PENDAHULUAN
susu, menjadikan susu sebagai komoditas ekonomi yang mempunyai nilai sangat
strategis. Permintaan susu tumbuh sangat cepat selama masa pandemik covid-19
pada tahun 2019. Permintaan susu yang sangat meningkat dikarenakan manfaat dari
susu yang sangat bagus untuk daya tahan tubuh. Susu dapat dipandang sebagai
bahan mentah yang mengandung sumber zat-zat makanan yang penting. Susu juga
sebagai salah satu produk peternakan yang sumber protein hewani dan dibutuhkan
Susu segar sebagai bahan pangan yang perishable (mudah rusak), yang
mempunyai kadar air Tinggi sekitar 87%-90% serta mempunyai nilai nutrisi yang
lengkap sehingga baik untuk konsumsi manusia, bayi, hewan, dan mikroorganisme,
oleh karena itu perlu dilakukan pengolahan untuk mempertahankan kualitas susu
hinga dapat dipasarkan sampai dengan konsumen akhir. (Handayani & Nurlaila,
2017). Dalam pemasaran susu sapi diperlukan pengolahan susu segar supaya
dengan proses pengolahan kerusakan secara fisik, kimia, dan mikrobiologis akan
1
2
dapat mencegah dan sekaligus dapat menambah nilai ekonomis dari produk
tersebut, kualitas susu harus di jaga agar pemasaran susu lebih efisien kualitas susu
lebih bagus dan lebih banyak apabila umur ternak sapi 2 tahun setelah melahirkan.
Umur ternak dapat mempengaruhi jumlah produksi susu. (Siswanto et al., 2018).
Banyaknya manfaat yang didapat dari usaha susu sapi menjadi potensi
Susu sapi dipandang dari segi gizi makanan yang hampir sempurna dan
merupakan makanan alamiah bagi binatang ternak menyusui, susu adalah sumber
makanan pemberi kehidupan segera sesudah kelahiran. Secara umum banyak sekali
air susu. Masalah tersebut dapat dipecahkan apabila kita mengetahui cara
memasarkan susu sapi dan pengolahan susu sapi tanpa mengurangi kualitas dari
susu sapi tersebut. Kualitas susu dapat berkurang bias di sebabkan dalam proses
pemerahan susu kurang higenis maka dapat mengurangi kualitas susu sapi tersebut.
Kebersihan sangat penting dalam proses pemerahan susu, karena susu diambil dari
ambing maka, mudah menyerap bau-bau dari udara dan alat alat yang digunakan
Hasil dari Data (Badan Pusat Stastik, 2020) (Peternakan, 2013) Provinsi
Jawa Timur merupakan sentral populasi sapi perah terbanyak di Malang salah
Peternakan Susu tahun 2016 oleh Kementrian Pertanian, produksi susu sapi dalam
negeri hanya mampu memenuhi sebesar 21% dari konsumsi nasional sedangkan
sisanya sebesar 79% berasal dari impor. Setiap tahun kebutuhan susu sapi di
3
Indonesia mengalami kenaikan, akan tetapi jumlah produksi susu sapi dalam Negri
peroleh dari (Badan Pusat Stastik, 2019) Dinas Peternakan Jawa Timur.
Kota Batu termasuk salah satu kota dengan populasi sapi perah terbanyak
di provinsi Jawa Timur yaitu terletak pada Dusun Wonorejo yang memiliki populasi
ternak sapi perah. Berdasarkan data yang diperoleh bahwasanya populasi sapi perah
yang tinggi dapat mempengaruhi jumlah produksi susu sapi. Produksi susu sapi
perah di Kota Batu sangat tinggi dengan ini potensi untuk menggembangkan usaha
peternakan sangatlah baik (Haloho, & Sugiarto 2021). Salah satu lokasi susu sapi
perah yang berada di kota batu yaitu terletak di Dusun Wonorejo yaitu Kandang
terdapat tempat beberapa ekor ternak sapi, secara bebas tanpa diikat, berfungsi
untuk tempat perkawinan dan pembesaran anak hingga disapih atau digunakan
saluran pemasaran yang terdiri dari produsen, lembaga pemasaran, dan konsumen.
saluran pemasaran. Jenis dan kerumitan saluran tersebut tergantung pada jenis
komuditinya (P. S. Peternakan et al., 2021). Seringkali keterbatasan modal atau alat
pengepul dan pedagang besar, atau lembaga pemasaran yang ada di daerah tersebut.
Dalam pemasaran biasanya diperlukan biaya yang disebut biaya pemasaran seperti
biaya perah, biaya angkut, biaya prawatan, biaya pengemasan dan transportasi.
Adanya biaya itu membuat lembaga pemasaran yaitu pengepul, pedagang besar
maupun pengecer menjual produknya ke konsumen dengan harga jual yang lebih
tinggi agar memperoleh keuntungan yang lebih banyak. Panjang pendek saluran
dua syarat yaitu adalah mampu menyampaikan hasil produsen kepada konsumen
dengan semurah-murahnya dan juga mampu mengadakan pembagian yang adil dari
keseluruh harga yang dibayar konsumen trakhir kepada semua pihak yang terlibat
pendek dalam proses pemasaran (Caesara et al., 2017). Harga susu dapat menjadi
salah satu indikator dari efisien atau tidaknya suatu produk dalam sistem pemasaran
di daerah tersebut. Adanya berbagai lembaga pemasaran serta alur pemasaran yang
berbeda menyebabkan adanya perbedaan dalam harga jual dan keuntungan yang
Dari data yang diperoleh bahwa Kota Batu Desa Tulungrejo merupakan
salah satu Desa yang memiliki potensi yang tinggi dalam produksi susu di Dusun
Wonorejo. Dusun Wonorejo yang terletak pada ketinggian 1.300 s/d 1.700 m dari
5
permukaan laut. Banyaknya curah hujan rerata 8,9 mm serta suhu rata-rata 18o
dapat menghasilkan 1676 liter dari jumlah keseluruhan ternak yaitu 155 ekor sapi
yang aktif. Produksi susu yang dihasilkan selama ini peternak kandang komunal
hanya melakukan aktivitas produksi dan hasil susu yang diperoleh langsung dari
peternak lalu di jual ke KUD, pengepul dan ke KSU Margi Rahayu (Jumiati et al.,
2013).
pemasaran sebagai perantara untuk menyalurkan hasil ternak sapi dari produsen
menyebabkan adanya perbedaan dalam harga jual dan keuntungan yang diterima
Dari fenomena tersebut penelitian ini perlu dilakukan dengan judul “ANALISIS
KOMUNAL”.
1 Bagaimana saluran pemasaran susu sapi dan lembaga apa saja yang terkait
1. Menganalisis saluran pemasaran susu sapi serta lembaga apa saja yang
a. Bagi Pemerintah
c. Bagi Peneliti
dan sebagai referensi untuk menerapkan ilmu yang sudah didapat selama
d. Bagi pembaca
selanjutnya.
1. Susu yang diteliti pada penelitian ini yaitu susu segar yang berada di
2. Peternak susu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peternak yang
5. KUD (Koperasi Unit Desa) dalam penelitian ini adalah koperasi yang
harga yang diterima oleh peternak dari harga ditingkat konsumen yang