Anda di halaman 1dari 40

INDIKATOR

Peserta didik dapat mengidentifikasi bermacam-


macam zat aditif, menjelaskan arti dan fungsi
zat aditif yang ada pada makanan yang
menunjang kesehatan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengidentifikasi macam-macam zat aditif
2. Menjelaskan arti dan fungsi zat aditif yang ada pada makanan
3. Menjelaskan penggunaan zat aditif dalam makanan yang
menunjang kesehatan
4. Menjelaskan pengertian psikotropika
5. Menjelaskan pengertian zat adiktif
6. Menyebutkan beberapa contoh zat psikotropika
7. Menyebutkan beberapa contoh zat adiktif
PENGANTAR

• Q.S. Al Mu’minun ayat 51


• Q.S. Al Baqoroh 168
• H.R. Muslim dari Abu Hurairoh

Peta Konsep
PENGERTIAN ZAT ADITIF
 Bahan kimia yang ditambahkan dan dicampurkan dalam pengolahan
makanan untuk meningkatkan mutu makanan.
 Bahan kimia alami dalam makanan dibuat dengan mengambil ekstrak bahan
alami
 Bahan kimia buatan dalam makanan dibuat dengan cara mensintesis
(mereaksikan) senyawa kimia sehingga membentuk bahan aditif.
 Penambahan zat aditif bertjuan untuk memperbaiki penampilan, cita rasa,
tekstur, aroma, memperpanjang daya simpan, dan meningkatkan nilai gizi
makanan serta minuman
Peta Konsep
ZAT ADITIF ALAMI
1) PEWARNA
Bahan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan atau minuman, sehingga
makanan atau
minuman tersebut terlihat lebih menarik.
 warna hijau berasal dari daun pandan dan daun suji, digunakan untuk jeli dan keju olahan.
 warna kuning berasal dari kunyit, digunakan untuk keju dan kapri kalengan.
 warna coklat berasal dari buah cokelat dan karamel, digunakan untuk jeli dan jamur
kalengan.
 warna kuning-merah (oranye) berasal dari wortel, digunakan untuk es krim, keju, minyak,
dan margarin.
 warna merah berasal dari daun jati, digunakan untuk sayur gudeg.
ZAT ADITIF BUATAN (SINTESIS)
1) PEWARNA
Zat pewarna sintetis (buatan) merupakan pewarna yang lebih stabil dan lebih beragam
serta lebih praktis penggunaannya.
 warna hijau (hijau FCF), biasa digunakan untuk es krim, buah pir kalengan, dan acar
mentimun dalam botol.
 warna kuning (kuning FCF) dan tartrazin, digunakan untuk es krim, dan jeli.
 warna coklat (coklat HT), digunakan untuk minuman ringan, makanan cair.
 warna biru (biru berlian), digunakan untuk es krim, jeli, dan kapri kalengan.
 warna merah (eritrosin) dan amaranth, digunakan untuk es krim, jeli, saus apel,
udang kalengan, dan buah pir kalengan.
Peta Konsep
ZAT ADITIF ALAMI
2)PEMANIS
 Bahan yang ditambahkan pada makanan atau minuman
sehingga dapat menyebabkan rasa manis pada makanan atau
minuman
 Gula, baik yang terbuat dari tebu maupun enau, kelapa, atau
bit diuraikan oleh zat dalam tubuh manusia menjadi glukosa.
 Glukosa ini dibakar oleh oksigen menjadi gas 𝐶𝑂2 dan 𝐻2 𝑂
disertai dengan energi atau kalor.
ZAT ADITIF BUATAN
2) PEMANIS
Pemanis buatan dibuat melalui reaksi kimia tertentu sehingga sehingga dapat
dihasilkan senyawa yang mempunyai rasa manis

Peta Konsep
ZAT ADITIF ALAMI
3) PENGAWET
 Bahan yang dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, atau
penguraian terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme,
sehingga reaksi kimia yang disebabkan mikroorganisme tersebut dapat
dicegah.
 Reaksi kimia lain yang juga dapat dicegah oleh adanya pengawet antara lain,
pengasaman, oksidasi, pencoklatan (browning), dan reaksi enzimitas.
 Contoh
 Garam dapur (NaCl) digunakan untuk mengawetkan ikan, daging, dan telur.
 Gula (𝐶12 𝐻22 𝑂11) digunakan untuk mengawetkan buah-buahan (dibuat
manisan).
ZAT ADITIF BUATAN
3) PENGAWET

Peta Konsep
ZAT ADITIF ALAMI

4)PENYEDAP
Bahan yang dapat memberikan, menambah, atau
mempertegas rasa dan aroma makanan.
 merica (lada), ketumbar, kemiri, laos, kunyit, kunci,
jahe, kencur, daun sere, daun salam, daun jeruk
purut, daun pandan, bawang merah, bawang putih,
pala, dan cabai
ZAT ADITIF
5) ANTIOKSIDAN
 Untuk makanan berlemak atau berminyak dapat ditambahkan
antioksidan
 Makanan berlemak atau berminyak dapat mengalami ketengikan yang
lebih dikenal oksidasi.
 Adanya antiok menyebabkan bahan kimia yang sangat mudah bereaksi
(radikal bebas) menjadi kurang reaktif.
 Antioksidan alami antara lain vitamin C dan vitamin E.
 Antioksidan sintetis antara lain BHA (butylated hidroksyanisole) dan
BHT (butylated hidroksytoluene)
ZAT ADITIF LAIN
Pemberi Aroma
• Zat yang memberikan aroma tertentu pada makanan atau minuman
• Menyebakan makanan atau minuman memiliki daya Tarik tersendiri
untuk dinikmati
• Pemberi aroma alami : ekstrak buah nanas, ekstrak buah anggur, minyak
atsiri, dan vanilla
• Pemberi aroma sintesis (essen) : Amil butirat (aroma apel), Amil asetat
(aroma pisang ambon), Etil butirat (aroma nanas), vanillin (aroma
vanila), dan Metil antranilat (aroma anggur)
ZAT ADITIF LAIN
Pengental
• Bahan tambahan yang digunakan untuk menstabilkan, memekatkan atau mengentalkan makanan yang
mencampur dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu
• Bahan pengental alami : pati, gelatin, gum, agar-agar, dan alginate
• Bahan pengental buatan
a.Xantha gum, berfungsi sebagai bahan pengental , memperbaiki tekstur, mencegah pemisahan emulsi.
b.CMC-na, berfungsi sebagai bahan pengental, pengikat pada formula tablet, meningkatkan viskositas,
memperbaiki tekstur.
c.Karagenan, merupakan polisakarida yang didapat dari hasil ekstraksi red seaweeds. Zat ini digunakan pada
makanan dan industri lain sebagai pengental, lubricants, suspending agent dan stabilizing agent.
d.Konjac gum, memiliki keistimewaan tanpa pemanis, perasa, pewarna, dan pengawet makanan serta stabil
terhadap pemanasan dan pendinginan. Zat ini sering digunakan untuk pengental dan memperbaiki tekstur
ZAT ADITIF LAIN
Pengemulsi
• Bahan tambahan yang dapat mempertahankan penyebaran
(dispersi) lemak dalam air/ sebaliknya
• Pengemulsi alami : lesitin yang terkandung dalam kuning telur
maupun kedelai
• Pengemulsi buatan : gliseril monostearat, ester dari asam lemak
sorbitan dikenal SPANS, gliseril laktopalmitat, CMC (carboxyl
methyl cellulose) Peta Konsep
• Dampak Positif • Dampak Negatif
a. memperbaiki kualitas atau gizi makanan; a. Boraks dan formalin yang digunakan sebagai
pengawet makanan jika dikonsumsi secara
b. membuat makanan tampak lebih menarik; terus-menerus dapat mengganggu fungsi organ
c. meningkatkan cita rasa makanan; dan pencernaan.
d. membuat makanan menjadi lebih tahan lama b. CFC dan tetrazine yang digunakan sebagai zat
atau tidak cepat basi dan busuk. pewarna dapat merusak organ hati dan ginjal.
c. Siklamat dan sakarin yang digunakan sebagai
zat pemanis dapat menyebabkan penyakit
kanker.
d. Penggunaan Monosodium Glutamat (MSG)
sebagai bahan penyedap dapat menimbulkan
kerusakan pada jaringan saraf.
Peta Konsep
PENGGOLONGAN DAN JENIS

PSIKOTROPIKA
ZAT ADIKTIF
a. ROKOK a. STIMULAN

b. MINUMAN KERAS b. DEPRESAN


c. HALUSINOGEN
d. EUFORIA

Peta Konsep
PENGGOLONGAN DAN JENIS
Zat Adiktif Rokok
• Tembakau atau Nicotiana Tabacum L. mengandung suatu senyawa
psikoaktif yang disebut nikotin.
• Dalam satu batang rokok terdapat nikotin ± 1,1 mg
• Pada waktu rokok diisap, tersedot pula hasil pembakaran (pirolisis) yang
berupa 𝐶𝑂2 , CO, polycyclic aromatic hydrokarbon (PAH), tar, 𝑁2 𝑂, amonia,
asetaldehida, partikulat, dan ada pula ± 4.000 macam senyawa
• Sebagian besar nikotin terbakar ketika dirokok, tetapi sekitar 0,25 mg per
batang rokok sampai ke paru-paru.

Penggolongan
PENGGOLONGAN DAN JENIS
Zat Adiktif Minuman Keras (Alkohol atau Etanol)
• Minuman yang mengandung alcohol atau etanol (𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻)
• Alkohol memberikan efek memabukkan bagi orang yang meminumnya
• Merupakan hasil fermentasi glukosa dengan ragi (Saccharomyces cerevisiae)
• Seseorang yang meminum alcohol, maka kandungan alcohol dalam darahnya
akan tinggi akan menyebabkan orang itu mabuk dan mengalami penurunan
kesadaran
• Alkohol telah digunakan sebagai bahan campuran minuman keras dengan kadar
tertentu dan telah dipasarkan dengan berbagai merek dagang, di antaranya bir,
anggur, wiski
Penggolongan
PENGGOLONGAN DAN JENIS
Psikotropika – Stimulan/Pil Penggiat
• Membuat reaksi badan lebih aktif dan merasa mempunyai simpanan tenaga
yang tidak terbatas
• Setiap zat stimulant akan meningkatkan denyut jantung dan peningkatan
tekanan darah.
• Contoh
a) Stimulan lemah : kafein (pada kopi, teh, cokelat, dan minuman cola) dan
nikotin (pada rokok atau tembakau)
b) Stimulan kuat : amfetamin, metamfetamin, preludin, ritalin, kokain
Penggolongan
PENGGOLONGAN DAN JENIS
Psikotropika – Depresan
• Dapat membuat orang lamban dan kadang-kadang membuatnya tidur.
• Setiap depresan mempunyai dua pengaruh, yaitu:
a. Pengaruh fisiologis, yaitu pengaruh yang menyebabkan keinginan terus-menerus
menaikkan dosis.
b. Pengaruh psikologis, yaitu pengaruh yang menyebabkan kecanduan adiktif
(ketergantungan fisik) pada obat.
• Contoh: heroin, metakuolan, morfin, opium dan turunannya, demerol, minuman keras
(alkohol), metadon, beberapa senyawa hidrokarbon, barbiturat (pil tidur) yang mudah
menguap.

Penggolongan
PENGGOLONGAN DAN JENIS
Psikotropika – Halusinogen
• mempunyai pengaruh menghancurkan dengan kuat persepsi
penglihatan dan pendengaran, serta terjadi peningkatan
respons emosional.
• Menimbulkan halusinasi pada pemakainya
• Contoh: meskalin (kaktus peyote), LSD (lisergic acid
dietilamid), PCD (debu bidadari), STP (dimetoksimetil
amfetamin), psilosibin (jamur)
Penggolongan
PENGGOLONGAN DAN JENIS
Psikotropika – Euforia

• Memberikan rasa gembira, membuat pemakainya


merasa nikmat dan melayang
• Contoh : mariyuana dan ganja
• Ganja tidak lain adalah bentuk mariyuana yang
lebih terkonsentrasikan.

