Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PENGAJUAN PENELITIAN

STRATEGI PEMASARAN PRODUK BUDIDAYA LEBAH MADU


DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN
DI DESA KARANGHARJO KEC SILO

IRMA NOEVIYANTI
1803410001

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM JEMBER
2021
1.1 Latar Belakang masalah
Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang beriklim tropis. Iklim
tropis merupakan iklim yang memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan
musim penghujan. Adanya dua musim yang berlangsung secara bergantian
selama enam bulan sekali membuat Indonesia memiliki tanah yang subur dan
sumber daya alam yang melimpah. Sehingga memungkinkan tumbuh berbagai
jenis tanaman dan beragam komoditas dari buah-buahan, sayuran, dan
tanaman hias yang menghasilkan nektar atau pollen yang merupakan sumber
pakan bagi lebah madu1.
Kegiatan budidaya lebah madu mulai diperkenalkan di Indonesia sejak
tahun 1841 dan saat ini sudah banyak dikembangkan hampir di seluruh
wilayah di Indonesia. Beragam produk madu yang banyak di temukan di
Indonesia, yakni yang berasal dari spesies lebah seperti Apis cerana (lebah
lokal), Apis mallifera (lebah unggul), Apis Trigona (lebah lanceng) yang
merupakan jenis lebah yang banyak dibudidayakan di berbagai daerah di
Indonesia.2
Lebah madu dari spesies Apis cerana mampu memproduksi madu
sebanyak 6-12 kg per tahun untuk setiap koloni, lebah madu spesies Apis
mellifera dapat memproduksi madu hingga mencapai 35-40 kg per tahun
perkoloni, dan untuk lebah madu spesies Apis trigona mampu memproduksi
madu 1-3 kg pertahun untuk setiap koloni.3
Madu ialah cairan natural yang biasanya memiliki rasa manis, dihasilkan
oleh lebah madu dari sari bunga tumbuhan ataupun bagian lainnya dari
tumbuhan ataupun bagian ekskresi serangga (SNI,2004).4 Banyak kandungan
nutrisi yang terdapat dalam madu seperti vitamin, asam, mineral, dan enzim
yang berguna bagi tubuh. Semua kandungan madu memiliki berbagai macam

1
Skripsi M adib kamil “Strategi pemasaran produk lebah madu apis mallifera diternak lebah
natural dengan pendekatan SWOT”, (UIN Walisongo:2019), 1.
2
Balai kesatuan pengelolaan hutan ,”pengenalan koloni lebah madu bagian 2” Dinas lingkungan
hidup dan kehutanan Daerah istimewa Yogyakarta, 24 Februari 2021.
3
Ibid.
4
Yusma Indah jayadi, Sukfitrianty syahrir, Potensi manfaat madu: Obesitas, profil lipid, dan
diabetes mellitus tipe 2 (Indonesia: Guepedia,2021), 9.
manfaat. Madu bisa dimanfaatkan sebagai obat, makanan, perawatan
kecantikan, bumbu penyedap, bahkan balsam untuk mumi. Khasiat dan
manfaat madu dapat dirasakan oleh semua kalangan dari anak- anak hingga
dewasa.
Khasiat madu tidak hanya diuraikan dalam penelitian- penelitian ilmiah
saja . Namun khasiat madu sudah di jelaskan dan dijabarkan sebelum manusia
melakukan riset dan penelitian. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-
Qur’an surah An-Nahlayat ayat 68-69.
Yang Artinya : “Dan tuhanmu mewahyukan kepada lebah : “buatlah
sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan ditempat yang dibikin
manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan
tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah
itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat
obat menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda kebesaran Tuhan bagi orang yang memikirkan”.
(QS An-Nahlayat 68-69)5
Kegiatan budidaya lebah madu memiliki potensi yang sangat besar apabila
mampu dikembangkan dan dikelola dengan baik di Indonesia. Menurut Dirjen
Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial (2002), Daerah yang dikenal sangat
potensial dalam mengembangkan perlebahan di indonesia cukup luas yaitu
sekitar 29.359.235 ha yang menyebar hampir diseluruh pulau- pulau besar di
Indonesia.6 Indonesia memliki luas lahan pertanian dan perkebunan mencapai
193 juta hektar dan luas hutan sekitar 143 juta hektar, sehingga Indonesia
berpotensi melakukan pengembangan dan peningkatan terhadap produksi
madu karena mempunyai sumber daya alam lahan yang sangat luas.7
Budidaya lebah madu adalah suatu kegiatan usaha pengelolaan atau
pemeliharaan lebah madu yang bertujuan memperoleh hasil/produk lebah
yang diharapkan. Setiap kegiatan usaha bertujuan untuk memperoleh laba
5
Kementrian Agama RI. “Mushaf Majma’ ilbahrain dan terjemah” Tangerang: Samudra Qolam
(2013), 274.
6
Achmad Tjahja Nugraha”Penelitian terapan kajian strategi nasional tahun anggaran 2020”(LP2M
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:2020), 6.
7
Ibid,3.
usaha atau hasil yang berupa keuntungan dalam kegiatan usaha. Oleh karena
itu setiap pengusaha akan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik
terhadap setiap konsumennya dan menentukan strategi yang tepat untuk
keberlangsungan dan perkembangan usahanya.
Strategi atau taktik yang tepat tentu akan memberikan dampak yang baik
terhadap kegiatan usaha. Pemasaran produk merupakan ujung tombak
kegiatan usaha dari suatu unit usaha karena pemasaran merupakan kunci
penting dalam menjual produk usaha, jika produk tidak terjual maka
kelangsungan hidup usaha (perusahaan) akan terancam dan tidak akan
bertahan lama. Strategi yang baik harus di sesuaikan dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen.
Menurut Philip William J. Stanton yang dikutip oleh Basu Swastha (2008:
5) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan- kegiatan usaha
yang di tunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,
dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. 8 Mengidentifikasi dan
memenuhi kebutuhan Sasaran yang tepat, pengelolaan yang benar,
memenangkan persaingan, meraih keuntungan merupakan manfaat yang akan
didapatkan dengan menyusun dan menerapkan strategi pemasaran.
Mengenai konsumsi madu di Indonesia dilaporkan hanya mencapai 15
gram /kapita/tahun. Jauh dibawah konsumsi madu negara- negara maju seperti
Jepang, Jerman, Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat, sebesar 1000-6000
gram/kapita/tahun.9 Rendahnya konsumsi madu di Indonesia, antara lain
disebabkan banyaknya masyarakat yang memandang madu hanya sebagai
kebutuhan sekunder yang dikonsumsi sebagai suplemen atau obat. Hal ini
mengakibatkan jumlah konsumen atau pengkonsumsi produk lebah madu
menjadi rendah.
Dalam dunia bisnis tentu tidak luput dari yang namanya persaingan. Pada
masa perekonomian saat ini persaingan antar perusahaan sangat dituntut untuk

9
Rostita, Berkat madu: sehat, cantik, dan penuh vitalis (Bandung: Qanita, 2007), 10.
mengembangkan usahanya agar menjadi yang lebih baik di masa yang akan
datang. Untuk mengembangkan usahanya tersebut dibutuhkan aktivitas dalam
bidang operasional, pemasaran, keuangan secara baik agar perusahaan tersebut
mencapai tujuan dan target perusahaan. Banyaknya pesaing dalam usaha
produk lebah madu, memaksa para pengelola usaha (pembudidaya lebah
madu) untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas dan dapat
memenuhi kebutuhan konsumennya, serta harus lebih baik dalam
merencanakan strategi-strategi pemasaran agar tetap mampu bertahan di
dalam pasar.
Di tengah persaingan produk yang ketat, setiap pembudidaya lebah madu
menawarkan produk yang terbaik maka kunci sukses terletak pada
pemasarannya. Pemasaran merupakan salah satu faktor penting guna menjaga
kelangsungan hidup perusahaan.oleh karena itu kita harus mampu menyusun
straegi-strategi pemasaran yang tepat sehingga mampu memenangkan
persaingan. Salah satu strategi pemasaran yang sering digunakan adalah
strategi Segmentation, Targeting, dan Positioning.
Kegiatan segmentation, targeting dan positioning telah lama dianggap
sebagai suatu strategi pemasaran yang penting dalam perusahaan. Kegiatan ini
diharapkan mampu membuka segmen pasar yang sebenarnya masih besar
untuk menghindari persaingan yang sangat ketat. Segmentation atau
segementasi merupakan strategi dalam memilih salah satu pasar sasaran yang
bisa diidentifikasi dari berbagai sudut pandang seperti demografi,perilaku, dan
psikografi. Sedangkan targeting merupakan kegiatan dimana kita bisa
memilih pasar sasaran yang akan kita layani, dan sesuai dengan hasil dari
tahap segmentasi, dan untuk strategi postioning merupakan cara pemasar
untuk menanamkan citra produk dalam benak konsumen atas produk yang
ditawarkan melalui proses komunikasi.
Untuk harga madu sendiri yang di jual di pasaran masih lumayan mahal,
hal ini disebabkan karena produksi madu di dalam negeri masih rendah.
Berdasarkan data produksi madu (Hasil Hutan Non-Kayu) yang
dipublikasikan oleh badan pusat statistik (BPS) dari tahun 2013-2018.
Ditunjukkan bahwa produksi madu di Indonesia mengalami fluktuasi, dimana
3 tahun belakangan mengalami penurunan produksi madu yang cukup
signifikan. Alasan mengapa produksi madu di dalam negeri masih rendah
disebabkan karena sebagian besar orang menganggap peluang keberhasilan
untuk bisnis budidaya lebah madu ini rendah. Rendahnya daya beli konsumen
menjadi kesulitan utama dalam menjalankan usaha budidaya lebah madu.
Namun berbeda hal seperti yang terjadi di desa Karangharjo. Desa ini
merupakan desa dengan sebagian besar wilayahnya terdiri dari lahan pertanian
dan perkebunan, sehingga desa ini memiliki potensi besar dalam
pengembangan budidaya lebah madu. Desa karangharjo sendiri terletak di
wilayah timur kabupaten Jember tepatnya di kecamatan silo.
Desa karangharjo ini dijadikan objek penelitian karena mengalami
perkembangan dalam usaha budidaya lebah madu. Dilihat dari peningkatan
jumlah masyarakat yang memiliki usaha budidaya lebah madu. Namun
melihat banyaknya pembudidaya lebah madu di kabupaten jember membuat
pembudidaya lebah madu di desa Karangharjo harus berusaha maksimal
dalam memenangkan persaingan yang ada. Untuk itu, dalam mewujudkan
tujuannya tentunya tidak terlepas dari strategi pemasaran yang di terapkan
yaitu Segmentation, targeting, dan postioning atau yang biasa dikenal dengan
istilah STP.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah tersebut
sebagai berikut :
Bagaimana strategi pemasaran produk budidaya lebah madu dalam
meningkatkan jumlah konsumen berdasarkan anlisa STP?
1.3 Metode penelitian

a. Pendekatan dan Jenis penelitian


Pendekatan dan jenis penelitian yang akan saya gunakan adalah
pendekatan penelitian kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang
bermaksud untuk memahami sebuah fenomena tentang apa yang dialami
oleh objek penelitian seperti perilaku, persepsi ,motivasi, tindakan, dan
lain- lain dengan dipaparkan dalam bentuk deskripsi yang berupa kata–
kata, kalimat dan bahasa.. Menurut sugiono , Penelitian kualitatif adalah
penelitian dimana peneliti ditempatkan sebagai instrument kunci , tekhnik
pengumpulan data dilakukan secara penggabungan dan analisis data
bersifat induktif (sugiono. 2010 : 9).
Dasar pemikiran digunakannya metode ini adalah karena penelitian
ini ingin mengetahui tentang Bagaimana strategi pemasaran produk
budidaya lebah madu dalam meningkatkan jumlah konsumen berdasarkan
anlisa STP dalam kondisi yang alamiah, bukan dalam kondisi terkendali.
Dengan metode ini, maka peneliti akan mendapatkan data secara utuh dan
dapat dideskripsikan dengan jelas sehingga hasil penelitian ini benar-
benar sesuai dengan kondisi lapangan yang ada .

Anda mungkin juga menyukai