3, September 2018
ABSTRAK
Rumput laut atau dikenal dengan nama seaweed merupakan salah satu organisme laut yang
berpotensi sebagai sumber bioaktif, pangan dan obat-obatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui kadar air dan kandungan senyawa bioaktif seperti, alkaloid, flavonoid, terpenoid, steroid,
tanin dan saponin pada tiga jenis rumput laut segar Turbinaria sp., Gracilaria sp., dan Halimeda
macroloba. Rumput laut yang dijadikan sampel didapatkan dari daerah Minahasa Utara (pulau Nain).
Ekstraksi senyawa bioaktif dilakukan dengan metode maserasi (perendaman) dengan pelarut teknis
(etanol), dan perbandingan (1:2 b/v), selama 48 jam pada suhu ruang. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kandungan air pada ketiga jenis rumput laut ini bervariasi yaitu 75,6% untuk Turbinaria sp.
90,6% untuk Gracilaria sp. dan 72,7% untuk Halimeda macroloba. Dari penelitian ini juga menunjukkan
ketiga jenis rumput laut mengandung senyawa bioaktif seperti; alkaloid, flavonoid, terpenoid, steroid,
saponin dan tanin. Dari hasil penelitian pada ketiga jenis rumput laut tersebut dapat disimpulkan bahwa
tiga jenis rumput laut tersebut dapat digunakan sebagai pangan fungsional, obat-obatan dan industri
makanan karena memiliki senyawa bioaktif.
Kata kunci: Fitokimia, kadar air, Turbinaria sp., Gracilaria sp., Halimeda macroloba.
94
Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan Vol. 6, No. 3, September 2018
Damongilala, dkk., (2016) pada salah satu jenis pakan banyaknya air yang diuapkan. Berikut
rumput laut merah Eucheuma spinosum dari adalah prosedur kerja untuk menguji kadar air:
perairan Sulawesi Utara memiliki kandungan 1. Cawan porselen yang telah dicuci bersih,
aktivitas antioksidan yang mampu menghambat dalam keadaan kosong dimasukkan ke
radikal bebas yang menjadi sumber penyakit. dalam oven dengan temperatur yang diguna-
kan 100-1050C kurang lebih selama 1 jam.
METODE PENELITIAN 2. Cawan dipindahkan ke dalam desikator dan
didinginkan selama 30 menit, kemudian
Bahan dan Alat
ditimbang beratnya.
Bahan baku rumput laut yang digunakan
3. Selanjutnya cawan porselen dimasukkan
dalam penelitian ini masih dalam keadaan segar
sampel sebanyak 2 g, lalu ditimbang.
yang diambil dari daerah Minahasa Utara
4. Cawan porselen yang telah berisi sampel
(pulau Nain) jenis yang digunakan seperti:
dimasukkan ke dalam oven yang tempera-
Turbinaria sp. Gracilaria sp. dan Halimeda
turnya 100–105ºC selama 3 jam.
macroloba. Bahan-bahan kimia yang digunakan
yaitu: etanol, kertas label, kertas saring, 5. Pengeringan dan penimbangan dilakukan
alumunium foil, pereaksi Wanger (iodium, KI, terus sampai diperoleh berat yang konstan.
air suling), pereaksi Meyer (HgCl 2, air suling, 6. Setelah diperoleh berat yang konstan,
KI), pereaksi Dragendrof (KI, air suling, bismut sampel dipindahkan ke dalam desikator dan
sub nitrat, asam asetat glasial), bubuk mg, asam didinginkan selama 30 menit, kemudian
sulfat pekat, air kran, tissue, H 2SO4, kloroform, ditimbang.
air panas, akuades amoniak, larutan FeCl3 1%.
Alat yang digunakan dalam penelitian Persentase kadar air yang dapat dihitung
ini antara lain timbangan, blender, toples, gelas sebagai berikut:
ukur, spatula, rotary evaporator, corong, tabung
reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes, lemari es, Dimana: A = Berat kering cawan (gr)
jerigen, hot plate, batang pengaduk, oven. B = Berat kering cawan dan sampel awal (gr)
C = Berat kering cawan dan sampel setelah
dikeringkan (gr).
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Analisis Fitokimia
penelitian deskriptif eksploratif, Penelitian Rumput laut segar yang dijadikan
deskriptif eksploratif bertujuan untuk sampel ditempatkan pada wadah atau keranjang
menggambarkan keadaan suatu fenomena, untuk dibersihkan kotoran pada sampel rumput
dalam penelitian ini tidak dimaksudkan untuk laut. Proses pencucian menggunakan air bersih
menguji hipotesis tertentu tetapi hanya yang mengalir dan pencucian dilakukan dengan
menggambarkan apa adanya suatu variabel, berulang-ulang kali, hal ini dilakukan agar
gejala atau keadaan (Arikunto, 2002). kotoran yang ada pada sampel rumput laut,
seperti pasir, kerang-kerangan dan kotoran
Prosedur Penelitian lainnya dapat terlepas dari sampel rumput laut.
Analisis yang dilakukan dalam Dalam pengujian fitokimia dari masing-masing
penelitian ini pada tiga jenis rumput laut segar sampel Turbinaria sp. Gracilaria sp. dan
Turbinaria sp., Gracilaria sp., dan Halimeda Halimeda macroloba diambil sebanyak 1 kg.
macroloba yaitu uji kadar air dan analisis Setelah ditimbang sebanyak 1 kg, kemudian
fitokimia meliputi alkaloid, flavonoid, sampel tersebut dihaluskan menggunakan
terpenoid dan steroid, tanin, saponin. blender yang kemudian akan di ekstraksi.
Proses ekstraksi menggunakan metode maserasi
Analisis Kadar Air (AOAC 1995) dengan menggunakan pelarut etanol teknis
Analisis kadar air dilakukan dengan dengan (b/v 1:2), dimana sampel 1 kg
menggunakan metode oven. kadar air dapat sedangkan pembanding 2 L etanol. Proses
diperoleh dengan menghitung kehilangan berat maserasi dilakukan 2x24 jam pada suhu ruang.
contohnya yang dipanaskan. Prinsip analisa Proses penyaringan dilakukan pada setiap dua
kadar air adalah menguapkan molekul air bebas hari atau 2x24 jam. Penyaringan menggunakan
yang ada dalam sampel. Kemudian sampel di- corong dengan kertas Whatman no 1. Maka dari
timbang sampai didapat bobot konstan. Selisih hasil penyaringan dapat menghasilkan filtrat,
bobot sebelum dan sesudah pengeringan meru- filtrat tersebut langsung dievaporasi pada alat
95
Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan Vol. 6, No. 3, September 2018
96
Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan Vol. 6, No. 3, September 2018
Tabel 2. Hasil uji fitokimia senyawa alkaloid pada Tabel 4. Hasil uji fitokimia senyawa saponin pada
tiga jenis rumput laut Turbinaria sp., tiga jenis rumput laut Turbinaria sp.,
Gracilaria sp., dan Halimeda macroloba. Gracilaria sp., Halimeda macroloba.
Alkaloid T G H Uji warna T G H Adanya busa
Meyer + + + Endapan berwarna putih Saponin + + + Terbentuk busa
Wanger + + + Endapan berwarna coklat Ket.: T (Turbinaria sp.); G (Gracilaria sp.) dan H (Halimeda
Dragendroff + + + Endapan berwarna jingga macroloba).
Ket.: T (Turbinaria sp.); G (Gracilaria sp.) dan H (Halimeda
macroloba).
Senyawa Flavonoid
Pada identifikasi flavonoid menunjuk-
Senyawa Triterpenoid dan Steroid kan warna jingga atau merah berarti positif
Dari penelitian yang dilakukan oleh adanya flavonoid. Fungsi logam Mg dan HCl
Dichanty dkk., (2017), pada sampel Turbinaria pekat pada uji ini berfungsi untuk mereduksi
conoides juga menunjukkan hasil positif adanya inti benzopiron yang terdapat pada struktur
keberadaan senyawa triterpenoid dan steroid. flavonoid sehingga terbentuk perubahan warna
Steroid merupakan senyawa golongan menjadi merah tua atau jingga. Jika dalam suatu
triterpenoid. Senyawa turunan terpenoid ekstrak tumbuhan terdapat senyawa flavonoid
memiliki aktivitas sebagai anti mikroba dan anti akan terbentuk garam flavilium saat
jamur. Uji fitokimia yang dilakukan oleh penambahan Mg dan HCl yang berwarna merah
Siregar dkk., (2012), untuk mengetahui atau jingga (Setyowati dkk, 2014).
kandungan triterpenoid dan steroid dari jenis
rumput laut hijau Caulerpa sp. dan merah Tabel 5. Hasil uji fitokimia senyawa flavonoid pada
tiga jenis rumput laut Turbinaria sp.
