Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH STATISTIK INFERENSIAL

MENGUJI PROPORSI DATA MULTINOM

DOSEN PENGAMPU
Nurashri Partasiwi S.si,M.pd

KELOMPOK 1 :
1. Ajeng Pratiwi (21130012)
2. Lia Astriani Dewi (21130004)
3. Nasihin (21130006)
4. Sri Astuti Lestari (21130020)
5. Novi Ariyanti (21130007)

STKIP PGRI BANDAR LAMPUNG


2022/2023
1.1. Menguji Proporsi Data Multinom

Misalkan sebuah eksperimen menghasilkan peristiwa-peristiwa atau kategori A 1,A2,...Ak

yang saling terpisah masing-masing dengan peluang P1 = P(A1),P2 = P(A2)...Pk = P(Ak).

Akan diuji pasangan Hipotesis:

 H0 : Pi = Pi0 dari kategori kesatu (A1), i = 1,2,...k dengan Pi0 sebuah harga yang diketahui.

 H1 : Pi  Pi0

Disini tentu saja  Pi =  Pi0 = 1

Pengujian yang akan ditempuh akan menggunakan data sebuah sampel acak yang

berukuran n yang didalamnya ada O1 dari kategori kesatu (A1), O2 dari kategori kedua (A2),...,Ok

dari kategori ke K (Ak).

Dengan harga Pi0 yang diberikan, kita dapat menghitung masing-masing frekuensi yang

diharapkan E1 = np10, E2 = np20 ,..., Ek = npk0.

Jelas bahwa O1 + O2 + ... + Ok = E1 + E2 + ... + Ek = n. Harga O1, O2, ..., Ok = frekuensi

teramati atau hasil pengamatan sedang harga E1 + E2 ,..., Ek = nilai-nilai yang diharapkan terjadi.

Agar mudah diingat adanya kategori Ai, hasil pengamatan Oi, dan hasil yang diharapkan

Ei, sebaiknya disusun tabel :

Kategori A1 A2 ... Ak

Pengamata O1 O2 ... Ok

Diharapkan E1 E2 ... Ek

Untuk menguji pasangan Hipotesis diatas, digunakan statistik:


2
k(O i  E i ) 2
X 
i 1 Ei

2
2
O
i
X  n
Bentuk lain : Ei

Dimana Oi = Hasil pengamatan / hasil yang diamati

Ei = Hasil yang diharapkan

K = Jumlah pengamatan

Ternyata bahwa statistik diatas berdistribusi Chi kuadrat dengan dk = (k-1). Kriteria pengujian

adalah Ho ditolak jika χ 2 ≥ χ 2 (1-)(k-1), dengan dk = (k-1) ; peluang (1-)

Contoh soal yang pertama adalah sebagai berikut:

Kita tahu bahwa peluang nampaknya salah satu permukaan dadu homogen masing-

masing = 1/6. Sebuah eksperimen telah dilakukan sebanyak 120 kali dengan sebuah dadu dan

menghasilkan 16 muka bermata satu, 24 mata dua, 23 mata 3, 15 mata 4, 17 mata 5 dan 25 mata

6.

Jawab:

Akan diuji apakah dadu tersebut homogin ataukah tidak, yaitu akan diuji Hipotesis:

H0 : P1 = P2 = ... = P6 = 1/6

H1 : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku.

Jika H0 benar, yakni apabila dadu homogin, kita harapkan akan didapat:

A1 (muka dengan mata satu) = 120 X 1/6 = 20

A2 (muka dengan mata dua ) = 120 X 1/6 = 20

A3 (muka dengan mata tiga ) = 120 X 1/6 = 20


A4 (muka dengan mata empat ) = 120 X 1/6 = 20

A5 (muka dengan mata lima ) = 120 X 1/6 = 20

A6 (muka dengan mata enam ) = 120 X 1/6 = 20

Jadi didapat :

Muka A1 A2 A3 A4 A5 A6

Pengamatan 16 24 23 15 17 25

Diharapkan 20 20 20 20 20 20

Untuk lebih mudahnya dibuat:

( 16−20 )2 ( 24−20 )2 ( 23−20 )2 ( 15−20 )2 ( 17−20 )2 ( 25−20 )2


χ 2= + + + + +
20 20 20 20 20 20

Atau χ 2=5,00

Dengan  = 0.05 ; peluang (1 - ) = 1 – 0.05 = 0.95

dk = k – 1

=6–1

= 5.

Maka dari tabel Distribusi Chi kuadrat didapat χ 20.,95(5) = 11.1

Kesimpulannya adalah:

H0 diterima (non signifikasi) berarti dadu dibuat dari bahan yang homogen.
Contoh soal yang ke dua adalah sebagai berikut:

Seorang manager pemasaran sebuah pabrik kartu membuat dan menjual seri kartu dengan

gambar pemain sepakbola terkenal. Pemaain terkenal tersebut adalah Messi, Ronaldo, Sneijder,

Torres, Xavi, Gerrard. Di hari terakhir, ia berhasil menjual sebanyak 132 kartu. Data

penjualanya, seri kartu Messi terjual 25 kartu, seri kartu Ronaldo terjual 33 kartu, seri kartu

Sneijder terjual 14 kartu, seri kartu Torres terjual 7 kartu, seri kartu Xavi terjual 36, dan seri

kartu Gerrard terjual 17 kartu. Dengan menggunakan α = 0,05. Apakah popularitas pemain

mempengaruhi penjualan seri kartu tersebut?

