Anda di halaman 1dari 11

Bul. Littro. Vol. 22 No.

1, 2011, 54 - 64

POTENSI EKSTRAK TANAMAN OBAT DAN AROMATIK SEBAGAI


PENGENDALI KEONG MAS
Wiratno, Molide Rizal, dan I Wayan Laba
Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik
Jl. Tentara Pelajar No. 3 Bogor 16111
Telp. 0251 – 8321879 E-mail : wiratno02@yahoo.com

(terima tgl. 10/02/2011 – disetujui tgl. 02/04/2011)

ABSTRAK ngan menghitung jumlah keong uji yang


mati setelah perlakuan dan terhadap
Penelitian pengujian potensi beberapa ta- penghambatan makan dengan mencatat
naman obat dan aromatik sebagai bahan luas daun yang dimakan oleh keong uji.
baku moluskisida nabati untuk mengenda- Hasil penelitian menunjukkan bahwa
likan keong mas telah dilakukan di Labo- cengkeh, mahkota dewa, seraiwangi, dan
ratorium Hama Balai Penelitian Tanaman kunyit adalah ekstrak yang paling efektif
Obat dan Aromatik, Bogor, sejak Februari dengan tingkat mortalitas 100% dan per-
sampai Oktober 2008. Penelitian menggu- sentase penghambatan makan ≥90%. Di
nakan pola faktorial dengan rancangan da- antara tanaman yang diuji, cengkeh pa-
sar acak kelompok. Faktor pertama adalah ling prospektif untuk dikembangkan seba-
tiga tingkat lama perendaman yaitu 5, 10, gai pengendali keong mas karena mem-
dan 20 jam sedang faktor ke 2 adalah 14 punyai rendemen yang tinggi serta me-
jenis ekstrak yang akan diuji yaitu ekstrak nimbulkan kematian yang paling cepat
cengkeh, mahkota dewa, seraiwangi, ku- terhadap keong uji.
nyit, jarak pagar, kacang babi, legundi, ca-
be jawa, babadotan, brotowali, sambiloto, Kata kunci : Keong mas, pestisida nabati, po-
kenikir, mengkudu, dan rerak. Penelitian tensi, tanaman obat dan aro-
matik
mula-mula dilakukan dengan melarutkan 5
% tween 80 di dalam air. Setelah itu ke ABSTRACT
dalam 1 l larutan tersebut dimasukkan 5 g
ekstrak yang akan diuji sehingga konsen- Potency of Medicinal and
trasi ekstrak di dalam larutan adalah 0,5%. Aromatic Crop Extracts to control
Setelah itu keong mas yang akan diuji di- Golden Snail
masukkan ke dalam larutan dan diberi ma-
Research aimed to evaluate potency of
kan daun talas (Colocasia giganteum). Pa-
some medicinal and aromatic plants as
da perlakuan kontrol keong mas hanya di-
raw materials of molluscicides to control
rendam di dalam air yang mengandung 5
the golden snail has been done in the En-
% tween 80. Perendaman dilakukan sela-
tomological Laboratory of Medicinal and
ma 5, 10, dan 20 jam di dalam stoples ka-
Aromatic Crops Research Institute, Bogor,
ca berdiameter 9 x 15 cm2. Setelah diren-
Indonesia from February to October
dam, selanjutnya keong dipindahkan ke
2008. The study used factorial ith rando-
dalam botol pemeliharaan yang berisi air
mized block design basis. The first factor
bersih lalu diberi daun talas berukuran ~
is three levels dipping time of 5, 10, and
100 cm2 sebagai makanannya. Setiap per-
20 hours. The second factor is 14 kinds of
lakuan menggunakan 10 ekor keong uji
extracts to be tested i.e. extracts of clove,
dan diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan
the crown of god, seraiwangi, turmeric,
dilakukan pada 1, 2, dan 3 hari setelah ap-
physic nut, pig nut, legundi, chili java, ba-
likasi terhadap mortalitas keong mas de-
badotan, brotowali, bitter, kenikir, noni,

