Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH BIOASSAY


“ UJI INVITRO MENGGUNAKAN BAKTERI”

OLEH:
ANDI DINTA YUANDINA E (15020160133)
KELAS C1
ANGKATAN 2016
DOSEN : Asni Amin, S.Si., M.Farm.,Apt.
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam biologi molekular in vivo sering digunakan untuk merujuk
pada eksperimen dilakukan di sel isolasi hidup bukan di seluruh organisme,
misalnya, berasal dari sel-sel kultur biopsi. Dalam situasi ini, istilah yang
lebih spesifik adalah ex vivo . Setelah sel terganggu dan bagian individu yang
diuji atau dianalisis, ini dikenal sebagai in vitro. dalam percobaan vivo dalam
hidup; dalam studi in vitro dalam tabung reaksi. Sebuah prosedur dilakukan
in vitro ( bahasa Latin : dalam kaca) dilakukan tidak dalamhidup organisme
tetapi dalam lingkungan terkontrol, misalnya di dalam tabung reaksi atau
cawan petri .
Banyak percobaan biologi seluler dilakukan di luar organisme atau
sel ; karena kondisi pengujian mungkin tidak sesuai dengan kondisi di dalam
organisme, ini dapatmengakibatkan hasil yang tidak sesuai dengan situasi
yang muncul dalam organisme hidup.Akibatnya, hasil eksperimen tersebut
sering dijelaskan dengan in vitro, bertentangan dengan in vivo. Jenis
penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh dari variabel
eksperimental pada subset dari bagian pokok suatu organisme. Hal ini
cenderung untuk memfokuskan padaorgan , jaringan , sel , komponen sel,
protein , dan / atau biomolekul .
Dalam penelitian invitro yang lebih cocok dibandingkan in vivo
penelitian untuk menyimpulkan mekanisme biologis tindakan.
Dengan variabel yang lebih sedikit dan perseptual diperkuat menyebabkan
reaksi halus, hasil yang umumnya lebih jelas. Penerapan besar murah in vitro
biologi molekular teknik telah menyebabkan pergeseran dari in vivo
penelitian yang lebih istimewa dan mahal dibandingkan dengan mitra
molekulnya. Saat ini, dalam penelitian in vitro adalah vital dan sangat
produktif. Namun, kondisi yang terkendali hadir dalam sistem in vitro berbed
a secara signifikan dari yang in vivo, dan dapat memberikan hasil yang
menyesatkan. Oleh karena itu, dalam studi in vitro biasanya diikuti oleh studi
vivo.

2. Rumusan Masalah :
a. Bagaimana pengertian dari invitro?
b. Bagaimana pengujian invitro menggunakan bakteri
c. Keuntungan dan kerugian dari pengujian invitro
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian
Uji invitro adalah metode skrining untuk sebelum dilakukan uji in
vivo. Jika suatu senyawa dinyatakan aktif senyawa in vivo dan secara
statistik lebih baik atau setidknya sama dengan kontrol positif maka disebeut
dengan senyawa potent. Uji in vitro dengan target protein dikembangkan dan
lebih disukai karena efisien secara waktu dan material.
Adapun tipe uji yang digunakan in vitro yaitu targetnya adalah
protein/enzim, sel, kultur, bakteri dan jamur. Dan minimal sampel yang
digunakan adalah 1 mg.
a. Tes validasi
Terkadang validasi dalam prosedur tes mudah dan jelas, misalnya
perantara antibakteri dapat diuji in vitro dengan mengukur efektivitasnya
dalam membunuh bakteri. Anastetik local dapat diuji in vitro dalam seberapa
baik pembatasan terhadap aksi potensialnya dalam mengisolasi jaringan
syaraf.
b. Beberapa prosedur uji
 High-Throughtput Scerening (HTS)
Robotik dan miniaturisasi tes in vitro dalam memodifikasi sel secara
genetic telah mengacu pada proses yang disebut high troughtput screening
(HTS). Ini mencakup tes otomatis pada sejumlah besar sampel uji
melawan sejumlah besar sasaran; biasanya, beberapa ribu senyawa dapat
diuji sekaligus dalam 30-50 tes biokimia. Tes ini haruslah menghasilkan
efek yang mudah diukur yang dapat dideteksi dan diukur secara otomatis.
Efek ini mungkin pertumbuhan sel, reaksi penguraian enzim yang
menghasilkan perubahan warna, atau pemindahan kelompok ion
berradioaktif dan reseptor.
Banyak tes in vitro telah didesain oleh pengatur genetik dimana studi
radioligand. Banyak tes in viro dikenali, dikloning, dan dimasukkan kedalam
sel yang berkembang cepat seperti bakteri, yeast atau sel tumor. Contohnya
sel chinnese hamster ovarian (sel CHO) umum yang dikloning pada
permukaan sel mereka. Studi in vitro pada seluruh sel karena di sana tidak
terdapat kesulitan seperti studi in vivo dimana obat harus melewati rintangan
seperti dinding usus, atau lolos dari enzim metabolisme.
Obat antibakteri diuji secara in vitro dengan mengukur seberapa
efektif penghambatan atau membunuh sel bakteri dalam pembikan. Mungkin
tampak aneh untuk menggambarkan ini sebagai tes in vitro, karena sel bakteri
merupakan mikroorganisme hidup.
Dalam analisa kecernaan secara in vitro dapat dipengaruhi beberapa
hal yang harus diketahui. Faktor yang mempengaruhi metode kecernaan in
vitro antara lain pencampuran pakan, cairan rumen, pengontrolan temperatur,
variasi waktu dan metode analisis
Alat yang digunakan dalam analisa ini adalah tabung in vitro, tabung
atau botol kaca 25 ml, waterbath suhu 38 sampai 40°C untuk mensimulasi
suhu di rumen, magnetic stirer, pengukur pH, termometer, termos, gas CO2,
penyaring, spuit untuk mengambil cairan rumen, dan timbangan digital.
Keuntungan In-Vitro :
Dapat dilakukan secara tepat dalam waktu yang singkat dan biaya
yang ringan, karena jumlah sampel yang digunakan sedikit, kondisi mu
dah dikontrol dan dapat mengevaluasi lebih dari satu macam kecernaan
bahan dalam waktu yang sama.
Kelemahan In vitro:
Memerlukan Persyaratan-persyaratan yang khusus. Baik dari alat di
laboratorium dan bahan/ sampel. Hasil kecernaan bahan pakan lebih akurat
analisis in vivo.
DAFTAR PUSTAKA

Prof, Muctharidi, Ph.D., 2018, Kimia Medisianal : Dasar-dasar


dalam perancangan obat Edisi 1, Prenadamedia Grup, Jakarta.
Saifuddin, Azis, 2014, Senyawa Alam Metabolit Sekunder Teori,
Konsep dan Pemurnian, CV Budi Utama, Yogyakarta
Zakariah, M. A. 2012. Evaluasi Kecernaan Beberapa Bahan Pakan pada
Ternak Peranakan Ongole (PO) dan Peranakan Frisien Holstein
(PFH). Skripsi Fakultas Peternakan Pniversitas Gadjah Mada
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai