Zat aditif adalah bahan yang ditambahkan kedalam makanan atau minuman dalam
jumlah kecil saat pembuatan makanan. Penambahan zat aditif bertujuan untuk
memperbaiki penampilan, cita rasa, tekstur, aroma, memperpanjang daya simpan,
meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin.
Zat aditif buatan adalah zat aditif yang dibuat manusia, diperoleh dari reaksi kimia dan
bahan bakunya menggunakan bahan kimia. Zat aditif buatan digunakan sesuai ketentuan
jumlah dan fungsinya, jika disalah gunakan dapat membahayakan kesehatan. Contohnya:
pengawet dari bahan benzoate, pemanis dari sakarin, pewarna dari tartrazin dan
sebagainya.
1. Pewarna adalah zat aditif untuk memperbaiki atau memberi warna agar menarik.
Pewarna alami adalah pewarna yang dapat diperoleh dari alam, misalnya
dari tumbuhan dan hewan. Banyak bahan-bahan disekitarmu yang dapat dipakai
sebagai pewarna alami. Contoh: Daun suji dan daun pandan (pewarna hijau), Stroberi
dan buah naga merah (pewarna merah).
Pewarna alami mempunyai keunggulan, yaitu lebih sehat dan tidak menyebabkan efek
samping apabila dikonsumsi dibandingkan pewarna buatan. Namun, pewarna alami
memiliki beberapa kelemahan, yaitu cenderung memberikan rasa dan aroma khas yang
tidak diinginkan, warnanya mudah rusak karena pemanasan, warnanya kurang kuat
(pucat), dan jenisnya terbatas.
Pewarna buatan diperoleh melalui proses reaksi (sintesis) kimia ,menggunakan bahan
yang berasal dari zat kimia sintetis. Pewarna pada umumnya mempunyai struktur kimia
yang mirip seperti struktur kimia pewarna alami, misalnya apokaroten yang mempunyai
warna oranye mirip dengan warna wortel. beberapa bahan pewarna sintetis dapat
menggantikan pewarna alami. Pewarna sintetis ada yang dibuat khusus untuk makanan
dan ada pula untuk industri tekstil dan cat.
2. Pemanis merupakan bahan yang ditambahkan pada makanan atau minuman sehingga
dapat menyebabkan rasa manis pada makanan atau minuman. Bahan pemanis ada dua
jenis, yaitu pemanis alami dan pemanis buatan.
Pemanis alami, contoh: gula pasir (sukrosa), gula kelapa, gula aren, gula lontar, gula bit.
Pemanis buatan adalah jenis pemanis yang bahan bakunya tidak dapat ditemukan di
alam dan dihasilkan melalui proses kimiawi. Pemanis buatan disebut juga dengan
pemanis rendah kalori, contoh: aspartam, siklamat, sukralosa, dan sakarin.
3. Pengawet makanan adalah zat aditif yang ditambahkan pada makanan atau minuman
untuk menjaga kesegaran dan mutunya, menghambat kerusakan makanan atau
minuman.
5. Pemberi Aroma
Pemberi aroma adalah zat aditif yang memberikan aroma tertentu pada makanan atau
minuman. Penambahan zat pemberi aroma dapat menyebabkan makanan atau
minuman memiliki daya tarik tersendiri untuk dinikmati. Zat pemberi aroma dapat
berasal dari bahan segar atau ekstrak dari bahan alami seperti ekstrak buah nanas,
ekstrak buah anggur, minyak atsiri, dan vanili.
6. Pengental
7. Pengemulsi
Pemberian bahan pengawet, pemanis dan pewarna (zat aditif) pada makanan berakibat
kurang baik dan bahkan sangat buruk bagi kesehatan manusia. Gangguan kesehatan
dapat berupa gangguan pertumbuhan dan perkembangan tubuh, rasa mual yang disertai
rasa pusing yang cukup berat, debaran jantung yang lebih kuat, dan kesemutan, tumor
pada paru-paru, indung telur, ginjal, kulit dan uterus, proses penggumpalan darah,
diabetes melitus, kematian sel, kerusakan kromosom, penyakit jantung dan kematian.
Oleh karena itu, maka upaya penyadaran masyarakat mengenai dampak mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat aditif terhadap kesehatan perlu mendapat perhatian
semua pihak agar masyaaakat terutama generasi muda sadar dan waspada dalam
menyeleksi dan memilih makanan yang hendak dikonsumsinya.