Anda di halaman 1dari 8

Agrisaintifika

Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian


Vol. 1, No. 1, 2017

Strategi Kemitraan Antara KUD Musuk Dengan Peternak Dalam


Meningkatkan Pendapatan dan Kesejahteraan Peternak Sapi Perah Di
Kabupaten Boyolali
Nugraheni Retnaningsih1), Joko Setyo Basuki2)
1,2)
Fakultas Pertanian, Program Studi Agribisnis, Universitas Veteran Bangun Nusantara
Jln. Lj. S. Humardani No.1 Jombor, Sukoharjo 57512, email : nretna@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah strategi kemitraan antara KUD Musuk dengan
peternak sapi perah ditinjau dari sikap, pendapat, dan persepsi peternak sudah berjalan efektif untuk
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak sapi perah di Kecamatan Musuk, Kabupaten
Boyolali. Metode yang digunakan adalah studi kasus yang dianalisis secara deskriptif berdasarkan skala
Likert. Analisis strategi kemitraan dilakukan dengan menggunakan pengukuran melalui Skala Likert. Data
yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, diklasifikasikan, diskoring, ditabulasi, dianalisis, dan
kemudian diinterpretasikan untuk mengetahui efektifitas strategi kemitraan yang dilaksanakan. Hasil analisis
strategi kemitraan antara KUD Musuk dengan peternak sapi perah dikatakan efektif, karena diperoleh nilai
pada skala Likert sebesar 71%.

Kata kunci: KUD Musuk, Peternak Sapi Pera, Strategi Kemitraan

ABSTRACT

This study aims to determine whether the strategic partnerships between cooperatives Musuk with dairy
farmers in terms of attitudes, opinions, and perceptions of farmers has been running effectively to increase
the income and welfare of dairy farmers in the sub-district Musuk, Boyolali. The method used is a case study
that analyzed descriptively based on the Likert scale. Analysis of partnership strategy is done by using the
measurements of Likert Scale. Data were collected using questionnaires, classified, scoring, tabulated,
analyzed, and then interpreted to determine the partnership strategy implemented. The results of the
analysis of strategic partnerships between cooperatives Musuk with dairy farmers said to be effective,
because the values obtained on a Likert scale of 71%.

Keywords: Dairy farmers, Strategi Partnership, KUD Musuk

1. PENDAHULUAN Kabupaten Boyolali merupakan salah satu


Semakin bertambahnya jumlah pendunduk sentra peternakan sapi perah yang
dan meningkatnya ekonomi dan kesadaran menghasilkan susu sapi segar di Jawa Tengah
masyarakat akan pentingnya protein hewani, (Eni,2014). Kecamatan Musuk merupakan
menyebabkan meningkatnya permintaan akan salah satu sentra peternakan sapi perah yang
bahan-bahan makanan dan minuman seperti ada di Kabupaten Boyolali, terbukti jumlah
susu. Menurut Ngadiyono (2007) kebutuhan pemilik ternak sapi perah di Kecamatan Musuk
susu di Indonesia sekitar 6,4 juta liter/ hari, adalah sebanyak 9.171 orang peternak, dan
tetapi produktivitas sapi perah dalam negeri jumlah ternak sapi perah yang dimiliki peternak
masih sangat kurang dan jauh dibawah sebanyak 19.672 ekor (BPS, 2011).
kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan susu Menurut Manurung (2006) koperasi
dalam negeri pemerintah saat ini masih sebagai wadah gerakan ekonomi rakyat
mengimpor susu sebesar 1,7 juta ton/ tahun, diharapkan mampu meningkatkan petensi
karena produksi susu sapi selama ini belum perekonomian masyarakat. Koperasi Unit Desa
memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, (KUD) sebagai badan usaha perekonomian
kebutuhan tersebut hanya dapat dipenuhi 0,6 pedesaan dan sebagai pusat pelayanan
juta ton/ tahun dari kebutuhan susu sebesar 2,3 ekonomi pedesaan berperan penting dalam
juta ton/ tahun. usaha peningkatan potensi ekonomi desa.
1
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 1, No. 1, 2017
Retnaningsih & Basuki, 2017

Peranan ini diwujudkan dalam berbagai usaha Boyolali itu yang memenuhi standar
dan pelayanan KUD untuk memenuhi pengolahan hanya 30% (Solo Pos, 2013).
kebutuhan anggota pada khususnya dan
Kemitraan merupakan salah satu strategi
masyarakat pada umumnya (Kementerian
bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. 2012).
dalam jangka waktu tertentu untuk meraih
Menurut Rusdiana (2002) untuk memacu keuntungan bersama dengan prinsip saling
perkembangan agribisnis peternak sapi perah membutuhkan dan saling membesarkan.
tidak bisa lepas dari keberadaan koperasi susu. Menurut Semangun (1999) keberhasilan
Para peternak sapi perah anggota Koperasi kemitraan sangat ditentukan oleh adanya
Unit Desa (KUD) Musuk menyerahkan hasil kepatuhan diantara yang bermitra dalam
perasan susu sebelum diolah lebih lanjut maka menjalankan etika bisnis. Hafsah (2003)
terlebih dulu ditampung di koperasi KUD mengatakan dalam konteks ini pelaku-pelaku
Musuk. Menurut Hermanto (2015) PT So Good yang terlibat langsung dalam kemitraan harus
Food Boyolali yang baru beroperasi di tahun memiliki dasar-dasar etika bisnis yang dipahami
2013 telah menjalin kerja sama dengan KUD bersama dan dianut bersama sebagai titik tolak
Musuk unit susu dan siap menampung susu dalam menjalankan kemitraan.
dari peternak melalui KUD Musuk sebanyak 60
Penerapan pola kemitraan bertujuan untuk
ton setiap hari, namun demikian hingga saat ini
mengatasi masalah keterbatasan modal dan
baru terealisasi sekitar 18-20 ton susu setiap
teknologi, peningkatan mutu produk, harga jual
harinya. PT So Good Food Boyolali selain
yang tidak memadai, biaya produksi yang relatif
menampung hasil susu dari KUD Musuk, juga
tinggi, dan masalah pemasaran. Penelitian ini
melakukan pembinaan bersama-sama dalam
bertujuan untuk mengetahui efektifitas strategi
upaya meningkatkan hasil dan kualitas susu
kemitraan antara KUD Musuk dengan peternak
sapi peternak (Retnaningsih, 2016).
dalam rangka meningkatan produksi dan
Susu merupakan bahan pangan yang kualitas susu peternak di wilayah kerja KUD
mempunyai nilai gizi tinggi karena mempunyai Musuk, Kecamatan Musuk, Kabupaten boyolali,
kandungan nutrisi yang lengkap seperti laktosa sehingga diharapkan tingkat pendapatan dan
(4,8%), protein (3,4%), lemak (3,9%), abu kesejahteraan peternaksapi perah juga
(0,72%), air (87,10%) (Buckle, Edwards, Fleet, meningkat.
Wooton, 1995). Susu dihasilkan selama laktasi
baik oleh manusia maupun hewan menyusui 2. METODE PENELITIAN
seperti sapi, kambing, kerbau. Secara alami Tahapan penelitian diawali dengan studi
tujuan diproduksi susu adalah merupakan pustaka yang relevan dan survey ke lokasi
sumber nutrisi dan memberi kekebalan bagi penelitian yaitu KUD Musuk dan peternak sapi
bayi yang baru dilahirkan. Susu sapi perah di Kecamatan Musuk, Kabupaten
merupakan produk hewan menyusui yang Boyolali. Metode yang digunakan adalah
banyak dikonsumsi masyarakat dunia metode studi kasus dengan analisis deskriptif
dibandingkan dari susu hewan yang lain berdasarkan skala Likert untuk menentukan
(Widodo, 2003). efektifitas strategi kemitraan.Menurut Prasetyo
(2005) penelitian deskriptif adalah penelitian
Produksi susu peternak di wilayah KUD
yang dilakukan untuk memberikan gambaran
Musuk saat ini terkendala dengan masalah
yang lebih detail mengenai suatu fenomena.
produktivitas dan kualitas susu yang dihasilkan
Jenis data yang diambil adalah data primer
sehingga harganya murah. Untuk mengatasi
yang diperoleh dari peternak sapi perah dengan
masalah tersebut pihak KUD Musukbmenjalin
menggunakan kuestioner, kemudian data
kerjasama kemitraan dengan peternak sapi
divalidasi, diklasifikasi, dan diskoring serta
perah untuk bersama-sama melakukan
dianalisis korelasinya(Surakhmad, 1994). Data
pembinaan ke peternak, untuk meningkatkan
primer diperoleh dari peternak sapi perahdan
kualitas dan kuantitas susu agar memenuhi
data sekunder diporoleh dari KUD Musuk
syarat masuk industri. Dengan kemitraan ada
digunakan untuk menyusun aspek-aspek
kesepakatan harga susu antara keduanya
kemitraan yang dilaksanakan, serta target
sesuai kualitas susu yang dihasilkan. Sampai
capaian hasilnya.
saat ini, di antara para peternak susu di