Penggolongan
DAMPAK PENGGUNAAN
Zat Adiktif - Rokok
• Karbon monoksida (CO) adalah gas yang sangat beracun, mudah terikat pada
hemoglobin, sehingga mengurangi kemampuan darah mengikat oksigen.
• PAH (Polycyclic Aromatic Hydrokarbon); uap PAH dapat menyebabkan kanker.
• Tar adalah cairan kental berwarna coklat, dapat menumpuk dan mengganggu kinerja
paru-paru. Ada sekitar 30 jenis senyawa yang terdapat dalam tar yang diduga dapat
menyebabkan kanker.
• Nikotin, bersifat racun dan dapat menyebabkan ketagihan (adiksi). Nikotin dapat
menyebabkan munculnya berbagai macam penyakit seperti: kanker paru-paru, jantung
koroner, arterioskle-rosis, dan nafsu makan menurun.
DAMPAK PENGGUNAAN
Zat Adiktif – Alcohol/ Etanol
• Sistem syarafnya terganggu sehingga menurunkan tingkat kesadaran.
• Konsumsi secara berlebihan dapat menghentikan kerja otak.
• Sistem kerja darah mengalami gangguan sehingga menyebabkan muka
merah.
• Timbulnya penyakit hipotermia.
• Rusaknya ginjal sehingga tidak dapat menyerap cairan.
• Rusaknya organ-organ pencernaan makanan.
DAMPAK PENGGUNAAN
Psikotropika – Stimulan
• denyut jantung dan tekanan darah tidak beraturan,
• pendarahan otak,
• cacat otak menahun,
• paranoid, yaitu perasaan penderita yang merasa tersiksa
dan dikejar-kejar orang, serta seringkali melakukan
tindakan kekerasan.
DAMPAK PENGGUNAAN
Psikotropika – Depresan

• ketagihan (ketergantungan atau kecanduan),


• demam, kejang-kejang, koma,
• pingsan dan mati secara mendadak.
DAMPAK PENGGUNAAN
Psikotropika – Halusinogen
• Salah paham terhadap lingkungan yang diciptakannya.
• Seseorang berbuat nekat, misalnya: loncat dari gedung
bertingkat, terjun ke dalam kobaran api, menenggelamkan diri
ke laut, dan lain-lain.
• Melakukan tindak kekerasan dan agresif.
• Jiwa tidak normal.
DAMPAK PENGGUNAAN
Psikotropika – Euforia
• lambat bereaksi,
• lambat mengambil keputusan,
• merasa melayang-layang,
• ketidakpedulian pada lingkungan,
• hilang perhatian dan kemauan,
• panik, dan
• bertindak antisosial dan merusak tubuh.
Peta Konsep
Pencegahan dan Pengobatan Ketergantungan Zat
Adiktif - Rokok
1) Mendekatkan diri kepada Alloh SWT. dan bertaubat
2) Tidak mencoba untuk merokok.
3) Memahami bahaya merokok dengan sering mengikuti seminar atau penyuluhan anti
rokok.
4) Mengurangi pergaulan dengan orang yang merokok.
5) Bagi orang yang merokok, sebaiknya sering memerik sakan kesehatannya ke dokter.
6) Bagi orang yang merokok, harus menghormati orang yang tidak merokok, yaitu dengan
tidak merokok di sembarang tempat.
7) Bagi orang yang merokok, sebaiknya meminum obat atau jamu yang dapat mengurangi
efek racun dalam rokok.
Pencegahan dan Pengobatan Ketergantungan Zat
Adiktif – Alkohol/ Etanol
1) Mendekatkan diri kepada Alloh SWT. dan bertaubat
2) Tidak mencoba untuk meminum minuman keras.
3) Menjauhi minuman keras.
4) Mengurangi pergaulan dengan orang yang meminum minuman keras.
5) Bagi orang yang meminum minuman keras, sebaiknya meminum obat atau jamu yang dapat
menetralisir dampak minuman keras.
6) Bagi orang yang meminum minuman keras, hendaknya lebih sering memeriksakan
kesehatannya ke dokter
7) Bagi orang yang meminum minuman keras, segeralah bertaubat dan memahami bahwa
meminum minuman keras itu haram
Pencegahan Ketergantungan Psikotropika

1) Mendekatkan diri kepada Alloh SWT. dan bertaubat


2) Menjauhi zat psikotropika dan tidak mencoba untuk mengkonsumsinya.
3) Tidak bergaul dengan pemakai ataupun pengedar zat psikotropika.
4) Sering mengikuti penyuluhan dan seminar tentang narkotika agar dapat
membentengi diri dari penyalahgunaan psikotropika.
5) Menyibukkan diri dengan hal-hal yang sifatnya positif.
Pengobatan Ketergantungan Psikotropika
• Memeriksakan kesehatan tubuh pengguna ke dokter dan mengkonsultasikan
upaya untuk menghilangkan racun yang ditimbulkan akibat zat psikotropika.
• Sikap peduli dan perhatian dari anggota keluarga, teman, dan sahabat dapat
memberikan semangat untuk sembuh dari ketergantungan akan zat
psikotropika.
• Melakukan kegiatan-kegiatan positif yang dapat memberikan manfaat bagi
diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan.
• Sering mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan.

Anda mungkin juga menyukai