ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah strategi kemitraan antara KUD Musuk dengan
peternak sapi perah ditinjau dari sikap, pendapat, dan persepsi peternak sudah berjalan efektif untuk
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak sapi perah di Kecamatan Musuk, Kabupaten
Boyolali. Metode yang digunakan adalah studi kasus yang dianalisis secara deskriptif berdasarkan skala
Likert. Analisis strategi kemitraan dilakukan dengan menggunakan pengukuran melalui Skala Likert. Data
yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, diklasifikasikan, diskoring, ditabulasi, dianalisis, dan
kemudian diinterpretasikan untuk mengetahui efektifitas strategi kemitraan yang dilaksanakan. Hasil analisis
strategi kemitraan antara KUD Musuk dengan peternak sapi perah dikatakan efektif, karena diperoleh nilai
pada skala Likert sebesar 71%.
ABSTRACT
This study aims to determine whether the strategic partnerships between cooperatives Musuk with dairy
farmers in terms of attitudes, opinions, and perceptions of farmers has been running effectively to increase
the income and welfare of dairy farmers in the sub-district Musuk, Boyolali. The method used is a case study
that analyzed descriptively based on the Likert scale. Analysis of partnership strategy is done by using the
measurements of Likert Scale. Data were collected using questionnaires, classified, scoring, tabulated,
analyzed, and then interpreted to determine the partnership strategy implemented. The results of the
analysis of strategic partnerships between cooperatives Musuk with dairy farmers said to be effective,
because the values obtained on a Likert scale of 71%.
Peranan ini diwujudkan dalam berbagai usaha Boyolali itu yang memenuhi standar
dan pelayanan KUD untuk memenuhi pengolahan hanya 30% (Solo Pos, 2013).
kebutuhan anggota pada khususnya dan
Kemitraan merupakan salah satu strategi
masyarakat pada umumnya (Kementerian
bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. 2012).
dalam jangka waktu tertentu untuk meraih
Menurut Rusdiana (2002) untuk memacu keuntungan bersama dengan prinsip saling
perkembangan agribisnis peternak sapi perah membutuhkan dan saling membesarkan.
tidak bisa lepas dari keberadaan koperasi susu. Menurut Semangun (1999) keberhasilan
Para peternak sapi perah anggota Koperasi kemitraan sangat ditentukan oleh adanya
Unit Desa (KUD) Musuk menyerahkan hasil kepatuhan diantara yang bermitra dalam
perasan susu sebelum diolah lebih lanjut maka menjalankan etika bisnis. Hafsah (2003)
terlebih dulu ditampung di koperasi KUD mengatakan dalam konteks ini pelaku-pelaku
Musuk. Menurut Hermanto (2015) PT So Good yang terlibat langsung dalam kemitraan harus
Food Boyolali yang baru beroperasi di tahun memiliki dasar-dasar etika bisnis yang dipahami
2013 telah menjalin kerja sama dengan KUD bersama dan dianut bersama sebagai titik tolak
Musuk unit susu dan siap menampung susu dalam menjalankan kemitraan.
dari peternak melalui KUD Musuk sebanyak 60
Penerapan pola kemitraan bertujuan untuk
ton setiap hari, namun demikian hingga saat ini
mengatasi masalah keterbatasan modal dan
baru terealisasi sekitar 18-20 ton susu setiap
teknologi, peningkatan mutu produk, harga jual
harinya. PT So Good Food Boyolali selain
yang tidak memadai, biaya produksi yang relatif
menampung hasil susu dari KUD Musuk, juga
tinggi, dan masalah pemasaran. Penelitian ini
melakukan pembinaan bersama-sama dalam
bertujuan untuk mengetahui efektifitas strategi
upaya meningkatkan hasil dan kualitas susu
kemitraan antara KUD Musuk dengan peternak
sapi peternak (Retnaningsih, 2016).
dalam rangka meningkatan produksi dan
Susu merupakan bahan pangan yang kualitas susu peternak di wilayah kerja KUD
mempunyai nilai gizi tinggi karena mempunyai Musuk, Kecamatan Musuk, Kabupaten boyolali,
kandungan nutrisi yang lengkap seperti laktosa sehingga diharapkan tingkat pendapatan dan
(4,8%), protein (3,4%), lemak (3,9%), abu kesejahteraan peternaksapi perah juga
(0,72%), air (87,10%) (Buckle, Edwards, Fleet, meningkat.
Wooton, 1995). Susu dihasilkan selama laktasi
baik oleh manusia maupun hewan menyusui 2. METODE PENELITIAN
seperti sapi, kambing, kerbau. Secara alami Tahapan penelitian diawali dengan studi
tujuan diproduksi susu adalah merupakan pustaka yang relevan dan survey ke lokasi
sumber nutrisi dan memberi kekebalan bagi penelitian yaitu KUD Musuk dan peternak sapi
bayi yang baru dilahirkan. Susu sapi perah di Kecamatan Musuk, Kabupaten
merupakan produk hewan menyusui yang Boyolali. Metode yang digunakan adalah
banyak dikonsumsi masyarakat dunia metode studi kasus dengan analisis deskriptif
dibandingkan dari susu hewan yang lain berdasarkan skala Likert untuk menentukan
(Widodo, 2003). efektifitas strategi kemitraan.Menurut Prasetyo
(2005) penelitian deskriptif adalah penelitian
Produksi susu peternak di wilayah KUD
yang dilakukan untuk memberikan gambaran
Musuk saat ini terkendala dengan masalah
yang lebih detail mengenai suatu fenomena.
produktivitas dan kualitas susu yang dihasilkan
Jenis data yang diambil adalah data primer
sehingga harganya murah. Untuk mengatasi
yang diperoleh dari peternak sapi perah dengan
masalah tersebut pihak KUD Musukbmenjalin
menggunakan kuestioner, kemudian data
kerjasama kemitraan dengan peternak sapi
divalidasi, diklasifikasi, dan diskoring serta
perah untuk bersama-sama melakukan
dianalisis korelasinya(Surakhmad, 1994). Data
pembinaan ke peternak, untuk meningkatkan
primer diperoleh dari peternak sapi perahdan
kualitas dan kuantitas susu agar memenuhi
data sekunder diporoleh dari KUD Musuk
syarat masuk industri. Dengan kemitraan ada
digunakan untuk menyusun aspek-aspek
kesepakatan harga susu antara keduanya
kemitraan yang dilaksanakan, serta target
sesuai kualitas susu yang dihasilkan. Sampai
capaian hasilnya.
saat ini, di antara para peternak susu di
2
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 1, No. 1, 2017
Retnaningsih & Basuki, 2017
3
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 1, No. 1, 2017
Retnaningsih & Basuki, 2017
6
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 1, No. 1, 2017
Retnaningsih & Basuki, 2017
7
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 1, No. 1, 2017
Retnaningsih & Basuki, 2017