Uji Hipotesis
Dua Rata-Rata
Kelompok 2
Amelia Fatkhur Rohmah (203010206013)
Norlely Azizdah (203010206015)
Siti Karsini (203020206027
Rinda Nur Hasanan (203020206039)
Syuryo Hadhi (19302026049)
Pengujian Hipotesis Dua Rata-Rata
Dalam praktik, seringkali ingin diketahui apakah ada perbedaan yang berarti dari
dua rata-rata. Misalnya, apakah ada perbedaan hasil ujian statitik mahasiswa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas A dan B. kecepatan
mengerjakan soal antara mahasiswa kelas regular dan bertaraf internasional, dan
sebagainya
Perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut :
Langkah-Langkah untuk melakukan uji hipotesis dua rata-rata
★
Sampel Besar ()
2. Penentuan nilai dan nilai tabel Z ()
Mengambil nilai sesuai soal (kebijakan),
kemudian menentukan nilai atau dari tabel.
3. Kriteria pengujian
Untuk dan :
diterima jika
ditolak jika
Sampel Besar ()
Untuk dan :
diterima jika
ditolak jika
Untuk dan
diterima jika
ditolak jika atau
Sampel Besar ()
4. Uji statistik
dengan
Jika standar deviasi populasi () tidak
diketahu, berarti menggunakan standar
deviasi sampel (s) sebagai berikut:
dengan ( =
Sampel Besar ()
5. Kesimpulan
★ Kesimpulan pengujian merupakan
penerimaan atau penolakan .
a. Jika diterima maka ditolak
b. Jika ditolak maka diterima
Contoh
Seseorang berpendapat bahwa rata-rata jam jam kerja buruh di daerah
A dan B sama dengan alternatif A lebih besar daripada B. untuk itu,
diambil sampel dikedua daerah, masing-masing 100 dan 70 dengan
rata-rata dan simpangan baku 38 dan 9 jam per minggu serta 35 dan 7
jam per minggu. Ujilah pendapat tersebut dengan taraf nyata 5%!
(varians/simpangan baku kedua populasi sama besar).
Penyelesaian:
Formulasi hipotesisnya
Kriteria pengujian
diterima apabila
ditolak apabila
Uji statistik
Kesimpulan
Karena , maka ditolak. Jadi, rata-rata jam kerja buruh di daerah A dan daerah B
adalah tidak sama
Sampel Kecil (n≤30)
Untuk pengujian hipotesis beda dua rata-
rata dengan sampel kecil (n≤30), uji
statistic menggunakan distribusi t.
prosedur pengujian hipotesisnya adalah
sebagai berikut
a) Formulasi hipotesis
(1) H0 : µ1 = µ2
(2) H0 : µ1 > µ2
(3) H0 : µ1 = µ2
(4) H0 : µ1 < µ2
(5) H0 : µ1 = µ2
(6) H0 : µ1 ≠ µ2
b)
Sampel Kecil (n≤30)
Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t tabel
(tα) Mengambil nilai α sesuai soal, kemudian
nilai tα atau tα/2 ditentukan dari tabel.
c) Kriteria pengujian
Untuk H0 : µ1 = µ2 dan H0 : µ1 > µ2
H0 diterima jika t0 ≤ tα
H0 ditolak jika t0 > tα
Untuk H0 : µ1 = µ2 dan H0 : µ1 < µ2
H0 diterima jika t0 ≥ tα
H0 ditolak jika Z0 > - tα
Untuk H0 : µ1 = µ2 dan H0 : µ1 ≠ µ2
H0 diterima jika - tα/2 ≤ t0 ≤ tα/2
H0 ditolak jika t0 ≥ tα/2 atau t0 ≥ - tα/2
d)
Sampel
Uji statistik
Kecil (n≤30)
Untuk pengamatan tidak berpasangan
Kesimpulan:
Karena t0 = 2,087 > t0,05;20 = 1,725 maka H0 ditolak dan dapat
disimpulkan bahwa kedua metode mengajar tidak sama. Karena
nilai t hitung jatuh di wilayah kritik bagian kanan, kita dapat
menyimpulkan bahwa metode mengajar biasa lebih baik daripada
metode dengan bahan terprogramkan
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik