingkat kemanisan pemanis buatan ini sekitar 300 sampai
500 kali lipat dibandingkan dengan gula. Pada era modern sekarang
biasanya sakarin digunakan dalam beberapa produk keseharian kita
diantaranya pasta gigi, permen karet minuman bersoda,dll. Jika
mekonsumsi sakarin dalam dosis yang tinggi bisa menimbulkan kanker dan
penggumpalan urin, namun dalam penelitian yang lebih lanjut pemanis ini
cukup aman untuk dikonsumsi asal dosis yang dipakai sesuai aturan.
Kelemahannya, senyawa ini labil pada pemanasan sehingga mengurangi
tingkat kemanisannya. Disamping itu sakarin kerap kali menimbulkan rasa
pahit ikutan (after taste) karena ketidakmurnian bahannya.
Tips: FDA memperkirakan bahwa pemakaian sakarin yang aman adalah 50 mg
per orang per hari. Dosis sakarin yang disarankan sebesar 5 mg per kg
berat badan per hari.
3. Sukralosa
Sukralosa adalah pemanis yang dibuat dari gula pasir yang mengalami
proses terklorinasi, tingkat kemanisan dari pemanis ini sekitar 600 kali lipat
dibandingkan dengan gula. Biasanya pemanis ini digunakan dalam
pemanis minuman, es krim, permen karet, produk roti, dan makanan lainnya.
Tak seperti sifat pmanis buatan lainnya, sukralosa stabil pada suhu tinggi
sehingga rasa manis yang didaptkan tidak mengalami penurunan. Sejauh ini
sukralosa masih dinyatakan aman, dengan nilai maksimal 10 mg per kg berat
badan meskipun pada kenyataannya sukralosa dalam metabolismenya
menghasilkan senyawa yang tidak lagi aman bagi manusia. Pemanis ini tidak
diserap secara baik oleh tubuh dan akan dikeluarkan melalui urin hampir tanpa
perubahan.
4. Asesulfam K
Asesulfam K atau yang biasa disebut dengan kalium acesulfam adalah pemanis
buatan yang bebas kalori yang memiliki tingkat kemanisan 200 kalilipat
dibandingkan dengan gula murni. Asesulfam K memiliki sifat yang stabil pada
suhu tinggi, bahkan pada kondisi asam atau basa shingga dapat digunakan
sebagai zat aditif pada makanan jenis roti dan minuman berkarbonasi. Pemanis
ini tidak diolah oleh tubuh sehingga tidak ada kalori yang diserap oleh tubuh
yang menyebabkan pemanis ini aman untuk dikonsumsi oleh manusia
Pada umunya pemanis bautan ini memang aman dikonsumsi asal
tingkat pengkonsumsiannya sesuai dengan aturan yang ada dan tidak
berlebihan.
5. SORBITOL
Sorbitol yang dikenal juga sebagai glusitol, adalah suatu gula alkohol yang dimetabolisme
lambat di dalam tubuh. Sorbitol diperoleh dari reduksi glukosa, mengubah gugus aldehid
menjadi gugus hidroksil, sehingga dinamakan gula alkohol.
Sorbitol digunakan sebagai pemanis buatan pada produk permen bebas gula dan sirup obat
batuk. Zat ini juga dikenal sebagai pemanis yang memiliki nilai gizi karena mengandung energi
sebanyak 2,6 kkal per gram.
Selain digunakan sebagai pemanis pengganti gula, sorbitol juga digunakan sebagai obat
pencahar non stimulan. Sorbitol bekerja dengan cara menarik air menuju usus besar,
sehingga merangsang pergerakan usus.
Sorbitol ditambahkan pada mouthwash untuk membantu mencegah plak gigi, selain itu
sorbitol juga ditambahkan pada sediaan kosmetik untuk membantu menjaga kelembaban
kulit. Bahan bakar roket amatir dapat dihasilkan apabila sorbitol dicampur dengan senyawa
kalium nitrat.
Keamanan penggunaan sorbitol telah dijamin oleh FDA (the Food and Drug Administration)
melalui berbagai penelitian. Namun apabila terlalu banyak dikonsumsi, sorbitol dapat
menyebabkan nyeri abdomen, menimbulkan gas, serta diare sedang hingga parah. Asupan
sorbitol sebanyak 20 gram per hari telah dilaporkan mengakibatkan diare parah pada seorang
wanita, sedangkan seorang lainnya terpaksa dirawat di rumah sakit setelah mengkonsumsi
sebanyak 30 gram sorbitol per hari. Sorbitol dapat pula menyebabkan terhambatnya
penyerapan fruktosa.
Pemanis Alami
Pemanis natural atau alami merupakan bahan pemberi rasa manis
yang diperoleh dari bahan-bahan nabati maupun hewani. Pemanis alami
dihasilkan dari proses ekstraksi atau isolasi dari tanaman dan buah atau
melalui enzimatis, adapun contohnya adalah sukrosa, glukosa, fruktosa,
sorbitol, mantitol, dan isomalt. Pemanis alami yang umum digunakan
sebagai pemanis bahan pangan adalah sukrosa, glukosa atau fruktosa.
Jenis-jenis Pemanis Alami :
a. Sukrosa
Sukrosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari monomer-monomernya yang berupa unit glukosa dan
fruktosa, dengan rumus molekul C12H22O11. Senyawa ini dikenal sebagai sumber nutrisi serta dibentuk oleh
tumbuhan, tidak oleh organisme lain seperti hewan. Penambahan sukrosa dalam media berfungsi sebagai
sumber karbon.

b. Glukosa
Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber
tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi
respirasi.
Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam
sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Glukosa memegang
peranan sangat penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa, dan
laktosa pada hewan dan manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang
beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energi.

c. Fruktosa
Fruktosa (bahasa Inggris: fructose, levulose), atau gula buah, adalah monosakarida yang ditemukan di banyak
jenistumbuhan dan merupakan salah satu dari tiga gula darah penting bersama dengan glukosa dan galaktosa,
yang bisa langsung diserap ke aliran darah selama pencernaan. Fruktosa ditemukan pada tanaman, terutama
pada madu, pohon buah, bunga, beri dan sayuran. Di tanaman, fruktosa dapat berbentuk monosakarida dan /
atau sebagai komponen dari sukrosa.
d. Galaktosa
Galaktosa adalah gula sederhana (monosakarida) yang merupakan komponen pembentuk laktosa (gula
susu). Sebagai disakarida, setiap molekul laktosa terbentuk dari glukosa dan galaktosa.
Galaktosa, tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa, akan tetapi terdapat dalam
tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.

e. Laktosa
Laktosa adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah menjadi bentuk lebih sederhana
yaitu galaktosa dan glukosa. Laktosa ada di dalam kandungan susu, dan merupakan 2-8 persen bobot
susu keseluruhan.
Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa dan satu unit galaktosa.
Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa. Laktosa yang tidak dicerna tidak
dapat diserap dan tetap tinggal dalam saluran pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorgnaisme
yang tumbuh, yang menyebabkan gejala kembung, kejang perut, dan diare. Ketidaktahanan terhadap
laktosa lebih banyak terjadi pada orang tua.

f. Sorbitol
Sorbitol berupa senyawa yang berbentuk granul atau kristal dan berwarna putih, higroskopis dan berasa
manis. Sorbitol memiliki tingkat kemanisan relatif sama dengan 0,5 sampai dengan 0,7 kali tingkat
kemanisan sukrosa dengan nilai kalori sebesar 2,6 kkal/g atau setara dengan 10,87 kJ/g. Penggunaannya
pada suhu tinggi tidak ikut berperan dalam reaksi pencoklatan (Maillard).
Sorbitol termasuk dalam golongan GRAS (Generally Recognized As Safe), sehingga aman dikonsumsi
manusia, tidak menyebabkan karies gigi dan sangat bermanfaat sebagai pengganti gula bagi penderita
diabetes dan diet rendah kalori. Meskipun demikian, US CFR memberi penegasan bahwa produk pangan
yang diyakini memberikan konsumsi sorbitol lebih dari 50 g per hari.
g. Manitol
Manitol dengan rumus kimia C6H14O6 atau D-mannitol; 1,2,3,4,5,6-hexane hexol merupakan
monosakarida poliol dengan nama kimiawi Manitol berbentuk kristal berwarna putih, tidak
berbau, larut dalam air, sangat sukar larut di dalam alkohol dan tidak larut hampir dalam
semua pelarut organik. Manitol berasa manis dengan tingkat kemanisan relatif sebesar 0,5
sampai dengan 0,7 kali tingkat kemanisan sukrosa. Nilai kalori manitol sebesar 1,6 kkal/g atau
6,69 kJ/g.
Manitol adalah alkohol yang dibuat dari monosakarida manosa dan galaktosa. Manitol
terdapat di dalam nanas, asparagus, ubi jalar, dan wortel. Secara komersial manitol
diekstraksi dari sejenis rumput laut. Kedua jenis alkohol ini banyak digunakan dalam industri
pangan.

h. Sukralosa
Sukralosa memiliki tingkat kemanisan relatif sebesar 600 kali tingkat kemanisan sukrosa
dengan tanpa nilai kalori.
Sukralosa tidak digunakan sebagai sumber energi oleh tubuh karena tidak terurai
sebagaimana halnya dengan sukrosa. Sukralosa tidak dapat dicerna, dan langsung dikeluarkan
oleh tubuh tanpa perubahan, sehingga aman dikonsumsi wanita hamil dan menyusui serta
anak-anak segala usia. Sukralosa teruji tidak menyebabkan karies gigi, perubahan genetik,
cacat bawaan, dan kanker. Selanjutnya sukralosa tidak pula berpengaruh terhadap perubahan
genetik, metabolisme karbohidrat, reproduksi pria dan wanita serta terhadap sistem
kekebalan. Oleh karena itu, maka sukralosa sangat bermanfaat sebagai pengganti gula bagi
penderita diabetes baik tipe I maupun II.
i. Inositol
Inositol termasuk ke dalam karbohidrat, sebuah unsur alami dari tubuh manusia dimana
dihasilkan dari glukosa. Inositol juga terdapat dalam bahan makanan seperti biji-bijian, buah
jeruk, hati kismis, kacang tanah dan kubis. Inositol memiliki rasa manis setengah dari sukrosa.

j. Xylitol
Silitol yang secara alami terdapat dalam beberapa buah dan sayur. Silitol berupa senyawa
yang berbentuk bubuk kristal berwarna putih, tidak berbau, dan berasa manis. Silitol memiliki
tingkat kemanisan relatif sama dengan tingkat kemanisan sukrosa dengan nilai kalori sebesar
2,4 kkal/g atau setara dengan 10,03 kJ/g.
Silitol termasuk dalam golongan GRAS (Generally Recognized As Safe), sehingga aman
dikonsumsi manusia, tidak menyebabkan karies gigi, menurunkan akumulasi plak pada gigi,
dan merangsang aliran ludah dalam pembersihan dan pencegahan kerusakan gigi.

k. Maltosa
Maltosa, atau gula gandum, adalah disakarida yang terbentuk dari dua unit glukosa
bergabung dengan ikatan a(1 - 4), terbentuk dari reaksi kondensasi. Maltosa memiliki rasa
yang manis, sekitar setengahnya dari glukosa dan sekitar seperenam manisnya fruktosa.
Di Cina selatan, Taiwan, Hongkong dan Makau, maltosa biasanya dijual di toko permen. Cara
yang paling umum untuk menyantapnya adalah dengan melapisi dua potong roti dengan
maltosa.
Adapun pemanis alami yang juga sering digunakan :
Gula merah. Bisa juga disebut dengan gula Jawa. Terbuat dari nira atau cairan yang
dikeluarkan dari bunga pohon siwalan, aren, atau kelapa.
Madu. Selain manis, madu juga mengandung banyak nutrisi. Jadi jangan ragu
menggunakan pemanis alami yang satu ini pada makanan.

Maltosa. Maltosa juga bisa disebut sebagai gula gandum. Seperti namanya,
maltosa berasal dari fermentasi gandum yang bisa ditemukan dalam bentuk sirop
atau kristal.
Stevia. Tumbuhan perdu asli dari Paraguay ini merupakan pemanis alami yang bisa
dijumpai dalam bentuk bubuk maupun cairan.
Gula kelapa. Seperti namanya, gula kelapa berasal dari sari kuncup bunga
pohon kelapa. Pemanis alami ini kaya akan kalium, magnesium zinc, zat
besi, dan rendah glukosa.
Gula kurma. Kurma yang manis dikeringkan, kemudian dihaluskan, jadilah
gula kurma. Selain manis, gula kurma mengandung berbagai vitamin,
kalium, dan zat besi.

Ekstrak jus buah. Temukan pemanis alami ekstrak jus buah di supermarket
dengan berbagai rasa dan label nutrisi.
sirop maple. Berasal dari gula pohon maple, sirop maple merupakan
pemanis alami yang kaya akan kalsium.
Gula Turbinado. Produk gula yang satu ini dibuat dengan cara memisahkan
kristal gula mentah pada mesin pemisah dan dibersihkan dengan uap
sehingga menghasilkan warna cokelat.
PRODUK MAKANAN YANG MENGGUNAKAN PEMANIS BUATAN

N NAMA JENIS JENIS DOSIS


O PRODUK PRODUK PEMANIS PEMANIS

1 Coca-Cola Diet Minuman Ringan (Soft Drink) Natrium 0.39 g/kg


Siklamat
2 Mizone Minuman Elektrolit Acesulframe K 30 mg/saji
Sukralosa 2 mg/saji

3 Nutri Tea Instan Aspatarme 35 mg/sachet


Minuman Acesulframe K 20 mg/sachet
Instan
4 Adem Sari Aspartame 35 mg/sachet

5 M-150 Minuman Kesehatan (Energy Gula Sorbitol n .a


Drink)
PRODUK PERMEN/KEMBANG GULA YANG MENGANDUNG PEMANIS BUATAN

N NAMA JENIS JENIS DOSIS


O PRODUK PRODUK PEMANIS PEMANIS

1 Wybert Diet Aspartame 10 mg/g


Permen Karet
2 ESQ Sorbitol n.a
(Kembang Gula)
3 Frozz Sorbitol 364 mg/butir

4 Frebor Free Aspartame n.a


Style Sorbitol n.a

5 Ricola Aspartame n .a
Acesulfame K n.a
Hati-hatilah dalam memilih
makanan!!!
PRODUK MAKANAN KHUSUS & SUPLEMEN KESEHATAN YANG MENGANDUNG
PEMANIS BUATAN

NO NAMA JENIS JENIS DOSIS


PRODUK PRODUK PEMANIS PEMANIS
1 Diabetasol Sorbitol 1.6 g/saji
2 Diabetasol Nulife Makanan Sorbitol 1.5 g/saji
Khusus Sukralosa 14 mg/saji
3 Tropicana Slim Diabetamil Sukralosa 15 mg/saji
4 Entrasol Sukralosa 10.4 mg/saji
Sorbitol 4.5 g/saji
5 WRP Body Shape (Rasa Formula Acesulfame K 40 mg/saji
Melon) Khusus Sukralosa 11 mg/saji
6 WRP Body Shape (Rasa Aspartame 60 mg/saji
Coklat)
7 Ever C-1000 Vitamin Aspartame n.a
8 Protecal Aspartame n.a

Anda mungkin juga menyukai