54
Wiratno et al. : Potensi Ekstrak Tanaman Obat dan Aromatik sebagai Pengendali Keong Mas ...

and rerak. Research initially conducted by tanaman, antara lain menyerang ta-
dissolving 5% tween 80 in water. After naman singkong, talas, pisang, dan
that into the 1 l of solution is placed 5 g of padi. Hama ini menyerang tanaman
extract to be tested so that the concen- padi pada stadia vegetatif sampai ta-
tration of extract in the solution to be
naman akan memasuki umur 35 hari
tested is 0.5%. After that the snails were
put into the solution and were fed with ta- (Sadeli et al. 1997). Daerah-daerah
ro leaf (Colocasia giganteum). In the con- persawahan yang sering terserang
trol treatment the snail only be soaked in keong mas adalah Sumatera Utara,
water containing 5% tween 80. Soaking Jambi, Lampung, DKI Jakarta, Jawa
performed for 5, 10, and 20 hours in glass Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta,
jars 9 x 15 cm2 diameter. After soaking dan Jawa Timur (Badan Litbang Per-
snails then were transferred into the bottle tanian 2007a).
containing clean water and then given a Keong mas merupakan hama
taro leaf size ~100 cm2 as food. Each tre- penting pada tanaman padi di Indo-
atment used 10 snails and repeated 3
nesia. Hama ini mempunyai mobilitas
times. Observations were made at 1, 2,
and 3 days after application of the golden tinggi karena mudah menyebar akibat
snail mortality by counting the number of terbawa aliran air irigasi dan sarana
snails that died after treatment and of transportasi air lainnya. Seekor keong
inhibition of eating by noting the eaten leaf betina akan menjadi dewasa dalam
area. The results showed that the clove, waktu 64-84 hari dan mampu meng-
the crown of god, Cintronella oil, and tur- hasilkan 1.000-1.200 butir telur/bln,
meric are the most effective extract with dengan masa reproduksi selama 2-36
100% mortality rate and percentage of bulan (PRRI 2008). Daya rusak hama
>90% inhibition of eating. Among the ini sangat tinggi karena seekor keong
plants tested, clove most prospective to be
mampu menghabiskan satu rumpun
developed as a controlling golden snail due
to its high yield and the most immediate tanaman padi umur 3 minggu dalam
cause of death of the snail test. waktu 10-15 menit (Soejitno et al.
1993). Hingga tahun 2004, luas se-
Key words : Golden snail, botanical pesticide,
potency, medicinal and aromatic
rangan hama ini di seluruh Indonesia
plants telah mencapai lebih dari 16.000 ha
(Badan Litbang Pertanian 2007a).
PENDAHULUAN Untuk mengendalikan serang-
Keong mas (Pomacea sp.) ber- an keong mas, petani umumnya ma-
asal dari Amerika Utara dan Amerika sih mengandalkan penggunaan pesti-
Selatan dan diperkirakan pertama kali sida sintetis. Namun penggunaan pes-
masuk ke Indonesia pada tahun 1980- tisida sintetis yang kurang bijaksana,
an (Noor 2006). Peta daerah sebaran seperti yang sering dipraktekkan para
hama ini meliputi Pulau Jawa, Suma- petani di negara-negara berkembang
tera, Sulawesi, Kalimantan, Bali, Lom- (Wilson and Tisdell 2001), dapat
bok, dan Papua. Habitat keong mas di mengganggu kesehatan petani (Das-
daerah yang banyak mengandung air gupta et al. 2007), konsumen (Huff-
seperti sawah, kolam pemeliharaan ling 2006) dan kehidupan organisme-
ikan, rawa, sungai, dan saluran air organisme bukan sasaran lainnya
(Soejitno et al. 1993). Hewan ini ber- (Giacomazzi and Cochet 2004). Oleh
sifat polypag, memakan berbagai jenis karena itu, cara pengendalian yang
relatif murah, praktis dan dapat me-

55
Bul. Littro. Vol. 22 No. 1, 2011, 54 - 64

ngurangi pencemaran lingkungan saat nassiou and Kavallieratos 2005) dan


ini sangat diperlukan (Fernandez et al. Tribolium confusum (DuVal) (Vayias
2001; Schmidt et al. 1991). et al. 2006). Jeringau efektif terhadap
Saat ini pengendalian yang cu- Prostephanus truncatus (Horn.), La-
kup prospektif untuk dikembangkan sioderma serricorne (F.), Sithopylus
adalah penggunaan pestisida nabati oryzae (L.), Callosobruchus chinensis
(Javed et al. 2006). Pestisida ini me- (L.) (Kim et al. 2003) dan C. phaseoli
ngandung bahan aktif yang berasal da- (Gyllenhall). Tembakau efektif terha-
ri tumbuhan sehingga relatif mudah dap C. maculatus (F), Clavigralla to-
dibuat dan mudah terurai (Regnault- mentoscollis (Stat) dan Riptortus den-
Roger 2005; Ujvary 2001), dan toksi- tipes (Fab) (Opolot et al. 2006). Se-
sitasnya rendah sehingga relatif lebih dangkan cengkeh efektif terhadap T.
aman terhadap kehidupan (Regnault- castaneum (Herbst), S. zeamais
Roger 2005). Selain itu pestisida nabati (Motsch) (Gill dan Holley 2004), Der-
tidak menyebabkan resistensi karena manyssus gallinae (De Geer) (Kim et
bahan aktifnya tersusun dari kompleks al. 2004) dan Iodes ricinus (L.) (Thor-
campuran bahan aktif yang berbeda- sell et al. 2006). Beberapa jenis ta-
beda (Regnault-Roger 1997). naman yang telah diteliti efektif terha-
Pemanfaatan pestisida nabati di dap keong mas adalah kemalakian
Indonesia memiliki prospek yang cu- (Croton tiglium) (Yuningsih et al.
kup baik karena Indonesia memiliki 2005), gugo (Entada phaseikaudes),
berbagai macam flora yang sangat be- sembung (Blumea balsamifera),
ragam dan banyak di antaranya meru- eceng gondok (Monochoria vaginalis),
pakan sumber bahan baku pestisida. tembakau (Nicotiana tabacum), jeruk
Disamping itu, sumber daya manusia calamansi (Citrus microcarpa), maka-
mengenai pestisida nabati sudah ber- buhay (Tinospora rumphii), cabe me-
kembang, mulai dari masyarakat peng- rah (Capsicum annum), starflower
guna di lapang, sampai pada kelom- (Calotropis gigantis), nimba (Azadi-
pok-kelompok peneliti di laboratorium, rachta indica), asyang (Mikania cor-
serta lembaga-lembaga yang terkait data) (PRRI 2008), dan rerak (Sapin-
dengan pestisida nabati (Prijono dus rarak) (Badan Litbang Pertanian
2007). 2007b).
Dewasa ini lebih dari 1.500 je- Makalah ini mengutarakan ha-
nis tumbuhan yang mempunyai pelu- sil penelitian pengujian potensi 14
ang dan potensial untuk dikembang- tanaman obat atau aromatik untuk
kan sebagai pestisida (Grainge dan mengendalikan keong mas. Penelitian
Ahmed 1988). Tanaman-tanaman ter- bertujuan untuk mendapatkan nilai
sebut umumnya termasuk dalam fa- tambah dari tanam-tanaman obat dan
mili Meliaceae, Annonaceae, Astera- aromatik untuk mengendalikan hama
ceae, Piperaceae dan Rutaceae (Pra- utama tanaman pertanian, khususnya
kash dan Rao 1997). Beberapa tum- keong mas guna menunjang teknologi
buhan yang telah dilaporkan efektif se- yang diperlukan masyarakat petani
bagai insektisida nabati antara lain menuju pertanian organik khususnya
Pyrethrum, efektif terhadap Sitophilus pada tanaman padi.
granarius (L.) (Biebel et al. 2003),
Rhyzopherta dominica (F.) (Atha-

56
Wiratno et al. : Potensi Ekstrak Tanaman Obat dan Aromatik sebagai Pengendali Keong Mas ...

BAHAN DAN METODE tidak terdegradasi akibat terkena ca-


haya matahari, pada suhu 28 ± 1o C.
Alat-alat yang digunakan ada-
Kemudian larutan disaring dengan
lah botol kaca berdiameter 9 cm dan
menggunakan kertas saring Whatman
tinggi 15 cm, botol kaca berdiameter
No 91 dan ampasnya direndam dan
13 cm dan tinggi 20 cm, pinset dan
diaduk kembali selama 2 jam dalam 1
kain kasa. Bahan-bahan yang diguna-
liter metanol. Selanjutnya larutan ke
kan adalah tween 80, bunga cengkeh
dua disaring kembali dengan kertas
(Syzygium aromaticum L), daun baba-
saring baru. Hasil saringan pertama
dotan (Ageratum conyzoides L), legun-
dan kedua dicampur. Metanol diuap-
di (Vitex trifolia L), brotowali (Tinospo-
kan dengan menggunakan rotavapor
ra crispa L), sambiloto (Andrographis
pada suhu 45 C selama 3 jam. Eks-
paniculata Nees), kenikir (Cosmos cau-
trak yang dihasilkan dipindahkan ke
datus H.B.K), kacang babi (Vicia faba),
dalam botol gelas warna gelap dan
dan seraiwangi (Andropogon nardus
disimpan pada suhu 20 C sampai sa-
L), biji mahkota dewa (Phaleria macro-
at digunakan.
carpa Boerl), jarak pagar (Jatropha
curcas L), dan rerak (Sapindus rarak Metode pengujian
DC), buah cabe jawa (Piper retrofrac-
Penelitian menggunakan meto-
tum Vahl), dan mengkudu (Morinda
de perendaman (Putkome et al. 2008)
citrifolia L) dan rimpang kunyit (Cur-
dengan pola faktorial, rancangan da-
cuma longa L).
sar acak kelompok. Faktor pertama
Organisme uji adalah 3 tingkat lama perendaman
yaitu 5, 10, dan 20 jam sedang faktor
Keong mas yang digunakan di-
peroleh dari lahan persawahan tanam- ke 2 adalah 14 jenis ekstrak yang
akan diuji yaitu ekstrak cengkeh,
an padi di desa Ciomas, Bogor. Berat
mahkota dewa, seraiwangi, kunyit, ja-
rata-rata keong yang diuji adalah ±
rak pagar, kacang babi, legundi, cabe
3,5 g.
jawa, babadotan, brotowali, sambi-
Prosedur ekstraksi tanaman loto, kenikir, mengkudu, dan rerak.
Ekstraksi dilakukan berdasarkan Penelitian mula-mula dilakukan de-
metode yang telah dikembangkan oleh ngan melarutkan 5% tween 80 di da-
Yuliani dan Rusli (2003). Sebanyak 1 lam air. Setelah itu ke dalam 1 liter
kg bahan dijemur selama 4-5 hari ke- larutan tersebut dimasukkan 5 g eks-
mudian digiling dengan penggiling trak yang akan diuji sehingga konsen-
Reisch Mühle buatan Karl Kolb (Drei- trasi ekstrak di dalam larutan yang
eich, Jerman) dengan ukuran 3 mm. akan diuji adalah 0,5%. Setelah itu
Hasilnya dimasukkan dalam metanol keong mas dimasukkan ke dalam la-
(96%) dengan perbandingan 1:5 (w/v) rutan dan diberi makan daun talas
dan diaduk selama 3 jam pada kece- (Colocasia giganteum Hook). Pada
patan 500 rpm menggunakan penga- perlakuan kontrol keong mas hanya
duk elektrik yang dibuat oleh Karl Kolb direndam di dalam air yang mengan-
(Dreieich, Jerman). Setelah itu, cam- dung 5% tween 80. Perendaman dila-
puran didiamkan selama 24 jam dan kukan selama 5, 10, dan 20 jam di
diletakkan ditempat yang gelap agar dalam stoples kaca berdiameter 9x15
cm2. Setelah direndam selanjutnya

