Anda di halaman 1dari 14

EVALUASI EFEKTIVITAS PELATIHAN

DAN METODE EVALUASI PELATIHAN

Muharram Siagian (218150004)

Junlamro Firman Nibaho (218150066)

Andika Silalahi (218150020)

Amirullah Lubis (218150050)

Jumadi Marpaung (218150074)

Muhammad Riski Anggi (218150044)

Kelompok 7
PENTINGNYA PELATIHAN DAN
PENGEMBANGAN

Pelatihan dan pengembangan sering kita dengar dalam dunia kerja


di perusahaan, organisasi, lembaga, atau bahkan dalam instansi kesehatan.
Hal ini dapat diasumsikan bahwa pelatihan dan pengembangan sangat
penting bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih menguasai dan lebih baik
terhadap pekerjaan yang dijabat atau akan dijabat kedepan. Tidak terlalu
jauh dalam instansi kesehatan, pelatihan dan pengembangan sering
dilakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja para tenaga kesehatan
yang dianggap belum mampu untuk mengemban pekerjaannya karena
faktor perkembangan kebutuhan masyarakat dalarn kesehatan.
Salah satu fungsi manajemen surmber daya manusia adalah
training and development artinya bahwa untuk mendapatkan
tenaga kesehatan yang bersumber daya manusia yang baik dan
tepat sangat perlu pelatihan dan pengembangan. Hal ini sebagai
upaya untuk mempersiapkan para tenaga kesehatan untuk
menghadapi tugas pekerjaan jabatan yang dianggap belum
menguasainya. Management thought yang dikernukakan Taylor,
bahwa tenaga kerja membutuhkan latihan kerja yang tepat. Teori
ini sangat tepat untuk rnenghindari kemungkinan terburuk dalam
kemampuan dan tanggung jawab bekerja, sehingga dalam
menyelesaikan tugas jabatan lebih efektif dan efIsien sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan.
Definisi Pelatihan
1. Willian G. Scott

Pelatihan dalam ilmu pengetahuan perilaku adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengembangkan pemimpin untuk mencapai efektivitas pekerjaan perorangan yang lebih besar, hubungan
antara pribadi dalam dalam organisasi yang lebih baik dan menyesuaikan pemimpin kepada konteks seluruh
lingkungannya.

2. John H. Proctor and william M. Thronton

Pelatihan adalah tindakan yang disengaja memberikan alat agar pembelajaran dapat dilaksanakan.

3. Andrew E. Sikula

Pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek memanfaatkan prosedur yang sistematis
dan terorganisir, di mana personal non manajerial mempelajari kemampuan dan pengetahuan teknis untuk
tujuan tertentu.
Dari berbagai pengertian di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa pelatihan adalah suatu kegiatan
mempelajari kemampuan dan pengetahuan dalam
bidang tertentu yang dengan sengaja diberikan
melalui prosedur sistematis dan terorganisir untuk
mencapai kerja yang efektif.
Persamaan dan Perbedaan Pelatihan dan Pengembangan

Robert L. Kalts, Mengutarakan perbedaan antara pelatihan dan pengembangan


terletak pada bobot materi program.
1. Pelatihan bertujuan mempersiapkan karyawan yang akan segera diberi tugas mengerjakan
pekerjaan yang telah ada dalam lembaga ( proses pendidikan jangka pendek )
2. Pengembangan diperlukan untuk mempersiapkan karyawan mengerjakan pekerjaan di masa
yang akan datang ( proses pendididkan jangka panjang)

Berdasarkan asumsi, bahwa dalam organisai terdapat tiga kemampuan yang harus
dimiliki karyawan, yaitu kemampuan teknis, kemampuan untuk melakukan interaksi
dengan orang lain, dan kemampuan teori atau konsepsi.
Tujuan dan Manfaat Pelatihan dan Pengembangan

Tujuan umum pelatihan dan pengembangan, harus diarahkan untuk meningkatkan

produktifitas organisasi. Tujuan pelatihan dan pengembangan merupakan langkah untuk

meningkatkan produktivitas organisasi melalui berbagai kegiatan antara lain:


1. Mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional.
2. Mengembangkan keterampilan atau keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan lebih
cepat dan efektif.
Adapun manfaat dari pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dapat dilihat dalam dua sisi diantaranya:
a). Dari sisi individu pegawai:
1. Menambah pengetahuan terutama penemuan terakhir dalam bidang ilmu pengetahuan yang bersangkutan,
misalnya prinsip dan filsafat manajemen yang terbaik dan terakhir.

2. Menambah dan memperbaiki keahlian dalam bidang tertentu sekaligus memperbaiki cara pelaksanaan
yang lama.

b). Dari sisi organisasi:


2. Menaikkan produktivitas pegawai.
3. Menurunkan biaya.
4. Mengurangi turn over pegawai.
Proses Pelatihan dan Pengembangan

1. Proses Pelatihan

Pelatihan merupakan sebuah proses dimana orang mendapatkan kapabilitas untuk membantu pencapaian tujuan

organisasional. Pelatihan memberikan pengetahuan, keterampilan serta mengubah sikap yang spesifik dan dapat

diidentifikasi untuk digunakan dalam pekerjaan mereka dalam organisasi (Mathis-Jackson:2006). Dengan

adanya pengetahuan dan ketrampilan diharapkan agar seseorang dapat melakukan pekerjaan atau tugas yang

menjadi tanggung jawabnya dengan menggunakan sumber daya yang maksimal untuk mencapai hasil yang

diinginkan sesuai waktu yang ditentukan dalam organisasi.


2. Proses Pengembangan
Di bawah ini merupakan gambar yang menunjukkan pengembangan:
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia
2. Kemampuan dan Kapasitas yang Diperlukan untuk Menjalankan Rencana
3. Perencanaan Suksesi
4. Penilaian Kebutuhan Pengembangan
5. Perencanaan Pengembangan
6. Metode Pengembangan
7. Evaluasi Keberhasilan Pengembangan
Evaluasi Pelatihan dan Pengembangan

Evaluasi pelatihan dan pengembangan secara khusus mencermati masalah yang terkait

dengan aplikasi pembelajaran di tempat kerja, implementasi jangka panjang, biaya dan efektifitas

pelatihan serta pengembangan yang diberikan (Rae, 2005). Oleh karena itu untuk pelatihan dan

pengembangan sumber daya manusia sendiri ada metode tertentu dalam mengevaluasi proses

pelatihan dan pengembangan.


Metode Evaluasi Pelatihan dan Pengembangan

menurut Kirkpatrick (1994), mengemukakan beberapa alasan perlunya diadakan suatu evaluasi terhadap

pelatihan, diantaranya adalah :


1. Mempertanggungjawabkan keberadaan bagian diklat dengan menunjukkan bagaimana bagian ini
berkontribusi terhadap tujuan dan cita – cita organisasi.
2. Membuat keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan program pelatihan.
3. Mendapatkan informasi bagaimana mengembangkan program pelatihan selanjutnya.

Kirkpatrick juga mengatakan bahwa untuk melakukan evaluasi pelatihan teradapat empat tahap proses

yang dikenal dengan The four level evaluation. Tahapan itu merupakan serangkaian proses yang dinamis.

Meskipun evaluasi pada tahap yang lebih tinggi akan memakan waktu yang lebih lama dan sulit, namun

dapat memberikan informasi yang lebih lengkap tentang program pelatihan yang dievaluasi.
Empat tahap evaluasi pelatihan dan pengembangan itu adalah

1. Reaction

Evaluasi ini dilakukan pada saat dan setelah menerima materi pelatihan, yakni evaluasi untuk mengukur
minat dan reaksi peserta atas pelatihan.

2. Learning

Disebut juga evaluasi hasil belajar. Evaluasi ini dilakukan untuk mengukur tingkat pemahaman peserta
setelah menerima pembahasan dari para pelatih setiap sesi pelatihan. Penilaian terhadap tingkat pemahaman ini
sangat penting untuk mengetahui apakah peserta materi yang diberikan dalam pelatihan.

3. Behavior

Evaluasi ini dilakukan setelah pelatihan. Tujuannya untuk melihat bagaimana perilaku peserta setelah
mengikuti pelatihan, langkah apa yang sudah dilakukan serta bagaimana sikap stakeholder terhadap hasil pelatihan.

4. Result

Merupakan evaluasi jangka panjang, yakni evaluasi mengenai kinerja lembaga yang terjadi akibat kinerja
anggota organisasi yang mengikuti pelatihan. Evaluasi ini dapat dilakukan tiga sampai empat tahun setelah pelatihan.
Sekian & Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai