Anda di halaman 1dari 37

SUDAH AMANKAH MAKANAN JAJANAN ANAK KITA ?

Definisi Makanan Jajanan


Makanan jajanan merupakan makanan dan minuman yang dipersiapkan dan/atau
dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum lain
yang langsung dimakan ataudikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut.

Konsumsi makanan jajanan yang tidak sehat dapat mengakibatkan penurunan status
gizi dan meningkatnya angka kesakitan pada anak sekolah

Penyebab utama buruknya keamanan pangan jajanan anak sekolah


hingga saat ini adalah pencemaran mikroba karena kondisi higien dan
sanitasi buruk, pencemaran kimia karena kondisi lingkungan yang
tercemar limbah industri, penyalahgunaan bahan berbahaya yang
dilarang untuk pangan seperti pewarna tekstil dan pengawet (formalin
dan boraks) serta penggunaan bahan tambahan pangan melebihi batas
maksimal yang diijinkan.
Prof Ali menjelaskan batas maksimal konsumsi MSG menurut WHO adalah 6 gram
per hari sedangkan menurut peraturan Menteri Kesehatan RI
No.722/Menkes/Per/IX/88, penggunaan MSG maksimal 5 gram per hari. Tapi Prof.
Ali menyarankan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 2 - 4 gram per hari. "Ini
cukup untuk batas konsumsi msg per hari".
Secara alami asam glutamat terdapat dalam makanan kita sehari-hari seperti daging, telur, susu
(termasuk ASI), keju, tomat dan berbagai macam sayuran dalam keadaan terikat dalam protein.
Ini yang membuat rasanya tidak segurih MSG.

Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ

• Aspartam. Sering disebut gula diet. Tingkat kemanisannya kira-kira 160-200 kali
kemanisan gula sukrosa. Di antara semua pemanis yang tidak berkalori hanya
aspartam yang mengalami metabolisme, sehingga memberi asupan kalori 0,04
kkal/ g. Aspartam akan dipecah dan dibuang oleh tubuh, dan tidak terakumulasi
dalam tubuh. Jika dipanaskan aspartam akan kehilangan rasa manisnya.
Penggunaannya yang aman dalam sehari adalah 50 mg/kg berat badan. Jadi jika
berat badan Anda 50 kg, maka batas maksimal konsumsi aspartam adalah 2.500
mg.
Seharusnya pemanis buatan hanya digunakan untuk penderita diabetes. Aspartam
juga tidak boleh dikonsumsi oleh penderita Phenylketonuria (PKU) yang tidak
dapat mencerna salah satu asam amino dalam aspartam, yaitu fenilalanin.

• Sakarin. Sakarin adalah pemanis tidak berkalori, sehingga kerap digunakan


untuk pelaku diet rendah kalori. Batas aman konsumsi harian yang disarankan
BPOM adalah 5 mg/kg berat badan. Badan pengawasan obat dan makanan
Amerika atau FDA (Food and Drugs Administration) memperkirakan, pemakaian
sakarin yang aman adalah 50 mg/orang per hari. Pemanis ini sesungguhnya tidak
dimetabolisme oleh tubuh sehingga aman digunakan. Keunggulan dari senyawa
ini mempunyai tingkat kemanisan kira-kira 300-500 kali dibandingkan gula pasir.
Kelemahannya, sakarin labil pada pemanasan sehingga mengurangi tingkat
kemanisannya. Selain itu, sakarin kerap kali meninggalkan rasa pahit (after taste).

• Sukralosa. Sukralosa merupakan turunan dari sukrosa, mempunyai tingkat


kemanisan kurang lebih 600 kali sukrosa. Nilai kalorinya 0 kkal/g. Sejauh ini
sukralosa masih dinyatakan aman, dengan nilai maksimal 0 - 15 mg/kg berat
badan, walaupun pada kenyataannya sukralosa dalam metabolismenya
menghasilkan senyawa yang tidak lagi aman bagi manusia. Pemanis ini tidak
diserap baik oleh tubuh dan akan dikeluarkan melalui urine, hampir tanpa
perubahan. Salah satu keunggulan sukralosa adalah tahan panas sehingga tingkat
kemanisannya tidak menurun. Karena tingkat kemanisannya yang tinggi, hanya
diperlukan sangat sedikit sukralosa untuk mencapai tingkat kemanisan yang
diinginkan.(f)
Tingkat Kemanisan Relatif dari Berbagai Bahan Pemanis

Nama bahan pemanis Kemanisan relatif


Sukrosa (gula tebu) 100
Laktosa (gula susu) 16
Glukosa (gula darah) 74
Fruktosa (gula tebu) 173
Siklamat 3.500
Sakarin 50.000
Aspartam 20.000
Asesulfam K 20.000

Minyak goreng bekas


Disinyalir, kebanyakan jajanan gorengan pinggir jalan juga menggunakan minyak goreng bekas,
kalau minyak goreng yang sudah dioploas dengan minyak lain yang lebih murah. Minyak goreng
oplosan ini yang diduga membahayakan kesehatan.

Kita sudah tahu kalau minyak goreng bekas (jelantah) bersifat karsinogenik juga. Restoran ayam
goreng yang tidak memakai lagi minyak goreng habis pakainya, menjualnya ke penjual gorengan
pinggir jalan.

Kalau dikonsumsi rutin untuk jangka waktu lama, tentu sama tidak sehatnya dengan bahan
karsinogenik lainnya. Termasuk jika kita melakukannya juga di rumah sendiri.

Read more: http://doktersehat.com/bahaya-makanan-jajanan-di-sekitar-kita/#ixzz3XMPH0xmD

Efek / akibat yang ditimbulkan Jangka pendek, terjadi keracunan makanan sebab tercemar
mikroorganisme, parasit, atau bahan racun kimiawi (pestisida). Muntah dan diare sehabis
mengonsumsi jajanan paling sering ditemukan.

Bahaya jangka panjang jajanan yang tidak menyehatkan apabila bahan tambahan dalam
makanan-minuman bersifat pemantik kanker, selain kemungkinan gangguan kesehatan lainny

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) dan
Institut Pertanian Bogor (IPB), menemukan sebanyak 35 persen pangan
jajanan anak sekolah di Indonesia tidak sehat dikonsumsi.

Usia 1-12 tahun pada manusia merupakan masa perkembangan


kognitif meliputi perkembangan memori, pemikiran kritis, kreativitas
dan bahasa. Pada masa ini gizi anak harus terpenuhi agar
pekembangan kognitifnya tidak terhambat. Sehingga diperlukan pola
makan gizi seimbang, seperti sarapan pagi, menghindari jajanan yang
tidak sehat dan perlu diwaspadai kekurangan zat besi yang dapat
menimbulkan anemia dan mengganggu tumbuh kembangnya.
Di sisi lain saat usia sekolah, anak tidak sepenuhnya bergantung pada
orang tua. Sehingga mereka mulai memilih makanan sendiri dan banyak
dipengaruhi oleh lingkungan sekolahnya. Karena itu orang tua dan guru
mempunyai peranan dalam membina pola makan yang baik bagi anak.
Bingung, mungkin kata itulah yang sering menghinggapi pikiran orang
tua terutama ibu saat anak-anaknya lebih sering mengkonsumsi jajanan
yang ada di sekitar sekolah. Kebingungan orang tua memang sangat
beralasan mengingat kian santernya isu bahwa jajanan anak sekolah
selain tak bergizi, sebagian besar telah tercemar oleh berbagai zat
berbahaya.
Bahan tambahan makanan (food additives) adalah senyawa atau campuran senyawa kimia yang sengaja
ditambahkan ke dalam makanan (non bahan tambahan makanan)

Boraks Bisa Mematikan

Menurut Dra. Euis Megawati, Apt., boraks adalah bahan solder, bahan pembersih,
pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak. Sinonimnya natrium biborat,
natrium piroborat, natrium tetraborat. Sifatnya berwarna putih dan sedikit larut dalam air.
Sering mengonsumsi makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati, lemak,
dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak
terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis,
sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, bahkan kematian.
Ciri makanan berboraks

Sama seperti formalin, cukup sulit menentukan apakah suatu makanan mengandung
boraks. Hanya lewat uji laboratotium, semua bisa jelas. Namun, penampakan luar tetap
memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan pegangan untuk
menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak.
Bakso

Lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks.


Bila digigit akan kembali ke bentuk semula.
Tahan lama atau awet beberapa hari
Warnanya tampak lebih putih. Bakso yang aman berwarna abu-abu segar merata di semua bagian,
baik di pinggir maupun tengah.
Bau terasa tidak alami. Ada bau lain yang muncul.
Bila dilemparkan ke lantai akan memantul seperti bola bekel.
Gula Merah

Sangat keras dan susah dibelah.


Terlihat butiran-butiran mengkilap di bagian dalam
Pewarna Kain di Jajanan Anak

Selain formalin dan boraks, beberapa jenis bahan makanan yang diuji BPOM juga
mengandung bahan berbahaya seperti pewarna tekstil, kertas, dan cat (Rhodamin B),
methanyl yellow, amaranth.
Pemakaian ini sangat berbahaya karena bisa memicu kanker serta merusak ginjal dan
hati. Payahnya lagi, bahan-bahan ini ditambahkan pada jajanan untuk anak-anak seperti
es sirop atau cendol, minuman ringan seperti limun, kue, gorengan, kerupuk, dan saus
sambal.
Ciri makanan yang mengandung Rhodamin B:

Warna kelihatan cerah (berwarna-warni), sehingga tampak menarik.


Ada sedikit rasa pahit (terutama pada sirop atau limun).
Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya.
Baunya tidak alami sesuai makanannya.
Ciri makanan berformalin:

Mi basah:

Bau sedikit menyengat.


Awet, tahan dua hari dalam suhu kamar (25 Celsius). Pada suhu 10 derajat C atau dalam lemari es
bisa tahan lebih 15 hari.
Mi tampak mengkilat (seperti berminyak), liat (tidak mudah putus), dan tidak lengket.
Tahu:
Bentuknya sangat bagus.
Kenyal
Tidak mudah hancur dan awet (sampai tiga hari pada suhu kamar 25 derajat Celcius).
Pada suhu lemari es 10 derajat Celcius tahan lebih dari 15 hari.
Bau agak menyengat.
Aroma kedelai sudah tak nyata lagi.
Ikan:

Warna putih bersih.


Kenyal.
Insangnya berwarna merah tua dan bukan merah segar.
Awet (pada suhu kamar) sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.
Tidak terasa bau amis ikan, melainkan ada bau menyengat
Bakso:

Kenyal.
Awet, setidaknya pada suhu kamar bisa tahan sampai lima hari.
Ikan asin:

Ikan berwarna bersih cerah.


Tidak berbau khas ikan.
Awet sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar (25 derajat C).
Liat (tidak mudah hancur).
Ayam potong:

Berwarna putih bersih.


Tidak mudah busuk atau awet dalam beberapa hari.

Makanan Berbahaya Di Sekitar Kita

Di sekitar kita banyak makanan yang membahayakan kesehatan. Biasanya makanan-


makanan tersebut gurih rasanya, menarik tampilannya dan so pasti murah harganya. Banyak
masyarakat tergiur membelinya. Padahal makan-makanan tersebut bisa membunuh secara
perlahan. Ini dia,