Penyelesaian:

H0 : Distribusi penjualan seri kartu sama/tidak dipengaruhi popularitas.

H1 : Distribusi penjualan seri kartu tidak sama/dipengaruhi popularitas.

Berdasarkan teori, diharapkan terdapat 1/6 x 132 = 22 untuk seri kartu Messi, Ronaldo, Sneijder,

Torres, Xavi dan Gerrard. Data dan hasil pengamatan dan yangdiharapkan adalah sebagai

berikut.

Kategori Messi Ronaldo Sneijder Torres Xavi Gerrard

Pengamatan 25 33 14 7 36 17

Diharapkan 22 22 22 22 22 22

Dengan rumus XIII(2) didapat:


2 2 2 2 2 2
2 25 33 14 7 36 17
χ= −25+ −33+ −14+ −7+ −22+ −17 = 29,1
22 22 22 22 22 22
2
Dari table distribusi chi-kuadrat diperoleh x 0,95(5)= 11,1. Dengan demikian dapat kita simpulkan

terdapat cukup bukti untuk menyatakan bahwa distribusi pejualan seri kartu tersebut ada yang

tidak sama atau dengan kata lain, penjualan seri kartu dipengaruhi oleh popularitas pemain

sepakbola.
Contoh soal yang ke tiga adalah sebagai berikut:

Dalam suatu eksperimen genetika menurut Mendell telah ditemukan bahwa semacam

karakteristik diturunkan menurut perbandingan 1 : 3 : 3 : 9 untuk kategori A, B, C, D. Akhir-

akhir ini dilakukan 160 kali pengamatan dan terdapat 5 kategori A, 23 kategori B, 32 kategori C,

100 kategori D. Dengan menggunakan  = 5 % apakah data diatas menguatkan teori genetika

tersebut?

Jawab:

Berdasarkan teori, masing-masing diharapkan terdapat :

1/16 x 160 = 10 kategori A

3/16 x 160 = 30 kategori B

3/16 x 160 = 30 kategori C

9/16 x 160 = 90 kategori D

2 ( 5−10 )2 ( 23−30 )2 ( 32−30 )2 ( 100−90 )2


X = + + + =5,18
10 30 30 30

Dengan  = 0.05 ; peluang (1 - ) = 1 – 0.05 = 0.95

dk = k – 1

=4–1

=3

2
Maka dari tabel Distribusi Chi kuadrat didapat X 0.,95(3) = 7.81

Kesimpulannya adalah:
H0 diterima (non signifikasi) berarti tidak ada alasan untuk tidak mempercayai teori yang telah

ditemukan, berarti teori tersebut benar.

Sebagai hal khusus dari data multinom ialah data binom yang didapat apabila banyak kategori k
= 2 Jika dalam hal ini Kedua kategori disebut kategori π I dan kategori 11 dengan peluang
terjadinya kategori I dan II masing-masing dan (1 - π), maka untuk sebuah sampel acak
berukuran n di antaranya didapat x buah kategori I. dapat dibuat daftar sebagai berikut.

Kategori I II Jumlah
Pengamatan X n-x N
Diharapkan nπ n(1 – π) N

Statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis H 0: π = π 0 melawan H 1: π ≠ π 0ialah:


2
2 ( n−n π 0 )
XIII(3)….. χ =
n π 0 (1−π 0 )

2 2
dan tolak H 0 jika . χ ≥ χ (1−α )(1); sedangkan dalam hal lainnya H 0 diterima.

Kita lihat bahwa distribusi chi-kuadrat yang digunakan hanya mempunyai derajat kebebasan
satu. Ini mengakibatkan terlalu sering terjadinya penolakan H 0yang seharusnya diterima apabila
rumus di atas digunakan. Selain daripada itu. Rumus XIII(3) adalah pengkontinuitasan data
diskrit yang dengan sendirinya harus diadakan penyesuaian seperlunya.Khusus untuk hal ini,
yakni dalam hal data binom di mana digunakan distribusi chi-kuadrat dengan dk satu, Rumus
XIII(3) perlu diperbaiki dengan menggunakan koreksi kontinuitas, yaitu harga mutlak |x – n π 0|
harus dikurangi dengan setengah. Jadi rumus yang dipakai adalah:

( )
2
|X −n π 0|− 12
XIII(4)…
χ 2=
n π 0 (1−π 0 )

Contoh soal yang ke empat adalah sebagai berikut:

Diduga bahwa 50% dari semacam kacang bentuknya keriput dan 50% lagi halus. Pengamatan
dilakukan terhadap sebuah sampel acak terdiri atas 80 butir kacang dan terdapat 56 keriput
sedangkan sisanya halus Dalam taraf 0,05, dapatkah kita menyokong dugaan tersebut?

Jawab:

Bentuk Keriput Halus


Pengamatan 56 24
Teoritis 40 40
Dengan π 0= 1/2 maka Rumus XIII(4) memberikan

( )
2
|56−40|− 1
2 2
X = = 12,01
1 1
80 x x
2 2
2
dan dengan α =0.01 didapat X 0,95(1)=6,63.

Pengujian memberikan hasil yang sangat berarti sehingga kita tidak bisa menerima dugaan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai