Oleh :
Veri Gunawan
NRP. 57213113719
Dosen Pengampu :
Dr. Niken Dharmayanti, A.Pi., M.Si.
3. Pada hasil isolasi menggunakan media selektif apakah koloni yang tidak menunjukkan
ciri khas tetap dilanjukan uji biokimia, mengapa?
Jawab :
Pada hasil isolasi menggunakan media selektif, koloni yang tidak menunjukkan
ciri khas tidak selalu langsung dibuang dan bisa dilanjutkan uji biokimia. Alasannya adalah:
1. Ketidakjelasan ciri khas:
Media selektif dirancang untuk menumbuhkan mikroorganisme tertentu dengan ciri
khas, seperti warna, bentuk, atau tekstur koloni.
Namun, tidak semua mikroorganisme menunjukkan ciri khas yang jelas pada media
selektif.
Faktor-faktor seperti mutasi, kondisi lingkungan, dan komposisi media dapat
memengaruhi penampilan koloni.
2. Kemungkinan Kontaminasi:
Koloni yang tidak menunjukkan ciri khas bisa jadi merupakan kontaminan dari
mikroorganisme lain.
Uji biokimia dapat membantu mengidentifikasi mikroorganisme secara lebih akurat
dan membedakannya dari kontaminan.
3. Keanekaragaman Mikroorganisme:
Ada banyak spesies mikroorganisme yang dapat tumbuh pada media selektif.
Beberapa spesies mungkin tidak menunjukkan ciri khas yang spesifik pada media
tersebut.
Uji biokimia dapat membantu mengidentifikasi spesies mikroorganisme dengan
lebih tepat.
4. Kegunaan Penelitian:
Tujuan penelitian dapat memengaruhi keputusan untuk melanjutkan uji biokimia.
Jika penelitian berfokus pada spesies tertentu, koloni yang tidak menunjukkan ciri
khas mungkin tidak perlu diuji.
Namun, jika penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi semua mikroorganisme
yang ada, uji biokimia dapat memberikan informasi yang lebih lengkap.
2. Uji Imunologi:
a. Metode ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay):
Mendeteksi keberadaan antigen Salmonella dalam sampel makanan.
Metode ini cepat dan mudah dilakukan, tetapi tidak se-spesifik metode PCR.
3. Uji Spektroskopi:
a. Metode MALDI-TOF (Matrix-Assisted Laser Desorption/Ionization Time-of-
Flight):
Mengidentifikasi bakteri berdasarkan sidik jari proteinnya.
Metode ini cepat dan akurat, tetapi membutuhkan peralatan yang mahal.
5. Mengapa bisa terjadi saat produk paha kodok yang diuji di Indonesia negatif Samonella
sampai di Amerika dinyatakan positif, Jelaskan!
Jawab :
Karena berbedanya metode pengujian yang mana Amerika mungkin
menggunakan metode yang lebih sensitif dan selektif, sehingga dapat mendeteksi
Salmonella yang tidak terdeteksi oleh metode yang digunakan di Indonesia dan kriteria
negatif untuk Salmonella mungkin berbeda di Indonesia dan Amerika. Di Amerika,
mungkin terdapat batas deteksi yang lebih rendah, sehingga jumlah Salmonella yang
lebih kecil dapat dideteksi dan dinyatakan positif.