Gracilaria sp. menunjukkan hasil positif yang Gracilaria sp. Halimeda macroloba.
berarti kedua jenis alga tersebut mengandung T G H Uji warna
senyawa terpenoid dan steroid. Selain itu Flavonoid + + + Timbul warna merah tua
penelitian yang dilakukan oleh Dotulong dkk., Ket.: T (Turbinaria sp.); G (Gracilaria sp.) dan H (Halimeda
macroloba).
(2016), pada salah satu jenis rumput laut merah
Laurencia sp. yang diambil dari perairan pulau Senyawa Tanin
Nain juga menunjukkan hasil positif, yang Tanin dibagi menjadi dua golongan dan
artinya alga tersebut mengandung senyawa masing-masing golongan memberi reaksi warna
bioaktif seperti terpenoid dan steroid. yang berbeda terhadap FeCl 3 1%. Golongan
tanin hidrolisis akan menghasilkan warna biru
Tabel 3. Hasil uji fitokimia senyawa terpenoid dan
steroid pada tiga jenis rumput laut kehitaman dan tanin kondensasi akan
Turbinaria sp., Gracilaria sp., Halimeda menghasilkan warna hijau kehitaman. Pada saat
macroloba. penambahannya diperkirakan FeCl3 bereaksi
T G H Uji warna dengan salah satu gugus hidroksil yang ada
terpenoid dan steroid + + + Jingga,merah atau unggu/biru pada senyawa tanin. Hasil reaksi itulah yang
Ket.: T (Turbinaria sp.); G (Gracilaria sp.) dan H (Halimeda akhirnya menimbulkan warna. Pereaksi FeCl 3 ,
macroloba).
digunakan secara luas untuk mengidentifikasi
senyawa fenol termasuk tanin. Oleh sebab itu
Senyawa Saponin dapat terjadi kemungkinan bahwa hasil positif
Wardana dan Tukiran, (2016), juga dapat diberikan oleh senyawa fenolik lain
menyatakan bahwa prinsip uji saponin menjadi dalam sampel (Sangi dkk., 2008).
reaksi hidrolisis senyawa saponin menjadi
Tabel 6. Hasil uji fitokimia senyawa tanin pada tiga
aglikon dan glikonnya yang ditandai dengan jenis rumput laut Turbinaria sp. Gracilaria
terbentuknya busa yang stabil. Saponin sp. Halimeda macroloba.
merupakan senyawa yang mempunyai gugus T G H Uji warna
hidrofilik dan hidrofob. Simaremare (2014), Tanin + + + Hitam kebiruan atau hijau
Ket.: T (Turbinaria sp.); G (Gracilaria sp.) dan H (Halimeda
Saponin pada saat dikocok terbentuk buih macroloba).
karena adanya gugus hidrofil yang berikatan
dengan air sedangkan hidrofob akan berikatan KESIMPULAN DAN SARAN
dengan udara. Pada struktur misel, gugus polar Kesimpulan
menghadap keluar sedangkan gugus non-polar Berdasarkan hasil penelitian yang telah
menghadap kedalam. Keadaan ini yang dilakukan pada tiga jenis rumput laut segar
membuat terbentuknya busa. Turbinaria sp. Gracilaria sp. dan Halimeda
macroloba untuk mengetahui kadar air dan
97
Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan Vol. 6, No. 3, September 2018
kandungan senyawa metabolit sekunder yaitu Perairan Kepulauan Seribu. Jurnal JPHPI. Vol, 20.
seperti; flavonoid, terpenoid, saponin, tanin, No. 2.
dan alkaloid. Maka dari pengujian yang telah Dotulong, V., Montolalu L. A. D. Y., dan Damongilala L.
J. 2016. Potensi Anti Bakteri Rumput Laut Merah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa ketiga jenis Laurencia sp. Asal Perairan Sulawesi Utara. Jurnal,
alga tersebut memiliki kadar air yang berbeda- Bioteknologi Kelautan dan Perikanan.
beda, untuk jenis rumput laut Turbinaria sp. Lantah, P. L. Montololu L. A. D. Y, dan Reo R. A. 2017.
memiliki kadar air 75,6%, Gracilaria sp. Kandungan Fitokimia Dan Aktivitas Antioksidan
memiliki berat kadar air sebesar 90,6% dan Ekstrak Metanol Rumput Laut Kappaphycus
Halimeda macroloba memiliki kadar air sebesar Alvarezii. Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan,
Vol. 5. No. 3.
