Oleh :
Abiyyu Naufal Restufani
57213113642
TPH - A
Dosen Pengampu :
Heny Budi Purnamasari S, S.St.Pi., M.ST.Pi
SARJANA TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN
PENDAHULUAN
Bahan Tambahan Pangan adalah bahan/campuran bahan yang secara
alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke
dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan. Sesuai dengan
PERMENKES No. 33 Tahun 2012 penggolangan BTP.
Bahan tambahan yang dilarang digunakan sebagai bahan tambahan
makanan ditetapkan melalui Permenkes RI No. 033 tahun 2012 tentang Bahan
Tambahan Pangan. Bahan tambahan yang dimaksud adalah : Asam borat dan
senyawanya, asam salisilat dan garamnya, dietilpirokarbonat, dulsin, kalium
klorat, kloramfenikol, minyak nabati yang dibrominasi, nitrofurazon, formalin, dan
kalium bromat.
KBR, Bali - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Denpasar menemukan
bahan pangan di sejumlah pasar di Bali menggunakan bahan kimia terlarang.
Kepala Balai Besar BPOM Denpasar, Endang Widowati mencontohkan, dari
inspeksi mendadak di Pasar Badung, Denpasar ditemukan lebih dari 30 persen
makanan mengandung zat berbahaya.
"Produsen besarnya lagi dicari komitmen dari penjual yang jajannya banyak sekali
itu juga bagus untuk tidak menjual kalau itu positif," kata Endang di Denpasar,
Sabtu (3/9/2016).
Rhodamin adalah salah satu pewarna sintetis yang dilarang penggunaannya untuk
bahan pangan. Menurut WHO, zat ini berbahaya bagi kesehatan lantaran sifat
kimia dan kandungan logam beratnya yang bersifat racun bagi tubuh.
Lebih lanjut, Kepala Balai Besar BPOM Denpasar Endang Widowati mengatakan,
akan terus memeriksa bahan pangan di sejumlah pasar hingga Hari Raya
Galungan pada pekan depan. Kata dia besok (Minggu 4/9/2016) juga akan
dilakukan uji pangan di Pasar Gianyar.
Berbahaya
Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DKI Jakarta Sukriadi
Darma menemukan takjil atau panganan untuk berbuka puasa mengandung
Formalin dan pewarna tekstil Rhodamin B di Jakarta.
Temuan ini didapat dari inspeksi mendadak bersama Dinas Koperasi dan UMKM
serta Dinas Kesehatan.
"Kami menemukan es pacar cina positif Rhodamin B, tahu berformalin, dan mie
juga berformalin," kata Sukriadi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (6/6).
"Itu khususnya pada mi terutama sekali yang kami temukan. Kalau yang di Aceh
Barat hasilnya negatif dari zat berbahaya, baik formalin maupun boraks dan
pewarna," sebutnya, di Meulaboh, Selasa (5/6), dikutip dari Antara.
Hasil pemeriksaan dan temuan itu telah disampaikan kepada pemda setempat
serta instansi teknis terkait untuk langkah pembinaan maupun sampai kepada
pemberian sanksi.
taf Bagian Layanan Informasi Konsumen Balai Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) Jateng Eni Zuniati menambahkan pihaknya juga menemukan produk
makanan ringan jenis rengginang singkong dan selondok, ikan asin teri, dan cumi-
cumi mengandung Rhodamin B dan ikan asin mengandung formalin.
Hal itu didasarkan hasil penelitian atas sampel makanan yang diambil dari Pasar
Rejowinangun, Magelang, Senin (4/6).
Selain itu, Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Medan
Yulius Sacramento Tarigan mengaku pihaknya menggerebek sebuah rumah yang
dijadikan lokasi industri cincau berformalin, di Desa Blankahan, Kecamatan Kuala,
Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Sabtu (26/5).
Dari lokasi tersebut, BBPOM menyita sebanyak 6 ton cincau hitam mengandung
formalin.
"Pemilik industri pembuat lengkong yang bercampur bahan kimiawi itu, agar jera
dan tidak mengulangi lagi perbuatan melanggar hukum," kata Ketua YLKI Sumut
Abubakar Siddik, kepada Antara, Senin (4/6).
Selama ini, menurut dia, tersangka kasus formalin hanya mendapat hukuman
ringan. Mereka pun tidak merasa takut menggunakan kembali bahan pengawet
yang sangat berbahaya bagi kesehatan itu.
"Mungkin dari pedagang kita ini yang dijual makanan, tentunya yang kita jual itu
harus makanan yang sehat dikonsumsi itu imbauan dari kami. Mungkin kalau
warnanya yang terlalu ngejreng itu tolong diwaspadai," kata Suminten kepada
wartawan, Selasa (27/8/2019).
"Kalau ikan yang banyak di hinggapi lalat itu malah sehat, kalau yang ikan lalat
tidak mau hinggap itu perlu dicurigai. Ciri- ciri khusus itu tampak masyarakat juga
paham," tambahnya.
"Kita imbau kepada masyarakat agar berhati- hati dalam memilih makanan dan
bahan makanan. Sebab banyak pedagang nakal yang mencampurkan bahan
tambahan pengawet yang berbahaya demi manarik minat konsumen dan
mendapatkan laba sebanyak- banyaknya," pungkasnya.
Referensi
Makanan Mengandung Borak dan Formalin Ditemukan di 2 Pasar Banyuwangi
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4682979/makanan-mengandung-
borak-dan-formalin-ditemukan-di-2-pasar-banyuwangi
Takjil Mengandung Formalin Marak di Sejumlah Daerah
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180606110543-20-303892/takjil-
mengandung-formalin-marak-di-sejumlah-daerah
BPOM Denpasar Temukan Jajanan Pasar Gunakan Bahan Kimia Berbahaya
https://kbr.id/nusantara/09-
2016/bpom_denpasar_temukan_jajanan_pasar_gunakan_bahan_kimia_berbaha
ya/84708.html