Anda di halaman 1dari 13

Ratu Kisi Nabila Suprapto 2202011011

Suningsih 2202011045
Selma Pertiwi Harahap 2202011012
Ardian Novia Pajri 2202011001
Dwi Ani Rahmawati 2202011020
Irza Menka Kaban 2202011025

BIOSTATISTIK LAN-
JUT

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Uji Wilcoxon

PENGERTIAN

Uji Wilcoxon (Wilcoxon signed-rank test) adalah su-


atu metode statistik non-parametrik yang digunakan
untuk membandingkan dua sampel yang berasal dari
populasi yang sama atau berpasangan.
Uji ini digunakan ketika data tidak memenuhi asumsi
normalitas atau ketika variabel yang diukur berskala
ordinal atau nominal.
 Syarat Uji Wilcoxon
 Sampel berpasangan: Uji Wilcoxon digunakan untuk membandingkan dua
sampel yang berpasangan, artinya subjek yang sama diukur pada dua waktu
atau kondisi yang berbeda.
 Data berskala ordinal atau nominal: Uji Wilcoxon tidak membutuhkan
asumsi tentang distribusi normal dari data, sehingga dapat digunakan untuk
data yang tidak terdistribusi normal atau data yang berskala ordinal atau
nominal.
 Tidak ada pencilan (outlier): Seperti halnya dengan banyak metode statistik,
adanya pencilan dapat memengaruhi hasil uji Wilcoxon. Oleh karena itu,
pastikan tidak ada data yang sangat jauh dari nilai-nilai yang lain dalam
sampel.
 Hipotesis nol berbentuk symmetrical: Hipotesis nol dalam uji Wilcoxon
berbentuk symmetrical, artinya perbedaan nilai di antara kedua sampel di-
harapkan sama besar dari nol di kedua arah.
Jika Syarat tersebut terpenuhi, maka uji Wilcoxon da-
pat digunakan
untuk membandingkan perbedaan antara dua sampel
berpasangan.
 Karateristik Uji Wilcoxon
 Tidak membutuhkan asumsi distribusi normal: Karena uji Wilcoxon adalah
metode non-parametrik, ia tidak membutuhkan asumsi bahwa data terdis-
tribusi secara normal.
 Cocok untuk data berskala ordinal atau nominal: Uji Wilcoxon dapat digu-
nakan untuk data yang tidak bersifat interval atau rasio, sehingga sangat
cocok untuk digunakan pada data berskala nominal atau ordinal
 Mampu menentukan apakah perbedaan signifikan atau tidak: Uji Wilcoxon
dapat membantu kita menentukan apakah perbedaan antara dua sampel
berpasangan signifikan atau tidak secara statistic
 Dapat digunakan pada data kecil: Uji Wilcoxon dapat digunakan pada
sampel kecil tanpa khawatir mengenai masalah normalitas atau asumsi
lainnya
 Menghasilkan statistik uji dan nilai p-value: Hasil dari uji Wilcoxon adalah
nilai statistik uji dan nilai p-value yang dapat digunakan untuk menentukan
signifikansi perbedaan antara dua sampel
 Kelemahan dan Kelebihan Uji Wilcoxon

Kelebihan Uji Wilcoxon :


 Non-parametrik: Uji Wilcoxon tidak bergantung pada asumsi normalitas
data, sehingga dapat digunakan pada data yang tidak terdistribusi nor-
mal.
 Tidak terpengaruh oleh pencilan (outliers): Uji Wilcoxon tidak terpen-
garuh oleh adanya pencilan (outliers) pada data, sehingga dapat digu-
nakan pada data yang mungkin mengandung pencilan
 Cocok untuk data berskala nominal atau ordinal: Uji Wilcoxon dapat di-
gunakan pada data yang tidak bersifat interval atau rasio, sehingga cocok
untuk digunakan pada data berskala nominal atau ordinal
 Penggunaan pada sampel kecil: Uji Wilcoxon dapat digunakan pada
sampel kecil tanpa mengorbankan keakuratan hasilnya
 Mudah diinterpretasi: Hasil dari uji Wilcoxon mudah diinterpretasi,
terutama dalam hal menentukansignifikansi perbedaan antara dua sam-
pel
Kekurangan Uji Wilcoxon :
 Hanya dapat digunakan untuk sampel berpasangan: Uji
Wilcoxon hanya dapat digunakan untuk membandingkan
dua sampel yang diambil dari subjek yang sama atau dua
waktu pengukuran yang berbeda pada subjek yang sama.
 Kurang sensitif terhadap perbedaan kecil: Uji Wilcoxon
cenderung kurang sensitif terhadap perbedaan kecil antara
dua sampel
 Tidak dapat memberikan nilai perbedaan secara langsung:
Uji Wilcoxon hanya memberikan kesimpulan tentang sig-
nifikansi perbedaan antara dua sampel, tetapi tidak mem-
berikan nilai perbedaan secara langsung
 Terbatas pada data berdistribusi simetris: Uji Wilcoxon
hanya dapat digunakan untuk data yang memiliki distribusi
simetris, sehingga tidak cocok untuk data yang memiliki dis-
Contoh Kasus
Seorang dokter ingin mengetahui pengaruh sebelum dan sesuah pemberian
obat terhadap kenaikan berat badan pasien (berat badan dalam satuan
kg). Berikut data yang diperoleh.
Lanjutan…
1. H0: Tidak terdapat kenaikan berat badan pasien
yang bermakna antara sebelum dan sesudah minum
obat.
2. H1:  Terdapat kenaikan berat badan pasien yang
bermakna antara sebelum dan sesudah minum obat

Pengujian Statistik:
Jika Z hitung < Z tabel atau  nilai sig  > 0.05, maka
H0 diterima
Jika Z hitung > Z tabel atau nilai sig < 0.05, maka H0
di tolak,
jadi terimalah H1
Hasil Analisis SPSS

Ranks

  N Mean Rank Sum of Ranks


Sesudah - BB Sebelum Minum Obat Negative Ranks 4a
4.50 18.00

Positive Ranks 12b 9.83 118.00

Ties 2c
   
Total 18

   

a. Sesudah < BB Sebelum Minum Obat


b. Sesudah > BB Sebelum Minum Obat
c. Sesudah = BB Sebelum Minum Obat
Interpretasi Output “Ranks”
 Negative Ranks atau selisih (negative) antara hasil BB se-
belum minum obat dan sesudah minum obat adalah 4, hal
ini menunjukkan ada 4 responden yang berat badannya
menurun setelah mengkonsumsi obat.
 Positif Ranks atau selisih (Positif) antara hasil BB sebelum
minum obat dan sesudah minum obat adalah 4, hal ini me-
nunjukkan ada 12 Responden yang Berat badannya
meningkat setelah minum obat. Rata rata peningkatanya
sebesar 9,83 dan jumlah ranking positif sebesar 118
 Ties adalah nilai Berat Badan yang sama sebelum dan sesu-
dah Minum Obat terdapat 2 responden
Test Statistics
  Sesudah - BB Sebelum Minum Obat
Z -2.628b
Asymp. Sig. (2-tailed) .009

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on negative ranks.
Tabel Test Statistics 

 Jika nilai Asym.Sig <0,05 maka Hipotesis diterima


 Jika nilai Asym.Sig >0,05 maka Hipotesis ditolak

Pada tabel Test Statistics di dapat nilai Z hitung adalah -2.628, sedangkan


nilai Z tabel diperoleh dari tabel Z dengan alpha 5% atau 0.05 nilainya seki-
tar -1.645 (tanda negatif disesaikan saja tergantung output dari Z
hitung). Sedangkan pada nilai Asymp. Sig (2-tailed) diperoleh 0.09. 

Karena Z hitung > Z tabel yaitu -2.628 > -1.645 atau nilai sig 0.009 <
0.05 sesuai dengan pengujian statistik yang kita gunakan maka H0 di tolak,
H1 diterima.
KESIMPULAN
Terdapat kenaikan berat badan
pasien yang bermakna antara
sebelum dan sesudah minum
obat 
 

Anda mungkin juga menyukai