Anda di halaman 1dari 3

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hortikultura adalah segala kegiatan bercocok tanam seperti sayur-sayuran,
buah-buahan, ataupun tanaman hias dimana lahan (kebun/pekarangan rumah)
sebagai tempatnya. Subsektor hortikultura secara umum dibagi dalam 4 kategori,
seperti tanaman buah-buahan, tanaman sayuran, tanaman hias, dan lanskap
arsitektur (Ghozali, 2014). Pembangunan subsektor tanaman hortikultura
memiliki arti dan peranan yang strategis bagi pembangunan nasional dan regional
dikarenakan perannya bukan hanya terbatas sebagai sumber bahan baku industri,
tetapi juga memberikan andil yang cukup besar terhadap pendapatan daerah dan
pendapatan negara.
Subsektor tanaman hortikultura khususnya tanaman hias merupakan
subsektor yang memiliki potensial untuk dikembangkan. Tanaman hias
merupakan tanaman yang memiliki nilai estetika, keindahan dan daya tarik
tersendiri bagi pemiliknya. Tanaman hia merupakan salah satu komoditas
agribisnis yang cukup berarti di Indonesia. Hal tersebut didasari karena jenisnya
dapat ditanam pada areal yang elatif sempit dan mempunyai nilai ekonomi yang
tinggi dan diterima masyarakat. Tanaman hias dinikmati oleh konsumen dalam
bentuk keindahannya, maka dari itu tuntutan terhadap kualitasnya sangat tinggi.

Membudidayakan berbagai jenis tanaman hias dapat menjadi usaha agrobisnis


yang sangat prospektif baik. Kehadiran tanaman hias baik dilingkungan rumah
tinggal, perkotaan maupun di lingkungan taman-taman rekresi banyak
memberikan pengaruh yang positif. Tanaman hias pada umumnya digolongkan
menjadi dua jenis yaitu tannaman hias indoor dan outdoor. Tanaman hias indoor
adalah tanaman hias yang dapat bertahan lama dalam pencahayaan yang minim
dan berukuran kecil. Sedangkan tanaman hias outdoor tanaman yang
membutuhkan banyak pencahayaan dan pada umumnya berukuran besar.
Kegiatan PKL mahasiswa merupakan sarana bagi mahasiswa pertanian untuk
dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan serta sebagai
pengalaman kerja yang dapat melatih mahasiswa untuk menemukan masalah-
masalah yang dihadapi di lapangan dan mencari jalan pemecahannya selama PKL
mahasiswa. Kegiatan PKL ini juga dirancang agar mahasiswa dapat
mempraktekkan dan mendalami setiap aktivitas kegiatan di unit-unit kegiatan
usaha produksi pertanian atau bagaimana merancang manajemen produksi
tanaman hortikultura. Manajemen hortikultutra dapat diartikan secara sempit yaitu
semua kegiatan pemanfaatan hortikultura untuk mendapatkan keuntungan
ekonomis (Kementerian Pertanian, 2013).
Teori dan praktik yang diperoleh di perguruan tinggi masih tergolong
sederhana. Sehingga kemampuan yang hanya diperoleh dari perguruan tinggi
belum cukup untuk diterapkan di dunia kerja yang lebih kompleks. Praktik Kerja
Lapang (PKL) merupakan salah satu jalur bagi mahasiswa untuk memperoleh
bekal keterampilan yang dapat digunakan di dunia kerja. Pada program studi S1
Agroekoteknologi minat Hortikultura, PKL merupakan salah satu mata kuliah
yang diprogramkan sebagai bekal kemampuan berbudidaya hortikultura.
Hortikultura adalah cabang budidaya tanaman yang membutuhkan tenaga
dan perawatan intensif. Demikian budidaya tanaman hortikultura menuntut tenaga
kerja yang memiliki keterampilan khusus untuk dapat mengembangkan dan
mengelola tanaman hortikultura yang berkualitas. Hal ini karena produk yang
berkualitas akan diikuti dengan harga yang optimal. Sebaliknya, tenaga kerja yang
kurang terampil dapat mempengaruhi produksi dalam budidaya yang dapat
mengarah kepada kerugiaan. Oleh karena itu, dibutuhkan program PKL sebagai
wadah bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman dalam berbudidaya
tanaman hortikultura.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan kami bahas dalam laporan ini sebagai berikut :
1. Bagaimana teknik budidaya tanaman tanman hias?
2. Bagaimana analisis usaha dari tanaman hias tersebut?
3. Bagaimana strategi pemasaran tanaman hias?
1.3 Tujuan PKL
Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan ini adalah:
1. Memenuhi persyaratan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada
program studi S1 Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas
Mataram.
2. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu manajemen produksi tanaman
hortikultura yang sudah didapatkan pada perkuliahan di lapangan.
3. Mahasiswa dapat mengetahui sistem budidaya hingga pemasaran tanaman
hias yang ada dilapangan.
4. Sebagai sarana pengembangan diri untuk meningkatkan keterampilan hard
skill maupun soft skill dalam dunia kerja.

1.4 Manfaat PKL


2. Manfaat bagi instansi
1). Instansi dapat memperoleh tenaga tambahan.
2). Instansi dapat memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh mahasiswa
dari perguruan tinggi.
3. Manfaat bagi mahasiswa
1). Mahasiswa dapat meningkatkan keterampilan yang dapat diterapkan di
dunia kerja.
2). Mahasiswa dapat menerapkan ilmu manajemen produksi tanaman
hotikultura di lapangan.
4. Manfaat bagi perguruan tinggi
1). Perguruan tingga dapat mengevaluasi sejauh mana mahasiswa dapat
menerapkan teori-teori yang diperoleh di perguruan tinggi.
2). Perguruan tinggi dapat memperoleh pertimbangan-pertimbangan dalam
pengembangan kurikulum demi pendidikan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai