Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

ACARA 6
“CHI-SQUARE TESR (UJI 2 )”

Disusun Oleh :

Nama : Emilda Tri Mauli


NPM : E1J021069
Tanggal Praktikum : 24 Oktober 2022
Shift : C1 (Senin, 08.00 - 10.00 WIB)
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Rustikawati, M. Si
Nama Coass : Maria Asri Siagiani, S. P (E1J018068)

LABORATORIUM AGRONOMI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Chi Kuadrat (Square) adalah suatu teknik statistik yang memungkinkan penyelidik
menilai probabilitas memperoleh frekuensi yang nyata atau yang dilakukan observasi
langsung dengan frekuensi yang diharapkan dalam kategorikategori tertentu sebagai
akibat dari kesalahan sampling. Chi Kuadrat (Square) dapat digunakan untuk mengadakan
estimasi atau yang kita kenal dengan pengetesan atau pengujian hipotesis (Saraswati, R.,
2016)
Uji Chi-Square digunakan untuk pengujian hipotesa terhadap beda dua proporsi atau
lebih. Hasil pengujian akan menyimpulkan apakah semua proporsi sama atau berbeda
(Wibowo, A. (2017)
Tujuan dari 2 adalah untuk mengetahui apakah data yang didapat dari hasil
pengamatan sesuai dengan nilai atau nilai ekspektasinya yang juga dapat diartikan bahwa
hasil observasinya sesuai dengan model atau teori. Umumnya, stastistisi menggunakan
kemungkinan (probabilitas 5% atau 0,05) untuk menggambarkan batas antara diterima
atau ditolaknya suatu hipotesis (Alnopri, dkk., 2020)

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum acara 6 tentang Chi-Square yaitu :
1. Menghitung 2 untuk menentukan apakah data yang diperoleh cocok atau sesuai
dengan teori atau yang diharapkan.
2. Menginterpretasikan nilai 2 yang dihitung dengan tabel 2.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Chi Square atau chi kuadrat di gunakan untuk menguji hipotesis komperatif (menguji
perbedaan) rata-rata k sampel independen dengan setiap sampel terdapat beberapa kelas atau
kategori (Sugiyono,2011:244). Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square, dimana uji
Chi Square dapat digunakan untuk menguji hipotesis apabila dalam populasi terdiri atas dua
atau lebih kelas dimana datanya berbentuk kategorik.
Alasan digunakannnya uji Chi-square ini karena kemudahan dalam penggunaannya
dan dalam implementasi menyelesaikan masalah, uji Chi-square sangat sederhana dan
fleksibel (Negara, I. C., & Prabowo, A., 2018). Chi-square disebut juga dengan Kai Kuadrat.
Uji Chisquare adalah salah satu jenis uji komparatif non parametris yang dilakukan pada dua
variabel, di mana skala data kedua variabel adalah nominal (Sutrisno, 2000). Apabila dari 2
variabel, ada 1 variabel dengan skala nominal maka dilakukan uji Chi-square dengan merujuk
bahwa harus digunakan uji pada derajat yang terendah. Uji Chisquare merupakan uji non
parametris yang paling banyak digunakan. Namun perlu diketahui syarat-syarat uji ini adalah
frekuensi responden atau sampel yang digunakan besar, sebab ada beberapa syarat di mana uji
Chi-square dapat digunakan yaitu:
1. Tidak ada sel dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga Actual Count
(F0) sebesar 0 (Nol);
2. Apabila bentuk tabel kontingensi 2 X 2, maka tidak boleh ada 1 sel saja yang
memiliki frekuensi harapan atau disebut juga expected count (“Fh”) kurang dari 5;
3. Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misal 2 x 3, maka jumlah sel dengan
frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%. (Negara, I. C., &
Prabowo, A., 2018).
Uji Chi-square dapat dirumuskan sebagai berikut:
k
( Oi−Ei )2
 =∑¿
2
Ei
i=1

Ket.

Oi = jumlah individu yang diamati pada fenotipe ke-i

Ei = jumlah individu yang diharapkan atau secara teroritis pada fenotipe ke-i

∑ = total dari semua kemungkinan nilai (Oi-Ei)2/Ei untuk keseluruhan fenotipe

Hipotesis asosiasi yang akan menjawab apakah terdapat hubungan antara dua variabel
dengan skala pengukuran variabel kategori dan data tidak berpasangan. Kriteria hubungan
berdasarkan nilai p value > 0,05 maka Ho diterima, Ha di tolak dan jika p value < 0,05 maka
Ho ditolak, Ha diterima (Rochmawati, N. F., Riyanto, W. H., & Nuraini, I., 2018).
Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square dengan taraf signifikan yang
digunakan adalah 95% dengan nilai kemaknaan 5%. Syarat uji Chi Square terpenuhi, jika
tidak terdapat sel yang nilai harapannya kurang dari 5 dan persentase tidak lebih dari 20%
sehingga Ho ditolak Ha diterima. Ini berarti kedua variabel ada hubungan (Utami, S. R.
(2012). Menurut (Saraswati, R., 2016). Semakin besar perbedaan antara hasil pengamatan dan
harapan, maka makin kecil probabilitas (kemungkinannya).
Berikut ini merupakan tabel 2 .
db Kemungkinan

0,99 0,90 0,70 0,50 0,30 0,10 0,05 0,01 0,001

1 0,0002 0,016 0,15 0,46 1,07 2,71 3,84 6,64 10,83

2 0,02 0,21 0,71 1,39 2,41 4,61 5,99 9,21 13,82

3 0,12 0,58 1,42 2,37 3,67 6,25 7,82 11,35 16,27

4 0,30 1,06 2,20 3,36 4,88 7,78 9,49 13,28 18,47

5 0,55 1,61 3,00 4,35 6,06 9,24 11,07 15,09 20,52

6 0,87 2,20 3,83 5,35 7,23 10,65 12,59 16,81 22,46

7 1,24 2,83 4,67 6,35 8,38 12,02 14,07 18,48 24,32

8 1,65 3,49 5,53 7,34 9,52 13,36 15,51 20,09 26,13

9 2,09 4,17 6,39 8,34 10,66 14,68 16,92 21,67 27,88

10 2,56 4,87 7,27 9,34 11,78 15,99 18,31 23,21 29,59


BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang akan digunakan :
 Data Hukum Mendel I
 Data Hukum Mendel II
 Data Probabilitas
 Kacang kedelai hitam dan kuning
 Kantong atau kotak
 Petridish

3.2 Cara Kerja


Adapun cara kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah :
1. Mencampurkan 1 petridish biji kacang kedelai hitam dan 1 petridish biji kacang
kedelai kuning, aduk dan tempatkan dalam satu kotak.
2. Mengambil sampel dari campuran diatas (1) sebanyak 1 petridish penuh.
3. Memisahkan dan menghitung yang hitam dan yang kuning.
4. Mencatat data anda pada lembar kerja dan hitung jumlah yang diharapkan
berdasarkan jumlah sampel dan populasi kacang hitam dan kuning.
5. Selanjutnya mencatat data pada lembar kerja dan mengitung jumlah yang diharapkan
berdasarkan jumlah sampel dan populasi masing-masing data (Hukum Mendel 1,
Hukum Mendel II, dan Probabilitas)
6. Lengkapi tabel lembar kerja anda dan hitung 2 .
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 1. Perhitungan 2 untuk sampel yang diambil dari populasi 1 petridish kacang
kedelai hitam dan 1 petridish kacang kedelai kuning.
Pengamatan Harapan Deviasi (O-E)2/E
2
Fenotipe (O-E)
(Observasi =O) (Expected=E) (O-E) X2

Hitam 93 150 -57 3.249 21,66

Kuning 107 50 57 3.249 64,98

Total 200 200 0 0 86,64

Kesimpulan :
Nilai 2 = 86,64 terletak di bawah probabilitas 5% atau 0,05 yaitu 86,64 > 3.84.
Maka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis ditolak atau data tidak sesuai dengan data
pengamatan.

Tabel 2 . Perhitungan 2 untuk acara 1 (Mendel I), 20 x.


Pengamatan Harapan Deviasi (O-E)2/E
2
Fenotipe (O-E)
(Observasi =O) (Expected=E) (O-E) X2

Merah 14 15 -1 1 0,07

Putih 6 5 1 1 0,2

Total 20 20 0 0 0,27

Kesimpulan :
Nilai 2 = 0,27 terletak di bawah probabilitas 5% atau 0,05 yaitu 0,27 < 3.84.
Maka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan
teori (3 : 1)

Tabel 3 . Perhitungan 2 untuk acara 1 (Mendel I), 40 x.


Pengamatan Harapan Deviasi (O-E)2/E
2
Fenotipe (O-E)
(Observasi =O) (Expected=E) (O-E) X2

Merah 28 30 -2 4 0,13

Putih 12 10 2 4 0,4

Total 40 40 0 0 0,53

Kesimpulan :
Nilai 2 = 0,53 terletak di bawah probabilitas 5% atau 0,05 yaitu 0,53 < 3.84.
Maka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan
teori (3 : 1)

Tabel 4 . Perhitungan 2 untuk acara 1 (Mendel I), 60 x.


Pengamatan Harapan Deviasi (O-E)2/E
2
Fenotipe (O-E)
(Observasi =O) (Expected=E) (O-E) X2

Merah 45 45 0 0 0

Putih 15 15 0 0 0

Total 60 60 0 0 0

Kesimpulan :
Nilai 2 = 0 terletak di bawah probabilitas 5% atau 0,05 yaitu 0 < 3.84. Maka,
dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan teori
(3 : 1)
Tabel 5. Perhitungan 2 untuk acara 2 (Mendel II)
Pengamatan Harapan Deviasi
(O-E)2/E
2
Fenotipe (Observasi (Expected (O-E) (O-E)
=O) X2
=E)

32 64 32 64 32 64 32 64 32 64

Bulat Kuning 18 36 18 36 0 0 0 0 0 0

Bulat hijau 5 13 6 12 -1 1 1 1 0,17 0,08

Keriput 8 10 6 12 2 -2 4 4 0,7 0,3


Kuning
keriput hijau 1 5 2 4 -1 1 1 1 0,5 0,25

Total 32 64 32 64 0 0 0 0 1.37 0,63

Kesimpulan :
Nilai 2 (32 kali) = 1,37 terletak di bawah probabilitas 5% atau 0,05 yaitu 1,37 <
7,82. Maka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai
dengan teori (9 : 3 : 3 : 1).
Nilai 2 (64 kali) = 0,63 terletak di bawah probabilitas 5% atau 0,05 yaitu 0,63 <
7,82. Maka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai
dengan teori (9 : 3 : 3 : 1)

Tabel 6. Perhitungan 2 untuk acara 3 (Probabilitas), 30 x


Pengamatan Harapan Deviasi (O-E)2/E
2
Fenotipe (O-E)
(Observasi =O) (Expected=E) (O-E) X2

Angka 16 15 1 1 0,07

Gambar 14 15 -1 1 0,07

Total 30 30 0 0 0,14

Kesimpulan :
Nilai 2 = 0,14 terletak di bawah probabilitas 5% atau 0,05 yaitu 0,14 < 3.84.
Maka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan
teori (1 : 1)
Tabel 7. Perhitungan 2 untuk acara 3 (Probabilitas), 40 x
Pengamatan Harapan Deviasi (O-E)2/E
2
3 Koin (O-E)
(Observasi =O) (Expected=E) (O-E) X2

3A-0G 4 5 -1 1 0,2

2A-1G 16 15 1 1 0,07

1A-2G 15 15 0 0 0

0A-3G 5 5 0 0 0

Total 40 40 0 0 0,27

Kesimpulan :
Nilai 2 = 0,27 terletak di bawah probabilitas 5% atau 0,05 yaitu 0,27 < 7,82.
Maka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan
teori (1 : 3 : 3 : 1)

Tabel 8. Perhitungan 2 untuk acara 3 (Probabilitas), 48 x


Pengamatan Harapan Deviasi (O-E)2/E
2
4 Koin (O-E)
(Observasi =O) (Expected=E) (O-E) X2

4A-0G 3 3 0 0 0

3A-1G 12 12 0 0 0

2A-2G 18 18 0 0 0

1A-3G 12 12 0 0 0

0A-4G 3 3 0 0 0

Total 48 48 0 0 0

Kesimpulan :
Nilai 2 = 0 terletak di bawah probabilitas 5% atau 0,05 yaitu 0 < 9,49. Maka,
dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan teori
(1 : 4 : 6 : 4 : 1)
4.2 Pembahasan
Uji Chi-square adalah salah satu jenis uji komparatif non parametris yang dilakukan
pada dua variabel, di mana skala data kedua variabel adalah nominal (Sutrisno, 2000).
Tujuan dari  2 adalah untuk mengetahui apakah data yang didapat dari hasil
pengamatan sesuai dengan nilai atau nilai ekspektasinya yang juga dapat diartikan
bahwa hasil observasinya sesuai dengan model atau teori. Umumnya, stastistisi
menggunakan kemungkinan (probabilitas 5% atau 0,05) untuk menggambarkan batas
antara diterima atau ditolaknya suatu hipotesis (Alnopri, dkk., 2020). Uji Chi-square
k
( Oi−Ei )2
dapat dirumuskan sebagai berikut: 2 = ∑ ¿
i=1 Ei
Pada tabel X2 untuk Hukum Mendel I dengan pelemparan sebanyak 20x diperoleh
hasil pengamatan muncul warna merah sebanyak 14 kali dan muncul warna putih
sebanyak 6 kali, harapan untuk muncul warna merah adalah 15 kali dan harapan untuk
muncul warna putih adalah 5 kali sehingga total semuanya 20. Lalu, deviasi dicari
dengan menggunakan selisih antara nilai pengamatan dengan nilai harapan. Deviasi
warna merah adalah 14 – 15 = -1 dan deviasi warna putih adalah 6 – 5 = 1. Kemudian
hasil deviasi dikuadratkan sehingga warna merah dan putih hasilnya 1. Selanjutnya,
gunakan rumus X2 dan diperoleh hasil warna merah 0,07 dan warna putih 0,2 sehingga
totalnya adalah 0,27. Nilai X2 = 0,27 terletak di bawah probabilitas 5% atau 0,05 yaitu
0,27 < 3.84. Maka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima atau data pengamatan
sesuai dengan teori (3 : 1).
Pada tabel X2 untuk Hukum Mendel I dengan pelemparan sebanyak 40x diperoleh
hasil pengamatan muncul warna merah sebanyak 28 kali dan muncul warna putih
sebanyak 12 kali, harapan untuk muncul warna merah adalah 30 kali dan harapan untuk
muncul warna putih adalah 10 kali sehingga total semuanya 40. Lalu, deviasi dicari
dengan menggunakan selisih antara nilai pengamatan dengan nilai harapan. Deviasi
warna merah adalah 28 – 30 = -2 dan deviasi warna putih adalah 12 – 10 = 2. Kemudian
hasil deviasi dikuadratkan sehingga warna merah dan putih hasilnya 4. Selanjutnya,
gunakan rumus X2 dan diperoleh hasil warna merah 0,13 dan warna putih 0,4 sehingga
totalnya adalah 0,53. Nilai X2 = 0,53 terletak di bawah probabilitas 5% atau 0,05 yaitu
0,53 < 3.84. Maka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima atau data pengamatan
sesuai dengan teori (3 : 1).
Pada tabel X2 untuk Hukum Mendel I dengan pelemparan sebanyak 60x diperoleh
hasil pengamatan muncul warna merah sebanyak 45 kali dan muncul warna putih
sebanyak 15 kali, harapan untuk muncul warna merah adalah 45 kali dan harapan untuk
muncul warna putih adalah 15 kali sehingga total semuanya 60. Lalu, deviasi dicari
dengan menggunakan selisih antara nilai pengamatan dengan nilai harapan. Deviasi
warna merah adalah 45 - 45 = 0 dan deviasi warna putih adalah 15 – 15 = 0. Kemudian
hasil deviasi dikuadratkan sehingga warna merah dan putih hasilnya 0. Selanjutnya,
gunakan rumus X2 dan diperoleh hasil warna merah 0 dan warna putih 0 sehingga
totalnya adalah 0. Nilai X 2 = 0 terletak di bawah probabilitas 5% atau 0,05 yaitu 0 <
3.84 Maka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai
dengan teori (3 : 1).
Pada tabel X2 untuk Hukum Mendel II dengan pelemparan sebanyak 32x dan 64x
lemparan secara acak dengan fenotipe Bulat-Kuning, Bulat-Hijau, Keriput-Kuning, dan
Keriput-Hijau. Untuk lemparan 32x diperoleh hasil pengamatan fenotipe secara
beururutan yaitu 18 : 5 : 8 : 1. Untuk lemparan 64x diperoleh hasil pengamatan fenotipe
secara berurutan yaitu 36 : 13 : 10 : 5. Harapan untuk 32x lemparan dengan fenotipe
berturut-turut adalah 18 : 6 : 6 : 2 dan harapan untuk 64x lemparan adalah 36 : 12 : 12 :
4. Pada deviasi untuk 32x lemparan diperoleh secara berurut 0, -1, 2, -1 dan untuk 64x
lemparan diperoleh 0, 1, -2, 1 sehingga total seluruh deviasi pada lemparan 32 dan 64
kali adalah 0. Lalu, deviasi 32x dikuadratkan secara berurutan 0, 1, 4, 1 dan 64x adalah
0, 1, 4, 1. Setelah diperoleh semua, selanjutnya menghitung X2 dan hasilnya berturut
untuk 32x adalah 0, 0,17, 0,7, 0,5 totalnya 1,37. Nilai X2 (32 kali) = 1,37 terletak di
bawah probabilitas 5% atau 0,05 yaitu 1,37 < 7,82. Maka, dapat disimpulkan bahwa
hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai dengan teori (9 : 3 : 3 : 1).dan untuk 64x
adalah 0, 0,08, 0,3, 0,25 totalnya 0,63. Nilai X2 (64 kali) = 0,63 terletak di bawah
probabilitas 5% atau 0,05 yaitu 0,63 < 7,82. Maka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis
diterima atau data pengamatan sesuai dengan teori (9 : 3 : 3 : 1).
Pada tabel X2 untuk Probabilitas dengan pelemparan sebanyak 30x diperoleh hasil
pengamatan muncul angka sebanyak 16 kali dan muncul gambar 14 kali, harapan untuk
muncul angka adalah 15 kali dan harapan untuk muncul gambar adalah 15 kali sehingga
total semuanya 30. Lalu, deviasi dengan menggunakan selisih antara nilai pengamatan
dengan nilai harapan. Deviasi angka adalah 16 – 15 = 1 dan deviasi gambar adalah 14 –
15 = -1. Kemudian hasil deviasi dikuadratkan sehingga angka dan gambar hasilnya 1.
Selanjutnya, gunakan rumus X2 dan diperoleh hasil angka 0,07 dan gambar 0,07
sehingga totalnya adalah 0,14. Nilai X2 = 0,14 terletak di bawah probabilitas 5% atau
0,05 yaitu 0,14 < 3,84. Maka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima atau data
pengamatan sesuai dengan teori (1 : 1).
Pada tabel X2 untuk Probabilitas dengan pelemparan sebanyak 40x dengan 3 koin
lemparan secara acak untuk memperoleh 3A, 2A-1G, 1A-2G, 3G dengan A = angka dan
G = gambar diperoleh hasil pengamatan secara berturut-turut 4, 16, 15, 5 dan totalnya
40. Untuk harapan secara berturut-turut yaitu 5, 15, 15, 5 dan totalnya 40. Deviasi
secara berturut-turut adalah -1, 1, 0, 0, sehingga total dari X2 adalah 0,2, 0,07, 0, 0 dan
totalnya 0,27. Nilai X 2 = 0,27 terletak di bawah probabilitas 5% atau 0,05 yaitu 0,27 <
7,82. Maka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai
dengan teori (1 : 3 : 3 : 1).
Pada tabel X2 untuk Probabilitas dengan pelemparan sebanyak 48x dengan 4 koin
lemparan secara acak untuk memperoleh 4A, 3A-1G, 2A-2G, 1A-3G, 4G dengan A =
angka dan G = gambar diperoleh hasil pengamatan secara berturut-turut 3, 12, 18, 12, 3
dan totalnya 48. Untuk harapan secara berturut-turut yaitu 3, 12, 18, 12, 3 dan totalnya
48. Deviasi secara berturut-turut adalah 0, 0, 0, 0, sehingga total dari X2 adalah 0, 0, 0,
0, dan totalnya 0. Nilai X2 = 0 terletak di bawah probabilitas 5% atau 0,05 yaitu 0 <
9,49. Maka, dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima atau data pengamatan sesuai
dengan teori (1 : 4 : 6 : 4 : 1).
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Hasil observasinya sesuai dengan model atau teori. Dari data percobaan di atas
disimpulkan semua data sesuai atau sama dengan model atau teori, karena X2
hitung lebih kecil dari X 2 tabel (X2 hitung < X2 tabel) maka dapat disimpulkan
bahwa percobaan itu dapat diterima.
2. Hasil interpretasi X2 pada pengamatan dinyatakan kurang dari taraf uji 5% atau
0,05 pada tabel X2 . Maka data pengamatan dapat diterima atau sesuai dengan tabel
X2.

5.2 Saran
Pada praktikum kali ini hendaknya praktikan mengikuti petunjuk penuntun
praktikum dan arahan dosen atau Co-Ass dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Alnopri, dkk. 2020. Penuntun Praktikum Genetika. Bengkulu: Laboratorium Agronomi


Universitas Bengkulu.

Negara, I. C., & Prabowo, A. (2018). Penggunaan uji chi-square untuk mengetahui pengaruh
tingkat pendidikan dan umur terhadap pengetahuan penasun mengenai HIV-Aids di
Provinsi DKI Jakarta. In Prosiding Seminar Nasional Matematika Dan Terapannya
(Vol. 3).

Rochmawati, N. F., Riyanto, W. H., & Nuraini, I. (2018). Hubungan Tingkat Pendidikan,
Usia, Dan Pengalaman Keja Terhadap Pendapatan Pekerja Wanita Pada Industri
Kerajinan Dompet Ida Collection Di Desa Pulo Kecamatan Tempeh Kabupaten
Lumajang. Jurnal Ilmu Ekonomi JIE, 2(3), 399-408.

Saraswati, R. (2016). Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang Pasar Prambanan Pasca Relokasi
(Studi Kasus Pasar Prambanan Di Dusun Pelemsari, Bokoharjo, PRAMBANAN,
Sleman, Yogyakarta). E-Societas, 5(6).

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Utami, S. R. (2012). Status gizi, kebugaran jasmani dan produktivitas kerja pada tenaga kerja
wanita. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 74-80.

Wibowo, A. (2017). Uji Chi-Square pada statistika dan SPSS. Jurnal Ilmiah SINUS, 4(2).

Anda mungkin juga menyukai