Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM IV

Pertemuan ke-4
UJI DUA SAMPEL BERHUBUNGAN

1. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat:
a. Menjelaskan prosedur pengujian Dua Sampel Berhubungan dengan Uji Tanda Sampel
Ganda dan Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon.
b. Mengetahui kaidah pengambilan keputusan pada pengujian Dua Sampel Berhubungan
dengan Uji Tanda Sampel Ganda dan Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon.

2. DASAR TEORI
Dalam pengujian dua sampel berhubungan, di bahas uji statistik non parametrik untuk
menguji dua sampel berhubungan yang akan digunakan untuk membandingkan distribusi dari
dua variabel yang berkaitan, khususnya digunakan untuk menentukan apakah dua perlakuan
yang diberikan adalah sama atau tidak, atau apakah suatu perlakuan yang satu lebih baik dari
pada perlakuan yang lain. Uji statistik non parametrik yang digunakan untuk menguji dua
sampel berhubungan adalah uji tanda (sign test), uji wilcoxon, dan uji Mc Nemar.

2.1 Prosedur Uji Dua Sampel Berhubungan


a. Uji Tanda Sampel Ganda
Uji tanda adalah uji yang dilakukan bila seseorang atau peneliti hanya tertarik pada
apakah terdapat perbedaan nyata atau tidak, tanpa memperhatikan perbedaan tersebut.
Prosedur uji tanda didasarkan pada tanda negative atau positif dari perbedaan antara
pasangan data ordinal. Pada hakikatnya pengujian ini hanya memperhatikan arah
perbedaan dan bukan besarnya perbedaan tersebut.
Uji tanda boleh dikatakan uji statistik yang tertua dari semua uji statistik non-
paramertik. Uji statistik ini disebut Uji Tanda, karena seperti yang akan dianalisis, data
untuk analisis diubah manjadi serangkaian tanda plus “+” dan tanda minus “-“. Dengan
demikian, statistik uji yang digunakan adalah jumlah tanda plus atau jumlah tanda minus.

b. Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon


Pada tahun 1945 Frank Wilcoxon mengusulkan suatu cara nonparametrik yang
amat sederhana untuk membandingkan dua populasi kontinu bila hanya tersedia
sampel bebas yang sedikit dan kedua populasi asalnya tidak normal.
Uji ini digunakan untuk menguji kondisi (variabel) pada sampel yang
berpasangan atau dapat juga untuk penelitian sebelum dan sesudah. Dalam uji ini
ingin diketahui manakah yang lebih besar dari antara pasangan. Uji Wilcoxon ini hampir
sama dengan Uji Tanda tetapi besarnya selisih nilai angka antara positif dan negatif
diperhitungkan, dan digunakan untuk menguji hipotesis komparatif 2 sampel
berpasangan. Uji wilcoxon lebih peka daripada uji tanda dalam
menentukan perbedaan antara rataan populasi dan karena itu akan dibahas secara
mendalam. Jika sampel berpasangan lebih besar dari 25, maka distribusinya dianggap akan
mendekati distribusi normal. Untuk itu digunakan Z sebagai Uji Statistiknya.

2.2 Hipotesi-hipotesis
Sama halnya dengan uji tanda dan uji perangkat bertanda Wilcoxon untuk satu sampel,
pada pengujian dua sampel hipotesis yang berlaku untuk kedua uji ini pun sama.
a. H0 : MDi = 0 vs H1 : MDi ≠ 0
b. H0 : MDi ≥ 0 vs H1 : MDi < 0
c. H0 : MDi ≤ 0 vs H1 : MDi > 0

2.3 Kaidah Pengambilan Keputusan:


a. Tolak H0 bila nilai-P < α/2
b. Tolak H0 bila nilai-P < α
c. Tolak H0 bila nilai-P < α

3. ALAT DAN BAHAN


1.1 Alat
a. Laptop atau komputer.
b. Printer.
c. LCD.
d. Software SPSS 25.
3.2 Bahan
a. Kertas.
b. Spidol.
2. PROSEDUR KERJA
2.1 Contoh Penerapan
a. Kasus Uji Tanda
Misalkan diberikan data mengenai berat badan sebelum mengkonsumsi obat penambah
berat badan merek A dan sesudah mengkonsumsi obat penambah berat badan merek A
selama satu minggu.
Nama A B C D E F G H I
P 45kg 50kg 35kg 45kg 54kg 44kg 41kg 44kg 35kg
Q 44kg 50kg 37kg 50kg 57kg 48kg 45kg 44kg 35kg
- 0 + + + + + 0 0

b. Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon


Universitas Gadjah Mada setiap tahunnya menerima mahasiswa baru melalui jalur-jalur
khusus misalnya PBOS dan PBUPD. Guna mengetahui kualitas mahasiswa yang telah
diterima melalui jalur tersebut, dilakukan tes Matrikulasi. Dan pihak pelaksana
melakukan dua kali ujian yaitu sebelum program matrikulasi dilakukan dan setelahnya
untuk mengetahui keefektifan program tersebut. Dan untuk itu diambil sampel
sebanyak 15 orang dari kelompok IPA untuk mata ujian FISIKA, dan diperoleh data:

Prosedur untuk memperoleh output SPSS sebagai berikut:


1. Input data sehingga tampilannya sebagai berikut:

Uji Tanda Uji Wilcoxon

2. Klik Analyze >> Nonparametrics Test >> 2 Related Samples


3. Pindahkan variabel-variabel ‘penelitian’ ke dalam Grouping Variable
4. Pada kotak Test Type pilih Sign untuk ‘uji tanda’ dan pilih sedangkan untuk ‘uji
Wilcoxon’ pilih Wilcoxon
Sehingga akan muncul kotak dialog Two Related-Sample Test akan seperti gambar
berikut:

5. Klik OK sehingga akan tampil output seperti penyelesaian berikut ini:


Penyelesaian Uji Tanda:
Frequencies

N
Belajar_Kelompok Negative Differencesa 5
- Belajar_Sendiri Positive Differenc esb 7
Ties c 3
Total 15
a. Belajar_Kelompok < Belajar_Sendiri
b. Belajar_Kelompok > Belajar_Sendiri
c. Belajar_Kelompok = Belajar_Sendiri

Berdasarkan output di atas dapat dijelaskan bahwa sampel yang bertanda negatif
sebanyak 5 sampel seperti yang ditunjukan pada Negative Differences dan yang
bertanda positif sebanyak 7 sampel seperti yang ditunjukan Positive Differences.
Sedangkan sampel yang bernilai nol sebanyak 3 sampel yang ditunjukan pada Ties
sehingga total seluruhnya berjumlah 15 sampel.
Output di atas menjelaskan bahwa nilai Exact Sig. (2-tailed) sebesar 0,774.
Hipotesis:
H0 : MDi = 0 (Nilai siswa jika ia belajar sendiri tidak berbeda dengan jika ia belajar
berkelompok)
H1 : MDi ≠ 0 (Nilai siswa jika ia belajar sendiri berbeda dengan jika ia belajar
berkelompok)

Kriteria Uji:
Pvalue < α/2, maka tolak H0
Pvalue > α/2, maka terima H0

Taraf Nyata:
Taraf nyata yang digunakan yaitu α = 0,05

Kesimpulan:
Taraf nyata yang digunakan yaitu α = 0,05 dan karena nilai Exact Sig. (2-tailed)
sebesar 0,774 > nilai α sebesar 0,05 maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa nilai siswa jika ia belajar sendiri tidak berbeda dengan jika ia belajar kelompok.
Penyelesaian Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon:
Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks


Sesudah_Tes - Negative Ranks 4a 3,88 15,50
Sebelum_Tes Positive Ranks 10b 8,95 89,50
Ties 1c
Total 15
a. Sesudah_Tes < Sebelum_Tes
b. Sesudah_Tes > Sebelum_Tes
c. Sesudah_Tes = Sebelum_Tes

Berdasarkan output di atas dapat dijelaskan bahwa sampel yang bertanda negatif
sebanyak 4 sampel dengan nilai rata rata peringkat sebesar 3,88 dan untuk yang
bertanda positif sebanyak 10 dengan nilai rata-rata peringkat sebesar 8,95. Dimana nilai
jumlah peringkat untuk masing-masing nilai bertanda negatif dan positif yaitu sebesar
15,50 dan 89,50. sedangkan yang bernilai 0 sebanyak 1 dan total keseluruhan sebanyak
15 sampel.
Test Statisticsb

Sesudah_Tes
- Sebelum_
Tes
Z -2,325 a
Asymp. Sig. (2-tailed) ,020
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Output di atas menjelaskan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,020.

Hipotesis:
H0 : MDi ≥ 0 (Median kualitas mahasiswa sebelum dilakukan tes matrikulasi lebih besar
atau sama dengan median kualitas mahasiswa sesudah dilakukan tes
matrikulasi)
H0 : MDi < 0 (Median kualitas mahasiswa sebelum dilakukan tes matrikulasi lebih kecil
median kualitas mahasiswa sesudah dilakukan tes matrikulasi)
Kriteri Uji:
Pvalue < α/2, maka tolak H0
Pvalue > α/2, maka terima H0

Taraf Nyata:
Taraf nyata yang digunakan yaitu α/2 = 0,025

Kesimpulan:
Karena nilai Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,020 < α/2 (0,025) maka H0 ditolak.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa median kualitas mahasiswa sebelum dilakukan tes
matrikulasi lebih kecil dari median kualitas mahasiswa sesudah dilakukan tes
matrikulasi.

5. TUGAS
PRAKTIKUM 4
Uji Dua Sampel Berhubungan
1. Sebuah studi kasus memiliki satu sel data yang terdiri dari 15 subjek penelitian atau
sampel. Masing-masing subjek memiliki 2 data yaitu data pretest dan posttest. Tujuan
penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah perbedaan antara nilai pretest dan
posttetst bermakna secara statistik.
Pretest 66 65 77 35 32 80 88 48 36 42
35 38 36 27 90
Posttest 75 90 88 42 47 82 77 56 37 50
44 46 46 38 93

2. Menurut seorang pengamat ekonomi, konstelasi politik di Indonesia sedikitnya akan


memberikan pengaruh terhadp pasar keuangan diantaranya perbankan. Berikut ini
diberikan data dari 10 Bank swasta dan 8 Bank pemerintah yang dipilih secara acak.
α=1%
Swasta 5,50 5,75 5,75 6,00 3,00 5,88 6,50 7,30 5,88 6,25
5,50 5,75 6,00 5,75 5,50 5,50 6,25 6,88
Pemerintah 5,60 5,60 6,00 6,00 5,50 5,75 6,75 7,45 6,50 6,50
5,58 5,88 6,00 6,50 5,50 6,00 6,50 7,30
PRAKTIKUM V
Pertemuan ke-5
UJI DUA SAMPEL BERHUBUNGAN (Lanjutan)

1. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat:
a. Menjelaskan prosedur pengujian dua sampel berhubungan, yaitu uji uji Mc. Nemar.
b. Mengetahui kaidah pengambilan keputusan pada pengujian dua sampel berhubungan, yaitu
uji uji Mc. Nemar.

2. DASAR TEORI
Pada praktikum sebelumnya telah dibahas dua uji yang dapat digunakan dalam pengujian
dua sampel berhubungan, yaitu uji tanda dan uji peringkat bertanda wilcoxon. Pada praktikum
kali ini akan dibahas uji Mc. Nemar. Selain uji tanda, uji Wilcoxon, dan uji Mc Nemar
pengujian dua sampel berhubungan juga memuat uji marginal homogenity. Namun uji ini
belum akan dibahas lebih lanjut.
2.1 Uji Mc Nemar
Uji Mc. Nemar merupakan salah satu dari kelompok uji variable-variabel berpasangan
atau berhubungan dalam uji statistika non parametrik. Pada sampel berkaitan (related),
perlakuan atau treatment dilakukan pada satu individu yang sama atau mendekati sama.
Uji Mc. Nemar dapat digunakan bila 2 perlakuan diterapkan pada subyek yang sama.
Biasanya, Uji Mc. Nemar digunakan untuk mengukur pengaruh pada 2 sampel yang saling
berhubungan.

2.2 Hipotesis
H0 : tidak ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan
H1 : ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan

2.3 Kaidah Pengambilan Keputusan:


Nilai-P ≤ taraf nyata (α/2), maka H0 ditolak.
Nilai-P ≤ taraf nyata (α/2), maka H0 ditolak.

3. ALAT DAN BAHAN


3.1 Alat
a. Laptop atau komputer.
b. Printer.
c. LCD.
d. Software SPSS 25.
3.2 Bahan
a. Kertas.
b. Spidol.

4. PROSEDUR KERJA
4.1 Contoh Penerapan
Suatu penelitian untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengetahuan tentang
Imunisasi sebelum dan sesudah penyuluhan. Untuk membuktikan hal tersebut diambil
sampel-sampel secara random sebanyak 35 orang. Sebelum penyuluhan dilakukan pretest
terlebih dahulu untuk melihat pengetahuan awal. Pengetahuan dibuat dalam dua kategori
yaitu cukup dan kurang. Setelah diberi penyuluhan langsung dilakukan posttest pengetahuan
mereka dikategorikan menjadi dua yaitu cukup dan kurang. Data dapat dilihat pada tabel
berikut.
Sesudah penyuluhan
Kurang Cukup
Sebelum Cukup 6 4
penyuluhan
Kurang 15 10
Buktikan hipotesis memberi penyuluhan terhadp masyarakat memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap pengetahuan siswa. Gunakan α = 0,05.
Langkah-langkah analisis:
1. Input data ke dalam editor SPSS sehingga hasilnya seperi gambar berikut:
2. Klik Analyze >> Nonparametrics Test >> klik 2 Related Sampels...
3. Masukkan variabel-variabel yang diteliti ke dalam kotak Test Pair(s) List
4. Klik kotak Mc Nemar pada kotak Test Type kemudian klik OK
Penyelesaian:
Sebelum_Penyuluhan & Sesudah_Penyuluhan

Sesudah_Penyuluhan
Sebelum_Penyuluhan 1 2
1 6 4
2 15 10

Berdasarkan output pada tabel sebelum dan sesudah menjelaskan bahwa sebelum
penyuluhan ada 10 orang yang berpengetahuan cukup dan 25 orang yang berpengetahuan
kurang. Setelah penyuluhan ada 4 orang yang berubah pengetahuan dari cukup menjadi
kurang dan 15 orang yang berubah pengetahuan dari kurang menjadi cukup.
Test Statisticsb

Sebelum_
Penyuluhan &
Sesudah_
Penyuluhan
N 35
Exact Sig. (2-tailed) ,019a
a. Binomial distribution used.
b. McNemar Test

Berdasarkan output pada tabel test statistic, diperoleh nilai-P (Exact Sig. (2-tailed))
sebesar 0,019 dengan banyaknya sampel yang diamati sebanyak 35 sampel.

Hipotesis:
H0 : peningkatan pengetahuan tentang imunisasi sebelum ada penyuluhan sama dengan
sesudah dilakukan penyuluhan.
H1 : peningkatan pengetahuan tentang imunisasi sebelum ada penyuluhan tidak sama dengan
sesudah dilakukan penyuluhan.

Kriteria uji :
Exact Sig. (2-tailed) ≥ α/2 maka tolak H0.
Exact Sig. (2-tailed) < α/2 maka terima H0.

Taraf Nyata:
Taraf nyata yang digunakan adalah 95%, α/2 = 0,025.

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil analisis di atas diperoleh nilai-P (Exact Sig. (2-tailed)) sebesar 0,019
< α/2 = 0,025 maka H0 ditolak. Hal ini dapat menyimpulkan bahwa ada perbedaan pengetahuan
tentang imunisasi sebelum dan sesudah penyuluhan. Juga dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan tentang imunisasi.

5. TUGAS

PRAKTIKUM 5
Uji Dua Sampel Berhubungan (Lanjutan)

1. Seorang guru SD ingin mengetahui apakah pelajaran budi pekerti berpengarug tirhadap
siswa. Untuk itu dilakukan pendataan sikap sebelum pelajaran budi pekerti dan setelh
pelajaran budi pekerti. Penilaian dikategorakan menjadi 2, yaitu sopan dan tidak sopan.
Berikut adalah datanya :
sikap_sebelum sikap_sesudah
0 1
1 1
1 0
1 1
0 1
0 1
0 1
1 0
1 1
0 1
1 0
1 0
0 0
1 1
1 0
Kode yang digunakan adalah 1 = sopan dan 0 = tidak sopan
2. Dalam kampanye pemilihan presiden di USA, dilakukan debat antara calon presiden Reagan
dan Carter. Debat ini diharapkan akan merubah pilihan pada pemilih terhadap calon
presiden jika salah satu dari kandidat presiden lebih efektif dan persuasif dalam debatnya
dibandingkan yang lain. Diambil 75 orang sampel acak dan ditanya pilihannya sebelum
debat. Setelah debat selesai 75 orang tadi ditanya ulang pilihannya.
Pilihan Sebelum Debat Pilihan Setelah Debat
Reagen Carter
Carter 12 29
Reagen 26 8
Gunakan taraf nyata α=0,05!

Anda mungkin juga menyukai