Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah sebuah negara yang terdapat dalam gugusan kepulauan

berpegunungan besar yang terbentang diantara 6 LU – 11 LS dan 95 – 141 BT.

Dengan kedudukanya di sepanjang garis khatulistiwa, maka indonesia tergolong

sebagai negara tropis yang mengalami dua musim dalam satu tahun. Keaadaan

iklim yang demikian membuat kepulauan indonesia sangat bersahabat dalam segala

macam jenis tanaman, baik tanaman pangan maupun non-pangan untuk hidup dan

berkembang.

Indonesia juga merupakan negara agraris yang kaya akan sumber daya alam

hayati, dan sektor pertanian disini memberikan kontribusi yang besar terhadap

perekonomian indonesia. Sektor pertanian indonesia juga membantu dalam

meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai sumber pemenuhan

kebutuhan dan pendapatan sebagaian besar masyarakat indonesia sebesar 44 persen

atau sekitar 46,7 juta jiwa dari total angkatan kerja di indonesia yang mempunyai

mata pencaharian sebagai petani (Badan Pusat statistik.2009).

Sektor pertanian secara umum terdiri dari tanaman pangan, tanaman

perkebunan, dan tanaman holtikultura. Tanaman holtikultura terdiri dari komoditi

buah-buahan, sayuran, biofarmaka, dan tanaman hias. Masing – masing komoditi

memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional yang ditunjukan melalui

perolehan nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Kontribusi sektor pertanian dalam

menyumbang pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Triwulan II 2018 naik

1
2

dibandingkan dengan Triwulan I 2018 sebesar 9,93 persen. Kontribusi sektor

pertanian ini merupakan yang tertinggi dibandingkan sektor yang lain, seperti jasa

perusahaan yang hanya 3,37 persen dan jasa lainya hanya 3,30 persen (Badan Pusat

Statistik.2018). Rilis BPS menyimpulkan bahwa pada triwulan II 2018 sektor

pertanian tumbuh pesat dan dapat menjadi peluang bisnis yang cukup

menguntungkan jika dilakukan dengan baik.

Kegiatan ekonomi yang berbasis pada tanaman pangan dan hortikultura

merupakan kegiatan yang sangat penting (strategis) di Indonesia. Disamping

melibatkan tenaga kerja terbesar dalam kegiatan produksi, produknya juga

merupakan bahan pangan pokok dalam konsumsi pangan di Indonesia. Dilihat dari

sisi bisnis, kegiatan ekonomi yang berbasis tanaman pangan dan hortikultura

merupakan kegiatan bisnis terbesar dan tersebar luas di Indonesia. Perannya sebagai

penghasil bahan pangan dan pokok, menyebabkan setiap orang dari 200 juta

penduduk Indonesia terlibat setiap hari dalam kegiatan ekonomi tanaman pangan

dan hortikultura (Saragih, 2001).

Pengembangan komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan dapat

dirancang sebagai salah satu sumber pertumbuhan baru dalam perekonomian

nasional. Perkembangan agribisnis buah-buahan akan memberi nilai tambah bagi

produsen (petani) dan industri pengguna serta dapat memperbaiki keseimbangan

gizi bagi konsumen. Potensi pengembangan tanaman buah-buahan di Indonesia

didukung oleh banyak faktor (Rukmana, 2003).


3

Indonesia memiliki kondisi agroekologi yang dapat menghasilkan hampir

semua jenis buah, termasuk jenis buah yang berasal dari daerah subtropis. Lahan

pertanian di Indonesia yang dapat digunakan untuk mengembangkan tanaman

buah-buahan sekitar 33,3 juta hektar, antara lain lahan kering (tegalan) seluas 16,59

juta kektar dan lahan pekarangan seluas 4,9 juta hektar. Meskipun hampir semua

jenis buah-buahan dapat dihasilkan di Indonesia, namun produktivitas hasil buah-

buahan nasional masih rendah rata-rata 7,5 ton/ha. Peningkatan produksi buah-

buahan nasional masih sangat dimungkinkan, dengan penggunaan bibit (varietas

unggul) dan penerapan teknologi modern. Di negara-negara maju, penggunaan

varietas unggul dan penerapan teknologi modern dapat menghasilkan produksi

buah-buahan sebesar 10 ton/ha (Rukmana, 2003).

Komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan memiliki prospek dalam

sektor pertanian. Pengembangan buah-buahan berpola agribisnis dan agroindustri

sangat cerah karena permintaan terhadap komoditas tersebut cenderung naik, baik

di pasar dalam maupun luar negeri. Potensi sumber daya alam di dalam negeri

masih memeberikan peluang untuk meningkatkan produksi aneka jenis buah-

buahan (Ariyantoro, 2006).

Usahatani pembibitan tanaman buah dalam perkembanganya bisa dikatakan

usaha tani yang menjanjikan, karena usahatani pembibitan tidak memerlukan tanah

yang tidak cukup luas, jadi biaya produksi sewa lahan atau perawatan lahan jelas

lebih sedikit jika dibandingkan dengan usahatani yang lainya, Usahatani

pembibitan disini tidak terlalu banyak membutuhkan karyawan/pekerja lapang,

namun harus mempunyai kriteria terampil,kreatif, dan punya keahlian khusus.


4

Usaha pembibitan tanaman buah-buahan adalah usaha memperbanyak

tanaman buah-buahan dengan menggunakan perbanyakansecara vegetatif seperti

(stek, cangkok, okulasi, sambung dan kulturjaringan) (Gunawan dan

suhartanto,2012). Sistem produksi bibit tanaman penting untuk dikaji mengingat

salah satu faktor penentu tingkat produksi tanaman selain pupuk, air, cahaya, dan

iklim adalah kualitas bibit tanaman itu sendiri.

Sealain itu diera Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini produsen bibit

buah di indonesia dituntut untuk terus meningkatkan sisi kualitas, salah satu cara

peningkatan kualitas buah-buahan di indonesia adalah dengan menggunakan bibit

yang unggul, yang dalam prosesnya dapat bersaing dengan produsen bibit buah-

buahan negara lain, sehingga pula dapat menghasilkan buah-buahan yang

berkualitas.

Perkembangan teknologi dan informasi dunia juga begitu kuat

mempengaruhi proses pembudidayaan maupun proses pemasaran bibit buah-

buahan, di indonesia mayoritas pelaku usahatani pembibitan masih menggunakan

teknologi yang tradisional, jika dibandingkan dengan negara asia yang lain, negara

jepang berada diatas negara indonesia dalam hal pengembangan teknologi

pertanian. Dengan berkembangnya teknolgi informasi dunia juga memperketat

persaingan perusahan sejenis baik perusahaan nasional ataupun perusahaan

multinasional, karena konsumen disini memanfaatkan teknologi informasi yang

dengan mudah di akses lewat media online ataupun media massa yang lain. Maka

untuk bersaing merebutkan pasar, baik pasar nasinoal maupun internasional,


5

perusahaan harus pandai dalam melihat setiap peluang yang ada dan meminimalisir

terjadinya kessalahan yang dapat merugikan perusahaan.

Pengembangan strategi pemasaran merupakan sebuah usaha yang tepat

dalam menghadapi perkembangan persaingan dalam era modern. Dimana banyak

sekali perusahaan yang menjalankan bisnis usahatani pembibitan atau jual-beli bibit

di indonesia.Untuk mendapatkan konsumen atau mendapatkan pasardiperlukan

strategi pemasaran yang tepat dan terus mengikuti perkembangan zaman agar

perusahaan tetap berkembang ke arah yang lebih maju dan dapat bersaing dengan

perusahaan lainya.

Dengan demikian penelitian mengenai “Analisis Strategi Pemasaran

Aneka Bibit Buah di CV. Mulyodadi Kecamatan Dau Kabupaten Malang’’

menjadi bahan kajian yang penting untuk diteliti.

1.2 Rumusan Masalah

Berkaitan dari penjelasan latar belakangdiatas, makapenulisdapat

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa saja kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang mempengaruhi

pemasaran bibit buah di CV. Mulyodadi?

2. Bagaimana rumusan strategi pemasaran perusahaan CV. Mulyodadi agar dapat

menigkatkan penjualan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat diambil tujuan penelitian

sebagai berikut:
6

1. Mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang mempengaruhi

pemasaran bibit buah yang dipasarkan CV. Mulyodadi.

2. Merumuskan alternatif strategi pemasaran bibit buah dengan melihat kondisi

lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang dihadapi oleh CV.

Mulyodadi.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi pemerintah, Sebagai bahan informasi dan pertimbangan untuk melakukan

pengembangan usahatani pembibitan buah-buahan di daerah yang

bersangkutan.

2. Bagi pihak manajemen perusahaan, memberikan informasi dan bahan

pertimbangan bagi CV. Mulyodadi dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan dalam penerapan strategi pemasaran perusahaan.

3. Bagi kalangan akademis, sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya

atau kegiatan lain yang bersangkutan.

1.5 Batasan Istilah dan Pengukuran Variabel

1.5.1 Batasan Istilah

Permasalahan dalam strategi pemasaran pada pembahasaan ini memberikan

adanya batasan masalah agar permasalahan yang sudah ada untuk diteliti tidak

meluas ke permasalahan lainnya. Maka peneliti difokuskan dalam permasalahan

inti sebagai berikut :


7

1. Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya

pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan

keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.

2. Faktor internal untuk mendapatkan faktor kekuatan yang akan digunakan dan

faktor kelemahan yang akan diantisipasi oleh perusahaan.

3. Faktor eksternal untukmengembangkan faktor peluang yang kiranya dapat

dimanfaatkan dan faktor ancaman yang perlu dihindari oleh perusahaan.

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dan

Analisis IFAS (Internal Factor Analysis summary) – EFAS (Exsternal Factor

Analysis summary) untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi yang sesuai untuk kebutuhan CV. Mulyodadi.

1.5.2 Pengukuran Variabel

Variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut

(Sugiyono, 2008). Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Lingkungan internal, antara lain :

Kekuatan (S)

a. Kualitas produk bibit

Produk bibit buah CV. Mulyodadi adalah produk yang dijual sudah

bersertifikat / berlabel bibit unggulan dan diakui oleh dinas terkait.

b. Pelayanan yang baik

Pelayanan yang diberikan CV. Mulyodadi sangat bagus yaitu fast

respon atau cepat tanggap, bibit buah apa yang dibutuhkan konsumen
8

akan segera di carikan, mampu memberikan solusi dan edukasi tentang

bibit buah kepada konsumen.

c. Lokasi perusahaan yang strategis

Lokasi yang sangat strategis karena terlatak dijalur alternatif menuju

Kota Batu.

d. Nama perusahaan yang dikenal luas/brand image

Awal mula nama perusahaan CV. Mulyodadi dikenal luas sehingga

memiliki banyak mitra yang tersebar luas yaitu dengan mengikuti

pameran–pameran pembibitan, melalui sosial media internet seperti

Facebook, menggunakan brosur dan iklan di majalah.

e. Keanekaragaman jenis bibit

Banyaknya jenis bibit yang dimiliki perusahaan sehingga para

konsumen bias leluasa memilih bibit yang mau mereka beli.

f. Struktur biaya

Kelangsungan usaha adalah hal pokok yang harus diperhatikan oleh

perusahaan dalam mengelolah perusahaan. Biaya keuntungan bersih

dari setiap bibit diambil antara 30-50% tergantung jumlah pengambilan,

sedangkan kentungan dari pengambilan dalam jumlah besar diambil

antara 20-30% yang mana minimal pengambilannya yaitu sebanyak 200

bibit.
9

Kelemahan(W)

a. Kurangnya manajemen

Sistem manajemen diperusahaan menggunakan sistem kekeluargaan

sehingga menimbulkan sedikit kekurangan yang bisa merugikan

perusahaan.

b. Alat kurang memadai

Dalam proses perawatan dan pembibitan perusahan masih mengunakan

alat tradisional dan belum beranjak untuk berganti kealat yang modern.

2. Lingkungan eksternal, antara lain :

Peluang(O)

a. Peran produk lokal

Jenis bibit yang ditawarkan oleh perusahaan kebanyakan dari produk

lokal.

b. Meningkatnya pertumbuhan pelanggan

konsumen tidak membeli fisik produk semata-mata melainkan paket

manfaat produk. Paket manfaat tersebut terdiri dari tiga elemen yaitu

manfaat untuk memenuhi kebutuhan utama, manfaat untuk memenuhi

kebutuhan tambahan dan manfaat untuk memenuhi keinginan pembeli.

Selain itu perusahan juga bias member insetif pembelian yaitu berupa

hadiah cuma-cuma, bonus pembelian, kupon dan potongan harga,

penjualan obral, pembayaran di belakan dan kontes.


10

c. Harga produk

Harga bibit buah yang ditawarkan di CV. Mulyodadi sangat bervariasi

tergantung jenisnya dan bahkan dilihat dari ukuran besar kecilnya bibit

buah itu sendiri, tetapi harga yang di tawarkan tergolong sama dengan

yang lain akan tetapi lebih berkualitas dibandingkan perusahaan lainnya.

d. Promosi

Promosi yang digunakan CV. Mulyodadi yaitu dengan mengikuti

pameran–pameran pembibitan, melalui sosial media internet seperti

Facebook, menggunakan brosur dan iklan di majalah.

Ancaman (T)

a. Persaingan usaha yang sejenis

Banyak perusahan sejenis yang menjual dan menawarkan barang yang

sama dan untuk mengantisipasi hal tersebut yaitu dengan

memperbanyak keunggulan produk seperti variasi bibit yang komplit

serta mengurangi kelemahan produk perusahaan seperti memberi solusi

kepada konsumen.

b. Pesaing menawarkan harga produk yang lebih murah

Dengan harga produk yang murah maka dengan tidak langsung akan

menarik minat konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan dan

untuk mengantisipasinya yaitu dengan menawarkan produk yang

berkualitas dan bermutu tinggi.

Anda mungkin juga menyukai