72,7%. Sedangkan untuk pengujian kandungan
Sanger, G. Widjanarko, S. B., Kusnadi, J. and Berhimpon
senyawa metabolit sekunder pada tiga jenis S. 2013. Antioxidant Activity of Methanol Extract of
rumput laut tersebut menghasilkan nilai positif Seaweeds Obtained From North Sulawesi. 2013. Food
yang artinya tiga jenis rumput laut tersebut Science and Quality Management. Vol. 19. ISSN
mengandung senyawa metabolit sekunder 2224-6088 (Paper).
seperti alkaloid, flavonoid, terpenoid/steroid, Sanger, G. Rarung LK. Kaseger BE. dan Timbowo S.
saponin dan tanin. 2017. Composition of Pigments and Antioxidant
Activity In Edible Seaweed Halimenia durvilae
Obtained From North Sulawesi. International Journal
Saran of Chemical Tekhnology Research. 10(15): 255-262.
1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut Sanger, G. Kaseger BE. Rarung LK. dan Damongilala L.
terhadap ketiga jenis rumput laut 2018. Potensi Beberapa Jenis Rumput Laut Sebagai
Turbinaria sp. Gracilaria sp. dan Halimeda Bahan Pangan Fungsional, Sumber Pigmen dan
macroloba. untuk mengetahui berapa Antioksidan Alami. Jphpi 2018, 21 (2) :208-217.
banyak kandungan-kandungan metabolit Sangi, M., M. R. J. R., Simbala I. E. H dan Makang A. M.
V. 2008. Analisis Fitokimia Tumbuhan Obat di
sekunder seperti; flavonoid, alkaloid, tanin, Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Analisis Fitokimia
saponin, dan terpenoid yang ada dalam Tumbuhan, Vol: 1 No: 1.
ketiga jenis alga tersebut. Setyowati, W.A.E., Ariani, S.R.D., Ashadi, Mulyani, B.,
2. Rumput laut Turbinaria sp., Gracilaria sp., Rahmawati, C.P. 2014. Skrining Fitokimia Dan
dan Halimeda macroloba mempunyai Identifikasi Komponen Utama Ekstrak Metanol Kulit
senyawa bioaktif yang perlu dikembangkan Durian (Durio Zibethinus Murr. Varietas Petruk).
Seminar Nasional Kimia Dan Pendidikan Kimia VI.
sehingga dapat digunakan sebagai pangan
Simaremare, S. E. 2014. Skrining Fitokimia Ekstrak
fungsional, obat-obatan, dan industri Etanol Daun Gatal (Laportea decumana (Roxb.)
makanan. Wedd). Jurnal Farmasi, Vol. 11 No. 01.
Siregar, A. F., Agus S. dan Pringngenies D. 2012. Potensi
DAFTAR PUSTAKA Anti Bakteri Ekstrak Rumput Laut Terhadap Bakteri
Penyakit Kulit Pseudomonas aeruginosa,
Abas A, 2006. Minuman Fungsional Berbahan Dasar Teh
Staphylococus epidermis, dan Micrococus letus.
dan Kayu Manis Untuk Penderita Diabetes. Prosiding
Jurnal Of Marine Research, 1(2) :152-160.
Seminar Nasional Iptek. Hal 91-98.
Riyanto, I. E. Widowati, I dan Sabdono, A. 2013.
AOAC., 1995. Official Methods of Analysis of the
Skrining Aktivitas Antibakteri Pada Ekstrak
Association of Official Analyticial. Chemists.
Sargassum polycystum Terhadap Bakteri Vibrio
Washington.
harveyi dan Micrococcus luteus Di Pulau Panjang
Damongilala, J. L. Dotulong V. dan Timbowo Semuel. Jepara. Jurnal Of Marine Research, hal. 115-121.
2016. Aktifitas Antioksidan dan Uji Fitokimia Ekstrak
Wardana, P. A., dan Tukiran. 2016. Skrining Fitokimia
Rumput Laut Eucheuma spinosum dari Perairan
Antioksidan Ekstrak Kloroform Tumbuhan Gowok
Sulawesi Utara. Jurnal, Bioteknologi Kelautan Dan
(Syzygium polycephalum). Seminar Nasional Kimia
Perikanan.
dan Pembelajarannya, Jurusan Kimia FMIPA
Diachanty, S. Nurjanah dan Abdullah A. 2017. Aktivitas Universitas Negeri Surabaya.
Antioksidan Berbagai Jenis Rumput Laut Coklat Dari
98