Anda di halaman 1dari 38

V.

UJI STATISTIKA UNTUK


KASUS DATA SAMPEL
TUNGGAL

Tim Pengajar
Penggunaan :
  Uji ini dapat digunakan untuk menentukan
permasalahan-permasalahan, antara lain :
1.  Adanya perbedaan-perbedaan yang berarti
antara frekuensi-frekuensi yang diamati dengan
frekuensi yang kita harapkan berdasarkan
prinsip-prinsip tertentu.
2.  Adakah perbedaan yang berarti antara proporsi
yang diamati dengan proporsi yang kita
harapkan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu
3.  Adakah alasan untuk percaya bahawa sample
ini telah ditarik dari suatu populasi tertentu
4.  Apakah ada alasan untuk percaya bahwa
sample yang diambil merupakan sample yang
acak dari populasi tertentu yang diketahui
5 (Lima) uji yang dipaparkan yaitu :

 Uji satu sample Chi-kuadrat


 Uji satu Sampel Kolmogorov-smirnov
 Uji Run
 Uji Tanda
 Uji Peringkat bertanda wilcoxon
A. Uji satu sample Chi-kuadrat

  untuk mengetahui apakah ada perbedaan


diantara berbagai kategori yang dibuat dari
sejumlah objek, subjek, atau jawaban
responden.
  menguji hipotesis apakah terdapat
perbedaan yang nyata antara banyaknya
frekuensi yang diamati dari objek tersebut
atau jawaban yang diharapkan (Frekuensi
yang diharapkan) berdasarkan hipotesis
nol.
  Jumlah kategori yang akan dibentuk boleh
dua atau lebih.
Rumus Khi-Kuadrat (χ2)
k 2
2 (Oi − Ei )
χ =∑
i =1 Ei
  Dimana :
Oi = Banyaknya kasus yang diamati dalam kategori
ke-i
Ei = Banyaknya kasus yang diharapkan dalam
kategori ke-I di bawah hipotesis nol (Ho)
k = Banyaknya kategori
  Kaidah Keputusan
X2hit >X2 α(db) TolaK Ho
X2hit ≤ X2 α(db) Terima Ho
Nilai X2 lihat pada table C (Buku S. Seigel)
CONTOH SOAL
  Kita ingin mengetahui apakah latar belakang asal
usaha peserta PIRBUN I talang jaya mempunyai
pengaruh terhadap penyadapan karet yang mereka
lakukan. Untuk itu ditentukanlah sembilan latar
belakang asal usaha petani peserta tersebut yaitu :
Asal tanaman perkebunan, tanaman pangan, buruh
tani, peternak, nelayan, tukang, pedagang, sopir,
dan gepeng. Kemudian dari hasil diperoleh data
sebagai berikut :

Latar Belakang
Frekuensi Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Harapan 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Intenistas 30 11 26 28 20 18 10 17 20 180

Apakah terdapat perbedaan dalam intensitas


penyadapan akibat perbedaan latar belakang asal
usaha peserta di PIR-BUN I Talang Jaya.
JAWABAN
Ho : f1 = f2 = ……. = f9
H1 : minimal ada satu f1 yg tdk sama
2 (Oi − Ei ) 2
k
χ hitung =∑
i =1 Ei
2 2 2
(30 − 20 ) (11 − 20 ) ( 20 − 20 )
χ 2 hitung = + + ................... + = 19,7
20 20 20
X2α(db) = X20,05(8) = 15,51

Keputusan : X2hit >X2tab


Tolak Ho, artinya memang benar terjadi
perbedaan dalam hal intensitas penyadapan
akibat perbedaan latar belakang asal usaha
peserta di PIR I Talang Jaya.
B. Uji Satu Sample Kolmogorov-Smirnov‌
  untuk membandingkan tingkat kesesuaian
antara distribusi serangkaian nilai sample
yang berasal dari hasil observasi dengan
suatu nilai distribusi teoritis tertentu,
sehingga kita dapat menyimpulkan nilai
dari sample memang berasal dari distribusi
teoritis tersebut
  menghitung distribusi frekuensi komulatif
yang bakal terjadi di bawah distribusi
teoritisnya, dan membandingkan distribusi
frekuensi hasil observasi dengan distribusi
frekuensi komulatif teoritis

Rumus
D = maks F0( x ) − S N ( x )
Dimana :
F0(x) = distribusi frekuensi komulatif teoritis dibawah H0
SN(x) = distribusi frekuensi komulatif dari hasil observasi
X = sembarang skor yang mungkin
D = deviasi

Kaidah keputusan :
Untuk sample berukuran < 35
Dhit > Dα(x) . . . . . Tolak H0
Dhit ≤ Dα(x) . . . . . Terima H0
Nilai Dα(x) dapat dilihat pada Table E hal. 303 Buku S. Siegel

Untuk sample berukuran > 35 , nilai Dα(x) dapat dilihat pada Table
E hal. 303 Buku S.Siegel dengan rumus tertentu yang sudah
disediakan.
Contoh Soal
  Dalam suatu penelitian ingin membuktikan suatu
teori komunikasi yang menyatakan bahwa
penyampaian informasi yang disampaikan lewat
kontak langsung antara komunikator dengan
komunikan yang lebih efektif. Untuk menguji
seberapa benar teori ini, seorang peneliti
menanyakan kepada 20 orang sample petani di
suatu daerah yang telah terjangkau informasi
pertanian. Media mana menurut mereka yang paling
efektif menyampaikan pesan yang ada di daerah
pertanian mereka. Diketahui menurut teori , media
yang paling efektif yaitu PPL, baru kemudian diikuti
oleh media kontak tani, TV, radio dan Koran.
Penelitian tersebut memberikan hasil sebagai
berikut, 15 sampel memilih media PPL, 2 sampel
memilih media kontak tani, 1 sampel memilih media
TV, 2 sampel memilih media radio.
Dari data hasil penelitian tersebut , ujilah hipotesis
nol yang menyatakan bahwa tidak terdapat banyak
perbedaan dalam macam media penyampaian
informasi pertanian, gunakan α = 0,01
Jawaban
H0 : tidak banyak terdapat perbedaan dalam
macam media
H1 : tidak semua media sama
Dengan Kata lain
H0 : f1 = f2 = . . . . = f5
H1 : minimal ada satu f1 yang tidak sama

Tabel 1. Frekuensi macam media yang digunakan dalam


penyampaian informasi pertanian di suatu daerah
pertanian

median
1 2 3 4 5
F 15 2 1 2 0
F0(x) 1/5 2/5 3/5 4/5 5/5
S20(x) 15/20 17/20 18/20 20/20 20/20

11/20 9/20 6/20 4/20 0


 Dari Perhitungan Tabel diatas diperoleh
D Hit = D maks = 11/20 = 0,55
D Tabel =Dά(N) = D0,01(20) = 0,356
Keputusan
DHitung > DTabel
Tolak Ho, artinya memang terdapat
perbedaan jenis media terhadap efektif
tidaknya penyampaian informasi
pertanian yang diterima petani.
C. Uji Run Satu Sampel
  Untuk mengetahui apakah cara kita dalam
memperoleh data dari sampel nyang
diambil dari populasinya sudah merupakan
sampel random.
  Uji ini didasarkan atas banyaknya “RUN”
yang ditampilkan oleh suatu sampel.
  Run ini diperoleh didasarkan atas urutan
dimana skor-skor atau observasi-observasi
itu diperoleh.
  Run didefenisikan sebagai suatu urutan
lambang-lambang yang sama, yang diikuti
serta mengikuti lambang-lambang yang
sama, yang diikuti serta lambang-lambang
yang berbeda, atau tidak mengikuti atau
diikuti lambang apapun.
Langkah penggunaan Uji Run :
1.  Menyusun observasi ke dalam n1 dan
n2 menurut urutan kejadiannya.
2.  Menghitung jumlah runnya (r)
3.  Menghitung nilai kritis dan r, dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Bila n1 dan n2 ≤ 20,
gunakan Tabel F, α = 0,025 pada
uji satu arah dan α /2= 0,05 untuk
uji dua arah.
b. Bila n1 dan n2 > 20, gunakan
tabel Z, dengan rumus
r − µr 2n1 n2
Z= µr = +1
σ r n1 + n2
2n1n2
r− +1
Z = n1 + n 2
2n1n2 (2n1n2 − n1 − n2 )
(n 1 + n2 ) (n
2
1 + n2 − 1)

