Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PAIRED SAMPLE T-TEST DENGAN SPSS

Mata Kuliah: Manajemen Data


Dosen Pengampu : Lestari Puji Astuti, S.Si.T, M.Kes
Kelas B Tegal

Disusun Oleh:
EKAYANI PRATIWI (2004303)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KARYA HUSADA SEMARANG
2021
A. KASUS

Peneliti ingin mengetahui apakah kelas ibu hamil dapat meningkatkan pengetahuan pada ibu
hamil. Satu kelompok digunakan dalam penelitian ini, yakni kelompok eksperimen yang
mengikuti kelas ibu hamil.

Tujuan untuk membuktikan :

1. Apakah kelas ibu hamil dapat meningkatkan pengetahuan ibu


2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara kedua data atau variable sebelum dan
sesudah dilaksanakan kelas ibu hamil
3. Apakah ada perbedaan pengetahuan yang signifikan antara sebelum dilaksanakan kelas
ibu hamil dan sesudah dilaksanakan kelas ibu hamil.

Untuk membuktikan hal tersebut sebanyak 20 ibu hamil dijadikan sampel dalam peneliitian
ini.

Sebelum dilaksanakan kelas ibu hamil, subyek diberikan kusioner (Pre –test), kemudian setelah
kelas ibu hamil diberikan kuisioner kembali (Post-test). Hasil pretest dan post test kemudian
dibandingkan . Jika ada perbedaan nilai antara pre-test dan post-test, dimana post test hasilnya
lebih tinggi, maka dapat disimpulkan kelas ibu hamil efektif untuk meningkatkan pengetahuan
ibu.

Identifikasi Variabel

Variabel independen : kelas ibu hamil

Variabel dependen : nilai

Hipotesis :

Ada perbedaan hasil nilai kuisioner antara sebelum kelas ibu hamil (pre-test) dan setelah kelas
ibu hamil (post-test). Skor nilai post test memiliki mean yang lebih tinggi dibanding skor pre-tes
B. TEKNIK ANALISIS

1. Uji paired sample T tes SPSS


 Konsep dasar uji sample T tes bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
rata rata dua sample yang berpasangan.
 Data yang diuji adalah perbedaan rata rata sebelum dan sesudah (before dan after atau
pre tes dan post tes)
 Sarat dilakukan Uji paired sample T test :
 Data berdistribusi normal
 Skala data interval atau rasio
 Uji paired T test ini merupakan bagian dari Statistik Parametrik,Maka distribusi data
harus normal
 Apabila data tidak berdistribusi normal,maka dianjurkan menggunakan uji statistik
non parametric.
2. Cara analisis di SPSS

Untuk melakukan analisis di SPSS, berikut langkah yg harus dilakukan

a. Uji normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi dengan normal untuk
melanjutkan ke uji Paired sample T test dengan langkah-langkah seagai berikut:

1). Masukan data hasil nilai kuisioner pre tes di kolom pertama dan hasil nilai post test
dikolom ke dua

NILAI KUISIONER KELAS IBU HAMIL


NO
PRE TEST POST TEST
1 60 90
2 70 100
3 80 100
4 70 100
5 80 100
6 50 90
7 60 90
8 50 90
9 70 100
10 80 100
11 80 100
12 70 100
13 80 100
14 90 100
15 80 100
16 60 90
17 70 90
18 60 100
19 70 100
20 70 100

2). Masukan ke tab Variabel view lalu beri nama variabel pertama dengan nama
BEFORE dan variabel kedua dengan nama AFTER,kemudian di data view masukan
hasil nilai pre test pada kolom before dan hasil nilai post test pada kolom after

3). Mulai uji normalitas dengan cara klik analyse pilih descriptive statistic_explore
4). Setelah muncul kotak dialog,untuk variable before dan after kita pindahkan ke kolom
dependent list_pilih plot,ceklist pada Normality plots with tests_continue_OK
5). Setelah hasil uji keluar,focus pada table ‘test of normality’

Dasar pengambilan keputusan uji Normalitas:


 Jika nilai Sig > 0,05 ,maka data berdistribusi normal
 Jika nika Sig < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal

Hasil output SPSS uji normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.


BEFORE ,200 20 ,035 ,917 20 ,088

AFTER ,438 20 ,000 ,580 20 ,000

a. Lilliefors Significance Correction

Hasil output SPSS : didapatkan Nilai Sig sebesar 0,088 (before) dan 0,000 (after),nilai tersebut
lebih besar dari 0,05 maka kesimpulan data berdistribusi normal (sarat paired sample T test
terpenuhi)

b. Mulai menganalisis dengan Paired samples T-test


1) klik analyze- compare means – paired samples t-test
2) Setelah muncul kotak dialog,table before dan after kita pindahkan ke sebelah
kanan, kemudian klik ok

3) Maka akan muncul output Paired T tests , ada 3 tabel


C. OUT PUT ANALISIS

Out put analisis terbagi atas tiga tabel pertama berisi statistik deskriptif, tabel kedua berisi
korelasi antara pre –test dan post-test, dan tabel ketiga berisi analisis statistik dengan test
1. Paired samples statistics yang berisi Statistic deskriptif

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 BEFORE 70,00 20 10,761 2,406
AFTER 97,00 20 4,702 1,051

Analisis output SPSS didapat nilai rata-rata (mean) sesudah kelas ibu hamil lebih besar
dibandingkan sebelum kelas ibu hamil
2. Paired samples Correlation berisi korelasi antara pre-test dan post-test

Paired Samples Correlations


N Correlation Sig.

Pair 1 BEFORE & AFTER 20 ,728 ,000

Analisis output SPSS didapatkan nilai Sig sebesar 0,000, nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 ,
maka berkesinambungan bahwa kedua data memiliki korelasi atau hubungan yang signifikan

3. Paired sample test berisi analisis statistic dengan test


Analisis output SPSS didapatkan nilai Sig (2tiled) sebesar 0,000 nilai tersebut lebih kecil
dari 0,05 maka kesimpulannya ada perbedaan pengetahuan yang signifikan antara
sebelum dilakukan kelas ibu hamil dan sesudah dilakukan kelas ibu hamil.

Anda mungkin juga menyukai