2
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 1, No. 1, 2017
Retnaningsih & Basuki, 2017

Menurut Rizkiyani (2013)skala Likert Y = Skor tertinggi likert x jumlah sampel


merupakan suatu skala digunakan untuk X= Skor terendah likert x jumlah sampel
mengukur sikap, pendapat dan persepsi Penilaian interpretasi tersebut adalah nilai
seseorang atau sekelompok orang tentang yang dihasilkan dengan menggunakan Rumus
fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka Index %.
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi RUMUS INDEX % = Total Skor / Y x
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut 100%
dijadikan titik tolak dalam menyusun item-item Interpretasi koefisien korelasi adalah
instrumen yang dapat berupa pernyataan- sebagai berikut :
pernyataan.Jawaban dari setiap item instrumen Interval Koefisien Tingkat Hubungan
skala Likert mempunyai gradasi dari sangat 0,00 – 0,199 Sangat Rendah
positif sampai sangat negatif, yang dapat 0,200 – 0,399 Rendah
berupa kata-kata dengan perolehan skor. 0,400 – 0,599 Sedang
Skoring yang digunakan berdasarkan skala 0,600 – 0,799 Kuat
Likert adalah sebagai berikut : 0,800 - 1,000 Sangat Kuat
1. Sangat puas/sangat setuju/selalu/sangat
positif, skore 5 Tahapan penelitian yang dilakukan
2. Puas/setuju/sering/positif, skore 4 tergambar pada bagan alir berikut ini :
3. Cukup puas/ragu-ragu/kadang-
kadang/netral, skore 3 Strategi Kemitraan

