Anda di halaman 1dari 3

Lembar Kerja Siswa

UJI KANDUNGAN BORAKS PADA MAKANAN

A. Tujuan
Mengetahui beberapa makanan yang diduga mengandung boraks
B. Alat dan Bahan
1. pisau 5. boraks (garam bleng)
2. 6 buah gelas plastik bekas tempat minuman 6. air kunyit
3. bakso dari beberapa penjual 7. mie, kerupuk puli
4. pipet tetes 8. lopis, gendar
C. Cara Kerja
1. Sebelum menguji kandungan boraks pada makanan, lakukan uji boraks terlebih dahulu
2. Uji Boraks: tetesi boraks (garam bleng) dengan air kunyit. Boraks akan berwarna
merah kecoklatan.
3. Lumatkan bakso, kemudian angin-anginkan
4. Tetesi bakso tersebut dengan air kunyit, biarkan selama kurang lebih 5 menit. Warna
apa yang tampak pada bakso yang ditetesi air kunyit?
5. Lakukan dengan cara yang sama pada bahan makanan yang kamu bawa
6. Catatlah hasil pengamatanmu pada tabel berikut !
D. Hasil Pengamatan dan Diskusi
1. Tabel hasil pengamatan :
Warna sebelum Warna setelah
Nama Bahan Kandungan
No. ditetesi air ditetesi air
Makanan Boraks
kunyit kunyit

Keterangan: + + + (Kandungan boraks pada makanan banyak/ warna merah


kecoklatan)
+ + (Kandungan boraks sedang)
+ (Kandungan boraks sedikit)
- (Tidak ada kandungan boraks/ warna tetap)
2. Sebutkan bahan makanan yang kamu teliti, yang mengandung boraks !
Jawab .................................................................................................
..
3. Bahan makanan manakah yang paling banyak mengandung boraks ?
Jawab .................................................................................................
..
4. Sebutkan efek samping boraks bagi kesehatan tubuh kita !
Jawab .................................................................................................
..
5. Bagaimanakah sikap kita terhadap makanan yang mengandung boraks ? Jelaskan !
Jawab .................................................................................................
..

