Anda di halaman 1dari 6

Nama: ibel paradiska

kelas:A Palembang

Nim:05011382126156

Tugas: sistem agribisnis

1.karakteristik Badan usaha karateristik dari BUMN

Ciri-Ciri BUMN Ada 6 ciri-ciri BUMN yang perlu kamu ketahui, diantaranya sebagai berikut:

1.Sumber Pemasukan Negara Ciri ciri BUMN yang pertama adalah sebagai sumber pemasukan negara.
Tentunya hal ini tidak bisa dipungkiri lagi karena memang BUMN merupakan sumber pemasukan utama
dana negara. Pelayanan dan penyediaan barang yang dilakukan oleh BUMN untuk masyarakat
merupakan salah satu pemasukan rutin bagi negara. Jadi dengan adanya BUMN, maka negara kita bisa
tetap menjalankan aktivitas perkonomian. Seluruh keuntungan dari aktivitas perkonomian ini akan
masuk ke dalam kas negara.

2.Kekuasaan Penuh di Tangan Pemerintah Sesuai namanya BUMN atau Badan Usaha Milik Negara ini
segala aktivitasnya dikontrol, diawasi, dan dikuasai penuh oleh pmeerintah. Kekuasaan penuh
pemerintah ini bertujuan untuk menjaga kesetabilan dan menghindari atau mencegah terjadinya
penyelewengan dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Jadi ciri ciri BUMN satu ini bisa langsung
didapatkan dari kepanjangan namanya sendiri.

3.Segala Risiko Ditanggung Pemerintah Saat kekuasaan penuh ada di tangan pemerintah, maka segala
risiko yang ada juga akan ditanggung pemerintah. Maka ciri ciri BUMN selanjutnya adalah segala risiko
ditanggung oleh pemerintah. Jadi BUMN ini merupakan tanggung jawab dan hak sepenuhnya bagi
pemerintah. Bagaimana berjalannya BUMN ditentukan bagaimana pemerintah memperhatikannya.

4.Melayani Kepentingan Umum & Pelayanan Publik Ciri ciri BUMN selanjutnya adalah melayani
kepentingan umum dan memberikan pelayanan publik. Tentunya hal ini menjadi tugas utama BUMN
sebagai badan usaha yang dibentuk untuk melayani masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari bidang kerja
BUMN yang meliputi listrik, air, komunikasi, dan lain sebagainya.

5.Saham Bisa Dimiliki Masyarakat Ciri ciri BUMN selanjutnya adalah sahamnya bisa dimilik oleh
masyarakat. Untuk masalah saham yang ada di BUMN, tidak hanya negara yang berhak menguasainya.
Namun pihak lain juga berhak memiliki saham yang ada di dalam BUMN. Namun perlu diketahui bahwa
kepemilikan saham oleh pihak luar ada sebuah batasan yakni tidak boleh lebih dari 50% dari saham yang
dimiliki oleh BUMN.

6.Produknya Dibutuhkan Masyarakat Ciri ciri BUMN yang terakhir adalah apapun yang menjadi bidang
BUMN tersebut, apapun yang disediakan atau yang diperjualbelikan merupakan produk yang memang
dibutuhkan sekali oleh masyarakat. Bisa dibilang bila produk atau jasa yang ditawarkan BUMN tidak ada,
maka masyarakat akan kebingungan bagaimana cara memenuhi kebutuhan mereka tersebut.
Jenis-Jenis BUMN Gedung Kementrian BUMN-AY Perbesar Gedung Kementrian BUMN.
(Liputan6.com/Angga Yuniar) Ada dua jenis BUMN yang wajib diketahui, yaitu Perusahaan Perseroan
(Persero) dan Perusahaan Umum (Perum).

1.Perusahaan Perseroan (Persero) Hampir semua perusahaan milik negara saat ini berbentuk
perseroan. Contoh perusahaan negara yang berbentuk perseroan antara lain PT. Pos Indonesia, PT. PLN,
PT. Telkom, Garuda Indonesia, PT. Bank Negara Indonesia, PT. KAI, dan lain sebagainya. Perusahaan
Perseroan sendiri merupakan perusahaan yang modalnya berbentuk saham dan sebagian dari modal
tersebut milik negara. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan mencari laba. Status perusahaan
merupakan badan hukum dan diberikan kebebasan bergerak untuk bekerja sama dengan pihak swasta.

2.Perusahaan Umum (Perum) Sedangkan perusahaan umum merupakan perusahaan negara yang
bertugas melayani kepentingan masyarakat luas dalam bidang produksi, distribusi, dan konsumsi.
Contoh perusahaan umum diantaranya adalah Perum Pegadaian, Perum Perumahan Umum Nasional
(Perumnas), dan Perum Dinas Angkutan Motor Republik Indonesia (Damri). Beberapa BUMN Indonesia
di Berbagai Bidang:

Energi: PT Perusahaan Gas Negara, Tbk, PT PLN, PT Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk. • Bandar
Udara: PT Angkasa Pura

• Angkutan Darat: Perum DAMRI, PT Kereta Api Indonesia

• Logistik: Perum Bulog, PT Pos Indonesia

• Perbankan: PT Bank Negara Indonesia, Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI), PT Bank
Tabungan Negara (BTN), PT Bank Mandiri Tbk.

• Asuransi: PT Asuransi Jasa Raharja, PT Asuransi Jiwasraya, PT Jamsostek, PT Taspen.

• Jasa Pembiayaan: PT Danareksa, Perum Pegadaian, PT Permodalan Nasional Madani

• Jasa Konstruksi: PT Adhi Karya Tbk, PT Brantas Abipraya, PT Hutama Karya, PT Istaka Karya, PT
Nindya Karya, Perum Pengembangan Perumahan Nasional.

• Pelabuhan: PT Pelabuhan Indonesia I, PT Pelabuhan Indonesia II (PELINDO II), PT Pelabuhan


Indonesia III, PT Pelabuhan Indonesia IV

• Pelayaran: PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI)

• Industri Farmasi: PT Bio Farma, PT Indofarma Tbk, PT Kimia Farma Tbk

• Usaha Penerbangan: PT Garuda Indonesia

• Perkebunan: PT Perkebunan Nusantara (PTPN)


sumber:(https://m.liputan6.com/hot/read/3995490/ciri-ciri-bumn-jenis-dan-contohnya-di-indonesia?
utm_source=Mobile&utm_medium=copylink&utm_campaign=copylink)
2.Bentuk Badan usaha kecil dan karakteristiknya Pengertian Usaha Mikro Usaha Mikro adalah
aktivitas ekonomi rakyat berskala kecil dan bersifat tradisional dan informal dalam arti belum terdaftar,
belum tercatat, dan belum berbadan hukum. Hasil penjualan tahunan bisnis tersebut paling banyak Rp
100.000.000,00 dan milik Warga Negara Indonesia. Menurut keputusan Menteri Keuangan No.
40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003, Usaha Mikro adalah usaha produktif milik keluarga atau
perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100.000.000,-
(seratus juta rupiah) per tahun. Berdasarkan Pasal 1 angka (1) Undang-Undang No.20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menyebutkan: Usaha mikro Usaha Mikro adalah usaha
produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

1. Ciri Ciri Usaha Mikro

2. Berikut ini terdapat beberapa ciri ciri usaha mikro, antara lain:

3. Jenis barang atau komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti

4. Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat

5. Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan
keuangan keluarga dengan keuangan usaha

6. Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai

7. Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah

8. Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke
lembaga keuangan non bank

9. Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP. Fungsi
Usaha Mikro Berikut ini terdapat beberapa fungsi dari usaha mikro, antara lain:  Peningkatan
teknologi baru  Menciptakan pengetahuan baru  pembaharuan produk dan jasa yang ada
 Menciptakan langkah-langkah yang berbeda untuk menyajikan barang dan jasa dengan jumlah
yang lebih banyak dengan memakai sumber daya yang lebih minim. Contoh Usaha Mikro Berikut ini
terdapat beberapa contoh dari usaha mikro, antara lain: 1.Usaha tani pemilik dan penggarap
perorangan, peternak, nelayan dan pembudidaya 2.Industri makanan dan minuman, industri meubelair
pengolahan kayu dan rotan, alat-alat 3.Usaha perdagangan seperti kaki lima serta pedagang di pasar dll
Peternakan ayam, itik dan perikanan 4.Usaha jasa-jasa seperti perbengkelan, salon kecantikan, ojek dan
penjahit (konveksi) sumber:(https://kelasips.com) 3.contoh dan karakteristik badan usaha besar
PT. Perkebunan Nusantara Gambaran Umum Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Holding merupakan Badang Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang pengelolaan, pengolahan dan
pemasaran hasil Perkebunan. Komoditi yang diusahakan adalah kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi,
kakao, tembakau, aneka kayuan, buah-buahan dan aneka tanaman lainnya. Visi & Misi Perusahaan
Perseroan didirikan dengan maksud dan tujuan untuk melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
dengan memberikan kontribusi terhadap ekonomi dan pembangunan nasional khususnya di subsector
perkebunan serta meningkatkan keuntungan (profit) melalui prinsip-prinsip Perusahaan yang sehat
berlandaskan peningkatan nilai tambah bagi negara sekalu pemegang saham. VISI  Menjadi
Perusahaan Agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik.
MISI 1. Mengembanfkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan 2.Menghasilkan
produk berkualitas untuk pelanggan 3. Memberlakukan karyawan sebagai asset strategis dan
mengembangkan secara optimal 4. Menjadikan Perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil
terbaik bagi investor 5. Menjadikan Perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis 6.
Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan komunitas 7.
Melaksanakan seluruh aktivitas Perusahaan yang berwawasan lingkungan. Dasar Hukum
Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2014 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik
Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) dimana
terjadinya pengalihan 90% saham milik pemerintah diatas PTPN tersebut menjadi 10% Sumber Daya
Manusia PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding Perkebunan pada tahun 2018 mempunyai
karyawan sebanyak 115.618 orang yang terdiri dari 6.264 orang karyawan pimpinan dan 109.354 orang
karyawan pelaksana. Luas Areal Total luas areal yang dimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) Holding Perkebunan adalah 1.181.751,03 Ha dengan status pengusahaan lahan sekitar 68%
sudah bersertifikat, 20% sertifikat berakhir/dalam proses perpanjangan dan 12% belum bersertifikat.
Sedangkan total planted area yang dimiliki PTPN sebesar 817.536 Hektar yang terdiri dari komoditi
kelapa sawit, karet, teh, tebu, kopi, kakao, tembakau, kayu dan hortikultura. Selain itu guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar PTPN juga memiliki areal kebun plasma seluas 457.794
Hektar. Kronologis 1996 Penggabungan BUMN perkebunan berdasarkan wilayah kerja meliputi PTP III,
PTP IV, dan PTP V menjadi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 2003 Mendapatkan pendanaan
obligasi I dan II dari pasar modal masing-masing sebesar Rp150 miliar dan Rp175 miliar untuk
peremajaan tanaman . 1996 Penggabungan BUMN perkebunan berdasarkan wilayah kerja meliputi PTP
III, PTP IV, dan PTP V menjadi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) 2003 Mendapatkan pendanaan
obligasi I dan II dari pasar modal masing-masing sebesar Rp150 miliar dan Rp175 miliar untuk
peremajaan tanaman dan rekondisi pabrik serta pendanaan 2004 Penerapan awal Program
Transformasi Bisnis (PTB) secara korporat 2005 - Pelaksanaan replanting perkebunan kelapa sawit dan
karet pada skala besar (lebih besar dari 50.000 ha) - Peningkatan e siensi dan efektivitas. 2007
Pembangunan tahap I infrastruktur KEK Sei Mangkei seluas 46 ha. 2008 Groundbreaking penetapan KEK
Sei Mangkei sebagai kawasan industri berbasis sawit. 2009 - Pembangunan PKS kapasitas 45 ton/jam -
Pembangunan PLTBS kapasitas 2 x 3.5 MW - Pembangunan PKO kapasitas 400 ton/ hari 2010 Kerjasama
Operasional (KSO) pengelolaan perkebunan sawit dan karet antara PTPN I dengan Perseroan 2011 -
Pembangunan tahap II infrastruktur KEK Sei Mangkei menjadi seluas 104 ha - Groundbreaking KEK Sei
Mangkei sebagai bagian dari program MP3EI, yang mewakili 2012 - Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) Sei Mangkei berdasarkan PP No.29/2012 - Pengusulan Perseroan sebagai induk BUMN perkebunan
2013 Penetapan Perseroan sebagai Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola KEK Sei Mangkei
berdasarkan Keputusan Bupati Simalungun No.188.45/193/BPPD/2013. 2014 Setelah implementasi PP
72/2014 tanggal 17 September 2014, tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik
Indonesia Ke Dalam Modal Saham Perusahaan. 2015 - Perubahan Struktur Organisasi sejalan dengan
penetapan Perseroan sebagai induk (holding) dimana dibentuk struktur organisasi. 2016 Penambahan
modal disetor yang berasal dari Penyertaan Modal Negara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
135 Tahun 2015 tanggal 28 Desember 2015 Keputusan. sumber:(https://www.holding-
perkebunan.com/tentang). 4.istilah softskill dan contohnya Pengertian Soft Skill, Contoh, dan
Fungsinya bagi Pengembangan Bisnis Berbicara tentang dunia kerja, tentu tidak terlepas dari istilah soft
skill. Istilah soft skill sendiri tentu sering didengar dan sangat berkaitan erat dengan dunia kerja. Hal
tersebut karena soft skill menjadi salah satu bagian dari keberhasilan pada dunia kerja itu sendiri. Bagi
yang masih penasaran dengan soft skill, berikut ini adalah pengertian soft skill, contoh, serta fungsinya
dalam perkembangan dunia bisnis. Pengertian Soft Skill Pada dasarnya, pengertian soft skill sendiri tidak
jauh berbeda dengan bakat, namun dalam bentuk yang berbeda satu sama lain. Atau dalam kata lain
soft skill merupakan kemampuan non teknis pada diri seseorang yang terlahir secara alami dan sangat
penting dimiliki untuk menjajaki dunia kerja. Karena soft skill terlahir secara alami, maka soft skill sendiri
tidak bisa dipelajari di bangku sekolah, pelatihan, atau kuliah seperti ilmu pasti. Contoh Soft Skill
Setelah mengetahui pengertian soft skill, tidak lengkap jika tidak mengetahui contoh dari soft skill itu
sendiri. Berikut ini adalah soft skill yang tidak bisa dipelajari baik di bangku sekolah, pelatihan, atau
kuliah yang sangat penting sekali dalam dunia kerja. 1. Pikiran Serta Perkataan yang Positif Contoh soft
skill yang pertama adalah pikiran serta perkataan internal yang positif. Pikiran serta perkataan internal
yang positif sendiri tentu sangat penting di dunia kerja. Hal tersebut dikarenakan dunia kerja tentu
sangat membutuhkan orang-orang atau karyawan yang mempunyai pikiran serta perkataan internal
yang positif untuk kemajuan atau keberhasilan dari perusahaan. Bukan hanya itu saja, pikiran serta
perkataan internal positif mampu memberikan rasa percaya diri pada seseorang atau karyawan. Hal
tersebut tentunya menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi perusahaan. Maka dari itu, contoh soft
skill yang satu ini sangat penting sekali dimiliki oleh setiap orang. 2. Kemampuan Mendengar yang Baik
Kemampuan mendengar yang baik merupakan contoh dari soft skill yang selanjutnya. Contoh soft skill