Sehat sampai tua

SOSIS & NUGGET BULU TIKUS

Netralkan dengan Vit C

Terlalu banyak campuran


Suka makan chicken nugget dan sosis? Makanan gurih ini kesukaan anak-anak dan
muda remaja. Mesti waspada nih. Chicken nugget bukan hanya dibuat dari daging ayam. Sosis
juga bukan hanya dibuat dari daging sapi. Campuran di antara keduanya banyak banget. Daging
ayamnya ada tapi cuma sedikit. Daging sapinya juga ada tapi cuma seuprit. Sedangkan
campurannya adalah segala macam jeroan binatang, tulang-tulang lunak, semua kulit binatang
yang dianggap bisa dimakan, bahkan daging tikus. Makanya nggak heran kalau rasanya gurih.
Bukankah otak, ati, ampela dan kulit semuanya gurih? Semua jeroan itu digiling menjadi satu.
Kemudian dibentuk menjadi nugget dan sosis. Nah, supaya nugget dan sosis berwarna merah,
ditambahlah dengan zat pewarna. Masih bersyukur kalau pewarna yang dipakai pewarna
makanan. Banyak produsen yang menggunakan Rhodamin B, pewarna baju. Trus, supaya
nuggetnya berpenampilan cerah, ditambahlah asam Nitrit. Padahal asam Nitrit dan Rhodamin B
bersifat karsinogenik. Hal ini terbukti ada seorang anak menderita Leukimia karena dia
mengonsumsi sosis setiap pagi. Diyakini kanker tulang sumsum itu dikarenakan si anak
mengonsumsi terlalu sering. Nah, karena pembuatan sosis dan nugget itu amat jorok, pernah
ditemukan bulu daging tikus pada kedua macam makanan tersebut. Yang sangat menyedihkan,
makanan olahan dari Indonesia terbukti mengandung bulu-bulu binatang dalam jumlah di atas
ambang batas. Namun, tak perlu gelisah, kamu yang sudah telanjur suka banget sama kedua
makanan itu bisa mengatasinya dengan banyak mengonsumsi Viatmin C, yaitu banyak
mengonsumsi buah dan sayur agar terhindar dari penyakit kanker.

SATE BISA MENYEBABKAN KANKER

Sate? Hmmm .. makanan yang satu ini yummy abies


apalagi kalau di makan panas-panas. Sate bumbu kacang, sate bumbu kecap semuanya sama
enaknya Bikin ketagihan. Tapi, di balik lezatnya sate, ada bahaya yang tidak kita sadari sebagai
sumber penyakit yang mematikan. Yang membuat sate terasa lezat adalah karena dibakar di atas
arang. Nah, arang inilah yang menyimpan zat bersifat karsinogenik. Arang yang dibuat dari kayu
yang sengaja dibakar tidak sempurna untuk menyisakan karbon yg dapat masih dapat dibakar
dan dapat disimpan lama. Jadi, dalam arang itu terdapat zat carbon agar arang dapat disimpan
lama. FYI, pembakaran yang sempurna akan menghasilkan H2O + CO2 dan abu. Dari
pembakaran kayu yang tidak sempurna tersebut akan menyisakan senyawa carbon (C) serta
senyawa2 alkaloid yang tidak terbakar dengan sempurna. Ini sumber zat karsinogenik pertama.
Sumber karsinogenik kedua adalah dari daging yang dibakar sampai gosong. Sate yang dibakar
sampai hangus juga tidak bagus buat kesehatan karena makanan yang dibakar sampai hangus
bersifat karsinogenik. Hal itu berdasarkan penemuan bahwa ada 2 zat penyebab kanker selama
proses pemanggangan, yaitu hidrokarbon polisiklik aromatik dan asam amino heterosiklik.
Hidrokarbon polisiklik yang terbentuk dalam asap ditemukan pada permukaan daging yang
dibakar. Sedangkan asam amino heterosiklik ditemukan dalam daging yang dimasak dalam suhu
tinggi seperti dibakar. Tetapi, kalian penggemar sate tak perlu bersedih, kalian dapat
menetralisrnya dengan makan mentimun. Menurut penelitian mentimun dapat menetralisir kedua
zat karsinogenik itu. Ini dikarenakan mentimun mengandung asam linoleat yang dipercaya
sebagai anti tumor.

MIE AYAM BAKSO BORAX


Waspadai bakso dan mie kenyal
Mie ayam bakso makanan favorit anak-anak remaja. Harganya murah meriah, sedap
mengenyangkan. Kalian penggemar mie ayam bakso mesti maspada. Ditemukan mie yang
berwarna kuning ternyata ditambahkan pewarna batik. Mie yang kenyal, mengkilap, tidak
lengket, dan tidak mudah patah ternyata dicampur dengan borax atau formalin. Demikian juga
dengan bakso. Bakso daging sapi asli akan berwarna seperti daging sapi. Tetapi bakso yang
kenyal, berwarna putih dipastikan dicampur borax atau formalin. Kalau kamu masih penasaran,
berikan bakso itu pada kucingmu. Kalau kucingmu menolak bakso yang kamu berikan berarti
bakso tersebut berformalin. Ha ha ... kucing saja tak mau makanan berformalin ya!
Bukan hanya mie dan bakso yang berformalin, lontong pun ditambahkan formalin agar tidak
mudah busuk. Ciri-ciri makanan yang berborak dan berformalin adalah mudah musuk, berasa
tajam, membuat lidah bergetar dan terasa getir.
Borak atau formalin adalah zat kimia keras yang digunakan sebagai bahan pengawet.
Kedua zat tersebut berfungi untuk membunuh kuman. Borak biasanya dipakai untuk membuat
campuran deterjen, salep kulit, pengawet kayu. Sedangkan formalin biasanya digunakan untuk
mengawetkan mayat. Kedua zat tersebut kalau masuk dalam tubuh dalam jumlah banyak bisa
menyebakan kanker paru-paru, gangguan jantung, kerusakan hati, syaraf, bahkan bisa
membuatmu bingung dan menjadi bodoh. Sayangi tubuhmu.

KERUPUK PEMUTIH

Pilih yang kecoklatan


Krupuk makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung tapioka yang ditambah bumbu-
bumbu dan perasa seperti udang, ikan atau bawang. Ada juga kerupuk yang harganya sangat
murah seperti kerupuk aci atau kerupuk melarat. Kerupuk tersebut dibuat dari adonan sagu
dicampur garam, bahan pewarna dan bumbu masak.
Kalian penggemar kerupuk mesti waspada. Seorang penjaja kerupuk yang setiap hari
memasok kerupuk di pasar-pasar Jakarta bilang, kerupuk yang berwarna putih mengkilap
dipastikan diberi pemutih. Karena sagu atau tepung tapioka kalau sudah digoreng tidak
berwarna putih. Kerupuk tanpa pemutih kalau diporeg akan berwarna kecoklatan. Memang,
kerupuk yang berwarna kecoklatan tidak sedap dipandang dan kurang laku. Kerupuk yang
mengandung borak kalau digoreng akan mengembang, empuk, bertekstur lembut, renyah
berwarna lebih cerah.
Pemutih yang dipakai adalah hipoklorit, yang adalah zat kimia berbahaya yang biasa
dipergunakan untuk pemutih pakaian, membersihkan air ledeng dari kuman. Nah, kalau klorit
masuk tubuh dalam jumlah banyak, kemungkinan besar akan menimbulkan kanker kandung
kemih, kanker dubur atau usus besar. Bagi wanita hamil kelebihan klotir (klorin) akan
melahirkan bayi dengan kelainan otak , syaraf tulang belakang rusak, bahkan keguguran. Studi
pada binatang menunjukkan bahwa klorit terbukti merusak ginjal dan hati. Jadi, waspadalah
terhadap makanan yang putihnya tidak wajar, temasuk beras dan gula.

MAKANAN KRISPI BERPLASIK

Krispi yang menggiurkan


Makanan krispi sudah tidak asing lagi. Ada lele goreng krispi, ayam, tahu goreng,
bawang goreng, semuanya serba krispi. Renyah dan pasti gurih. Tetapi waspadalah kalau beli
gorengan krispi. Konon, untuk membuat gorengan jadi krispi, pedagang mencampurkan plastik
ke dalam minyak. Plastik yang biasa digunakan adalah sedotan atau plastik pembungkus
minyak. Plastik-plastik itu akan lumer dan bercampur dengan minyak panas. Minyak
bercampur lumeran plastik itulah yang membuat makanan jadi krispi dan tidak mudah
melempen walau gorengan sudah dingin. Padahal, plastik mengandung dioxin yang bersifat
carsinogen. Racun dioxin pada plastik akan lepas pada suhu tinggi. Itulah mengapa tidak boleh
memanaskan makanan yang masih dibungkus plastik dan jangan sekali-kali memanaskan
makanan berplastik dalam microwave.

AFLATOKSIN PENYEBAB KANKER


Roti berjamur berbahaya
Racun Aflatoksin dihasilkan oleh jamur Aspergillus flavus. Jamur ini tumbuh pada roti
yang sudah berjamur, tempe busuk, kacang tanah tengik, jamu yang sudah kadaluwarsa, oncom
tengik, kacang goreng tengik, bumbu kacang, kecap, ikan asin berjamur dan makanan-makanan
yang disimpan di tempat lembab. Aflatoksin tumbuh subur pada kelembaban tinggi. Badan
Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan Aflatoksin sebagai jamur karsinogenik golongan 1A,
karena efek toksik yang ditimbulkannya lebih hebat dibadingkan dengan jamur lainnya. Terlalu
sering mengonsumsi makanan berjamur akan berisiko terserang kanker hati dan menurunnya
kekebalan tubuh. Penelitan menunjukkan, produk yang paling berisiko tercemar Aflatoksin
adalah makanan yang dibuat dari kacang goreng. Tetapi jika kacang tersebut disangrai akan
menurunkan kadar Aflatoksin hingga 80 persen. So, hati-hati beli makanan. Lihat tanggal
kadaluarsa.

PEWARNA SINTETIS PENYEBAB HEPATITIS

Waspadai makanan mencolok


Waspadalah dengan jajanan atau minuman berwarna merah terang atau kuning terang.
Makanan-makanan tersebut menggunakan pewarna sintetis Rodhamin B ( merah terang) atau
Metanil (kuning terang). Rodhamin B dan Metanil berbahaya bagi kesehatan karena
menimbulkan iritasi saluran pernafasan, iritasi mata, iritasi kulit bahkan sampai kanker hati.
Ciri-cirinya adalah warnanya yang mencolok dan berpendar. Itu disebabkan karena warna
sintetis tidak homogen. Jadi kalau dicampur dalam makanan ada titik-titik hitam yang tidak bisa
larut dan terasa sedikit pahit. Jajanan pasar, minuman pinggir jalan, bahkan bumbu dapur
banyak yang menggunakan pewarna sintetis. Bahkan ada produk terasi yang positif
mengandung Rhodamin B. Padahal di labelnya tertulis tanpa pewarna buatan. Nah loh! Terasi
tersebut berwarna lebih cerah dibandingkan terasi yang lain. Mengonsumsi terus-menerus
Rhodamin B bisa menyebabkan pembengkakan hati, ginjal dan limpa. Pewarna berbahaya ini
untuk mewarnai tekstil, bukan untuk dimakan.
MINUMAN KALENG MEMATIKAN

Bersihkan dulu kalengnya


Pernah dilaporkan ada seorang wanita meninggal sehabis minum minuman kaleng.
Setelah dilakukan investigasi ternyata tutup kaleng minuman tersebut tercemar oleh kencing
tikus yang sudah mengering. Kencing tikus mengandung bakteri leptospira yang menyebabkan
penyakit leptospirosis. Penyakit ini ditandai dengan demam tinggi, pegal linu, nyeri kepala dan
tulang serta batuk. Seperti gejala flu pada umumnya. Tetapi karena si penderita tidak
mengindahkanya, bakteri ini menyerang hati, mata dan otak. Hati dan mata menjadi berwarna
kuning dan otak pun terinfeksi. Penyakit ini bisa menimbulkan kematian secara mendadak.
Jadi, hati-hatinya ya kalau beli minuman kaleng. Sebelum kamu meminumnya bersihkan dulu
kalengnya. Cium kaleng tersebut berbau amis atau tidak. Atau, minumlah dengan menggunakan
sedotan.