E. Kesimpulan
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
ZAT ADITIF MAKANAN
Zat aditif makanan adalah bahan-bahan yang ditambahkan dengan sengaja dan
dicampurkan ke dalam makanan untuk meningkatkan mutu makanan.
Zat aditif makanan yang digunakan harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
- Dapat mempertahankan nilai gizi makanan tersebut.
- Tidak mengurangi zat esensial di dalam makanan.
- Mempertahankan atau memperbaiki mutu makanan.
- Menarik bagi konsumen tapi bukan suatu penipuan.
Zat aditif makanan dibagi menjadi 5 golongan besar, yaitu :
1. Pewarna
- Pewarna alami : kunyit (kuning), daun duji dan daun pandan (hijau), bunga telang
(biru keunguan), gula kelapa dan karamel (merah kecoklatan), cabe, tomat, paprika,
daun jati dan belimbing sayur (merah).
Bahan makanan yang sering menggunakan pewarna alami adalah: margarine, sup,
puding, es krim dan mie. Curcumin pada kunyit digunakan pada makanan atau
minuman yang tidak beralkohol, seperti nasi kuning, tahu, dan sari buah.
- Pewarna sintetis : Violet GB (ungu), sunset yellow FCF (oranye), tartrazine (kuning),
indigo carmine (biru), karmoisin (merah), lissamine (hijau).
- Pewarna tekstil : sering disalah gunakan sebagai pewarna makanan, antara lain
rhodamine B (merah), metanil yellow (kuning). Bahan-bahan itu dapat memicu
terjadinya kanker.
2. Pemanis
- Pemanis alami : gula putih/bit/tebu dan gula merah/kelapa/aren (meningkatkan
kadar gula dan menambah berat badan).
- Pemanis sintetis :
a. Siklamat dan sakarin : dicurigai dapat mengakibatkan kanker atau tumor kandung
kemih
b. Aspartam : 160 kali gula putih.
c. Sorbitol : terurai dalam mulut, tidak merusak gigi. Pemakaian
berlebihan mengakibatkan diare.
d. Neotam : 7000-13000 kali kemanisan gula, aman dikonsumsi oleh semua
kalangan.
e. Sakorit, equal dan neurasweet, berasa manis tetapi rendah kalori sehingga dapat
dikonsumsi oleh orang yang menderita diabetis.
3. Pengawet
a. Pengawet alami : es, gula (sukrosa), garam dapur, cuka dan lada.
Pemberian garam dapur pada ikan, buah atau daging dapat membunuh
mikroorganisme pembusuk makanan (Clostridium botulinum).
b. Pengawet sintetis :
(1) Natrium nitrit : pengawet pada sosis, burger dan daging kaleng
(dapat mengakibatkan keracunan dan kanker)
(2) Asam benzoat / Natrium benzoat : Untuk mengendalikan pertumbuhan jamur dan
bakteri pada jus buah, saos, sambal dan kecap (dapat mengakibatkan gangguan saraf
dan iritasi pada lambung serta saluran pencernaan)
(3) Asam propinat / natrium propinat : Untuk mencegah pertumbuhan jamur pada roti
dan kue kering.
(4) Asam Sorbat : untuk mencegah pertumbuhan jamur pada keju
Penyalahgunaan bahan pengawet :
(1) Boraks : Bahan kimia pembuat keramik, sering disalahgunakan sebagai pengawet,
penambah rasa gurih dan pengenyal pada mie dan bakso (dapat mengakibatkan
keracunan, muntah-muntah dan diare, komplikasi pada otak dan hati, pendarahan di
lambung, gangguan ginjal dan kematian). Tanda-tanda keracunan boraks antara lain
mual, kepala pusing dan timbul bintik merah pada kulit.
Uji makanan untuk mengetahui kandungan boraks dapat dilakukan dengan cara bahan
makanan ditetesi air kunyit. Boraks bersifat basa, sehinga jika bercampur dengan
kurmumin (terdapat pada kunyit) akan timbul senyawa baru yang disebut boro-
kurkumin berwarna merah kecoklatan.
(2) Formalin : bahan kimia pengawet mayat, banyak disalahgunakan untuk mengawetkan
ikan segar dan tahu (dapat mengakibatkan keracunan, gatal-gatal, iritasi paru-paru,
gangguan sistem pencernaan dan kematian).
c. Antioksidan
Dalam makanan digunakan untuk memerangi radikal bebas penyebab bau
tengik pada makanan yang mengandung lemak dan minyak, misal nya saus tomat,
mentega, sereal, dan corned beef.
(1) Alami : Riboflafin, tokoferi (vit.E), Asam askorbat (vit.C), Betakarotin,
Fosfatidin.
(2) Sintetis : PG (Propel Gallat), BHT (Butiloated Hidroksil Toluene) NDGA dan
BHA.
4. Penyedap Rasa dan Pemberi Aroma
Bahan penyedap dan pemberi aroma digunakan untuk memperkuat cita rasa dan
aroma yang sudah ada pada makanan.
Penyedap rasa:
a. Alami : Rempah-rempah (kayu manis, cengkeh, bawang putih, bawang bombay,
pala, mrico, ketumbar, serai, daun pandan dan daun salam), garam dapur untuk
meningkatkan rasa asin dan menutupi rasa pahit atau masam.
b. Sintetis : MSG (monosodium glutamate) atau vetsin.
Penggunaan MSG yang berlebihan dapat mengakibatkan sesak nafas, sakit dada,
pusing dan mudah letih. Gejala penyakit ini disebut Chinese Restaurant Syndrome
(CRS).
Pemberi Aroma
a. Alami : Berasal dari bahan segar atau ekstrak bahan alami, seperti minyak atsiri
dan vanili.
b. Sintetis : amil asetat (aroma pisang ambon), amil kaproat (aroma apel), etil
butirat (aroma nanas), vanilin (aroma vanili), oktil asetat (aroma jeruk), dan metil
antranilat (aroma buah anggur). Jeli merupakan salah satu contoh makanan yang
menggunakan zat pemberi aroma.

Anda mungkin juga menyukai