4. Kurang puas/tidak setuju/hampir tidak


pernah/negatif, skore 2
5. Sangat kurang puas/sangat tidak
KUD Musuk Peternak Sapi
setuju/sangat tidak pernah/sangat negatif
skore 1
Skala Likert adalah suatu skala psikometrik
yang umum digunakan dalam kuesioner, dan Aspek2 Strategi Kemitraan a.l. :
merupakan skala yang paling banyak  Peningkatan kuantitas & kualitas susu
digunakan dalam riset berupa survei. peternak
 Penyediaan sarana produksi susu oleh KUD
Penggunaan yang penelitian yang sering  Adanya kesepakatan harga ant KUD dg
menggunakan skala ini adalah bila penelitian peternak
menggunakan jenis penelitian survei deskriptif  Adanya penyuluhan & pembinaan yg
dilakukan KUD kepada peternak
(Singarimbun, 1997).
Menurut Natsir (2013) setelah nilai tiap
faktor diketahui maka dilakukan teknik skoring. Peternak Sapi/Anggota KUD
Teknik skoring dilakukan untuk memperoleh
data kuantitatif. Tahapan dalam terbagi menjadi
4 tahap yaitu : Pelaksanaan Strategi
Kemitraan di Lapangan
1. Pentabulasian hasil kuesioner yang telah
diuji validitas dan reliabilitasnya.
2. Penyesuaian nilai dari setiap faktor dengan Analisis Diskriptif dengan
skala pengukuran likert yang digunakan. Skala Likert
3. Menghitung nilai indeks dari tiap-tiap faktor,
dengan cara masing-masing jawaban
dikalikan dengan bobot/skoring Efektifitas (Sikap, Pendapat dan, Persepsi)
jawabannya.
4. Hasil skoring dikembalikan lagi pada nilai
Gambar 1. Diagram Alir Alur Penelitian Secara
skala respon untuk menghasilkan Keseluruhan
interpretasi.
Untuk mendapatkan hasil interpretasi, akan
ditentukan terlebih dahulu skor/ angka tertinggi
(Y) dan angka terendah (X), untuk aspek
penilaian dengan rumus sebagai berikut :

3
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 1, No. 1, 2017
Retnaningsih & Basuki, 2017

3. HASIL DAN PEMBAHASAN produktif adalah sebesar Rp 40.547 dengan


rata-rata harga jual susu untuk setiap liternya
Dari hasil analisis data primer yang adalah Rp 4.300.
diperoleh dari hasil wawancara tentang 3.2. Hubungan Kemitraan Antara KUD Musuk
tanggapan dan persepsi peternak sapi perah dengan Peternak
anggota KUD Musuk dalam hubungannya
dengan efektifitas strategi kemitraan diperoleh 3.2.1. Kewajiban Peternak
hasil sebagai berikut :
Kewajiban peternak adalah kegiatan atau
tindakan yang dilaksanakan oleh peternak guna
3.1. Gambaran Umum Peternak Sapi Perah
memenuhi kesepakatan yang telah dibuat
Anggota KUD Musuk
bersama dengan KUD Musuk dalam rangka
membangun kemitraan bersama. Kewajiban
Dari tabel 1. (Lampiran) dapat dilihat
peternak ini antara lain adalah membayar iuran
bahwa sebagian besar responden merupakan
wajib sebagai anggota KUD, menjaga kualitas
tenaga yang produktif bahkan 40 % diantaranya
susu yang dihasilkan, menjual susu yang
masih di bawah 40 tahun. Sedang berdasarkan
dihasilkan ke KUD serta selalu mengikuti
pendidikan sebagian besar responden atau
kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh KUD
66,7 % adalah berpendidikan sekolah dasar.
dalam rangka memenuhi kepentingan bersama.
Hal ini akan menjadi kendala dalam penerapan
inovasi-inovasi baru yang berkaitan dengan Dari Tabel 3. (Lampiran) dapat dilihat
upaya peningkatan volume dan kualitas susu. bahwa dari keseluruhan responden, rata-rata
Sejalan dengan hal tersebut kiranya tepat kalau telah menjadi anggota KUD Musuk antara 5
KUD telah memberikan pembinaan baik dalam sampai dengan 15 tahun dan selalu membayar
upaya peningkatan pemahaman dan simpanan wajib sebesar Rp.10.000 untuk
ketrampilan peternak. Sedang responden yang setiap bulannya. Rata-rata susu yang
dipilih 30 % di antaranya adalah wanita sebagai dihasilkan sebanyak 39,8 liter per hari dan
refleksi dari kesetaraan gender. selalu di jual hanya ke KUD Musuk. Pakan
Dari tabel 2. (Lampiran) jumlah sapi perah ternak diperoleh secara mandiri karena sampai
yang dimiliki oleh 30 orang responden tersebut saat ini KUD Musuk belum menyediakan pakan
adalah sebanyak 123 ekor sapi, dengan jumlah ternak khususnya konsentrat untuk para
sapi produktif sebanyak 80 ekor atau sekitar 65 anggotanya. Keseluruhan responden
%. Total biaya pakan yang dikeluarkan untuk menyatakan selalu berusaha untuk menjaga
satu hari adalah sebanyak Rp 2.900.000 yang dan bahkan meningkatkan kualitas susu yang
terdiri atas hijauan dan konsentrat, dengan dihasilkan termasuk mematuhi segala aturan
demikian rata-rata satu ekor sapi perah yang telah disepakati bersama dengan KUD
membutuhkan biaya untuk pakan sebesar Rp Musuk. Keseluruhan responden juga
23.577. Jumlah susu yang dihasilkan dari 80 menyatakan aktif dalam setiap kegiatan
ekor sapi yang ada adalah sebanyak 1.193 liter pembinaan yang diselenggarakan KUD Musuk
untuk setiap harinya atau rata-rata satu ekor dalam rangka lebih mendayagunakan
sapi produktif menghasilkan susu sebanyak 15 kemitraan yang telah dibangun khususnya
liter per hari. dalam hal teknis budidaya sapi ternak dan
Pendapatan kotor dari hasil penjualan susu meningkatkan kualitas susu yang dihasilkan.
per hari untuk keseluruhan responden adalah
sebesar Rp 4.612.000 atau rata-rata untuk 3.2.2. Kewajiban KUD Musuk
setiap keluarga dengan jumlah sapi sebanyak 4 Kewajiban KUD Musuk dilaksanakan
ekor adalah sebesar Rp 153.733, sedang dalam upaya memenuhi kebutuhan anggotanya
pendapatan bersih yang diperoleh adalah khususnya dalam pelayanan kegiatan peternak
sebesar Rp 1.712.000. Sebagian besar dalam budidaya sapi perah beserta hasilnya
peternak responden memelihara sapi perahnya untuk meningkatkan kesejahteraan peternak
dengan menggunakan tenaga keluarga, anggotanya. Kewajiban KUD juga dilaksanakan
dengan demikian pendapatan bersih dari hasil dalam rangka memenuhi hak-hak peternak
penjualan susu untuk setiap keluarga adalah dalam mewujudkan tujuan bersama.
sebesar Rp 57.067 atau pendapatan yang
diperoleh dari memelihara satu ekor sapi
4
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 1, No. 1, 2017
Retnaningsih & Basuki, 2017

Dari tabel 4. (Lampiran) dapat dilihat Secara keseluruhan interpretasi tentang


bahwa persepsi responden terhadap hasil efektifitas kemitraan antara KUD Musuk dengan
penjualan susu ke KUD dalam rangka peternak sapi perah anggotanya berdasarkan
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang pendapat dan persepsi responden mereka
diukur berdasarkan skala Likert menunjukan merasa puas dengan adanya kemitraan
bahwa mereka puas terhadap pelayanan KUD. tersebut. Hal ini ditunjukan dengan nilai
Hal ini ditunjukan dengan nilai interpretasi interpretasi berdasarkan skala Likert sebesar
sebesar 63,3 %. 71 %.
Tabel 5. (Lampiran) menunjukan tingkat
kepuasan responden terhadap harga susu yang 4. KESIMPULAN
berlaku saat itu, meskipun harga tersebut telah Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah
disepakati bersama antara KUD dan peternak sebagai berikut :
anggotanya. Berdasarkan tabel 5. tersebut 1. Hasil analisis berdasarkan kewajiban
maka nilai interpretasi dari persepsi responden peternak yang juga sekaligus merupakan
terhadap harga susu berdasarkan skala Likert hak KUD Musuk dalam kemitraan untuk
adalah puas atau sebesar 75,8%. mencapai tujuan bersama dilaksanakan
cukup baik oleh peternak anggotanya. Hal ini
Tabel 6. (Lampiran) menunjukan tingkat terlihat dari tertibnya anggota membayar
kepuasan responden terhadap peran KUD iuran wajib anggota, hasil susu yang selalu
Musuk dalam rangka penyediaan agroinput dijual ke KUD dan tidak di tempat lain, dan
serta kredit untuk peternak anggotanya. aktifnya anggota dalam setiap kegiatan
Interpretasi dari tingkat kepuasan responden pembinaan yang dilakukan oleh KUD.
berdasarkan skala likert adalah puas yang 2. Ditinjau dari kewajiban KUD Musuk yang
ditunjukan dengan nilai 68 %. juga merupakan hak peternak yang diukur
Sebagai anggota KUD, Sisa Hasil Usaha berdasarkan skala Likert tentang pendapat
(SHU) merupakan bagian keuntungan yang dan persepsi peternak adalah :
biasanya dibagi oleh koperasi dalam setiap a. Tingkat kepuasan peternak terhadap hasil
tahunnya, demikian pula dengan KUD Musuk. penjualan susu dalam rangka memenuhi
Tabel 7. (Lampiran) menunjukan tingkat kebutuhan sehari-hari adalah puas
kepuasan peternak terhadap SHU yang dengan nilai interpretasi sebesar 63,3 %.
dibagikan oleh KUD berdasarkan interpretasi b. Tingkat kepuasan peternak terhadap
dengan menggunakan skala Likert adalah puas harga susu yang dibayarkan oleh KUD
dengan nilai 69,0 %. Musuk diukur berdasarkan skala Likert
adalah puas dengan nilai interpretasi
Kegiatan pembinaan merupakan upaya sebesar 75,8 %.
yang dilakukan oleh KUD agar kemitraan yang c. Tingkat kepuasan peternak terhadap
telah terbangun dapat berjalan lebih baik dalam kinerja KUD Musuk dalam penyediaan
rangka mencapai tujuan bersama. Pembinaan agroinput dan kredit adalah puas dengan
yang dilakukan oleh KUD terhadap peternak nilai interpretasi sebesar 68 %.
anggotanya selain masalah teknis budidaya d. Tingkat kepuasan peternak terhadap
sapi perah juga pembinaan dalam rangka kinerja KUD Musuk berdasarkan SHU
upaya peningkatan kualitas dan volume susu yang dibagikan adalah puas dengan nilai
yang dihasilkan. Kegiatan pembinaan ini interpretasi sebesar 69,0 %.
dilakukan 3 bulan sekali untuk masing-masing e. Tingkat kepuasan peternak terhadap
group yang terdiri sekitar 100 orang. adanya kegiatan pembinaan yang
Tabel 8. (Lampiran) menunjukan tingkat dilaksanakan KUD Musuk adalah puas
kepuasan responden terhadap pembinaan yang dengan nilai interpretasi sebesar 79,3 %.
dilakukan oleh KUD Musuk. Interpretasi 3. Secara keseluruhan tanggapan dan persepsi
berdasarkan skala Likert menunjukan tingkat peternak dengan adanya kemitraan dengan
kepuasan yang cukup tinggi yaitu puas, dan KUD Musuk dalam rangka mencapai tujuan
berdasarkan nilai yaitu 79,3 % merupakan bersama adalah puas dengan nilai
skore paling tinggi bila dibandingkan dengan interpretasi sebesar 71 % atau dengan kata
item-item lain untuk mengukur efektifitas lain strategi kemitraan ini sudah berjalan
kemitraan yang ada. efektif.
5
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 1, No. 1, 2017
Retnaningsih & Basuki, 2017

.Tabel 1. Responden Berdasarkan Usia, Pendidikan, dan jenis Kelamin


No. Uraian Jumlah Prosentase
1. Responden berdasarkan usia :
1. 28 – 40 Th 12 40 %
2. 41 – 50 Th 11 36,7 %
3. 51 – 60 Th 7 23,3%
2. Responden berdasarkan pendidikan
a. SD 20 66,7 %
b. SLTP 4 13,3 %
c. SLTA 6 20 %
3. Responden berdasarkan jenis kelamin :
a. Laki-laki 21 70 %
b. Perempuan 9 30 %
Sumber : Analisis Data Primer

Tabel 2. Gambaran Umum Peternak Sapi Perah Anggota KUD Musuk


No. Uraian Jumlah Rata-rata
1. Jumlah responden 30 -
2. Jumlah ternak yang dimiliki 123 (80 produktif) 4,1 ekor/KK
responden
3. Total biaya pakan/hari untuk Rp 2.900.000 Rp 23.577/ekor atau
semua responden Rp.96.667/KK
4. Jumlah susu yang 1.193 liter 15 lt/ekor
dihasilkan/hari dari 80 ekor sapi
produktif
5. Pendapatan kotor dari Rp 4.612.000 Rp 153.733
susu/hari/KK
6. Pendapatan bersih dari Rp 1.712.000 Rp 57.067
susu/hari/KK
7. Pendapatan bersih per ekor sapi - Rp 40.547
produktif/hari dengan harga
susu Rp.4300/lt
Sumber : Analisis Data Primer

Tabel 3. Kewajiban Peternak dalam kemitraan dengan KUD Musuk


No. Uraian Keterangan
1. Lama menjadi anggota KUD 5 s/d 15 Tahun
2. Rata-rata susu yang dihasilkan per KK 39,8 liter
3. Selalu membayar simpanan wajib Ya
4. Semua susu yang dihasilkan di jual ke KUD Ya
5. Bahan pokok/konsentrat pakan ternak diperoleh dari KUD Tidak
6. Patuh terhadap aturan KUD dalam hal kualitas susu Ya
7. Aktif mengikuti pembinaan yang dilaksanakan oleh KUD Ya
Sumber : Analisis Data Primer

6
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 1, No. 1, 2017
Retnaningsih & Basuki, 2017

Tabel 4. Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Hasil Penjualan Susu


Jumlah Jumlah
Uraian Skoring
Responden Skore
1. Tingkat kepuasan responden 3 4 12
terhadap hasil penjualan 10 3 30
susu untuk mencukupi 17 2 34
kebutuhan harian
Jumlah (N) : 30 76
Skore tertingi Likert (Y) : 30 4 120
Interpretasi (N/Y) x 100 % : 0,633
(63,3 %)
Sumber : Analisis Data Primer

Tabel. 5. Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Harga Susu


Jumlah Jumlah
Uraian Skoring
Responden Skore
2. Tingkat kepuasan responden 7 4 28
terhadap harga yang dibayarkan 17 3 51
oleh KUD 6 2 12
Jumlah (N) : 30 91
Skore tertingi likert (Y) : 30 4 120
Interpretasi (N/Y)x100% : 0,758
(75,8 %)
Sumber : Analisis Data Primer

Tabel 6. Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Peran KUD


Dalam Penyediaan Agroinput dan Kredit
Jumlah
Uraian Skoring Jumlah Skore
Responden
3. Tingkat kepuasan responden 1 5 5
terhadap agroinput dan 10 4 40
simpan pinjam/kredit yang 19 3 57
disediakan oleh KUD
Jumlah (N) : 30 102
Skore tertingi likert (Y) : 30 4 150
Interpretasi (N/Y)x100% : 0,680 (68,0 %)
Sumber : Analisis Data Primer

Tabel 7. Tingkat Kepuasan Responden Terhadap SHU


Jumlah
Uraian Skoring Jumlah Skore
Responden

4. Tingkat kepuasan responden 4 4 16


terhadap SHU yang diberikan 15 3 45
oleh KUD 11 2 22
Jumlah (N) : 30 83
Skore tertingi likert (Y) : 30 4 120
Interpretasi (/Y)x100% : 0,690 (69,0 %)
Sumber : Analisis Data Primer

7
Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Vol. 1, No. 1, 2017
Retnaningsih & Basuki, 2017

Tabel.8. Tingkat Kepuasan Responden Terhadap Kegiatan Pembinaan


Jumlah Jumlah
Uraian Skoring
Responden Skore
5. Tingkat kepuasan responden 6 5 30
terhadap pembinaan yang 17 4 68
dilakukan oleh KUD 7 3 21
Jumlah (N) : 30 119
Skore tertingi likert (Y) : 30 4 150
Interpretasi (N/Y)x100% : 0,793
(79,3 %)
Sumber : Analisis Data Primer

5. DAFTAR PUSTAKA Prasetyo, Bambang. 2005. Metode Penelitian


Kuantitatif. Teori dan Aplikasi. PT. Raja
Buckle, K.A., R.A.Edwards, G.H.Fleet dan Grafindo Persada. Jakarta.
M.Wooton. 1995. Ilmu Pangan. Alih
bahasa: H. Purnomo dan Adiono. Retnaningsih, N. 2016. Efektifitas Strategi
Universitas Indonesia Press. Jakarta. Kemitraan Antara Koperasi Unit Desa
(KUD) Musuk dengan PT. So Good
BPS. 2011. Kabupaten Boyolali Dalam Angka Food di Boyolali. Jurnal Agrin’Jurnal
Tahun 2011. BPS Kabupaten Boyolali. Penelitian dan Informasi Pertanian’
Volume 20 (1) April 2016. Fakultas
Eni, Ariyanti. 2014. Boyolali sebagai Sentra Pertanian, Universitas Jenderal
Sapi Perah di Jawa Tengah. Diunduh Soedirman. Purwokerto.
tanggal 3 Juni 2014 dari
http://beritadaerah.co.id. Rizkiyani, Alifiana, H. 2013. Skala Likert
sebagai Teknik Evaluasi. Diunduh
Hafsah. 2003. Kemitraan Usaha. Konsepsi tanggal 12 Juni 2013 dari
dan Strategi. Pustaka Sinar Harapan. http://edukasi.kompasiana.com.
Jakarta.
Rusdiana. 2009. Upaya Pengembangan
Hermanto. 2015. Milk Procurement PT. So Agribisnis Sapi Perah dan Peningkatan
Goo Food. Teras, Boyolali. Jawa Produksi Susu Melalui Pemberdayaan
Tengah. Koperasi. Jurnal Forum Peneliti Agro
Ekonomi, 27 (1): 43-51.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah. 2012.Undang Undang Semangun. 1999. Kemitraan Usaha
Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Perkebunan. Fakultas Pertanian, UGM.
“Perkoperasian”. Kementerian Koperasi Yogyakarta.
dan Usaha Kecil Menengah. Jakarta.
Singarimbun dan Effendi. 1997. Metode
Manurung, dkk. 2006. Koperasi, Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta.
Kewirausahaan dan Usaha Kecil. PT.
Rineka Cipta. Jakarta. Solo Pos. 1 Nopember 2013. Boyolali,
Natsir, Fathir, M. 2013. Cara Menghitung Langka Air Tapi Melimpah Susu.
Skala Likert. Diunduh tanggal 24
September 2013 dari Surakhmad, W. 1994. Penelitian Ilmiah.
http://fathirphoto.wordpress.com. Dasar, Metode, dan Teknik. Tarsito.
Bandung.
Ngadiyono. 2007. Beternak Sapi. PT. Citra Aji
Parama. Yogyakarta. Widodo. 2003. Teknologi Proses Susu
Bubuk. Lacticia Press. Yogyakarta
8

Anda mungkin juga menyukai