yang satu ini sangat penting sekali dimiliki oleh setiap orang atau karyawan. Karena dengan menjadi
seorang pendengar yang baik, maka berbagai macam instruksi dari atasan pun bisa dilakukan dengan
baik pula. Sehingga kemajuan atau keberhasilan perusahaan pun bisa diraih dengan cepat. Contoh soft
skill yang satu ini pun bukan hanya bagus dan bermanfaat bagi keberhasilan dan kemajuan sebuah
perusahaan. Lebih dari itu, kemampuan soft skill yang satu ini pun bermanfaat bagi diri sendiri. Karena
dengan menjadi pendengar yang baik, banyak sekali manfaat yang akan didapatkan dari kemampuan
soft skill itu sendiri. Baca juga : Mengenal Email Marketing dan 8 Tips Terbaik untuk Mendongkrak
Penjualan 3. Mempunyai Kemampuan dalam Memimpin Mempunyai kemampuan dalam memimpin
merupakan salah satu contoh soft skill yang sangat penting sekali dimiliki oleh orang-orang yang ingin
bekerja pada suatu perusahaan. Karena kemampuan dalam memimpin sendiri sangat diperlukan bagi
perusahaan. Jika setiap karyawan mempunyai kemampuan dalam memimpin, maka mereka pun akan
memimpin sendiri dalam pekerjaan mereka masing-masing sehingga pekerjaan pun akan optimal. 4.
Mudah Beradaptasi dengan Orang Lain Mudah beradaptasi dengan orang lain menjadi salah satu soft
skill yang selanjutnya. Kemampuan yang satu ini tentu sangat diperlukan di dunia pekerjaan. Karena
dengan kemampuan mudah beradaptasi dengan orang lain akan mempermudah proses pekerjaan
berlangsung. Dengan begitu kemajuan serta keberhasilan suatu perusahaan pun akan mudah
didapatkan. 5. Mudah Berkomunikasi Selain mudah beradaptasi dengan orang lain, mudah
berkomunikasi pun menjadi salah satu soft skill yang sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan atau
bisnis yang sedang dijalankan. Karena dengan kemampuan yang satu ini perusahaan atau bisnis bisa
mendapatkan relasi yang banyak dan besar. Dengan begitu perusahaan atau bisnis yang sedang
dijalankan pun akan cepat berkembang. 6. Kemampuan Mengatur Waktu Kemampuan mengatur
waktu menjadi salah satu soft skill yang sangat penting dimiliki oleh setiap orang. Soft skill yang satu ini
tentu mempunyai pengaruh besar baik bagi dunia kerja maupun pada diri sendiri. Seseorang atau
karyawan yang mempunyai soft skill kemampuan mengatur waktu tentu akan lebih bertanggung jawab
dengan pekerjaan yang mereka dapatkan. Sehingga hasil dari pekerjaan itu pun akan menghasilkan
pekerjaan yang baik dan sesuai dengan target yang sudah ditentukan. 7. Tahu Kapan Harus Diam Tahu
kapan harus diam menjadi salah satu contoh soft skill yang terakhir. Pada umumnya, orang yang sedang
mengalami kondisi marah, kecewa, jengkel, maupun gundah akan mengeluarkan kata-kata kasar secara
spontan. Maka dari itu menguasai lidah pada saat kondisi sedang tidak menyenangkan merupakan
kemampuan soft skill yang sangat penting sekali. Hal tersebut dikarenakan bisa menyelamatkan
hubungan dengan klien potensial atau rekan kerja yang sangat berpengaruh untuk berkembangnya
perusahaan. Maka tidak heran jika soft skill yang satu ini sangat berperan besar bagi sebuah perusahaan
atau bisnis yang sedang dijalankan. Fungsi Soft Skill Bagi Pengembangan Bisnis Dari pengertian serta
beberapa contoh di atas tentu sudah bisa dilihat bagaimana fungsi soft skill bagi pengembangan bisnis.
Fungsi soft skill bagi pengembangan bisnis sendiri tentu mempunyai peran serta pengaruh besar agar
bisnis bisa berkembang. Karena dengan karyawan yang mempunyai soft skill seperti contoh di atas,
maka perusahaan atau bisnis pun akan berkembang dengan pesat dan tentunya akan menguntungkan
bagi perusahaan atau bisnis yang dijalankan itu sendiri. Itulah pengertian soft skill beserta contoh dan
fungsinya bagi pengembangan bisnis. Dengan mengetahui lebih mengenai soft skill maka diharapkan
soft skill sendiri dapat membantu berkembangnya bisnis yang sedang dijalankan atau dapat membantu
berkembangnya sebuah perusahaan. sumber:(https://accurate.id)

Anda mungkin juga menyukai