Anda di halaman 1dari 10

ZAT ADITIF DAN ZAT ADIKTIF

1. Berikut ini yang merupakan contoh bahan aditif berupa pewarna buatan yang diijinkan
adalah...
a. hijau FCF
b. auramine
c. orange RN
d. metanil Yellow

2. Bahan pewarna yang disarankan untuk dipakai dalam produk makanan dan minuman adalah....
a. pewarna alami karena lebih mudah diperoleh dari pewarna buatan
b. pewarna buatan karena pewarna buatan lebih mudah dibeli di toko
c. pewarna alami karena tidak memiliki efek samping dalam penggunaan dengan skala besar
d. pewarna buatan karena tidak akan menimbulkan penyakit apapun meski dipakai dalam jumlah
banyak
3. Pengawet digunakan dalam pembuatan bahan makanan, karena....
a. mempermudah dalam pengemasan untuk pendistribusian
b. mencegah reaksi kimia tertentu pada bahan makanan
c. membantu proses penumbuhan berbagai mikroorganisme pada bahan makanan
d. mencegah makanan dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu

4. Pemanis buatan yang tidak mengandung kalori dianjurkan untuk dikonsumsi para penderita
penyakit tertentu yang ingin menikmati rasa manis secara aman. Penyakit tersebut diantaranya
adalah....
a. kanker
b. tekanan darah tinggi
c. diabetes melitus
d. diabetes insipidus

5. Monosodium glutamat (MSG) memiliki rasa yang khas tetapi penggunaannya harus dibatasi.
Bahan campuran yang dapat menggantikan rasa dari MSG adalah....
a. garam dan serbuk lada
b. gula dan asam
c. garam dan asam
d. gula dan garam

6. Efek umum yang dapat ditimbulkan dari mengonsumsi teh adalah....


a. kepala pusing
b. sering buang air kecil
c. tangan dan kaki kesemutan
d. tekanan darah naik
7. Banyak orang menjadi kecanduan setelah meminum kopi, karena kopi....
a. mengadung bahan adiktif yang termasuk psikotropika
b. mengandung bahan yang bersifat menurunkan kerja sistem saraf pusat
c. mengandung bahan adiktif bukan narkotika dan psikotropika berupa kafein
d. sangat nikmat dikonsumsi karena rasanya yang manis

8. Ikan adalah salah satu jenis makanan yang memiliki kandungan protein tinggi. Akan tetapi,
ikan mudah sekali busuk jika tidak segera diolah. Berikut ini cara pengawetan ikan yang tepat
adalah ....
a. pendinginan, pengasapan, dan penambahan enzim
b. pengeringan, pembekuan, dan penambahan gula
c. pendinginan, pengalengan, dan penambahan garam
d. pengalengan, pengeringan, dan penambahan enzim

9. Gejala psikis orang yang menggunakan opium adalah....


a. timbul masalah pada kulit hidung dan mulut
b. mual, muntah, dan konstipasi atau sembelit
c. mulut kering dan warna muka berubah
d. menimbulkan semangat

10. Hal yang harus dilakukan oleh seseorang yang sudah terlanjur kecanduan psikotropika
adalah....
a. mengatasinya dengan menahan diri dari menggunakan bahan tersebut meskipun ada rasa sakit
yang berlebihan
b. datang ke rumah sakit tertentu untuk mendapat terapi penghentian penggunaan psikotropika
c. menggunakan bahan lain identik narkoba tapi tidak berbahaya, sehingga rasa sakit akibat
kecanduan akan hilang
d. mengurangi dosis penggunaan psikotropika sesuai keinginan dirinya sendiri

11. Bahan tambahan pada makanan yang diberikan dengan tujuan menarik perhatian
konsumen,menambah kelezatan,meningkatkan kualitas produk,dan membuat produk lebih tahan
lama,disebut...
A. Zat Adiktif
B. Zat Aditif
C. Psikotropika
D. Penyedap

12. Bahan yang dapat mengakibatkan kecanduan disebut...


A. Zat Adiktif
B. Zat Aditif
C. Psikotropika
D. Penyedap

13. Contoh zat Adiktif Psikotropika yaitu....


A. Teh
B. Opium
C. LSD
D. Nikotin

14. Kekurangan pewarna alami yaitu kecuali....


A. Cenderung memberi rasa aroma khas yang tidak diinginkan
B. Warnanya kurang kuat(Pucat)
C. Macam warnanya Terbatas
D. Tidak Sehat

15. pemanis yang mengandung kalori rendah yaitu...


A. Pemanis buatan
B. Pemanis Alami
C. Gula tebu
D. Bit

16. Contoh dari hasil pengawetan biologis yaitu...


A. Buah kaleng
B. Tempe
C. Ikan asap
D. Buah kering

17. Berikut ini merupakan contoh pemanis buatan kecuali...


A. Aspartam
B. Sakarin
C. Siklamat
D. Kalium Nitrit

18. Pemanis yang biasa digunakan oleh penderita diabetes adalah...


A. Pemanis buatan
B. Pemanis Alami
C. Gula tebu
D. Bit
9. Bahan pengawet kimia yang diijinkan BPOM yaitu kecuali...
A.asam benzoat
B. kalsium benzoat
C.kalium nitrit
D. Sodium Nitrit

20. Keunggulan pewarna buatan yaitu kecuali...


A. Warnanya kuat
B. Praktis
C. Sehat
D. Harganya murah

21. Contoh zat pemberi aroma buatan adalah kecuali...


A. Amil kaproat
B. Natrium benzoat
C. Etil butirat
D. Metil antranilat

22. Opium termasuk ke dalam kelompok...


A. Zat aditif
B. Psikotropika
C. Narkotika
D. Psikotropika dan narkotika

23. Fermentasi atau peragian dan penambahan enzim merupakan pengawetan secara
A. Biologis
B. Kimia
C. Fisik
D. Kimiawi

24. Contoh penyedap rasa alami yaitu kecuali...


A. Ebi
B. Garam
C. Pandan
D. Kaldu

25. Bahan alami yang dapat dijadikan pewarna biru yaitu...


A. Buah murbei
B. Pandan
C. Blackberry
D. Wortel
B. Jawablah soal berikut dengan benar!
1. Sebutkan 5 contoh bahan aditif yang biasa ditambahkan pada makanan!
2. Jelaskan apa dampak negatif dan positif konsumsi teh dan kopi!
3. Mengapa narkotika dan psikotropika dilarang peredarannya? Jelaskan jawaban kamu!
4. Bagaimana upaya pemerintah dalam rangka mengurangi peredaran narkoba di Indonesia?
5. Menurut pendapatmu bagaimana caranya agar seseorang dapat berhenti dari menggunakan
narkoba, padahal gejala kecanduan narkoba sangat menyakitkan?
6. Seperti halnya bahaya narkoba, bahaya merokok pada kesehatansangat banyak sekali, pada
bungkusnya saja sudah tertera dengan jelas berbagai penyakit berbahaya yang dapat disebabkan
oleh sebatang rokok. Uraikan dampak negatif rokok terhadap aspek kesehatan.

Kunci jawaban 11-25

1. B
2. A
3. C
4. D
5. A
6. B
7. D
8. A
9. D
10. C
11. B
12. C
13. A
14. C
15. A

Zat Aditif

1) Zat Pewarna

Pemberian makanan pada umumnya agar agar makanan terlihat segar dan menarik sehingga
menimbulkan selera orang untuk memakannya. Jenis-jenis zat pewarna ada 2, yaitu pewarna
alami dan pewarna sintesis. Pewarna alami terbuat dari bagian-bagian tumbuhan tertentu,
misalnya warna hijau dari daun suji atau pandan, warna kuning dari kunyit, warna coklat dari
buah coklat, warna merah dari daun jati, warna oranye dari wortel, dll. Pewarna sintetis misalnya
warna merah dari Carmoisine 14720, Amaranth 16185 dan Erythrosine 45430. Warna oranye
dari Sunset Yellow FCF 15985. Warna kuning dari Tatrazine 19140 dan Quineline Yellow
47005. Warna hijau dari Fast Green FCF 42053. Warna biru dari Brilliant Blue FCF 42090 dan
Indigocarmine 73015. Dan warna ungu dari Violet GB 42640.

Berdasarkan sifat kelarutannya, zat pewarna makanan dikelompokkan menjadi Dye dan Lake.
Dye merupakan zat pewarna makanan yang dapat larut dalam air, biasanya berbentuk serbuk,
butiran, pasta, atau cairan. Lake merupakan gabungan antara zat warna dye dan basa yang
dilapisi oleh suatu zat tertentu.

2) Zat Pemanis

Zat pemanis berfungsi untuk menambah rasa manis pada makanan dan minuman. Jenis-jenis zat
pemanis ada 2, yaitu pemanis alami dan pemanis buatan. Pemanis alami dapat berasal dari
kelapa, tebu dan aren. Selain itu juga terdapat dari buah-buahan dan madu. Zat pemanis juga
berfungsi sebagai penghasil energi. Namun, konsumsi yang berlebihan dapat menimbulkan
kegemukan dan penyakit kencing manis (diabetes) karena pemanis alami mengandung kalori
yang tinggi. Untuk itu, batasi penggunaan zat pemanis alami. Pemanis sintetis tidak dapat
dicerna tubuh karena tidak menghasilkan energi. Contohnya ialah : sakarin, natrium siklamat,
magnesium siklamat, kalsium siklamat, aspartam dan dulsin. Walaupun pemanis sintetis
memiliki kelebihan dibandingkan pemanis alami, namun kita tidak boleh menggunakan secara
berlebihan karena dapat menimbulkan efek samping. Misalnya, penggunaan sakarin yang
berlebihan dapat menimbulkan rasa pahit dan menyebabkab tumor pada syaraf kandung kemih.

3) Zat Pengawet

Zat pengawet adalah zat-zat yang sengaja ditambahkan pada makanan dan minuman agar tetap
segar., tidak rusak , tidak busuk dan terkena jamur dan bakteri. Kerena penambahan zat aditif,
maka makanan dan minuman akan tahan selama seminggu, sebulan, hingga beberapa tahun.
Jenis-jenis zat pengawet ada 2, yaitu pengawet alami dan pengawet sintetis. Pengawet alami,
misalnya gula (sukrosa) untuk mengawetkan buah-buahan dan garam dapur untuk mengawetkan
ikan. Pengawet sintetis misalnya asam cuka sebagai pengawet acar, natrium propionat sebagai
pengawet roti atau kue kering. Natrium Benzoat, asam sitrat dan asam tartrat untuk
mengawetkan makanan.

Natrium Nitrat untuk menjaga tampilan daging agar tetap merah. Dan asam Fosfat sebagai
pengawet minuman penyegar. Selain itu, ada beberapa pengawet yang tidak diperbolehkan untuk
mengawetkan makanan dan minuman seperti formalin dan boraks. Bahan tersebut selain
menghambat pertumbuhan mikroorganisme juga membuat tekstur makanan menjadi lebih
kenyal. Namun, efek samping yang diperoleh dari kedua pengawet berbahaya tersebut adalah :
 Gangguan pada sistem syaraf, ginjal, hati dan kulit
 Gejala pendarahan di lambung dan gangguan stimulasi syaraf pusat
 Terjadinya komplikasi pada otak dan hati
 Menyebabkan kematian jika ginjal mengandung boraks sebanyak 3-6 gram

Walaupun tersedia pengawet sintetis, namun di negara maju tetap menggunakan pengawet alami
seperti sinar Ultra Violet (UV), ozon atau pemanasan dengan suhu tinggi dalam waktu singkat
agar makanan steril tanpa merusak kualitas makanan.

4) Zat Penyedap Cita Rasa

Zat penyedap rasa ada 2 macam, yaitu penyedap rasa alami dan penyedap rasa sintetis. Penyedap
rasa alami contohnya : cengkeh, pala, merica, ketumbar, laos, cabai, kunyit, bawang, dll.
Penyedap rasa sintetis contohnya : oktil asetat (aroma jeruk), etil butirat (aroma nanas), amil
asetat (aroma pisang), dan amil valerat (aroma apel). Selain itu juga ada monosodium glutamat
(MSG) sebagai penyedap rasa pada makanan. Jika dikonsumsi berlebihan akan menyebabkan
“Chinese Restaurant Syndrome” yaitu gangguan kesehatan dimana kepala terasa pusing dan
berdenyut, sakit pada dada dan sesak napas. Untuk menghindarinya, makanlah makanan yang
tercantum “tidak mengandung MSG” dalam kemasannya.

Untuk zat-zat aditif sintetik, terdapat aturan penggunaanya yang telah ditetapkan sesuai
Acceptable Daily Intake (ADI) atau jumlah konsumsi zat aditif selama sehari yang
diperbolehkan dan aman bagi kesehatan. Jika mengonsumsinya melebihi ambang batas maka
dapat menimbulkan resiko bagi kesehatan.

Zat Adiktif

Zat adiktif adalah zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat
dan psikologis yang panjang (drug dependence). Kelompok zat adiktif adalah narkotika (zat atau
obat yang brasal dari tanaman) atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi dan menghilangkan rasa sakit
dan menimbulkan ketergantungan. Narkotika menurut tujuan penggunaan terbagi menjadi 3
yaitu :
 Golongan I, narkotika hanya digunakan untuk ilmu pengetahuan dan tidak untuk terapi
serta memiliki potensi sangat tinggi untuk megakibatkan sindrom ketergantungan.
 Golongan II, narkotika untuk pengobatan yang digunakan sebagai pilihan terakhir dan
dapat digunakan dalam terapi atau tujuan ilmu pengetahuan serta memiliki potensi kuat
untuk mengakibatkan sindrom ketergantungan.
 Golongan III, narkotika untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan tujuan
ilmu pengetahuan serta berpotensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan

a) Ganja

Ganja atau mariyuana merupakan zat adiktif narkoba dari golongan kanabinoid. Terbuat dari
daun, bunga, biji dan ranting muda tanaman mariyuana (Cannabis sativa) yang sudah kering.
Ganja dipakai dalam bentuk rokok lintingan, campuran tembakau dan damar ganja.

Akibat penyalahgunaan ganja yaitu, gembira dan tertawa tanpa sebab, santai dan lemah,
berbicara sendiri, pengendalian diri menurun, menguap atau mengantuk tapi susah tidur, mata
merah dan tak tahan terhadap cahaya. Tanda-tanda gejala overdosis yaitu, ketakutan, daya pikir
menurun, denyut nadi tak teratur, napas tak teratur/tertekan dan gangguan jiwa. Tanda-tanda
putus obat yaitu, sukar tidur, hiperaktif dan hilangnya nafsu makan.

b) Opium

Opium merupakan narkotika golongan opoioida dan dikenal dengan sebutan candu, morfin,
heroin dan putau. Berasal dari buah Pavaper Sommiverum dan mengandung lebih dari 20
senyawa.

Morfin, sebenarnya digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri penderita kanker. Pemakaian
dosis yang berlebihan dapat mengakibatkan kematian.

Heroin, merupakan senyawa turunan (sintesis) dari morfin yang dikenal dengan nama putau.
Kodein, merupakan senyawa turunan dari morfin namun kemampuan menghilangkan rasa
nyerinya lebih kecil dan efek ketergantungannya juga kecil. Kodein biasanya dipakai dalam obat
batuk dan penghilang rasa nyeri. Akibat penyalahgunaannya yaitu, rasa sering mengantuk,
perasaan gembira berlebihan, berbicara sendiri, cenderung melakukan kerusuhan, merasakan
nafas berat dan lemah, pupil mata mengecil, mual, susah buang air besar dan sulit berfikir. Jika
overdosis, akan menyebabkan : tertawa tidak wajar, kulit lembab, nafas tersenggal-senggal dan
menyebabkan kematian. Tanda-tanda putus obat yaitu, sering menguap, kepala terasa berat, mata
besah, hidung berair, nafsu makan hilang, cepat lelah, badan menggigil dan kejang-kejang.

c) Kokain

Kokain berasal dari ekstraksi daun Erythroxylum coca. Zat ini dipakai sebagai anataestik
(pembius) dan efek rangsangan jaringan otak bagian sentral. Akibat pemakaian kokain yaitu,
suka bicara, gaduh, gelisah, detak jantung bertambah, demam nyeri perut, mual, muntah bahkan
kematian.

d) Sedativa dan Hipnotika (penenang)

Beberapa contoh narkotika jenis ini adalah pil KB dan Magadon. Akibat pemakaiannya yaitu,
gelisah, mengamuk, mengantuk, malas, daya fikir menurun, bicara dan tindakan lamban. Jika
overdosis, akibatnya yaitu, gelisah, kendali diri turun,,berbicara yang tidak jelas, sempoyongan,
suka bertengkar, nafas lambat, kesadaran turun, pingsan bahkan kematian. Tanda-tanda putus
obat yaitu, gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah, berkeringat, denyut nadi cepat, tekanan darah
naik dan kejang-kejang.

e) Nikotin

Nikotin yang diisap pada rokok tidak semuanya murni, hal ini dapat menyebabkan meningkatnya
denyut jantung dan tekanan darah, beresiko terkena kanker paru-paru, kaki rapuh, katarak,
gelembung paru-paru melebar (emphysema), jantung koroner, kemandulan dan gangguan
kehamilan.

f) Alkohol

Alkohol diperoleh melalui proses fermentasi sejumlah bahan seperti beras ketan, singkong dan
anggur. Minuman yang mengandung alkohol biasanya berasal dari fermentasi perasan anggur
dan disebut minuma keras, dikelompokkan menjadi golongan :
 Berkadar alkohol 1-5% (bir)
 Berkadar alkohol 5-20% (anggur)
 Berkadar alkohol 20-50% (wishky)

Akibat pemakaiannya yaitu, gembira pengendalian diri turun dan muka kemerahan. Jika
overdosis akibatnya yaitu, gelisah, berfikir kacau, kendali turun dan berbicara sendiri. Tanda-
tanda putus minum yaitu, gemetar, muntah, sukar tidur, kejang-kejang dan gangguan jiwa.

Anda mungkin juga menyukai