2n1n2 (2n1n2 − n1 − n2 )
σr =
(n1 + n2 ) (n1 + n2 − 1)
2
Kaidah keputusan :

  Untuk n1, n2 ≤ 20
Bila r observasi jatuh diantara dua nilai
kritis ……………Terima Ho
Bila observasi jatuh > F2(α) atau < F1(α)
…………………..Tolak Ho
  untuk n1 , n2 > 20
Uji dua arah 2p = p’
jika p’ > Zα ………….Terima Ho
jika p’ ≤ Zα …………Tolak Ho
Soal
 Untuk sampel berukuran kecil
Suatu penelitian sosial ekonomi pertanian
mengenai tanggapan petani atas program
pembangunan pertanian di daerah pertanian
Sumsel telah dilakukan. Wawancara dilakukan
terhadap 10 pasang orang petani di desa tersebut.
Karena wawancara ini tidak bisa diselesaikan
dalam tempo satu hari, si peneliti mempunyai
kekhawatiran bahwa apa yang ditanyakan kepada
seorang petani akan mempengaruhi jawaban yang
akan diberikan calon responden pasangannya
yang lain. Hasil jawaban dari responden ini dibuat
dalam bentuk skor. Untuk menghilangkan
kekhawatiran tersebut, ia akan melakukan uji run
dengan menggunakan α = 0,05.
Jawab
  Ho : (+) dan (-) merupakan urutan yang random
  Hi : (+) dan (-) tidak random
  α = 0,05 (Uji dua arah)
  median kelompok adalah 57 (cara mencari nilai
median ini coba anda hiung sendiri )
No. Sampel Skor Posisi skor Ibu tani Skor Posisi skor
Bapak tani thd Median thd Median
1 34 - 11 20 -
2 40 - 12 15 -
3 60 + 13 54 -
4 29 - 14 63 +
5 60 + 15 70 +
6 31 - 16 66 +
7 65 + 17 25 -
8 72 + 18 27 -
9 60 + 19 23 -
10 63 + 20 67 +
  Nilai r-hitung = 10
Untuk n1 dan n2 = 10, dari tabel F (buku S.
Seigel), maka akan kita putuskan untuk
menolak Ho bila r < 6 atau r > 16.
  Keputusan :
Karena r tidak < 6 dan tidak juga r > 16,
maka keputusan kita adalah terima Ho,
yaitu artinya bahwa skor sampel yang
menjadi objek penelitian kita tersebut
merupakan sampel yang diambil secara
random.
Catatan :
1.  Untuk uji satu arah, jika ramalan untuk observasi kita, run yang akan
diperoleh sedikit, maka gunakan tabel F1 dengan α = 0,025 dan
bila r < F1(0,025) Tolak Ho.
2.  Jika sebaliknya, yaitu bila yang akan diperoleh besar, maka gunakan tabel
F2 dengan α = 0,025, sehingga
bila r > F2(0,025) Tolak Ho.
D. Uji Tanda Untuk Sampel Tunggal.
Uji tanda ini digunakan untuk
membandingkan median populasi
dengan skala ordinal , yang
dilambangkan dengan tanda + dan -,
tergantung dari nilai beda mediannya.
Data yang diperoleh dari hasil observasi
yang akan dianalisis diubah menjadi
serangkaian tanda-tanda tersebut.
Langkah – langkah

