Anda di halaman 1dari 17

TOKSIKOLOGI MAKANAN

DAN BTP
1. NIVITA ABIGAEL
2. NURMIRA LESTARI NINGTYAS
3. NURUL ISTIQOMAH
4. ROSI NUR
5. RIYANTO
6. SRI WAHYUNI
Ada beberapa jenis bahaya dalam pangan, yaitu :

a. Bahaya biologis bahaya berupa cemaran mikroba penyebab


penyakit (patogen), virus, dan penyakit
b. Bahaya kimia  bahaya cemaran pestisida, air sungai yang
tercemar, dsbnya
c. Bahaya fisik  bahaya karena adanya cemaran fisik seperti
benda asing yang dapat membahayakan jika termakan contohnya
pecahan gelas, pecahan kaca, pecahan lampu, pecahan logam,
paku, kawat, kerikil, stapler, dll.
BAHAN TAMBAHAN PANGAN (BTP)

Menurut PERMENKES RI No. 722/Menkes/Per/IX/88,


BTP adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai
makanan atau minuman dan biasanya bukan merupakan
ingredien khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai
milai gizi yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam
makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan,
pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan,
pengemasan, penyimpanan atau pengangkutan makanan,
untuk menghasilkan atau diharapkan menghasilkan suatu
komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut.
Berdasarkan peraturan tersebut di atas, BTP digolongkan ke
dalam 11 jenis, sebagai berikut:
1. Pewarna
2. Pemanis buatan
3. Pengawet
4. Antioksidan
5. Antikempal
6. Penyedap rasa dan aroma, penguat rasa
7. Pengatur keasaman (pengasam, penetral)
8. Pemutih dan pematang tepung
9. Pengemulsi, pemantap dan pengental
10. Pengeras
11. Sekuestran (pengikat logam)
Berikut ini adalah berbagai jenis BTP yang diizinkan penggunaannya
untuk pangan :

· Kuning kuinolin Riboflavin Titanium dioksida Merah alura


Briu berlian Karmoisin Coklat HT Eritrosin
Hijau FCF Hijau S Indigotin Kuning FCF
Tartrazin anato ponceau 4 kurkumin
klorofil klorofil tembaga karmin karamel
kompleks
kanisantin beta-karoten etil-beta-apo- beta-apo-
8’karotenoat 8’karotenoat
Pemanis buatan yang diizinkan
penggunaannya dalam pangan, antara lain
sebagai berikut :
a. Aspartam
b. Siklamat (hanya untuk pangan berkalori
rendah)
c. Sakarin (hanya untuk pangan berkalori
rendah)
d. Sorbitol
Pengawet yang diizinkan penggunaannya
dalam pangan antara lain :
a. Asam benzoat
b. Asam propionat
c. Asam sorbat
d. Natrium nitrit
e. Kalium sulfit
Penyedap dan penguat rasa dan aroma yang
diizinkan penggunaannya dalam pangan :

a. Asam guanilat
b. Disodium 5’ribonucleotida
c. Kalsium dan natrium 5’ribonucleotida
d. Asam L-Glutamat (MSG)
e. Asam inosinat
Pengemulsi, pemantap dan pengental yang diizinkan
penggunaannya dalam pangan, antara lain sebagai berikut
:

a. Agar
b. Asam alginat
c. Dekstrin
d. Gelatin
e. Gom arab
f. Karagen
g. Lesitin
h. Kaboksimetilselulosa (CMC)
i. Pektin
j. Pati asetat
Antioksidan yang diizinkan penggunaannya
dalam pangan, antara lain, sebagai berikut :

a. Asam askorbat (garam KPBS Pangalengan, Na


dan Ca)
b. BHA (butil hidroksi anisol)
c. BHT (butil hidroksi toluen)
d. Propil galat
e. Tokoferol
Pengatur keasaman yang diizinkan
penggunaannya dalam pangan, antara lain :

a. Alumunium amonium (kalium, natrium


sulfat)
b. Asam laktat
c. Asam sitrat
d. Kalium dan natrium bikarbonat
Antikempal yang diizinkan penggunaannya
dalam pangan, antara lain, sebagai berikut :

a. alumunium silikat
b. kalsium alumunium silikat
c. kalsium silikat
d. magnesium karbonat
e. magnesium oksida dan
f. magnesium silikat
Pemutih dan pematang tepung yang
diizinkan penggunaannya dalam pangan,
antara lain :

a. asam askorbat
b. natrium stearoil-2-laktilat
Pengeras yang diizinkan penggunaannya
dalam pangan, antara lain sebagai berikut :

a. kalsium glukonat
b. kalsium klorida
c. kalsium sulfat
Sekuestran yang diizinkan penggunaannya
dalam pangan, antara lain sebagai berikut:

a. asam fosfat
b. isopropil sitrat
c. kalsium dinatrium edetat (EDTA)
d. monokalium fosfat
e. natrium pirofosfat

Anda mungkin juga menyukai