STYROFOAM PENYEBAB KEMANDULAN

Makanan panas dilarang


Styrofoam sering dipakai buat membungkus mie ayam, mie goreng dan makanan-
makanan panas lainnya. Styrofoam mengandung styren yang membahayakan kesehatan. Zat
kima beracun styren akan lepas bila kena suhu panas dan berminyak seperti pada mie ayam atau
mie goreng. Residu styrofoam menyebabkan gangguan sistem endodokrin, merusak
reproduksi sampai kemandulan. Dalam konsentrasi tinggi styren menyebabkan kerusakan otak
dan rusaknya sistem syaraf. Zat kimia ini banyak ditemukan pada asap rokok, asap kendaraan
bermotor dan konstruksi gedung. Jadi, kalu kamu beli mie rebus atau makanan lainnya,
pastikan kepada penjualnya untuk melapisinya dengan kertas minyak. Jangan langsung dituang
ke styrofoamnya.
PLATIK BERWARNA PEMBAWA PENYAKIT

Dilarang membungkus makanan dengan plastik ini


Jangan membeli gorengan atau mie ayam panas-panas, langsung dibungkus dalam
plastik berwarna. Plastik-plastik tersebut didaur ulang dari bahan sampah plastik dengan
proses sangat sederhana. Yaitu, sampah plastik dipotong-potong, dicuci kemudian dilelehkan
tanpa proses penyaringan. Jadi masih kotor banget. Bisa saja plastik-platik tersebut berasal dari
limbah rumah sakit atau bekas bungkus barang-barang kotor. Hiii... jijik. Nggak heranlah kalau
tas kresek berwarna harganya murah banget. Botol air mineral juga berbahaya jika digunakan
berulang kali. Karena plastik botol tersebut mengandung zat karsinogen. Mencuci berulang-kali
botol plastik akan membuat lapisan plastik rusak dan memudahkan zat-zat karsinogen bersatu
dengan air minum. Dalam jangka pendek sih tak terasa. Penyakit kanker itu akan muncul 10-15
tahun kemudian.

CELUPKAN TEH KURANG DARI 3 MENIT

Maksimal 3 menit
Teh celup digemari karena praktis. Tetapi hati-hati, jangan mencelupkan teh ke dalam air
panas lebih dari 3 menit! Kertas pembungkus teh mengandung chlorine yang bebahaya. Kertas
teh dibuat dari pulp (bubur kertas) yang berasal dari kayu. Bubur kertas itu aslinya berwarna
coklat. Nah, supaya kelihatan putih, dicampurlah dengan chlorine. Padahal chlorine adalah zat
kimia yang biasa digunakan untuk memproduksi insektisida, desinfektan, pengawet, pembersih
dan pemutih. Dalam proses pembuatan kertas celup, chlorine ini masih tertinggal dalam kertas
karena tidak melalui proses penetralan. Hal itu dilakukan karena penetralan memerlukan biaya
tinggi. Disarankan untuk tidak terlalu lama mencelupkan teh celup dalam air panas. Baiknya sih
minum teh tubruk saja ya. Aman.

KERTAS KORAN PEMBUNGKUS MERUSAK GINJAL

Gorengan panas dilarang


Abang-abang penjual gorengan dan ibu-ibu rumah tangga suka menggunakan kertas
koran buat alas gorengan yang masih panas. Banyak juga dijumpai pembungkus gorengan yang
terbuat dari kantong-kantong bekas kertas print. Padahal hertas koran, majalah atau pun kertas
print mengandung timbal (Pb) dengan konsentrasi tinggi. Bahan yang panas dan berlemak
seperti minyak goreng panas akan memudahkan pindahnya timbal ke makanan. Timbal tersebut
masuk dalam tubuh melalui saluran pernafasan atau saluran pencernakan, kemudian menuju
sistem peredaran darah. Setelah itu menyebar ke berbagai organ tubuh seperti ginjal, hati, syaraf,
otak dan tulang sumsum. Keracunan timbal menyebabkan ginjal tidak berfungsi dan berakibat
pada kelumpuhan. Sayangi ginjalmu. Jangan sampai ginjalmu tidak berfungsi lagi dan harus
melalukan cuci darah. Biayanya tinggi banget!

GORENGAN BERISIKO KANKER

Jangan dibiasakan makanan bergoreng


Ini bukan omong kosong atau cerita bohong bahwa seseorang yang suka makan gorengan
sejak kecil, seperti tempe goreng, pisang goreng atau tahu goreng, kemungkinan besar kalau tua
akan berisiko terserang berbagai macam penyakit kanker. Makanan bergoreng memang bisa
membuat kecanduan karena rasanya yang gurih, apalagi dimakan panas-panas. Minyak goreng
apabila dipanaskan akan menghasilkan lemak trans. Lemak trans ini bersifat karsinogenik.
Kandungan lemak trans akan bertambah tinggi apabila minyak tersebut dipakai untuk
menggoreng berkali-kali. Jadi, buat kamu yang suka makan gorengan, mulai dari sekarang kamu
mesti bisa menguranginya. Efek jangka pendek belum kelihatan. Penyakit itu akan muncul 15
tahun kemudian. Jagalah kesehatanmu mulai dari sekarang.

Harian Umum Sore. Redaksi: (021) 57851555. Sirkulasi:(021) 8280000 ext 108, 140. Iklan:
(021) 71688268. Tahun XXIII 8.311. 24 Halaman. Rp 2.800. Langganan Rp 68.000
 KLASIFIKASI
 GALERI FOTO |
 E-PAPER |

Bahaya!…Banyak Jajanan Anak Sekolah Gunakan Pengawet dan Pewarna Pakaian


Jumat, 15 Maret 2013 | 11:21

Anak SD makan jajanan di luar sekolah [google]

Berita Terkait

 Wapres Canangkan Jajanan Sehat Anak Sekolah

[BANDUNG] Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Bandung, Supriyanto Utomo
menyatakan, penelitian lembaganya di Jawa Barat (Jabar) tahun 2012 menunjukkan 17,82% dari
1.650 sampel pangan jajanan anak sekolah mempergunakan pengawet dan pewarna pakaian.

“Itu berbahaya buat kesehatan anak-anak pada jangka panjang, karena itu orang tua sebaiknya
membekali anaknya dengan makanan bukan uang jajan,” kata Supriyanto dalam Roadshow
Kampanye Pangan Jajanan Anak Sekolah di SD Karang Pawulang, Bandung, Kamis (14/3).

Menurut Supriyanto, penggunaan bahan berbahaya pada jajanan anak tidak lepas dari permintaan
pasar. Penjual makanan tidak mungkin berdagang di sekolah apabila tidak ada yang membelinya.
Karena berjualan di sekolah, biasanya makanan yang dijual harganya murah. “Untuk menjual
dengan harga murah, pedagang cenderung memilih bahan baku yang murah. Pewarna kain itu
lebih murah daripada pewarna untuk makanan,” ujar dia.

Selain itu, setiap makanan yang tidak habis dijual harus bisa dijual kembali. “Makanya mereka
memakai pengawet seperti formalin agar tidak merugi,” imbuh Supriyanto.

Makanan yang mengandung bahan berbahaya itu bisa berdampak buruk buat kesehatan dalam
jangka panjang. Penyakit gagal ginjal merupakan salah satu penyakit yang disebabkan adanya
penumpukan bahan kimia berbahaya di dalam tubuh. “Anak-anak juga bisa terkena kanker hati
kalau memakan jajanan yang mengandung bahan berbahaya,” Supriyanto menjelaskan.

Salah satu cara mencegahnya adalah dengan merubah perilaku orang tua pada anak-anak.
Daripada memberi uang untuk jajan di sekolah, orang tua lebih baik memberikan bekal makanan
kepada mereka, karena lebih terjamin kebersihan dan kesehatannya. Supriyanto mengatakan,
penggunaan formalin ditemukan dalam makanan jenis tahu, baso, dan mie basah.

Sementara, zat pewarna tekstil biasa ditemukan pada jajanan berupa kerupuk, sementara pemanis
buatan ditemukan pada minuman berwarna.

TIP MEMILIH MAKANAN JAJANANA YANG SEHAT


1. Perhatikan tempat berjualan
Tempat berjualan yang dekat dengan selokan kotor, tempat pembuangan sampah, atau
banyak kotoran binatang sebaiknya Anda jauhi. Banyak pedagang kaki lima yang
menempati lokasi di atas selokan. Aroma tidak sedap sering muncul di lokasi-lokasi
tersebut. Sebaiknya Anda menghindari tempat makan tersebut karena berpotensi
menyebabkan sakit pencernaan. Anda juga dapat mengamati apakah banyak binatang,
seperti kecoak atau tikus, yang berkeliaran di area berjualan. Binatang-binatang tersebut
dapat menjadi pembawa kuman penyakit. Sebaiknya, Anda menghindari tempat makan
tersebut dan memilih makan di tempat lain.
2. Perhatikan warna makanan yang dijual
Beberapa jenis makanan, seperti bakso, biasanya menggunakan saos. Perhatikan apakah
warna merah saosnya tidak wajar? Beberapa makanan kedapatan menggunakan bahan
pewarna tekstil yang berbahaya untuk tubuh karena dapat menyebabkan penyakit kanker.
Sebisa mungkin jangan membubuhkan saus tomat kecuali Anda yakin akan kualitasnya.
Selain bakso, jajanan lain seperti buah potong, juga perlu diwaspadai. Jangan tertarik
membeli mangga yang warnanya sangat kuning maupun semangka yang bewarna merah
menyolok. Pewarna berbahaya yang kedapatan digunakan untuk beberapa makanan di
antaranya adalah Methanil Yellow dan Rhodamin B.
3. Perhatikan cara mengolah dan menyajikan makanan
Banyak pedagang yang sangat tidak memperhatikan kesehatan makanan. Ini tampak dari
cara dia memperlakukan makanan. Seringkali kita melihat pedagang makanan menyentuh
makanan langsung dengan tangan dan kemudian dia menyentuh barang lain seperti uang.
Padahal uang adalah barang yang sering berpindah tangan dan banyak bakteri yang
menempel di sana. Hindarilah pedagang yang memegang langsung makanan tanpa hand
glove.

4. Perhatikan takaran penyedap yang digunakan


Dalam industri makanan, terdapat berbagai Bahan Tambahan Pangan yang dicampurkan
ke dalam makanan. Salah satunya adalah penyedap MSG yang membuat masakan jadi
enak dan gurih. Penggunaan Bahan Tambahan Pangan tersebut harus memenuhi aturan,
termasuk MSG. Berbagai pedagang memperlihatkan langsung proses penambahan
penyedap, terutama pedagang kakli lima untuk makanan berkuah seperti bakso atau soto.
Perhatikan berapa banyak MSG yang ditambahkan. Anda dapat meminta untuk
mengurangi atau menghilangkan MSG karena MSG dapat menyebabkan penyakit seperti
chinese restaurant syndrome. Meski Anda tidak melihat langsung, Anda juga dapat
mengira-ngira berapa banyak penyedap yang ditambahkan melalui rasa makanan.
5. Perhatikan minyak jelantah yang dipakai
Anda sebaiknya menghindari makan makanan yang dimasak dengan minyak jelantah
karena minyak jelantah adalah makanan berbahaya yang dapat memicu kanker
(karsinogen) dan kolesterol. Anda dapat melihat langsung minyak yang digunakan pada
beberapa penjual makanan, seperti penjual gorengan atau penjual ayam goreng. Hindari
pedagang yang menggunakan minyak jelantah yang pekat. Anda juga dapat mengetahui
pemakaian minyak jelantah melalui bau tengik saat memasak atau warna makanan yang
menjadi gelap karena minyak jelantah. Khusus untuk penjual gorengan, Anda sebaiknya
mewaspadai gorengan yang tetap renyah meski sudah lama. Berbagai pemantauan
masyarakat menyebutkan bahwa mereka menemukan jajanan yang dimasak beserta
dengan plastik dengan tujuan agar gorengan tetap renyah.
6. Perhatikan tempat cucian piring
Banyak pedagang kaki lima yang mencuci piring dalam ember dan bukan dengan air
mengalir karena keterbatasan akses air bersih. Banyak bakteri-bakteri yang berkubang
dalam bak rendam tersebut. Apalagi jika pencucian hanya sekedar membilas. Selain itu,
jika piring dibersihkan dengan lap yang sudah kumal dan nampak jarang dicuci, maka
sebaiknya Anda tidak makan di tempat. Pilihlah tempat makan yang mencuci alat makan
menggunakan air bersih yang mengalir. Anda dapat meminta makanan dibungkus atau
Anda dapat membeli di tempat lain.