57
Bul. Littro. Vol. 22 No. 1, 2011, 54 - 64

keong dipindahkan ke dalam botol pe- HASIL DAN PEMBAHASAN


meliharaan yang berisi air bersih lalu
Hasil ekstraksi menunjukkan
diberi daun talas berukuran ~100 cm2
rendemen setiap bahan tanaman ber-
sebagai makanannya. Setiap perlakuan
beda-beda. Tingkat rendemen ter-
menggunakan 10 ekor keong uji dan
tinggi terdapat pada ekstrak rerak
diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan
(70,65%) diikuti oleh ekstrak cengkeh
dilakukan pada 1, 2, dan 3 hari setelah
(25,70%), kacang babi (16,40%), ca-
aplikasi terhadap mortalitas keong mas
be jawa (13,44%), legundi (10,69%),
dengan menghitung jumlah keong uji
serai wangi (10,60%), sambiloto
yang mati setelah perlakuan. Persen-
(10,08%), dan kunyit (9,64%). Ren-
tase penghambatan makan dihitung
demen tanaman lainnya sangat ren-
dengan rumus sebagai berikut :
dah yaitu antara 3,84-6,76% (Tabel
Luas daun yang
1).
dimakan keong Penelitian mengindikasikan
Penghambatan mas x 100% bahwa semakin lama keong direndam
=
makan Luas daun yang maka mortalitas keong akan semakin
diberikan tinggi. Hal ini diduga berkaitan de-
sebagai pakan
ngan lamanya keong mas terpapar
ekstrak yang diuji. Mortalitas keong

Tabel 1. Nama tanaman, bagian tanaman yang diekstrak dan rendemen hasil
ekstraksi
Table 1. Names of plant, parts of extracted plant, and rendemen of extracted
materials
Nama tanaman/ Bagian tanaman/ Rendemen/
Names of plant Parts of extracted plant Rendemen (%)
Cengkeh/clove Bunga 25,70
Mahkota dewa/god’s crown Biji 4,20
Seraiwangi/citronella Daun 10,60
Kunyit/turmeric Rimpang 9,64
Jarak pagar/physic nut Biji 4,66
Kacang babi/faba bean Daun 16,40
Legundi/simpleleaf chastetree Daun 10,69
Cabe jawa/long pepper Buah 13,44
Babadotan/tropical whiteweed Daun 4,64
Brotowali/brotowali Batang 6,76
Sambiloto/creat Daun 10,08
Kenikir/wild cosmos Daun 4,12
Mengkudu/ indian mulbery Biji 3,84
Rerak/soap nut Biji 70,65

58
Wiratno et al. : Potensi Ekstrak Tanaman Obat dan Aromatik sebagai Pengendali Keong Mas ...

mas pada perlakuan ekstrak cengkeh, Observasi menunjukkan bah-


mahkota dewa, seraiwangi, kunyit, dan wa keong hidup memperlihatkan ke-
rerak berturut-turut pada 3 hari sete- nampakan fisik yang sangat berbeda
lah perlakuan (HSP) pada 5 jam peren- dengan keong mati. Keong hidup
daman (JP) adalah 93, 83, 30, 13, dan akan selalu menempel pada daun
27%, sedang pada 10 JP meningkat atau pada permukaan botol pemeli-
menjadi 97, 97, 70, 23, dan 30%. Ke- haraan, dan air tetap jernih dan tidak
cuali pada perlakuan rerak ke empat berbau walaupun tidak dilakukan
ekstrak tersebut pada 20 JP berhasil penggantian air. Sebaliknya keong
membunuh seluruh keong uji, sedang- yang mati akan mengambang di ba-
kan mortalitas keong pada perlakuan wah permukaan air, namun apabila
jarak pagar, kacang babi, legundi, dan overculumnya terlepas dari cangkang-
rerak berturut-turut adalah 80, 77, 67, nya, maka keong tenggelam sampai
dan 80%. Sambiloto, kenikir dan ke dasar botol. Keong yang mati me-
mengkudu menunjukkan daya toksisi- ngeluarkan exudat/lendir yang ber-
tas paling rendah dengan tingkat ke- bau busuk. Diduga exudat tersebut
matian sebesar 15, 10, dan 0% (Tabel larut dalam air sehingga air yang se-
2). Data tersebut membuktikan bahwa mula jernih berubah menjadi keruh
cengkeh, mahkota dewa, seraiwangi, dan berbau busuk (Gambar 1).
dan kunyit lebih efektif dari rerak, se-
dangkan efektivitas jarak pagar sama
dengan rerak.
Tabel 2. Mortalitas keong mas pada berbagai ekstrak tanaman obat dan aromatik
Table 2. Mortality of golden snail treated by extracts of medicinal and aromatic
crops
Perendaman 5 jam/ Perendaman 10 jam/ Perendaman 20 jam/
5 hours dipping 10 hours dipping 20 hours dipping
Ekstrak/extracts Persentase kematian pada pengamatan hari ke 1-3/ Percentage of mortality on 1st-3rd
observation days
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Cengkeh/clove 93 93 93 100 97 97 100 100 100
Mahkota dewa/god’s crown 83 83 83 83 97 97 100 100 100
Seraiwangi/citronella 33 30 30 70 70 70 100 100 100
Kunyit/turmeric 13 13 13 23 23 23 100 100 100
Jarak pagar/physic nut 10 10 10 7 3 3 85 80 80
Kacang babi/faba bean 13 13 20 20 20 20 77 77 77
Legundi/simpleleaf 3 3 3 3 0 0 63 63 67
chastetree
Cabe jawa/long pepper 7 10 10 0 0 0 53 53 57
Babadotan/tropical 3 3 0 3 3 3 33 33 37
whiteweed
Brotowali/brotowali 17 17 17 13 7 7 45 25 25
Sambiloto/creat 0 0 0 0 0 0 15 15 15
Kenikir/wild cosmos 0 0 0 0 0 0 7 7 10
Mengkudu/ indian mulbery 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Rerak/soap nut 27 27 27 30 30 30 80 80 80
Kontrol/control 0 0 0 0 0 0 0 0 0

59
Bul. Littro. Vol. 22 No. 1, 2011, 54 - 64

(a)
(b)
Gambar 1. Perbedaan keong hidup (a) dan mati (b) dalam botol pemeliharaan
Figure 1. Differences live snails (a) and dead (b) in the maintenance vials
Kandungan utama biji mahkota aktivitas moluskisidal dari ekstrak
dewa adalah saponin. Senyawa ini di- cengkeh, mahkota dewa, seraiwangi,
laporkan bersifat moluskisidal mampu kunyit, dan jarak pagar. Oleh karena
membunuh keong mas (Djojosumarto itu perlu dilakukan penelitian lebih
2008). Data hasil observasi menunjuk- lanjut untuk mengkaji jenis senyawa
kan bahwa efektivitas ekstrak biji mah- dari masing-masing ekstrak yang
kota dewa lebih tinggi dari ekstrak re- mampu membunuh keong mas.
rak. Hal ini diduga karena kandungan Lama perendaman mempe-
saponin pada ekstrak biji mahkota de- ngaruhi aktivitas makan keong mas
wa lebih tinggi dari pada ekstrak biji uji. Semakin lama keong direndam
rerak. Untuk membuktikan hal tersebut aktivitas makannya semakin menurun
perlu dilakukan penelitian untuk meng- (Tabel 3). Pada 3 HSP dan 5 JP peng-
evaluasi kadar saponin pada kedua hambatan makan oleh ekstrak ceng-
bahan tersebut. Selanjutnya diprediksi keh, mahkota dewa, seraiwangi, ku-
bahwa penggunaan ekstrak biji mah- nyit, jarak pagar, kacang babi, legun-
kota dewa akan memberi manfaat di, dan rerak masing-masing sebesar
ganda yaitu disamping mampu me- 97, 70, 87, 10, 10, 30, 0, dan 14%.
ngendalikan keong mas juga mampu Pada perendaman 20 JP penghambat-
mengendalikan OPT lainnya pada ta- an makan meningkat masing-masing
naman padi. Hal ini didukung oleh ke- menjadi 100, 100, 90, 100, 100, 90,
nyataan bahwa saponin dilaporkan 87, dan 87%. Pada perlakuan serai-
bersifat fungisidal, bakterisidal, dan wangi dan kacang babi penghambat-
antiviral (Hostettmann dan Marston an makan pada 5 JP lebih rendah dari
1995 dalam Rijai 2006). penghambatan makan pada 10 JP.
Ekstrak cengkeh, mahkota de- Keadaan ini mungkin karena keong
wa, seraiwangi, kunyit, jarak pagar, yang masih hidup terpacu untuk ma-
kacang babi, dan legundi terbukti efek- kan lebih banyak guna memperoleh
tif membunuh keong mas uji. Efektivi- energi untuk mendetoksifikasi racun
tas ekstrak tersebut di atas melam- pada dosis sub letal yang masuk ke
paui efektivitas rerak, kecuali kacang tubuhnya setelah terpapar ekstrak ta-
babi dan legundi. Hingga kini belum naman. Ekstrak bersifat toksik dan te-
diperoleh informasi berkaitan dengan lah terakumulasi di dalam tubuhnya

60
Wiratno et al. : Potensi Ekstrak Tanaman Obat dan Aromatik sebagai Pengendali Keong Mas ...

Tabel 3. Penghambatan aktivitas makan ekstrak tanaman uji terhadap keong mas
Table 3. Feeding inhibition activity of the tested plants to golden snail
Perendaman 5 jam/ Perendaman 10 jam/ Perendaman 20 jam/
5 hours dipping 10 hours dipping 20 hours dipping
Ekstrak/extracts Persentase kematian pada pengamatan hari ke 1-3/Percentage of mortality on 1st-3rd
observation days
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Cengkeh/clove 100 100 97 100 100 100 100 100 100
Mahkota dewa/god’s
crown 100 97 70 97 67 57 100 100 100
Seraiwangi/citronella 100 93 87 57 67 77 90 90 90
Kunyit/turmeric 70 57 10 53 100 100 100 100 100
Jarak pagar/physic nut 100 87 90 87 30 10 100 100 100
Kacang babi/faba bean 100 77 30 100 93 90 100 100 90
Legundi/simpleleaf
chastetree 50 0 0 80 0 10 93 73 87
Cabe jawa/long pepper 60 3 0 83 10 10 97 33 13
Babadotan/tropical
whiteweed 33 37 20 60 57 40 90 83 53
Brotowali/brotowali 73 23 0 37 0 0 80 50 50
Sambiloto/creat 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kenikir/wild cosmos 10 0 0 23 0 0 90 0 0
Mengkudu/indian
mulbery 33 0 0 80 7 0 80 0 0
Rerak/soap nut 67 10 13 93 40 43 97 83 87
Kontrol/control 0 0 0 0 0 0 0 0 0

maka pada pengamatan hari berikut- temukan di 33 provinsi di Indonesia.


nya jumlah daun yang dimakan lebih Luas pertanaman cengkeh di Pulau
sedikit dan pada akhirnya keong ter- Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kali-
sebut mati. mantan, Sulawesi, Maluku + Papua
Ekstrak cengkeh, mahkota de- berturut-turut adalah 56.078,
wa, seraiwangi, dan kunyit, adalah je- 130.830, 31.640, 3.070, 180.795, dan
nis ekstrak yang paling efektif me- 59.886 ha (Anonymous 2009).
ngendalikan keong mas karena setelah Pemanfaatan cengkeh sebagai
20 JP mortalitas keong mas mencapai bahan baku pestisida nabati diharap-
100%, sedang mortalitas keong mas kan mampu memberikan nilai tam-
pada rerak mencapai 80%. Untuk pe- bah. Eugenol yang merupakan kom-
ngembangan di lapang, cengkeh ada- ponen utama penyusun ekstrak ceng-
lah material yang paling potensial di- keh, telah banyak dilaporkan bersifat
manfaatkan sebagai bahan baku pes- insektisidal (Wiratno et al. 2008), ne-
tisida nabati mengingat rendemennya matisidal (Sangwan et al. 2004), bek-
lebih tinggi jika dibandingkan dengan terisidal (Gill dan Holley 2004), dan
rendemen tanaman obat atau aromatik fungisidal (Serrano et al. 2005), se-
lainnya. Selain itu daya hambat akti- hingga penggunaan pestisida nabati
vitas makan dari ekstrak cengkeh pa- berbahan aktif ekstrak cengkeh selain
ling besar serta daya bunuhnya paling mampu mengendalikan serangan ke-
cepat. Potensi ini didukung oleh kenya- ong mas diharapkan juga mampu me-
taan bahwa penyebaran pertanaman ngendalikan OPT lain yang hidup di
cengkeh cukup merata dan dapat di- pertanaman padi seperti wereng cok-
lat (Nilaparvata lugens), penggerek

61
Bul. Littro. Vol. 22 No. 1, 2011, 54 - 64

batang padi putih, (Scirpophaga inno- Tersedia : http://www.litbang. dep-


tata), dan penggerek batang padi ku- tan.go.id/berita/one/484/. Dikutip
ning (S. incertulas). pada : 19 November 2008.

KESIMPULAN Biebel, R., Rametzhofer, E., Klapal H.,


Polheim, D., and Viernstein, H.
Ekstrak tanaman obat dan aro- 2003. Action of pyrethrum-based
matik yang berpotensi untuk mengen- formulations against grain weevils.
dalikan keong mas adalah ekstrak International Journal of Pharma-
cengkeh, mahkota dewa, seraiwangi, ceutics 256 (1-2) : 175-181.
dan kunyit. Ekstrak cengkeh paling po-
tensial untuk dikembangkan sebagai Dasgupta, S., Meisner, C., Wheeler, D.,
bahan baku pestisida nabati. Guna me- Xuyen, K., and Thi Lam, N. 2007.
lengkapi informasi potensi ekstrak un- Pesticide poisoning of farm workers-
tuk mengendalikan keong mas perlu implications of blood test results
dilakukan penelitian lebih lanjut terkait from Vietnam. International Journal
efek aplikasi ekstrak terhadap keperi- of Hygiene and Environmental
dian keong mas. Health 210 : 121-132.
Djojosumarto, P. 2008. Pestisida dan
UCAPAN TERIMAKASIH
Aplikasinya. Ed. Armando R dan
Penulis mengucapkan terima- Astutiningsih. PT. Agromedia Pusta-
kasih kepada Sdri. Putri Amalia, Maha- ka. Jakarta. pp. 340.
siswa Universitas Lampung, yang telah
Fernandez, C., Rodriguez-Kabana, R.,
membantu melakukan penelitian dan
Warrior, P., and Kloepper, J.W.
kepada Sdr. Endang Sugandi yang te-
2001. Induced soil suppressiveness
lah mengoleksi dan memperbanyak ke-
to a root-knot nematode species by
ong mas di rumah kaca.
a nematicide. Biological Control 22:
DAFTAR PUSTAKA 103-114.
Anonymous. 2009. Statistik Perkebunan Giacomazzi, S. and Cochet, N. 2004. En-
Indonesia 2008-2010; Cengkeh. Ed. vironmental impact of diuron trans-
I.R. Nurbahar dan Risrizal. Sekretariat formation : a review. Chemosphere
Direktorat Jenderal Perkebunan. Ke- 56 : 1021-1032.
menterian Pertanian, Jakarta. pp. 40. Gill, A.O. and Holley, R.A. 2004.
Athanassiou, C.G. dan Kavallieratos, NG. Mechanisms of bactericidal action of
2005. Insecticidal effect and adhe- cinnamaldehyde against Listeria mo-
rence of PyriSec(R) in different grain nocytogenes and of Eugenol against
commodities. Crop Protection 24 : L. monocytogenes and Lactobacillus
703-710. sakei. Applied and Env. Microbiology
70 : 5750-5755.
Badan Litbang Pertanian. 2007a. Petun-
juk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Grainge, M. and Ahmed, S. 1988. Hand-
Irigasi; Kumpulan Informasi Tekno- book of Plants with Pest Control Pro-
logi Pertanian Tepat Guna. perties. New York.: John Wiley and
Sons.
Badan Litbang Pertanian. 2007b. Rerak
dan Saponin Mampu Usir Keong Mas.

62
Wiratno et al. : Potensi Ekstrak Tanaman Obat dan Aromatik sebagai Pengendali Keong Mas ...

Huffling, K. 2006. The effects of environ- PRRI. 2008. Opsi-opsi Pengendalian Si-
mental contaminants in food on put Murbai: http://pestalert. apples-
women's health. Journal of Midwifery nail.net/management_guide/pest_m
& Women's Health. 51 : 19-25. anagement_indonesia.php#biologica
l_control. Dikutip pada : 17 Novem-
Javed, N., Gowen, S.R., Inam-ul-Haq, M.,
ber, 2008.
Abdullah, K., and Shahina, F. 2006.
Systemic and persistent effect of Putkome, S., Cheevarporn, V., and
neem (Azadirachta indica) formula- Helander HF. 2008. Inhibition of
tions against root-knot nematodes, Acetylcholinesterase activity in the
Meloidogyne javanica and their golden apple snail (P. canaliculata)
storage life. Crop Protection. exposed to chlorpyrifos, dichlorvos
or carbaryl insecticides. Environment
Kim, S.I., Roh, J.Y., Kim, D.H., Lee, H.S.,
Asia 2 : 15-20.
and Ahn, Y.J. 2003. Insecticidal
activities of aromatic plant extracts Regnault-Roger, C. 2005. New insec-
and essential oils against Sitophilus ticides of plant origin for the third
oryzae and Callosobruchus chinensis. millenium. In: Regnault_Roger BJR,
J. of Stored Products Research 39: Philogene C, Vincent. C, editors. Bio-
293-303. pesticides of plant Origin: Lavoisier
Publishing Inc. pp. 17-35.
Kim, S.I., Yi, J.H., Tak, J.h., and Ahn, Y.J.
2004. Acaricidal activity of plant Regnault-Roger, C. 1997. The potential
essential oils against Dermanyssus of botanical essential oils for insect
gallinae (Acari : Dermanyssidae). Ve- pest control. Integrated Pest Mana-
terinary Parasitology 120: 297-304. gement Reviews 2 : 25-34.
Noor, A. 2006. Pengendalian Keong Mas Rijai, L. 2006. Beberapa Tumbuhan In-
Ramah Lingkungan. Radar Banjar- donesia Sebagai Sumber Saponin
masin: http://www.radarbanjarma- Potensial. Prosiding Seminar Nasio-
sin.com/berita/index.asp?Berita=Opin nal Tumbuhan Obat Indonesia. Vol.
i&id=53133. Dikutip pada: 19 29.
November 2008.
Sadeli, S., Budiman, S., Djoko, R., Mei,
Opolot, H.N., Agona, A., Kyamanywa, S., D., dan Ahmad, D. 1997. Petunjuk
Mbata, G.N., and Adipala, E. 2006. Teknis Usahatani Padi Tanam Benih
Integrated field management of cow- Langsung (TABELA). BPTP Lem-
pea pests using selected synthetic bang. 56 hlm.
and botanical pesticides. Crop Pro-
Sangwan, N.K., Verma, B.S., Verma
tection 25 : 1145-1152.
K.K., and Dhindsa, K.S. 2004. Nema-
Prakash, A. and J. Rao. 1997. Botanical ticidal activity of some essential
Pesticides in Agriculture. New York: plant oils. Pesticide Science 28 :
Lewis Publisher. 331-335.
Prijono, D. 2007. Magang Pengembang- Schmidt, G.H., Risha, E.M., and El-
an dan Pemanfaatan Pestisida Naba- Nahal, A.K.M. 1991. Reduction of
ti. Departemen Proteksi Tanaman progeny of some stored-product Co-
IPB. Bogor. leoptera by vapours of Acorus cala-

63
Bul. Littro. Vol. 22 No. 1, 2011, 54 - 64

mus oil. J. of Stored Products Re- natural pyrethrum formulations


search 27 : 121-127. against pupae of Tribolium confu-
sum on wheat and flour. Crop
Serrano, M., Martinez-Romero, D., Cas-
Protection 25 : 766-772.
tillo, S., Guillen, F., and Valero, D.
2005. The use of natural antifungal Wilson, C. and Tisdell, C. 2001. Why
compounds improves the beneficial farmers continue to use pesticides
effect of MAP in sweet cherry sto- despite environmental, health and
rage. Innovative Food Science & sustainability costs. Ecological
Emerging Technologies 6 : 115-123. Economics 39 : 449-462.
Soejitno, J., Soekirno, K., Sunendar, E., Wiratno, Taniwiryono, D., Rietjens,
Mahrub, A., Rauf, A., Kusmayadi, I.M.C.M., and Murk A.J. 2008.
Suparyono, dan Hikmat, A. 1993. Ha- Bioactivity of plant extracts to Tribo-
ma Penyakit Padi dan Usaha Pengen- lium castaneum. Effectiveness and
daliannya. Tim Task Force PHT Padi. safety of botanical pesticides applied
Program Nasional Hikmat PHT. BAP- in black pepper. Wageningen :
PENAS. hlm. 87-91. Wageningen University. pp. 126.
Thorsell, W., Mikiver, A., and Tunon, H. Yuliani, S. dan Rusli, S. 2003. Prosedur
2006. Repelling properties of some ekstraksi : Balai Penelitian Tanaman
plant materials on the tick Ixodes Rempah dan Obat. Bogor. 17 hlm.
ricinus L. Phytomedicine 13 : 132-
Yuningsih, R., Damayanti, dan Firman-
134.
syah, R. 2005. Efektivitas Ekstrak Biji
Ujvary, I. 2001. Pest control agents from Tanaman Kemalakian (Croton tigli-
natural products, Handbook of Pesti- um) terhadap Keong Mas (Pomacea
cide Toxicology. Krieger R, editor. canaliculata) sebagai Moluskisida
San Diego : Academic Press. San Botani dalam Upaya Pengganti Mo-
Diego. luskisida Sintetik. Prosiding Seminar
Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Vayias, B.J., Athanassiou, C.G., and
Tersedia : http://peternakan.litbang.
Buchelos, C.T. 2006. Evaluation of
deptan.go.id/?q=node/272.
three diatomaceous earth and one

64

Anda mungkin juga menyukai