Hortikultura adalah segala kegiatan bercocok tanam seperti sayur-sayuran, buah-buahan, ataupun tanaman hias dimana lahan (kebun/pekarangan rumah) sebagai tempatnya. Subsektor hortikultura secara umum dibagi dalam 4 kategori, seperti tanaman buah-buahan, tanaman sayuran, tanaman hias, dan lanskap arsitektur (Ghozali, 2014). Pembangunan subsektor tanaman hortikultura memiliki arti dan peranan yang strategis bagi pembangunan nasional dan regional dikarenakan perannya bukan hanya terbatas sebagai sumber bahan baku industri, tetapi juga memberikan andil yang cukup besar terhadap pendapatan daerah dan pendapatan negara. Subsektor tanaman hortikultura khususnya tanaman hias merupakan subsektor yang memiliki potensial untuk dikembangkan. Tanaman hias merupakan tanaman yang memiliki nilai estetika, keindahan dan daya tarik tersendiri bagi pemiliknya. Tanaman hia merupakan salah satu komoditas agribisnis yang cukup berarti di Indonesia. Hal tersebut didasari karena jenisnya dapat ditanam pada areal yang elatif sempit dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan diterima masyarakat. Tanaman hias dinikmati oleh konsumen dalam bentuk keindahannya, maka dari itu tuntutan terhadap kualitasnya sangat tinggi.
Membudidayakan berbagai jenis tanaman hias dapat menjadi usaha agrobisnis
yang sangat prospektif baik. Kehadiran tanaman hias baik dilingkungan rumah tinggal, perkotaan maupun di lingkungan taman-taman rekresi banyak memberikan pengaruh yang positif. Tanaman hias pada umumnya digolongkan menjadi dua jenis yaitu tannaman hias indoor dan outdoor. Tanaman hias indoor adalah tanaman hias yang dapat bertahan lama dalam pencahayaan yang minim dan berukuran kecil. Sedangkan tanaman hias outdoor tanaman yang membutuhkan banyak pencahayaan dan pada umumnya berukuran besar. Kegiatan PKL mahasiswa merupakan sarana bagi mahasiswa pertanian untuk dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan serta sebagai pengalaman kerja yang dapat melatih mahasiswa untuk menemukan masalah- masalah yang dihadapi di lapangan dan mencari jalan pemecahannya selama PKL mahasiswa. Kegiatan PKL ini juga dirancang agar mahasiswa dapat mempraktekkan dan mendalami setiap aktivitas kegiatan di unit-unit kegiatan usaha produksi pertanian atau bagaimana merancang manajemen produksi tanaman hortikultura. Manajemen hortikultutra dapat diartikan secara sempit yaitu semua kegiatan pemanfaatan hortikultura untuk mendapatkan keuntungan ekonomis (Kementerian Pertanian, 2013). Teori dan praktik yang diperoleh di perguruan tinggi masih tergolong sederhana. Sehingga kemampuan yang hanya diperoleh dari perguruan tinggi belum cukup untuk diterapkan di dunia kerja yang lebih kompleks. Praktik Kerja Lapang (PKL) merupakan salah satu jalur bagi mahasiswa untuk memperoleh bekal keterampilan yang dapat digunakan di dunia kerja. Pada program studi S1 Agroekoteknologi minat Hortikultura, PKL merupakan salah satu mata kuliah yang diprogramkan sebagai bekal kemampuan berbudidaya hortikultura. Hortikultura adalah cabang budidaya tanaman yang membutuhkan tenaga dan perawatan intensif. Demikian budidaya tanaman hortikultura menuntut tenaga kerja yang memiliki keterampilan khusus untuk dapat mengembangkan dan mengelola tanaman hortikultura yang berkualitas. Hal ini karena produk yang berkualitas akan diikuti dengan harga yang optimal. Sebaliknya, tenaga kerja yang kurang terampil dapat mempengaruhi produksi dalam budidaya yang dapat mengarah kepada kerugiaan. Oleh karena itu, dibutuhkan program PKL sebagai wadah bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman dalam berbudidaya tanaman hortikultura. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan kami bahas dalam laporan ini sebagai berikut : 1. Bagaimana teknik budidaya tanaman tanman hias? 2. Bagaimana analisis usaha dari tanaman hias tersebut? 3. Bagaimana strategi pemasaran tanaman hias? 1.3 Tujuan PKL Tujuan dari Praktik Kerja Lapangan ini adalah: 1. Memenuhi persyaratan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada program studi S1 Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Mataram. 2. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu manajemen produksi tanaman hortikultura yang sudah didapatkan pada perkuliahan di lapangan. 3. Mahasiswa dapat mengetahui sistem budidaya hingga pemasaran tanaman hias yang ada dilapangan. 4. Sebagai sarana pengembangan diri untuk meningkatkan keterampilan hard skill maupun soft skill dalam dunia kerja.
1.4 Manfaat PKL
2. Manfaat bagi instansi 1). Instansi dapat memperoleh tenaga tambahan. 2). Instansi dapat memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh mahasiswa dari perguruan tinggi. 3. Manfaat bagi mahasiswa 1). Mahasiswa dapat meningkatkan keterampilan yang dapat diterapkan di dunia kerja. 2). Mahasiswa dapat menerapkan ilmu manajemen produksi tanaman hotikultura di lapangan. 4. Manfaat bagi perguruan tinggi 1). Perguruan tingga dapat mengevaluasi sejauh mana mahasiswa dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh di perguruan tinggi. 2). Perguruan tinggi dapat memperoleh pertimbangan-pertimbangan dalam pengembangan kurikulum demi pendidikan yang lebih baik.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro