PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
II.
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja
ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki
penampakan, cita rasa, tekstur, flavor dan memperpanjang daya simpan. Selain itu
dapat meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin. Penggunaan
aditif makanan telah digunakan sejak zaman dahulu. Bahan aditif makanan ada
dua, yaitu bahan aditif makanan alami dan buatan atau sintetis.
Bahan tambahan makanan adalah bahan yang bukan secara alamiah
merupakan bagian dari bahan makanan, tetapi terdapat dalam bahan makanan
tersebut karena perlakuan saat pengolahan, penyimpanan atau pengemasan.
Sesuai dengan PERMENKES No. 33 Tahun 2012 penggolangan BTP
adalah sebagai berikut :
1. Antibuih (Antifoamng agent)
2. Antikempal (Anticacking agent)
3. Antioksidan (Antioxidant)
4. Bahan pengkarbonasi (Carbonating agent)
5. Garam pengemulsi (Emulsifying salt)
6. Gas untuk kemasan (Packaging gas)
7. Humektan (Humectant)
8. Pelapis (Glazing agent)
9. Pemanis (Sweetener)
10. Pembawa (Carrier)
11. Pembentuk gel (Gelling agent)
b.
c.
Menstabilkan warna
d.
e.
Bahan pewarna makanan dibagi menjadi 2 jenis yaitu pewarna alami dan
pewarna sintetis.
Bahan pewarna yang telah disebutkan diatas adalah BTP yang diperbolehkan
untuk digunakan pada makanan, akan tetapi ada beberapa pewarna terlarang
dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan/jajanan, yang sebenarnya
bukan BTP melainkan pewarna tekstil yaitu Metanil Yellow (kuning metanil)
yang berwarna kuning, Auramin berwarna kuning dan Rhodamin B yang
berwarna merah. Bahaya ketiga perwarna ini telah di buktikan menyebabkan
kanker yang gejalanya tidak dapat terlihat langsung setelah dikonsumsi
melainkan jangka panjang.
Pemanis alami adalah pemanis yang dapat ditemukan dalam bahan alam
meskipun prosesnya secara sintetik ataupun fermentasi.
Contoh : Sorbitol, Manitol, Isomalt, Glikosida steviol, Maltitiol,
Silitol.
Tidak mengandung kalori atau mengandung kalori yang jauh lebih rendah
sehingga cocok untuk penderita penyakit gula (diabetes)