Pemeriksaan Mikrobiologi
Mikroskopis
Kultur
dan Resistensi
Serologi pemeriksaan antigen
dan antibodi (Widal, RPR, TPHA)
Molekuler asam nukleat (PCR)
MENGAPA PEMERIKSAAN
HARUS
BENAR ????
SKRINING (PREVENTIVE )
PENGOBATAN ( KURATIVE )
MONITORING PENGOBATAN
FOLLOW UP (REHABILITASI )
Mendeteksi
dan mengidentifikasi
mikroorganisma penyebab infeksi
Memberikan ekspertise terapi
antimikroba yang rasional
Mengeradikasi mikroorganisma
penyebab infeksi
Kualitas Sampel
yang baik
Persiapan
pasien
Pengambilan sampel
Pengiriman sampel
Penanganan sampel
Penyimpanan/pengawetan sampel
1. Utamakan
Universal Precaution
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Klinisi
Terapi
Lama perawatan cost
Efisiensi Lab
DAPAT DIPERCAYA
DAN DIANDALKAN
HASIL LAB
Analisis
hasil lab
Human error
Patient/Client Prep
Sample Collection
Personnel Competency
Test Evaluations
Reporting
Data and Lab
Management
Safety
Customer Service
Record Keeping
Quality Control
Testing
18
Sample Transport
MENGAPA HARUS
PERHATIAN
PADA MUTU ????
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2.
3.
4.
5.
6.
Tidak mahal dan tidak sulit, artinya dapat dimanfaatkan oleh banyak
laboratorium dan penderita/orang yang memerlukan pemeriksaan
laboratorium
7.
2.
3.
4.
5.
o
o
o
o
1. APAKAH
1. Jika
2. Jika
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Dokter melakukan pemeriksaan atas nama pasien Eni, diagnosa sementara adalah
penyakit demam typhoid. Dokter menganjurkan untuk pemeriksaan laboratorium,
sampling darah dilakukan pada hari ke-3 sakit, keadaan umum pasien memburuk,
Pemeriksaan Laboratorium, hasilnya:
Hematologi
Hb 12
Lekosit 3200
LED 60
Trombosit 90.000
Urinalisis
Protein positif
Kimia klinik
SGOT 66
SGPT 76
Imunorologi
Hb normal
Lekosit abnormal
LED abnormal
Trombosit abnormal
Urinalisis
Protein abnormal
Kimia klinik
SGOT abnormal
SGPT abnormal
Imunorologi
Widal abnormal
Mikrobiologi
Kemungkinan kesalahan:
TAHAP PRA ANALITIK :PREPARASI SAMPEL YANG TIDAK BENAR :
1.
Sampel tertukar
2.
Volume sample kurang
3.
Darah tidak segera dimasukkan dalam media (menggumpal dalam spuit)
4.
Waktu pengambilan benar/salah, kenali masa inkubasi kumannya
5.
Sudah mendapatkan vaksinasi atau antibiotik
6.
Komunikasi dengan klinisi
TAHAP ANALITIK :
Kesimpulan:
1.
Penting mengetahui waktu pengambilan sampel (sudah berapa hari sakit saat akan
diperiksa), dianjurkan waktu pengambilan jangan kurang dari 1 minggu sakit
karena masa inkubasi kumannya dalam darah antara 8-14 hari setelah infeksi
2.
Lihat jenis spesimen yang diperlukan untuk mendeteksi typhoid pada stadium awal sakit
berupa darah, kemudian untuk stadium lanjut/carrier digunakan urin atau tinja.
3.
Kemungkinan kesalahan:
TAHAP PRA ANALITIK :PREPARASI SAMPEL YANG TIDAK BENAR :
1.
Sampel tertukar
2.
Volume sample kurang
3.
Darah tidak segera dimasukkan dalam media (menggumpal dalam spuit)
4.
Waktu pengambilan benar/salah, kenali masa inkubasi kumannya
5.
Sudah mendapatkan vaksinasi atau antibiotik
6.
Komunikasi dengan klinisi
TAHAP ANALITIK :
Identifikasi
sampel
Kualitas sampel
Keadaan pasien
Riwayat penyakit
Riwayat pengobatan
Sensitifitas test
waktu pengambilan sampel ( sampel pagi)
Ketelitian, komunikasi dan check kembali
Kesimpulan:
1.
Penting mengetahui waktu pengambilan sampel (sudah berapa hari sakit saat
akan diperiksa), dianjurkan waktu pengambilan jangan kurang dari 1 minggu
sakit karena masa inkubasi kumannya dalam darah antara 8-14 hari setelah
infeksi
2.
Lihat jenis spesimen yang diperlukan untuk mendeteksi typhoid pada stadium awal
sakit berupa darah, kemudian untuk stadium lanjut/carrier digunakan urin atau
tinja.
3.
HASIL DITUNDA
PERLU VERIFIKASI
ULANG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.