Anda di halaman 1dari 40

BTP

BERBAHAYA
Ninda Astuti
Supervisor Research & Development
REFRESH
Nama Bahan kg
Air 347.775
Gula 150
Perisa Lemon 1.5
Pottasium Sorbat 0.35
Natrirum benzoat 0.15
Acesulfam 0.15
Sukralosa 0.05
Pewarna Tartrazine 0.025
total 500.00
Batas maksimal Tartrazine 70 mg/kg
Batas Maksimal Pottasium sorbat 1000 mg/kg Apakah penggunaan BTP
Batas Maksimal Natrium Benzoat 400 mg/kg pada produk minuman
Batas Maksimal Acesulfam 600 mg/kg tersebut masih dalam batas
Batas Maksimal Sukralosa 300 mg/kg aman?
Pembahasan
Nama Bahan kg %
n
Air 347.775 69.555
Gula 150 30
Perisa Lemon 1.5 0.3
Pottasium Sorbat 0.35 0.07
Natrirum benzoat 0.15 0.03
Acesulfam 0.15 0.03
Sukralosa 0.05 0.01
Pewarna Tartrazine 0.025 0.005
total 500 100,00
Pembahasan

BTP tartrazine penggunaan 0,005 %= 50 ppm


Maka penggunaan masih dalam batas aman, BTP tersebut dapat
digunakan dalam formulasi
Refresh
Pada produk cokelat batas maksimal penggunaan pewarna tartrazine 100 mg/kg dan
batas penggunaan pewarna Biru berlian 100 mg/kg. Kandungan dye content pada
pewarna tartrazine adalah 28 % dan Kandungan dye content pada pewarna biru
berlian adalah 13 %.

Jika penggunaan pewarna Tartrazine dalam sebuah formula cokelat adalah 0.02 %
dan pewarna biru adalah 0.02 %. Apakah penggunaan BTP masih dalam batas aman?
Kuis
Penggunaan Monosodium fosfat (NaH2PO4
) dalam processed cheddar cheese
sebanyak 2,5 % sedangkan batas
penggunaan 9000 mg/kg dihitung sebagai
fosfor. Berapakah total fosfor yang
digunakan pada produk tersebut. Dan
apakah penggunaan masih dalam batas
aman?
Ar Na = 23, Ar O =16, Ar H=1, Ar P=31
Peraturan
Bahan tambahan yang dilarang ditetapkan
melalui Permenkes RI No. 033 tahun 2012
tentang Bahan Tambahan Pangan.
Bahan pewarna yang dilarang ditetapkan
dengan Permenkes RI No.
239/Menkes/Per/V/1985 tentang zat warna
tertentu yang dinyatakan sebagai bahan
berbahaya.
Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan
Obat Dan Makanan Nomor 00386/C/SK/II/90
Tahun 1990
BTP yang dilarang pada Permenkes RI No. 033
tahun 2012
No. Nama Bahan
1 Asam borat dan senyawanya (Boric acid)
2 Asam salisilat dan garamnya (Salicylic acid and its salt)
3 Dietilpirokarbonat (Diethylpyrocarbonate, DEPC)
4 Dulsin (Dulcin)
5 Formalin (Formaldehyde)
6 Kalium bromat (Potassium bromate)
7 Kalium klorat (Potassium chlorate)
8 Kloramfenikol (Chloramphenicol)
9 Minyak nabati yang dibrominasi (Brominated vegetable oils)
10 Nitrofurazon (Nitrofurazone)
11 Dulkamara (Dulcamara)
12 Kokain (Cocaine)
13 Nitrobenzen (Nitrobenzene)
14 Sinamil antranilat (Cinnamyl anthranilate)
15 Dihidrosafrol (Dihydrosafrole)
16 Biji tonka (Tonka bean)
17 Minyak kalamus (Calamus oil)
18 Minyak tansi (Tansy oil)
19 Minyak sasafras (Sasafras oil)
BTP ZAT WARNA TERLARANG BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 239/Men.Kes/Per/V/85

NAMA NOMOR INDEKS WARNA (C. I. No.)


Auramine (C.I Basic Yellow 2) 41000
Alkanet 75520
Butter Yellow (C.I. Solvent Yellow 2) 11020
Black 7984 (Food Vlack 2) 27755
Burn Unber (Pigment Brown 7) 77491
Chrysoidine (C.I. Basic Orange 2) 11270
Chrysoine S (C.I Food Yellow 8) 14270
Citrus Red No. 2 12156
Chocolate Brown FB (Food Brown 2) -
Fast Red E (C. I Food Red 4) 16045
Fast Yellow AB (C. I Food Yellow 2) 13015
Guinea Green B (C. I Acid Green No. 3) 42085
Indanthrene Blue RS (C. I Food Blue 4) 69800
Magenta ( C. I Basic Violet 14) 42510
Metanil Yellow (Ext. D&C Yellow No. 1) 13065
Oil Orange SS (C. I Solvent Orange 2) 12100
Oil Orange XO (C. I Solvent Orange 7) 12140
Oil Orange AB (C. I Solvent Yellow 5) 11380
Oil Yellow AB (C. I Solvent Yellow 6) 11390
Orange G (C. I Food Orange 4) 16230
Orange GGN (C. I Food Orange 2) 15980
Orange RN (Food Orange 1) 15970
Orchid and Orcein -
Ponceau 3R (Acid Red 1) 16155
Ponceau SX (C. I Food Red 1) 14700
Ponceau 6R (C. I Food Red 8) 16290
Rhodamin B (C. I Food Red 15) 45170
Sudan I (C. I Solvent Yellow 14) 12055
Scarlet GN (Food Red 2) 14815
Violet 6 B 42640
Faktor yang mendorong untuk melakukan praktek
bahan kimia terlarang untuk pangan :
Bahan kimia tersebut mudah diperoleh di
pasaran.
Harganya relatif murah.
Pangan yang mengandung bahan kimia tersebut
menampakkan tampilan fisik yang memikat.
Tidak menimbulkan efek negatif seketika.
Informasi bahan berbahaya tersebut relatif
terbatas, dan yang keenam, pola
penggunaannya telah dipraktekkan secara
turun-temurun.
BTP Berbahaya Asam Borat
Asam borat (boraks) biasa digunakan untuk mematri
logam, pembuatan gelas dan enamel, anti jamur
kayu, pembasmi kecoa, antiseptik, obat untuk kulit
dalam bentuk salep, pembuatan deterjen, sabun, cat,
desinfektan, pestisida, keramik, dan industri tekstil.
Penyalahgunaan boraks pada makanan biasanya
diperuntukkan sebagai pengeras, pengenyal, dan
pengawet.
Beberapa contoh makanan yang mengandung boraks
antara lain bakso, mi basah, kerupuk, dan pangsit.
Dampak Boraks pada kesehatan
 Boraks beracun terhadap semua sel.
 Bila tertelan senyawa ini dapat menyebabkan efek negatif pada
susunan syaraf pusat, ginjal dan hati. Ginjal merupakan organ yang
paling besar mengalami kerusakan dibandingkan dengan organ lain.
Selain itu dapat menimbulakan gejala-gejala yang tertunda meliputi
badan terasa tidak nyaman (malaise), mual, nyeri hebat pada perut
bagian atas (epigastrik), pendarahan saluran pencernaan
(gastroenteritis) disertai muntah darah, diare, lemah, mengantuk,
demam, dan rasa sakit kepala.
 Pemakaian boraks dalam jangka panjang akan menyebabkan kulit
kering, bercak-bercak merah pada kulit, dan gangguan saluran
pencernaan. Boraks juga bersifat karsinogenik (menyebabkan
kanker), dapat mengganggu sistem reproduksi, menyebabkan
gangguan hormonal dan bila terakumulasi dapat menyebabkan
gangguan sistem kekebalan tubuh.
Ciri-ciri pangan berboraks

Jenis pangan Ciri-ciri


Baso Teksturnya sangat kenyal
Warnanya tidak kecoklatan
seperti penggunaan daging
namun lebih cenderung
keputihan
- Lontong Teksturnya sangat kenyal
Dapat memberikan rasa getir
Kerupuk
Teksturnya sangat renyah
Dapat memberikan rasa getir
Pengganti Boraks dan Asam Borat
Untuk tiap
1 kg terigu atau tepung digunakan kurang lebih
260 ml air garam ,

Tiap liter air digunakan mengandung :


- Garam dapur = 40 – 60 gr
- Natrium Polifosfat = 0,2 – 2 gr
- Kalium karbonat = 2 – 3,5 gr
- Natrium karbonat = 2 – 3,5 gr
- CMC/Guargum = 3 – 10 gr
(Konsentrasi yg tepat dapat dicoba sendiri)
BTP Berbahaya Formalin
Formalin merupakan larutan tak berwarna dan
berbau tajam.
Formalin digunakan sebagai pembunuh kuman
sehingga dimanfaatkan untuk pembersih lantai
dan pakaian, pembasmi serangga, bahan
pembuatan pupuk dan parfum, pengawet
produk kosmetika, dan pengawet mayat.
Beberapa contoh produk pangan yang sering
mengandung formalin antara lain ikan segar,
ayam potong, mi basah dan tahu.
Dampak formalin pada kesehatan
manusia
 Akut : efek pada kesehatan manusia langsung terlihat
seperti iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual,
muntah, rasa terbakar, sakit perut dan pusing
 Kronik : efek pada kesehatan manusia terlihat setelah
terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang
seperti iritasi, mata berair, gangguan pencernaan,
hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat, menstruasi
dan pada hewan percobaan dan manusia diduga
bersifat karsinogenik.
 Efek negatif pada kesehatan akan muncul setelah
beberapa tahun, kecuali jika terpapar dalam jumlah
banyak
Ciri-ciri pangan berformalin
Jenis Ciri-ciri
pangan
Mie basah Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25oC) dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10oC)
Bau agak menyengat, bau formalin
Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie
normal
-Tahu Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (25oC) dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10oC)
Tahu terlampau keras, namun tidak padat, permukaan menjadi
lebih kering
Bau agak menyengat, bau formalin
Ciri-ciri pangan berformalin
Jenis pangan Ciri-ciri
Bakso Tidak rusak sampai 5 hari pada suhu kamar (25oC)
Teksturnya sangat kenyal,mengkilat
Ikan segar Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (25oC)
Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, pucat
Jika ikan dibelah, bagian dalamnya sudah agak hancur
Bau menyengat, bau formalin
Ikan asin Tidak rusak sampai > 1 bulan pada suhu kamar (25oC)
Tidak berbau khas ikan asin
Bersih cerah
Tidak dihinggapi lalat
BTP Berbahaya
 Dulsin adalah pemanis buatan dengan daya manis 250 kali dari daya
manis sukrosa. Hasil percobaan pada hewan menunjukkan bahwa
dulsin dapat menyebabkan kanker.
 Dietilpirokarbonat dapat digunakan sebagai pengawet namun dapat
menyebabkan kanker.
 Kalium bromat penggunaannya dalam makanan dan minuman dapat
membahayakan kesehatan karena bersifat karsinogenik.
 Auramine, berdasarkan kajian epidemiologi pada manusia
menunjukkan bahwa zat warna auramine dapat meningkatkan resiko
kanker kandung kemih dan prostat.
 Zat warna Butter Yellow bersifat karsinogenik pada tikus,
menghasilkan tumor hati, sedangkan pada anjing menyebabkan tumor
kandung kemih.
 Black 7984 merupakan zat warna coklat sampai hitam, dapat
menyebabkan reaksi alergi dan intoleransi terutama pada orang yang
intoleran terhadap aspirin selain itu dapat memperburuk gejala asma.
BTP Berbahaya Biji Tonka
Biji Tonka adalaha BTP yang digunakan sebagai perisa
makanan.
Penggunaan berlebih akan menyebabkan kerusakan
hati dan bisa mengakibatkan kematian.
BTP Berbahaya Minyak Kalamus
Dalam makanan kalamus digunakan
sebagai bumbu
Calamus yang ada di dunia mengandung
beta-asarone, yaitu bahan kimia penyebab
kanker.
Efek samping Calamus yang paling umum
adalah muntah, jantung berdebar - debar,
dan pergerakan usus melambat. Segera
konsultasikan ke dokter bila Anda
mengalami efek samping tersebut.
BTP Berbahaya Minyak Sassafras
 Minyak Sassafras sebagai pemberi rasa
 Sassafras dilarang digunakan oleh ibu hamil dan menyusui
karena minyak Sassafras dapat menyebabkan keguguran
 Sassafras tidak aman digunakan untuk anak-anak karena
beberapa tetes minyak Sassafras dapat menyebabkan kematian
 Kandungan safrol yang terdapat dalam kulit akar dan minyak
Sassafras dapat membuat Sassafras tidak aman untuk
dikonsumsi karena dapat menyebabkan kanker dan kerusakan
hati.
 Efek samping lain dari Sassafras dapat menyebabkan keluarnya
keringat dan hot flashes. Bahkan mengonsumsi dalam jumlah
banyak dapat menyebabkan muntah, tekanan darah tinggi,
halusinasi, dan timbulnya ruam pada kulit, serta efek samping
yang lebih serius.
BTP Berbahaya Nitrofurazon
Nitrofurazonsebagai senyawa mikroba
pada makanan
Diduga berakibat karsinogenik
BTP berbahaya Dulkamara
Dulkamara disalahgunakan untuk
pengawet di makanan berupa pie dan
selai.
BTP berbahaya pewarna Rhodamin B
Disalahgunakan untuk kerupuk, terasi dan
pangan jajanan yang berwarna merah
Kegunaan sebetulnya: Pewarna sintetis
pada industri tekstil dan kertas
Bila dikonsumsi secara terus menerus
dalam jangka panjang, dapat
mengakibatkan kanker
BTP berbahaya pewarna Methanil Yellow
= wantek / sepuhan / sumbo / naftol / teres
Disalahgunakan untuk kerupuk, mie dan
pangan jajanan yang berwarna kuning
Kegunaan sebetulnya: Pewarna sintetis
pada industri tekstil
Bila dikonsumsi secara terus menerus
dalam jangka panjang, dapat
mengakibatkan kanker
Ciri-ciri pangan dengan pewarna non
pangan
- Warna mencolok dan cenderung
berpendar
- Banyak memberikan titik-titik warna
karena tidak homogen (misalnya pada
kerupuk untuk es puter)
Bahaya Pewarna Non Pangan
 Bahaya Rhodamin B:
Gangguan pada jaringan hati, kandung
kemih, saluran pencernaan, dan jaringan
kulit
Bahaya Metanil yellow:
Iritasi pada paru-paru, mata, tenggorokan,
hidung dan usus
BTP Berbahaya Pewarna
 Zat warna Chrysoidine diduga bersifat karsinogen terhadap manusia dan bersifat
toksik terhadap saluran cerna dan hati.
 Zat warna Citrus Red No 2 mempunyai sifat karsinogenik pada mencit dan tikus.
Setelah pemberian secara oral, senyawa ini menghasilkan hiperplasia dan tumor
kandung kemih. Pemberian secara subkutan menghasilkan adenokarsinomas (tumor
jinak berasal dari kelenjar) dan lymphosarcomas (tumor limfa) pada mencit betina.
Kemungkinan sebagai penyebab kanker pada manusia.
 Zat warna Chocolate Brown FB Tidak ditemukan adanya intoksikasi (keracunan)
dan pengaruh terhadap tingkat kematian, berat badan, berat organ dan indikasi tumor
pada pemberian dosis sampai 2000 mg setiap hari pada tikus dan mencit. Namun
ditemukan deposit pigmen pada beberapa organ tubuh pada pemberian dosis diatas
3000 mg/kg berat badan.
 Zat warna CI Basic Red 9 digunakan sebagai pewarna serat tekstil, persiapan
pigmen untuk tinta cetak. Merupakan bahankarsinogenik karena teridentifikasi
menyebabkan kanker kandung kemih.
 Zat warna Oil Orange SS berbahaya bila tertelan atau diabsorbsi kulit. Bersifat karsinogen
terhadap hewan. Diduga bersifat karsinogen pada manusia.
 Zat warna Ponceau SX dapat menyebabkan kerusakan pada sistem urin.
BTP Berbahaya Pewarna
 Zat warna Metanil Yellow biasa digunakan pada industri tekstil, cat, kertas dan kulit
binatang, indikator reaksi netralisasi (asam-basa). Metanil yellow dapat menyebabkan
mual, muntah, sakit perut, diare, panas, rasa tidak enak dan tekanan darah. Jangka
panjang dapat menyebabkan kanker kandung kemih.
 Zat warna Orange G berbahaya bila tertelan, terhisap atau diabsorbsi melalui kulit.
Kemungkinan menyebabkan iritasi pada kulit, mata dan saluran cerna. Bersifat
tumorigen dan mutagen.
 Zat warna Rhodamin B bersifat karsinogenik. Digunakan sebagai zat warna untuk
kertas, tekstil (sutra, wool, kapas), sabun, kayu, plastik dan kulit, sebagai reagensia di
laboratorium untuk pengujian antimoni, kobal, niobium, emas, mangan, air raksa,
tantalum dan tungsten, dan digunakan untuk pewarna biologik. Rhodamin B bisa
menumpuk di lemak sehingga lama-kelamaan jumlahnya akan terus bertambah.
Rhodamin B diserap lebih banyak pada saluran pencernaan dan menunjukkan ikatan
protein yang kuat. Kerusakan pada hati tikus terjadi akibat makanan yang
mengandung rhodamin B dalam konsentrasi tinggi. Paparan rhodamin B dalam waktu
yang lama dapat menyebabkan gangguan fungsi hati dan kanker hati.
 Magenta I, Magenta II, Magenta III, Ponceau 3R, Sudan I serta Benzyl violet
6B merupakan zat warna yang memiliki sifat karsinogenik, penyebab kanker pada
manusia.
PESTISIDA
pestisida adalah semua zat atau campuran
zat yang khusus digunakan untuk
mengendalikan gangguan binatang
pengerat,nematoda,gulma,virus bakteri
serta jasad renik yang dianggap hama
kecuali virus ,bakteri dan jasad renik yang
ada pada hewan serta manusia.
Jenis jenis pestisida:
 1)insektisida
 2)fungisida
 3)bacterisida
 4)nematisida
 5)rodentisida
 6)herbisida

Cara masuk pestisida ketubuh manusia


Langsung : oral, kontak kulit, inhalasi
Tidak langsung: makanan dan minuman
Dampak Pestisida
• Keracunan akut
Ringan :pusing,sakit kepala ringan,badan terasa sakit
Berat :mual,,muntah,menggigil,kejang perut,sulit
bernafas,keluar air liur,pupil mengecil,denyut nadi
meningkat
 Keracunan kronis

iritasi mata dan kulit,kelainan kongenital,kanker,mutasi


gen,gangguan endokren ,gangguan reproduksi,gangguan
darah,saraf hati dan ginjal
UPAYA MENGURANGI DAMPAK
Beli buah dan sayur yang memiliki
sertifikat jaminan keamanan pangan
Jangan beli jenis buah dan sayur di satu
tempat
Tanam sendiri
Cuci sebelum dikonsumsi
TAMBAHAN CARA PERHITUNGAN
STEVIA
Contoh perhitungan ekivalen steviol pada Kategori Pangan 14.1.4 Minuman Berbasis Air Berperisa, Minuman
Elektrolit dan Particulated Drinks dengan batas maksimal sebesar 100 mg/kg sebagai ekivalen steviol.
“Tidak ada orang yang hebat, yang ada
adalah orang yang terlatih”
Referensi :
 Bahan tambahan yang dilarang ditetapkan melalui Permenkes
RI No. 033 tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan.
 Bahan pewarna yang dilarang ditetapkan dengan Permenkes
RI No. 239/Menkes/Per/V/1985 tentang zat warna tertentu
yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya.
 Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat Dan
Makanan Nomor 00386/C/SK/II/90 Tahun 1990

Anda mungkin juga menyukai