Anda di halaman 1dari 18

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Penjelasan Singkat Tentang Materi Uji Chi-Square

2.1.1 Menguji Proporsi Data Multinom

Misalkan sebuah eksperimen menghasilkan peristiwa – peristiwa atau

kategori A1,A2…Ak yang saling terpilih masing – masing dengan peluang P 1 = P(A1),

P2 = P(A2) … Pk = P(Ak).

Akan di uji pasangan hipotesis :

o H0 : Pi = Pio dari kategori kesatu (Ai), i = 1,2,…..k dengan Pio sebuah harga

yang di ketahui.

o H1 : Pi  Pio Atau

o H0 : distribusi dari percobaan sama dengan distribusi normal.

o H1 : distribusi dari percobaan tidak sama dengan distribusi normal.

Disini tentu saja Pi = Pio = 1

Pengujian yang akan di tempuh akan menggunakan data sebuah sampel acak

yang berukuran n yang di dalamnya ada O1 dari katagori kesatu (A1), O2 dari katagori

ke dua(A2),…, Ok dari kategori ke K(Ak).

Dengan harga Pio yang diberikan, kita dapat menghitung masing – masing

frekuensi yang di harapkan E1= nP10, E2 = nP20,….,Ek = nPko. Harga O1,O2,…,Ok =

frekuensi teramati atau hasil pengamatanm sedangkan harga E 1 + E2,…,Ek = nilai –

nilai yang di harapkan terjadi. Agar mudah di ingat adanya kategori A i, hasil

pengamatan Oi dan hasil yang di harapkan Ei, sebaiknya disusun tabel :

5
6

Kategori A1 A2 ….Ak
Pengamatan O1 O2 ….Ok
Diharapkan E1 E2 ….Ek
Untuk menguji pasangan hipotesis di atas digunakan statistik :

K
X =  (Oi – Ei)2 / Ei Bentuk lain
2
X2 =  Oi2 - n
i=1
Ei

Dimana Oi = hasil pengamatan/hasil yang diamati

Ei = hasil yang diharapkan

K = jumlah pengamatan

Ternyata bahwa statistik di atas berdistribusi Chi-square dengan dk=(k-1)

kriteria pengujian adalah H0 ditolak jika X2  X2 (1-) (k-1) dengan dk=(k-1); peluang (1-

).

Contoh Pertama :

Kita tahu bahwa peluang nampaknya salah satu permukaan dadu homogen

masing – masing 1/6. sebuah esperimen telah di lakukan sebanyak 120 kali dengan

sebuah dadu dan menghasilkan 16 muka bermata 1, 24 mata 2, 23 mata 3, 15 mata 4,

17 mata 5 dan25 mata 6.

Penyelesaian :

Akan di uji apakah dadu tersebut homogen atau tidak, dengan uji hipotesis:

H0 : P1 = P2 = ….= P6 = 1/6

H1 : P1  P2 ….  P6  1/6 {paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku}

Atau

H0 : distribusi dari percobaan sama dengan distribusi normal.


7

H1 : distribusi dari percobaan tidak sama dengan distribusi normal.

Jika H0 benar, yakni apabila dadu homogen, kita harapkan akan di dapat :

A1(muka dengan mata satu ) = 120 x 1/6 = 20

A2(muka dengan mata dua ) = 120 x 1/6 = 20

A3(muka dengan mata tiga ) = 120 x 1/6 = 20

A4(muka dengan mata empat ) = 120 x 1/6 = 20

A5(muka dengan mata lima) = 120 x 1/6 = 20

A6(muka dengan mata enam ) = 120 x 1/6 = 20

Jadi di dapat :

Muka A1 A2 A3 A4 A5 A6

Pengamatan 16 24 23 15 17 25

Di harapkan 20 20 20 20 20 20

Untuk lebih mudahnya di buat tabel berikut :

Mata Oi Ei Oi - Ei (Oi-Ei)2 (Oi-Ei)2/Ei


1 16 20 -4 16 0.8
2 24 20 4 16 0.8
3 23 20 3 9 0.45
4 15 20 -5 25 1.25
5 17 20 -3 9 0.45
6 25 20 5 25 1.25
120 X2 = 5

Dengan  = 0.25 ; peluang(1-) = 1-0.75 = 0.75.

dk = k –1

= 6-1 =5
8

Sehingga dari tabel distribusi chi-square di dapat X 2 = 0.75(5) = 6,63 karena 5

< 6,63 maka kesimpulannya adalah H0 Diterima, hasil pengujian tak berarti atau

Non-signifikan, berarti dadu tersebut di buat dari bahan yang homogen.

Contoh Kedua :

Dalam suatu esperimen genetika menurut Mendel telah di temukan bahwa

semacam karakteristik di turunkan menurut perbandingan 1:3 3:9 untuk kategori 1, 2,

3 dan 4. akhir – akhir ini di lakukan 160 kali pengamatan dan terdapat 5 kategori 1,

12 kategori 2, 45 kategori 3 dan 90 kategori 4. dengan menggunakan  = 1% apakah

data diatas menguatkan teori genetika tersebut ?

Penyelesaian :

Akan di uji apakah data yang diperoleh dapat menguatkan teori genetika, dengan uji

hipotesis :

H0 : P1=P2=……=P16

H1 : P1P2……P16 atau

H0 : distribusi dari percobaan sama dengan distribusi normal.

H1 : distribusi dari percobaan tidak sama dengan distribusi normal.

Jika H0 benar, yaitu apabila data yang di peroleh dapat menguatkan teori genetika.

Berdasarkan teori masing – masing di harapkan terdapat :

1/16 x 160 = 10 kategori 1

3/16 x 160 = 30 kategori 2

3/16 x 160 = 30 kategori 3

9/16 x 160 = 90 kategori 4

Data hasil pengamatan dan yang di harapkan adalah sebagai berikut :


9

Kategori Oi Ei Oi - Ei (Oi-Ei)2 (Oi-Ei)2/Ei


1 5 10 -5 25 2.5
2 12 30 -18 324 10.8
3 45 30 -15 225 7.5
4 90 90 0 0 0
160 X2 = 20.8

Dengan  = 0.05 ; peluang(1-) = 1 – 0.01 = 0.99

dk = k – 1

=4–1=3

Sehingga dari tabel distribusi chi-square di dapat X 2 = 0.99(3) = 11.3 karena

20.8 > 11.3 maka disimpulkan H0 di Tolak (Non-Signifikan) berarti tidak ada alasan

untuk tidak mempercayai teori yang telah di temukan, berarti teori tersebut adalah

benar.

2.1.2 Uji Independensi (Metode Khusus Untuk Daftar Kontingensi 2 x 2)

Banyak data hasil pengamatan yang dapat digolongkan ke dalam beberapa

faktor, Karakteristik atau atribut dengan tiap faktor atau atribut terdiri dari beberapa

klasifikasi kategori golongan atau mungkin tingkatan. Berdasarkan hasil pengamatan

terhadap fenomena demikian akan diselidiki mengenai Asosiasi atau hubungan atau

kaitan antar faktor. Dengan kata lain akan dipelajari apakah terdapat atau tidak suatu

kaitan antara faktor-faktor itu. Jika ternyata tidak terdapat kaitan antara faktor –

faktor biasa dikatakan bahwa faktor – faktor itu bersifat independen atau bebas,

tepatnya bebas statistik.


10

Dalam bagian ini hanya akan mempelajari fenomena yang terdiri paling

banyak atas dua faktor. Misalnya apakah kemajuan murid dalam bidang fisika ada

hubungannya denga kemajuan murid tersebut dalam matematika, apakah kenakalan

remaja ada kaitanya dengan sikap orang tua, lingkungan hidup atau faktor lainnya,

benarkah keluarga itu dan lain sebagainya.

Jika daftar kontingensi berukuran 2 x 2, maka pengujian hipotesisnya di

gunakan distribusi chi-square dengan dk = 1. Dalam hal ini koreksi kontinuitas perlu

di gunakan dan telah di temukan dengan nama koreksi yates, yaitu setiap harga

mutlak |Oij - Eij| di kurangi dengan setengah. faktor ke satu n = a + b + c + d.

X2 = n(|ad – bc| -1/2 n)2 / (a+b)(a+c)(c+d)(c+d)

H0 di tolak jika X2 > X2(1-)(1), dengan peluang (1-), dk = 1.

Contoh soalnya adalah sebagai berikut :

Ada dua kelompok A dan B masing – masing terdiri dari 95 orang yang

menderita semacam penyakit. Kelompok A di obati dengan semacam obat sedangkan

kelompok B tidak diobati (kelompok kontrol). Sesudah jangka waktu tertentu

diperiksa beberapa orang sembuh. Ternyata dari kelompok A ada 78 yang sembuh

sedang dari kelompok B ada 62 orang. Akan di uji hipotesis bahwa obat yang di

gunakan tidak mempunyai pengaruh terhadap penyembuhan penyakit, gunakan tarif

nyata 5%.

Penyelesaian :

Sembuh Tidak sembuh Jumlah


KelompokA(diobati) 78 17 95
Kelompok B (tidak 62 33 95
diobati)
11

jumlah 140 50 190

X2 = 190{ | (78 x 33) – (17 x 62) | - 1/2 (190)}2 = 6,11

95 x 95 x 140 x 50

dengan  = 0,05; peluang(1 - ) = 1 – 0,05 = 0,95; dk = 1, sehingga dari tabel

distibusi chi-square di dapat X2 0,95(1) = 3.84, karena 6.11 > 3.84 maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak, jadi obat yang digunakan tidak mempunyai pengaruh

terhadap penyembuhan penyakit, maka penelitian lebih lanjut, di anjurkan untuk

dilakukan.

2.2 Penjelasan Singkat Tentang Software Pendukung Program

2.2.1 Sekilas Tentang Borland Delphi

Borlnd Delphi atau yang biasa di sebut delphi saja, merupakan sarana

pemprograman aplikasi visual. Bahasa pemprograman yang digunakan adalah bahasa

pemprograman pascal atau yang kemudian juga disebut bahasa pemprogaraman

Delphi. Delphi merupakan generasi penerus dari turbo pascal. Turbo pascal yang di

luncurkan pada tahun 1983 di rancang untuk di jalankan pada sistem operasi

Dos(yang merupakan sistem operasi yang paling banyak di gunakan pada saat itu).

Sedangkan delphi yang di luncurkan pertama kali tahun 1995 dirancang untuk

beroperasi di bawah sistem operasi windows. Delphi menyediakan fasilitas untuk

pembuatan aplikasi dengan antar-muka visual secara mudah dan dapat memberikan

hasil yang memuaskan.


12

Delphi memiliki sarana yang tangguh untuk pembuatan aplikasi mulai dari

sarana untuk pembuatan form, menu, toolbar, hingga kemampuan untuk menangani

pengelolaan basis data yang besar. Kelebihan – kelebihan yang dimiliki delphi

antaralain karena pada delphi, form dan komponen – komponennya dapat di pakai

ulang dan di kembangkan, tersedia template aplikasi dan template form, memiliki

lingkungan pengembangan visual yang dapat diatur sesuai kebutuhan, menghasilkan

file terkompilasi yang berjalan lebih cepat, serta kemampuan mengakses data dari

bermacam – macam format.

2.2.2 Macam – Macam Tipe Data Dalam Borland Delphi

Penentuan tipe data berguna untuk memberi pengenalan pada isi data yang

akan diakses, oleh variabel.

 Tipe Integer

Tipe data ini digunakan untuk menyatakan bilangan yanga tidak mempunyai

angka desimal. Tipe integer terdiri dari beberapa tipe lagi, yang sebagian berbeda

rentang nilai dan ukuran memorinya.

Tabel 2.1 Tipe data Integer


Tipe Rentang Byte
Byte 0 – 225 1
Word 0 – 65535 2
ShortInt -128 – 127 1
SmallInt -32768 - 32767 2
Integer -2147483648 - 2147483647 4
Cardinal 0 – 2147483647 4
LongInt -2147483648 - 2147483647 4
13

 Tipe Real

Tipe Real digunakan untuk menyatakan bilangan yang mempunyai angka

desimal. Tipe real ini terdiri dari beberapa tipe lagi, yang sebagian nilai dan ukuran

penggunaan memorinya.

Tabel 2.2 Tipe Data Real


Tipe Rentang Nilai Byte
Real48 2.9 x 10-39 … 1.7 x 1030 6
Single 1.5 x 10-45 … 3.4 x 1038 4
Double 5.0 x 10-325 … 1.7 x 10308 8
Extended 3.6 x 10-4951 … 1.1 x 104932 10
Comp -263 + 1 … 263 - 1 8
Currency -922337203685477.5808 … 8
922337203685477.5807

 Tipe Boolean

Tipe Boolean untuk menyatakan data logika, yaitu true(benar) dan

false(salah). Dalam borland delphi terdapat empat tipe data boolean yaitu seperti

berikut ini.

Tabel 2.3 Tipe Data Boolean


Tipe Byte
Boolean 1
ByteBool 1
WordBool 2
LongBool 4

Disarankan penggunaan tipe logika menggunakan tipe boolean. Untuk ByteBool,


WordBool dan LongBool sebaiknya hanya di gunakan untuk menjaga kompabilitas,
yaitu jika program akan dihubungkan dengan program bahasa lain.
 Tipe Character

Tipe Data Character di gunakan untuk menyatakan karakter satu huruf.


14

Tabel 2.4 Tipe Data Character


Tipe Byte Isi
Char 1 1 karakter ANSI
AnsiChar 1 1 karakter ANSI
WideChar 2 1 karakter Unicode

 Tipe String

Tipe data string digunakan untuk menyatakan sederetan karakter yang

membentuk satu kesatuan, misalnya nama, alamat dan sebagainya.

Tabel 2.5 Tipe Data String


Tipe Byte Isi
ShortString 2 … 256 256 karakter
AnsiString 4 … 2GB 231 karakter
wideString 4 … 2GB 230 karakter

Tipe ShortString disediakan hanya untuk menjaga kompabilitas dengan versi


sebelumnya. AnsiString untuk menyimpan karakter ANSI dan WiseString dapat
menyimpan karakter Unicode.
 Tipe Array

Array atau Larik adalah variabel tunggal yang dapat di pakai untuk

menyimpan sekumpulan data sejenis.

Contoh :
Var
Hari : array [1…7] of AnsiString
Begin
Hari [1] := ‘Minggu’;
Hari [2] := ‘Senin’;
Hari [3] := ‘Selasa’;


edit1.text := hari[1];
15

2.2.3 Variabel

Variabel adalah suatu pengenalan yang menampung data, yang terdapat pada

memori. Setiap variabel pasti mempunyai nama, yang sering disebut sebagai

identifier. Dalam pengunaan variabel sebaiknya menggunakan nama yang sesuai

dengan data yang akan disimpan supaya mudah untuk di ingat. Gunakan nama

variabel yang singkat tapi jelas, misal : nama, alamat, jeniskel dan lain – lain.

Beberapa yang harus diperhatikan dalam penggunaan Variabel :

 Harus dimulai dengan Alfabet(huruf)

 Harus unik(tidak boleh ada yang sama) pada ruang lingkup yang sama.

 Panjangnya 63 karakter dianggap sebagai nama variabelnya dan karakter ke

64 dan seterusnya di abaikan. Tidak diperbolehkan menggunakan karakter

khusus, misal : ! @ # ~ % ^ & * ( ) + - ? > < , ; .

2.2.4 Operator

Operator merupakan bagian dari bahasa pemprograman untuk membuat

operasi – operasi pada variabel, Konstanta, nilai, dan elemen lainnya. Terdapat

beberapa macam operator yang dikenal oleh Delphi antara lain operator aritmetika,

operator boolean, operator logika,operator string, operator pointer,operator

set(himpunan),operator relasional,operator class dan operator @.

2.2.5 Struktur Program Delphi

Program penyusunan suatu projek delphi biasanya dibagi dalam modul source

code yang disebut unit. Khusus untuk unit yang berisi program utama, disebut
16

dengan nama projek. Sebagian besar program dimulai dengan heading, yang

menentukan nama program tersebut. Heading boleh dikuti dengan klausa uses,

selanjutnya adalah blok deklarasi dan pernyataan (statement). Klausa uses berisi

daftar unit yang terhubung dengan program atau unit tersebut, yang dapat dipakai

bersama – sama. Klausa uses memberitahu kompiler informasi mengenai keterkaitan

antarmuka. Informasi tersebut disimpan di dalam modul itu sendiri.

2.2.5.1 Struktur Projek

Pada suatu projek yang dibangun , terdapat sebuah file program utama yang

berisi kode program untuk pengelolaan unit – unit. Kode program utama ini biasa

juga disebut kode projek dan disimpan dalam file berekstensi (DPR).

2.2.5.2 Struktur Unit

Sebuah Unit berisi tipe – tipe, konstanta – konstanta, variabel, dan

rutin(fungsi dan procedure). Setiap unit dideklarasikan dalam file .PAS yang

menangani unit tersebut. Sebuah unit dimulai dengan unit heading, yang diikuti

dengan bagian interface, implementation, initialization dan finalization. Bagian

initialization dan finalization bersifat opsional, boleh memiliki deklarasi tersebut atau

tidak menyertakan, tergantung kebutuhan.

Kerangka unit sebagai berikut :

Unit Unit1;
Interface
Uses {Daftar unit – unit}
{Bagian Interface}
17

Implementation
Uses {Daftar Unit – unit}
{Bagian Implementation}
Initialization
{Bagian Initialization}
Finalization
{Bagian Finalization}
End.
Sebuah unit harus diakhiri dengan kata end yang diikuti tanda titik.

2.6 Pengenalan Flowchart

Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan

hubungan antar proses beserta intruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol.

Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan

hubungan antar proses di gambarkan dengan garis penghubung. Terdapat dua macam

flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer yaitu :

1. Sistem flowchart

2. Program flowchart

2.6.1 Sistem Flowchart

Sistem Flowchart adalah bagan yang memperlihatkan urutan prosedure dan

proses dari beberapa file di dalam media tertentu. Melalui flowchart ini, dapat terlihat

jenis media penyimpanan yang di pakai dalam pengolahan data. Selain itu juga

menggambarkan file yang di pakai sebagai input maupun output. Jadi sistem
18

flowchart dapat memberikan gambaran umum mengenai suatu sistem pengolahan

data.

2.6.2 Program Flowchart

Program flowchart adalah bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan

proses dalam suatu program. Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan

program. Dengan adanya program flowchart maka urutan proses di program menjadi

lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat di lakukan lebih mudah.

Program flowchart memberikan gambaran secara rinci tentang urutan instruksi yang

di susun oleh pemprogram untuk di terapkan ke komputer.

2.6.3 Simbol – simbol Flowchart

Flowchart di susun dengan simbol – simbol. Simbol ini di pakai sebagai alat

bantu yang menggambarkan proses didalam program. Sisbol –simbol yang dipakai

dapat di bagi menjadi 3 kelompok yaitu :

 Flow Direction Symbols

 Processing Symbols

 Input – Output Symbols

2.6.3.1 Flow Direction Symbols

Flow Directin Symbols, yaitu simbol yang dipakai untuk menghubungkan

antara simbol yang satu dengan simbolayang lainnya. Simbol ini disebut juga
19

connecting line. Berikut ini terlampir bentuk sismbol ysng digunakan dalam

flowchart.

1. Simbol Connector (simbol untuk keluar/masuk procedure atau proses dalam

lembar/halaman yang sama)

2. Simbol Off-Page Conector (simbol untuk keluar/masuk procedure atau proses

dalam lembar/halaman yang sama).

2.6.3.2 Processing Symbols

Processing Simbol merupakan simbol yang menunjukan jenis operasi

pengolahan dalam suatu procedure. Simbol – simbol tersebut adalah sebagai berikut :

1. Simbol Process (simbol yang menujukan pengolahan yang dilakukan oleh

komputer).

2. Simbol Manual Operation(simbol yang menujukan pengolahan yang tidak di

lakukan oleh komputer).

3. simbol Decision(simbol untuk kondisi yangakan menghasilkan beberapa

kemungkinan jawaban/aksi).
20

4. Simbol Predefined Process(simbol untuk mempersiapkan Penyimpanan yang

akan di gunakan tempat pengolahan di dalm storage).

5. Simbol Terminal(simbol untuk permulaan atau akhir dari suatu program).

6. Simbol Alternate Process(simbol untuk alternatif proses).

7. Simbol Off-Line Storage(Simbol untuk menunjukan bahwa data di dalam

simbol ini akan di simpan).

8. Simbol Manual Input(simbol untuk pemasukan data secara manual on-line

keyboard).

2.6.3.3 Input – Out-put Symbols

Input – Output Symbols adalah simbol yang dipakai untuk menyatakan jenis

peralatan yang di gunakansebagai media input atau output. Simbol – simbol tersebut

adalah sebagai berikut :

1. simbol input-output(simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa

tergantung dengan jenis peralatannya).


21

2. Simbol Punched Card(simbol yang menyatakan input berasal dari kartu atau

output di tulis kartu).

3. Simbol Magnetic Tipe Unit(simbol yang menyatakan input berasal dari pita

magnetic atau output di simpan ke pita magnetik).

4. Simbol Disk and On-Line Storage(simbol untuk menyatakan input berasal dari

disk atau output di simpan kedisk).

5. Simbol Document(simbol – simbol yang menyatakaninput berasal dari dokumen

dalaam bentuk kertas atau output di cetak ke kertas).

6. Simbol Display(simbol yang menyatakan peralatan output yang di gunakan

yaitu layar, plotter, printer dan sebagainya.


22

Anda mungkin juga menyukai