BEDA
1
Analisis Uji Beda
• Dlm bab ini akan dibahas analisis inferensial
komparasi.
3
Asumsi dari t-test
Baik independent t-test dan dependent t-test merupa-
kan tes parametrik yg didasarkan pada distribusi
normal. Oleh karena itu, t-test memiliki asumsi :
• Distribusi sampling normal.
• Data berskala interval.
Hipotesis : Keterangan :
Ho : A = B A = rata-rata data sesudah treatment
Ha : A ≠ B B = rata-rata data sebelum treatment
5
Ru mus yg digunakan :
di = selisih skor sesudah dgn
skor sebelum dari tiap
subyek (i)
Md = rata-rata dari gain (d)
(Md = ∑d : n)
Xd = deviasi skor gain thdp rata-
ratanya (Xd = di – Md)
Xd2 = kuadrat deviasi skor gain
thdp rata-ratanya
n = banyak sampel (subyek
penelitian)
6
• Utk menguji hipotesis, selanjutnya nilai thitung (didpt
dgn menggunakan rumus) dibandingkan dgn nilai
ttabel (didapat dari tabel-t).
• Cara menentukan nilai ttabel didasarkan pada taraf
signifikansi tertentu (mis : = 0,05) dan dk = n-1.
• Setelah itu, tarik kesimpulan berdasarkan kriteria
pengujian.
7
Contoh : Seorang dosen ingin mengetahui perbedaan
tingkat pemahaman mhs pada mata kuliah Statistika
sebelum & sesudah diberikan perlakuan berupa musik
klasik. Berikut adalah hasil skor yg diperoleh :
Subyek Skor yg Diperoleh
Sebelum Perlakuan Sesudah Perlakuan
1 50 65
2 40 62
3 60 71
4 35 60
5 64 73
6 54 70
7 66 75
8 57 72
9 69 77
10 65 78 8
Langkah mengerjakan :
1) Merumuskan hipotesis
Ho : tidak ada perbedaan tingkat pemahaman mahasiswa
Statistika sebelum & sesudah mendengarkan musik klasik
Ha : ada perbedaan tingkat pemahaman mahasiswa
Statistika sebelum & sesudah mendengarkan musik klasik
Ho : 1 = 2
Ha : 1 ≠ 2
10
6) Mencari nilai statistik hitung
- Buat tabel penolong :
Subyek Skor Perolehan gain (d) Xd Xd2
Awal (X) Akhir (Y) ( Y – X)
Jumlah ( ∑ )
11
Tabel penolong diisi menjadi :
12
13
7) Menentukan kesimpulan : menerima atau menolak Ho
berdasarkan kaidah pengujian.
- Sebelumnya, cari nilai ttabel terlebih dahulu (lihat tabel-
t).
Perhatikan bhw dlm kasus ini, arah pengujian adalah
dua arah, = 0.05, dan dk = n – 1 = 10 – 1 = 9.
Maka berdasar diketahui bhw nilai ttabel = 2,26.
15
Uji-t Tidak Berpasangan / Independent t-test
Hipotesis : Keterangan :
Ho : A = B A= rata-rata data klpk eksperimen
Ha : A ≠ B B= rata-rata data klpk kontrol
16
17
18
Utk pengujian hipotesis, selanjutnya nilai thitung dibanding-
kan dgn nilai ttabel.
Cara penentuan nilai ttabel didasarkan pada taraf signifi-
kansi ( ) dan dk = nA + nB – 2.
19
Contoh :
Seorang dosen ingin mengetahui apakah ada perbedaan
nilai UAS Statistika antara kls pagi & kls malam. Data yg
berhasil dikumpulkan dilampirkan di slide berikut ini (slide
22).
Pertanyaan : Uji apakah ada perbedaan nilai UAS
Statistika antara kls pagi & kls malam dgn taraf nyata 5%.
20
NILAI MHS KLS PAGI NILAI MHS KLS MALAM
75 85
85 65
60 65
80 63
58 30
92 55
80 90
70 85
65 80
75 60
60 30
85 42
80 70
70 75
55 75 21
Penyelesaian :
1) Merumuskan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan nilai UAS Statistika antara
kls pagi & kls malam
Ha : Ada perbedaan nilai UAS Statistika antara kls pagi
& kls malam
Ho : pagi = malam
Ha : pagi ≠ malam
23
6) Mencari nilai statistik hitung
- Hitung rata-rata dari data kelompok 1 & 2.
24
- Hitung Sgab :
- Hitung thitung :
25
7) Menentukan kesimpulan : menerima atau menolak Ho
berdasarkan kaidah pengujian.
- Sebelumnya, cari nilai ttabel terlebih dahulu (lihat tabel-
t).
Perhatikan bhw dlm kasus ini, arah pengujian adalah
dua arah, = 0.05, dan dk = nA + nB – 2 = 15 + 15 –
2 = 28.
Maka berdasarkan tabel-t, diketahui bhw nilai ttabel =
2,048.
26
- Bandingkan thitung, ttabel, dgn kriteria pengujian.
Ho diterima jika – ttabel ≤ thitung ≤ + ttabel
Ho ditolak jika thitung > ttabel.