  Menghitung nilai beda ( Xi-Mo ), bila


beda tersebut positif diberi tanda + dan
bila negatif diberi tanda -.
Dimana : Xi = Nilai sampel ke-i
Mo = Median hipotesis
i = 1, 2, 3, ………n
  Mencari nilai peluang P ( K<k | n.p | )
Dimana : K = Variabel acak yang
menyatakan jumlah tanda yang kita
kehendaki menurut hipotesis yang
diberikan , k = Nilai statistik uji yang
diamati.
Hipotesis :
  Uji 2 arah ……………….. Ho : M = Mo
Hi : M ≠ Mo
Kaedah keputusan :
2P ( K<k n.p ) < α …………… Tolak Ho
≥ α ……..…….. Terima Ho ,
atau
P ( K<k n.p ) < α/2 ………….. Tolak Ho
≥ α/2 …………. Terima Ho
  Uji 1 arah …..…………… Ho: M=Mo (≤)
Hi : M>Mo
Hipotesis ini digunakan karena peluang untuk
mendapatkan tanda negatif (–) paling sedikit.
Kaedah keputusan :
P ( K <k n.p ) > α ………… Tolak Ho
≤ α ………… Terima Ho
Hipotesis :
  Uji satu arah …………… Ho : M = Mo ( ≥ )
Hi : M < Mo
Hipotesis ini digunakan karena tanda + paling
sedikit.
Kaedah keputusan :
P ( K<k n.p ) < α …………………… Tolak Ho
≥ α …………………... Terima Ho

  Untuk melihat nilai tabel silahkan lihat


Tabel a1. Buku daniel dan Tabel A2 Buku
Walpole.
CONTOH SOAL
  Dalam suatu departemen pertanian dikatakan
bahwa tingkat adopsi teknologi petani di indonesia
memberikan median skor sebesar 97,5. Membaca
ini seorang peneliti mempunyai keinginan untuk
melihat tingkat adopsi teknologi di daerah
sumatera selatan dibandingkan dengan tingkat
adopsi teknologi secara nasional. Diambillah
sampel dari 12 daerah yang telah dianggap
mengadopsi teknologi di bidang pertanian. Hasil
penelitian tersebut dalam bentuk skor adalah :
93,6 89,1 97,7 84,4 97,8 94,5
88,3 97,5 83,7 94,5 85,5 82,6
Dari data diatas apakah peneliti dapat
menyimpulkan bahwa median skor tingkat adopsi
teknologi di daerah Sumsel lebih rendah dari
tingkat adopsi secara nasional ?
Gunakan α = 0,05
  Ho : m = 97,5
Hi : m < 97,5
Jawaban:
α = 0,05
  Uji statistik :

Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Skor 93,6 89,1 97,7 84,4 97,8 94,5 88,3 97,5 83,7 94,5 85,5 82,6
Tanda - - + - + - - 0 - - - -

Ada 9 pengamatan menghasilkan tanda – Karena tanda (+) yang


berjumlah sedikit makakita
Ada 2 pengamatan menghasilkan tanda +
dapat menentukan bahwa
Ada 1 pengamatan menghasilkan tanda 0 nilaik=2

Keputusan : 0,0269 < 0,05, maka tolak Ho


yang artinya memang benar tingkat adopsi Jadi ( P(K<k n.p ) = P
teknologi pertanian di Sumsel lebih rendah (K<2 11 ;0,50) = 0,0269
dibandingkan tingkat teknologi rata-rata ( Tabel A ).
secara nasional.
Tabel peluang Binomial
Catatan :
  Bila jumlah sampel besar, yaitu n > 12, maka
boleh menggunakan rumus distribusi normal ( Z )
sebagai berikut :
Z = (k 0,5)-0,5n
0,5n
Kita menggunakan rumus (k + 0,5) bila k < n/2
atau (k - 0,5) bila k > n/2
  Seandainya kita terapkan pada contoh pertama
tadi maka :
Zα = (2+0,5)-0,5.11 = -1,81
0,5.11
α = 0,0352

  Sehingga 0,0352 < 0,05 …………….. Tolak Ho.


E. Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon
  yaitu membandingkan median hipotesis
dengan median hasil observasi.
  skala interval, yaitu memperhitungkan besar
selisih antara median observasi dengan
median hipotesisnya ( M – Mo ).

Asumsi-asumsi :
1.  merupakan sampel acak berukuran n dari suatu
populasi dengan median M yang belum diketahui.
2.  merupakan variabel kontinyu.
3.  sampel berasal dari populasi yang simetrik.
4.  skala pengukuran minimal menggunakan skala
nominal.
5.  pengamatan yang saling bebas
Langkah – langkah :
Kurangi nilai median pengamatan Bila Xi – Mo = 0,
(Xi) dengan median hipotesis (Mo) singkirkanlah dari
untuk mencari nilai Di=Xi-Mo pengamatan.

Berilah peringkat selisih ini dari Bila ada selisih yang sama ,
selisih yang paling kecil ke yang maka peringkat untuk Di
paling besar dengan melihat nilai
mutlaknya. dari pengamatan tersebut ,
peringkatnya ditentukan
Berilah tanda terhadap hasil dengan membuat rata-rata
masing-masing peringkat dari sejumlah peringkat
tersebut, sesuai dengan tanda
deviasinya. yang sama tersebut.

Jumlahkan dari masing-masing


kedua jenis peringkat tersebut,
jumlah yang positif dilambangkan
dengan T+, dan jumlah yang
negatif dilambangkan dengan T-.

Nilai Uji Statistik


Mencari T hit yaitu dari nilai T+
atau T- yang menghasilkan jumlah
terkecil
1.  Uji 2 arah : Ho : M = Mo
H1 : M ≠ Mo
Kaidah keputusan :
Hipotesis
Bila : T hit ≤ d ( α ) ( n ) ………….. Tolak Ho
T hit > d ( α ) ( n ) ………….. Terima Ho
2. Uji 1 arah : Ho : M = Mo (≥)
H1 : M < Mo
Pada hipotesis ini, bila nilai T+ cukup kecil, kita akan menolak Ho.
Kaidah keputusan :
Bila : T hit ≤ d ( α ) ( n ) ………. Tolak Ho
T hit > d ( α ) ( n ) ………. Terima Ho
3. Uji 1 arah : Ho : M = Mo (≤)
H1 : M > Mo
Pada hipotesis ini, bila nilai T- cukup kecil, kita akan menolak Ho.
Kaidah keputusan :
Bila : T hit ≤ d (α) ( n ) …………… Tolak Ho
T hit > d (α ) ( n ) …………… Terima Ho
Contoh Soal
  Suatu studi yang dilakukan untuk melihat
tingkat pemakaian pupuk urea di daerah
irigasi Belitang (OKU) selama 10 tahun
terakhir ini didapat besarnya median skor
pemakaian pupuk tersebut , yaitu : 119.
Kemudian seorang peneliti ingin melihat
perbandingan tingkat pemakaian pupuk urea
ini di daerah irigasi Tugu Mulya ( MURA ).
Diambil sampel acak sebanyak 16 petani
contoh. Hasil penelitian tersebut adalah
sebagai berikut : 136, 103, 91, 122, 96, 145,
140, 128, 126, 120, 99, 125, 91, 142, 119,
137. Dari data ini, apakah peneliti tersebut
dapat mengambil kesimpulan bahwa median
skor yang diambil tersebut sama dengan 119,
gunakan α = 0,05?
Tabel 1 : Analisis uji Bertanda Wilcoxon terhadap skor
Jawaban: tingkat pemakaian pupuk urea di Tugu Mulya .
Tk.Pemakaian D = Xi - Mo Peringkat Peringkat
NO pupuk urea Di bertanda
Di
Ho : M = 119
1 136 +17 6 +6
H1 : M ≠ 119
2 103 -16 5 -5
α : 0,05
3 91 -28 14,5 -14,5
4 122 +3 2 +2
5 96 -23 11,5 -11,5
6 145 +26 13 +13
7 140 +21 10 +10
8 138 +19 8 +8
9 126 +7 4 +4
10 120 +1 1 +1
11 99 -20 9 -9
12 125 +6 3 +3
13 91 -28 14,5 -14,5
14 142 +23 11,5 +11,5
15 119 0 0 0 T- = 40,5
16 137 +18 7 +7 T+= 64, 5
Pembahasan:

•  T merupakan statistik uji dalam kasus ini.


Karena T - = 40,5 lebih kecil dari T + = 64,5,
maka statistik uji kita adalah T = 40,5.
•  Sampel ke-15 disingkirkan dari analisis ini
karena ia memberikan nilai D sama dengan
nol.
•  T hit = d 0,05 ( 15 ) = 25.
•  T = 40,5 > 25, maka kita putuskan untuk
menerima Ho, artinya memang benar tidak
ada perbedaan mengenai median tingkat
pemakaian pupuk urea di kedua daerah
pertanian Sumsel tersebut.
SELESAI

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai