Anda di halaman 1dari 7

TUGAS STATISTIK RINGKASAN MATERI

NAMA : ALIF BUDI SANTOSO


NIM : 19.01.31.0037

1. Distribusi sampling
Populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang,
benda-benda, dan ukuran lain yang menjadi objek perhatian atau
kumpulan seluruh objek yang menjadi perhatian.
Sampel adalah suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi
perhatian. Sampel terbagi menjadi 2 yaitu probability dan non probability.
Sedangkan simple random sampling yaitu pengambilan sampel dari
populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi dan setiap anggota populasi meiliki kesempatan yang sama untuk
dijadikan sampel.
Stratified random sampling atau sampel acak terstruktur dilakukan
dengan membagi anggota populasi dalam beberapa subkelompok yang
disebut strata, lalu suatu sampel dipilih dari masing-masing stratum.
Contohnya Terdapat populasi sebanyak 24 orang yang terdiri dari 5 orang
masuk jurusan Psikologi, 7 orang masuk jurusan Design Grafis dan 12
orang masuk jurusan Hukum. Jika diminta sampel sebanyak 12 orang,
maka berapa sampel yang diambil dari tiap kelompok. Maka jawabannya
adalah:

Stratum Kelompok ∑ orang % dari total ∑ sampel per stratum


1 Psikologi 5 21% (0,21x12) = 3
2 Design Grafis 7 29% (0,29x12) = 3
3 Hukum 12 50% (0,50x12) = 6
∑ total 24 100% 12
Sampling error yaitu perbedaan antara nilai statistic sampel dengan nilai
parameter dari populasi.
Terdapat berbagai macam cara untuk menentukan sampel sebuah
penelitian. Menurut Roscoe, untuk menentukan ukuran sampel ada
beberapa panduan yaitu;
1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk
kebanyakan penelitian
2. Jika sampel dipecah ke dalam sub-sampel (pria/wanita,
junior/senior,dsb), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori
adalah tepat.
3. Dalam penelitian multivariate (termasuk analisis regresi berganda)
ukuran sampel sebaiknya 10 kali lebih besar dari jumlah variable dalam
penelitian.
4. Untuk penelitin eksperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah
mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20
buah.

Sementara menurut Slovin (1960), menentukan ukuran sampel suatu


populasi yang diasumsikan terdistribusi normal dengan persamaan
sebagai berikut:

Dengan keterangan yaitu:

n: jumlah sampel
N: jumlah populasi
e: batas toleransi kesalahan

5. Pengujian Hipotesa
Pengujian hipotesis berhubungan dengan penerimaan atau penolakan
suatu hipotesis. Kebenaran suatu hipotesis tidak akan pernah diketahui
dengan pasti, kecuali kita memeriksa seluruh populasi.
Penerimaan suatu hipotesis terjadi karena tidak cukup bukti untuk
menolak hipotesis tersebut dan bukan karena hipotesis itu benar

Penolakan suatu hipotesis terjadi karena tidak cukup bukti untuk


menerima hipotesis tersebut dan bukan karena hipotesis itu salah.
Hipotesis Awal yang diharap akan ditolak disebut : Hipotesis Nol (H0)
Hipotesis Nol juga sering menyatakan kondisi yang menjadi dasar
pembandingan.

Penolakan H0 membawa kita pada penerimaan Hipotesis Alternatif (H1)


(beberapa buku menulisnya sebagai Ha). Nilai Hipotesis Nol (H0) harus
menyatakan dengan pasti nilai parameter. H0 ditulis dalam bentuk
persamaan. Sedangkan Nilai Hipotesis alternatif (H1) dapat memiliki
beberapa kemungkinan. H1 ditulis dalam bentuk < ; > ; ≠
Pada beberapa buku dijumpai bentuk penulisan H0 yang disesuaikan
dengan bentuk H1
H0 ≤ jika H1 >
H0 ≥ jika H1 <
H0 = jika H1 ≠
Catatan: Pada beberapa jurnal penelitian, hipotesis kadang tidak ditulis
sebagai H0 atau H1.
Terdapat 2 jenis kesalahan, yaitu:
1. Penolakan Hiotesis Nol (H0) yang benar yaitu galat jenis 1,
dinotasikan sebagai  yang juga disebut taraf nyata uji.
2. Penerimaan Hipotesis Nol (H0) yang salah yaitu galat jenis 2,
dinotasikan sebagai β

UJI SATU ARAH


Pengajuan H0 dan H1 dalam uji satu arah adalah sbb :
H0 : ditulis dalam bentuk persamaan ( = )
H1 : ditulis dalam bentuk lebih besar (>) atau lebih kecil (<)
atau
H0 : ditulis dalam bentuk persamaan (≤ )
untuk
H1 : ditulis dalam bentuk lebih besar (>)
H0 : ditulis dalam bentuk persamaan (≥ )
untuk
H1 : ditulis dalam bentuk lebih kecil (<)
Contohnya sebagai berikut:
1. Perusahaan alat olahraga “Aurora Sports” mengembangkan pancing
sintetik yang dinyatakan mempunyai rata-rata kekuatan 8 kg dan
simpangan baku 0,5 kg. Telah diketahui bahwa dengan sampel 50
pancing sintetik rata-rata kekuatannya adalah 7,8 kg. Dengan taraf
signifikasi sebesar 0,01. Ujilah hipotesis bahwa rata-rata populasinya
tidak sama dengan 8 kg ?
JAWAB
H0 : μ = 8kg
H1: μ ≠ 8kg
Taraf signifikasi = 0,01
Karena uji hipotesisnya adalah two-tiled (Dua-arah) dan α = 0,01 maka
daerah kritik dari permasalahan ini adalah z < -2,57 dan z > 2,57 (cara
mendapat nilai kritik ini adalah dengan melihat tabel disribusi normal
dimana zα/2 = z0,01/2 = z0,005 = -2,57 )

Perhitungan
Dengan n = 50, simpangan baku=0,5, dan rata-rata populasi 8 kg, sehingga
rumus yang digunakan adalah

Zhitung = = = -2,83

Kesimpulan yang dapat diambil adalah H0 ditolak karena zhitung berada


dalam rentang daerah kritiknya yaitu z < -2,57 (-2,83 < -2,57) sehingga
kesimpulan yang dapat diambil adalah rata-rata populasi yang sebenarnya
tidak sama dengan 8.

3. Uji Chi Kuadrat


Chi Kuadrat (χ2) satu sampel adalah teknik statistik yang digunakan
untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih
klas dimana data berbentuk nominal dan sampelnya besar.
Agar pengujian hipotesis dengan chi-kuadrat dapat digunakan dengan
baik, maka hendaknyamemperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
1. Jumlah sampel harus cukup besar untuk meyakinkan kita bahwa
terdapat kesamaan antara distribusi teoretis dengan distribusi sampling
chi-kuadrat.
2. Pengamatan harus bersifat independen (unpaired). Ini berarti bahwa
jawaban satu subjek tidak berpengaruh terhadap jawaban subjek lain
atau satu subjek hanya satu kali digunakan dalam analisis.
3. Pengujian chi-kuadrat hanya dapat digunakan pada data deskrit (data
frekuensi atau data kategori) atau data kontinu yang telah dikelompokan
menjadi kategori.
4. Jumlah frekuensi yang diharapkan harus sama dengan jumlah
frekuensi yang diamati.
5. Pada derajat kebebasan sama dengan 1 (table 2 x 2) tidak boleh ada nilai
ekspektasi yang sangat kecil. Secara umum, bila nilai yang diharapkan
terletak dalam satu sel terlalu kecil (< 5) sebaiknya chi-kuadrat tidak
digunakan karena dapat menimbulkan taksiran yang berlebih (over
estimate) sehingga banyak hipotesis yang ditolak kecuali dengan koreksi
dari Yates.
Bila tidak cukup besar, maka adanya satu nilai ekspektasi yang lebih
kecil dari 5 tidak akan banyak mempengaruhi hasil yang diinginkan.
Pada pengujian chi-kuadrat dengan banyak ketegori, bila terdapat lebih
dari satu nilai ekspektasi kurang dari 5 maka, nilai-nilai ekspektasi
tersebut dapat digabungkan dengan konsekuensi jumlah kategori akan
berkurang dan informasi yang diperoleh juga berkurang.
Contoh soalnya sebagai berikut:
Seorang peneliti akan menguji apakah terdapat perbedaan pilihan
mahasiswa baru terhadap program studi Manajemen Informatika dan
Sastra Inggris di sebuah Universitas. Maka dari itu peneliti mengambil
sampel sebanyak 314 calon mahasiswa. Sebanyak 186 calon mahasiswa
memilih program studi Manajemen Informatika dan 128 calon mahasiswa
memilih program studi Sastra Inggris.

Jawaban:
1. Rumusan hipotesis
Ho : PM = PS
Tidak ada perbedaan yang signifikan pilihan calon mahasiswa terhadap
program studi Sastra Inggris dan Manajemen Informatika
Ha : PM  PS
Ada perbedaan yang signifikan pilihan calon mahasiswa terhadap
program studi Sastra Inggris dan Manajemen Informatika

2. Taraf nyata 5% ( = 0,05)


Derajat bebas (db) = jumlah kelompok – 1 = 2 - 1 = 1
Nilai 2tabel (=0,05 ; db=1) = 3,841

3. Kriteria pengujian:
Jika 2hitung> 2tabel
atau probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
Jika  hitung ≤  tabel atau probabilitas  0,05 maka Ho diterima
2 2

4. Menghitung nilai 2:


Program Studi Frekuensi Frekuensi
Observasi Harapan
(O) (E)

Manajemen 186 157


Informatika
Sastra Inggris 128 157

Jumlah 314 314

314
Frekuensi harapan (E) diperoleh dari = 2 = 157
Selanjutnya dihitung nilai X2 sebagai berikut:
(186  157 ) 2 (128  157 ) 2

X2 = 157 157
= 5,357 + 5,357
= 10,714
Cara lain untuk menghitung nilai 2 hitung adalah melalui tabel sbb:

(O- (O  E ) 2
Program Studi O E E
E)2
Manajemen 18 15 5,357
841
Informatika 6 7
12 15 5,357
Sastra Inggris 841
8 7
2 10,714

5. Kesimpulan
Nilai 2 hitung selanjutnya dibandingkan dengan nilai 2 tabel, karena
hasil perhitungan diperoleh nilai 2 hitung (10,714) > 2 tabel (3,841)
berarti Ho ditolak, artinya pilihan calon mahasiswa terhadap program
studi Sastra Inggris dan Manajemen Informatika berbeda secara
signifikan.

Anda mungkin juga menyukai