Jika Anda tidak yakin kualitas makanan yang Anda beli, sebaiknya Anda membawa bekal
makanan saja. Meski agak merepotkan, tapi Anda akan terhindar dari makanan berbahaya yang
tersedia di pinggir-pinggir jalan. Kesehatan adalah investasi terbesar manusia yang tidak
tergantikan. Jika penyakit berbahaya menyerang Anda, seperti penyakit kanker, maka
menyesalpun akan menjadi terlambat. Lebih baik mencegah daripada mengobati.

Nah, bagaimana caranya agar anak tetap sehat meski kadang suka jajan? Yuk ikuti trik ini.

* Hindari jajanan yang berwarna mencolok.


Jajanan dengan warna yang sangat jreng dikhawatirkan mengandung zat pewarna yang tidak
aman. Jenis makanan yang seringkali ditemui mengandung zat pewarna berbahaya ini seperti
kerupuk, saus tomat, snack, es, dan minuman.

* Jangan teruskan memakan jajanan dengan rasa yang terlalu tajam.


Makanan yang tidak aman umumnya berasa sangat tajam. Seperti sangat gurih atau sangat
manis.
* Kenali Aromanya.
Cium aroma makanan atau minuman tersebut, apakah berbau tidak enak seperti tengik atau apek.
Jika iya berarti makanan tersebut sudah terkontaminasi mikroorganisme.

* Lihat label.
Jajanan harus sudah mendapat ijin dari BPOM dan tanggal kadaluarsanya.

* Perhatikan perubahan bentuk, bau, atau warna.


Jika sudah mengalami perubahan berarti sudah tidak layak untuk dimakan.

* Perhatikan tempat membeli makanan tersebut.


Bagaimana kebersihan tempat dan pedagangnya.

Pengasuh rubrik yang terhormat,

Anak saya kini menginjak usia tiga tahun. Saya perhatikan, kok porsi makannya sedikit sekali
ya? Saya khawatir tumbuh kembangnya terganggu. Tapi begitu ada jajanan, dia suka sekali.
Bagaimana cara memilih makanan jajanan atau selingan yang baik untuk balita? Terima kasih
atas penjelasannya.
Ny. Amalia – Palangkaraya

Ny. Amalia yang terhormat,


Usia balita rentan terhadap pertumbuhan dan kesehatan. Faktor makanan, dalam hal ini turut
menjadi salah satu pendukung dalam mencapai tumbuh kembang yang optimal. Namun, sering
kali orangtua dihadapkan pada masalah anak susah makan, dalam hal ini porsi makan sedikit.
Wajar jika orangtua khawatir si Kecil akan kekurangan gizi.

Makanan jajanan dapat menjadi masalah jika pemberiannya berlebihan, karena dapat
mengganggu pola makan. Sebenarnya pemberian makanan selingan baik untuk anak yang porsi
makannya sedikit seperti anak Ibu. Makanan selingan dapat membantu melengkapi kebutuhan
zat-zat gizi yang mungkin belum tercukupi pada makan pagi, siang atau malam si Kecil. Selain
itu, makanan jajanan dapat mengisi kalori dan gizi, mengingat usia balita anak butuh gizi dan
energi sepanjang waktu baik untuk metabolisme dan pembentukan sel maupun aktifitas fisiknya.

Makanan selingan sebaiknya diberikan jauh sebelum jam makan tiba, agar tidak mengurangi
nafsu makan anak ketika jadwal makan tiba. Pastikan makanan selingan yang Ibu berikan
mengandung sumber tenaga, pembangun, dan pengatur.

Dari mana makanan jajanan sebaiknya diperoleh? Ada banyak cara, misalnya bisa membuatnya
sendiri, sehingga sesuai dengan selera anak dan tentu lebih higienis. Jika terpaksa harus memberi
di luar:

 Pastikan tempatnya bersih (tidak terpapar oleh asap maupun debu, dan bebas dari
kontaminan bakteri).
 Yang juga penting diperhatikan kandungan gizi dari jajanan tersebut.
Bagaimana dengan makanan kemasan? Jika Ibu membeli makanan kemasan untuk si Kecil,
perhatikan label kemasannya, agar dapat diketahui beberapa informasi penting, antara lain:

 Sertifikasi halal, nomor registrasi dari Badan POM (MD/ML…), tanggal kedaluwarsa,
dan informasi lainnya.
 Dari komposisi dapat diketahui, bahan baku yang dipakai.
 Informasi nilai gizi adalah tabel yang menunjukkan setiap saji berapa persen kontribusi
tiap nutrisi dibanding angka kebutuhan gizi (AKG) harian.
 Pastikan bahwa makanan kemasan terbebas dari Monosodium Glutamat (MSG).
Sayangnya, sebagian besar makanan kemasan mengandung MSG tanpa mencantumkan
berapa jumlahnya. Sekadar informasi, beberapa negara industri dan negara maju
menetapkan batas toleransi MSG sebesar 0,3-1 gram per hari. (sumber: www.tabloid-
nakita.com)
 Pastikan makanan jajanan si Kecil tidak menggunakan pewarna yang bukan untuk
makanan/minuman. Sejauh ini pewarna bukan makanan yang banyak ditemukan pada
makanan diantaranya zat pewarna tekstil dan cat (rhodamin B dan methanyl yellow).
 Pastikan jajanan si Kecil tidak mengandung zat tambahan lain yang berbahaya, seperti
formalin, boraks, dan lain-lain.

Jadi Bu, teliti baik-baik sebelum membeli makanan jajanan untuk si Kecil.

Inspirasi Bunda
Makanan selingan boleh diberikan, namun perhatikan waktu makan berikutnya. Jangan berikan
makanan selingan yang mengenyangkan (lemak/ gula) menjelang saat makan.
Waspada Jajanan Beracun bagi Anak
May
2013

07

posted by admin on Parenting Tips

1 comment

Makanan jajanan atau street food menurut FAO : didefisinisikan sebagai makanan dan
minuman yang dipersiapkan dan/atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-
tempat keramaian umum yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau
persiapan lebih lanjut. Menurut KEPMENKES 942 tahun 2003 makanan jajanan adalah
makanan dan minuman yang diolah oleh penyaji makanan di tempat penjualan dan atau disajikan
sbg makanan siap saji untuk dijual bg umum selain yg disajikan jasa boga, rumah makan,
restoran. Makanan jajanan (street food) sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan masyarakat khususnya anak-anak, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Konsumsi
makanan jajanan di masyarakat terus meningkat karena terbatasnya waktu untuk mengolah
makanan sendiri. Syarat makanan jajanan anak adalah sehat, bersih dan aman.

Sehat maksudnya memiliki kandungan gizi yang cukup. Bersih dari segala macam bahaya fisik
seperti benda asing yakni rambut, serangga mati, batu atau kerikil, potongan kayu dan pecahan
kaca. Karena makanan terbuka rentan terhadap bahaya fisik ini. Kemudian aman memiliki
kandungan bahan pemanis, pewarna, penyedap rasa, emulsifier, pengenyal dan bahan pengawet
yang disarankan dan tidak melebihi standar baku mutu yang ditetapkan oleh BPOM.

jelly berwarna (profetik.farmasi.ugm.ac.id)


Mie goreng saus (fajar-nur-hakiki.blogspot.com)

Selain itu keamanan terhadap bakteri dan virus juga harus diwaspadai. Cemaran mikrobiologis
bakteri Salmonella Paratyphi A (penyebab typhus) terditeksi di 25% – 50% sampel minuman
yang dijual di kaki lima. Bakteri ini mungkin berasal dari air atau es batu yang tidak dimasak
terlebih dahulu.

minuman dingin belum tentu sehat (http://www.medantalk.com/)

Cemaran kimiawi pada makanan jajanan kaki lima adalah penggunaan Bahan Tambahan
Pangan (BTP) ilegal/tdk diijinkan yaitu Borax (pengempal yg mengandung logam berat Boron),
Formalin (pengawet untk mayat), Rhodamin B ( pewarna merah tekstil), dan methanil yellow
(pewarna kuning tekstil) sehingga menyebabkan racun bagi tubuh, Sakarin dan Siklamat
merupakan Pemanis sintetis. Bahan-bahan ini dapat terakumulasi pada tubuh manusia dan
bersifat karsinogenik yg dlm jangka panjang menyebabkan kanker dan tumor pada organ tubuh
manusia.

Memilih jajanan yang sehat


 Pastikan makanan atau jajanan bersih oleh karenanya makanan juga disiapkan dan disajikan
dengan bahan baku yang bersih
 Hindari makanan yang mengandung atau memakai zat-zat tambahan, spt zat pemanis,
pengawet, penyedap, dan pewarna buatan, dan juga zat berbahaya lainnya

 Hindari jajanan yg kelewat manis dan berwarna mencolok

 Hindari makanan yang tidak segar

 Pilih makanan yang bergizi dan minum susu

kreasi bekal (simple-mom-diary.blogspot.com)

Menghindari/mengurangi jajan

 Kurangi frekuensi jajan anak dalam sehari atau seminggu


 Supaya tdk ketagihan jajan (Snackaholic) jangan memberi jajanan sebagai hadiah atau ungkapan
sayang

 Terapkan kebiasaan sarapan pagi sebelum berangkat sekolah


 Biasakan membawa bekal makanan dari rumah dengan menu yang bervariasi

 Dampingi anak saat menonton iklan jajanan di TV sambil memberi pengertian sisi baik dan
buruknya.

 Bimbing anak untuk memilih makanan dengan berpikir. Mengapa tidak boleh digunakan ?
Berakibat buruk bagi kesehatan misalnya akibat penggunaan boraks adalah pada penggunaan
yang berulang-ulang akan terjadi penimbunan pada otak, hati dan jaringan lemak dan akibat
penggunaan formalin adalah muntah darah, diare, kanker paru, kejang-kejang, kencing darah
sampai kematian. Akibat penggunaan Rhodamin B dalam waktu lama (kronis) dapat
menyebabkan radang kulit alergi, dan gangguan fungsi hati/kanker hati. Akibat penggunaan
Methanil Yellow dalam waktu lama dapat menyebabkan kanker pada saluran kemih dan kandung
kemih. Akibat penggunaan pemanis buatan dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan
kanker.

bekal kreatif (faritapunyakarya.blogspot.com)

Peran serta guru:

1. Guru berperan dalam mengawasi kantin sekolah melalui kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS), yaitu mengawasi pangan apa yang dijual, kebersihan kantin, serta memberikan pelatihan
bagi petugas kantin.

2. Guru berperan dalam memberikan pengertian dan pengetahuan kepada anak–anak mengenai
dampak negatif yang timbul apabila jajan di sembarang tempat.

Peran serta penjual pangan:


1. Penjual hanya boleh menggunakan BTP(bahan tambahan pangan) yang diijinkan dan tidak
melebihi batas maksimum yang dipersyaratkan,serta tidak boleh menggunakan pewarna ataupun
bahan berbahaya yang dilarang penggunaannya pada pangan.

2. Penjual wajib memperhatikan kebersihan fasilitas dan tempat penjualan untuk mencegah
kontaminasi silang terhadap produk, serta mempraktekkan cara pengolahan pangan yang baik
terutama memperhatikan persyaratan higiene dan sanitasi.

Antisipasi thd ancaman makanan jajanan anak-anak sekolah

1. Peran ortu sangat penting dlm perhatian dan pengawasan makanan anak
2. Sekolah dan Pemkot /Dinas Pendidikan (Disdik) perlu menggiatkan kembali UKS (Usaha
Kesehatan Sekolah) dan keberadaan kantin sekolah yang sehat dan bersih.

3. BPOM dan pihak yang berwenang perlu menertibkan produksen makanan jajanan yang masih
menggunakan BTP ilegal

Anda mungkin juga menyukai