Anda di halaman 1dari 5

Paired Samples T Test

Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara
dua kelompok sampel yang berpasangan (berhubungan). Maksudnya disini adalah
sebuah sampel tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda. Data yang digunakan
biasanya berskala interval atau rasio.
Contoh kasus:
Seorang mahasiswa dalam penelitiannya ingin mengetahui apakah ada perbedaan
rata-rata nilai ulangan matematika antara sebelum diadakan les matematika dengan
sesudah diadakan les matematika pada SMP N 1 Yogyakarta. Penelitian dengan
menggunakan sampel sebanyak 10 responden. Data-data yang didapat sebagai berikut:

Tabel. Tabulasi Data (Data Fiktif)
No Sebelum Les Sesudah Les
1 6.34 6.24
2 6.58 6.38
3 5.38 6.45
4 5.60 7.50
5 6.68 6.25
6 7.42 5.27
7 7.20 5.86
8 6.24 5.90
9 5.78 6.47
10 5.47 6.98

Langkah-langkah pada program SPSS
1) Masuk program SPSS
2) Klik variable view pada SPSS data editor
3) Pada kolom Name ketik sebelum, dan kolom Name pada baris kedua ketik
sesudah.
4) Pada kolom Label, untuk kolom pada baris pertama ketik Sebelum Les, untuk
kolom pada baris kedua ketik Sesudah Les.
5) Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default)
6) Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom variabel sebelum
dan sesudah.
7) Ketikkan data sesuai dengan variabelnya
8) Klik Analyze - Compare Means - Paired Sample T Test
9) Klik variabel Sebelum Les, kemudian klik variabel Sesudah Les dan masukkan
ke kotak Paired Variables.
10) Klik OK, maka hasil output yang didapat pada tabel Paired Samples Statistics
dan Paired Samples Test adalah sebagai berikut:

Tabel. Hasil Paired Sample T Test


Keterangan: Tabel di atas telah dirubah kedalam bentuk baris (double klik pada output paired
sample t test, kemudian pada menu bar klik pivot, kemudian klik Transpose Rows and
Columns)

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1. Menentukan Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai ulangan matematika sebelum les dengan
rata-rata nilai ulangan sesudah les
Ha : Ada perbedaan antara rata-rata nilai ulangan matematika sebelum les dengan rata-rata
nilai ulangan sesudah les
2. Menentukan tingkat signifikansi
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi = 5%.
Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam mengambil
keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi
5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian)
3. Menentukan t hitung
Dari tabel di atas didapat nilai t hitung adalah -0,153
4. Menentukan t tabel
Tabel distribusi t dicari pada = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df)
n-1 atau 10-1 = 9. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t
tabel sebesar 2,262 (Lihat pada lampiran) atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara
pada cell kosong ketik =tinv(0.05,9) lalu enter.
5. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika -t tabel t hitung t tabel
Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel
Berdasar probabilitas:
Ho diterima jika P value > 0,05
Ho ditolak jika P value < 0,05
6. Membandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas
Nilai -t hitung > -t tabel (-0,153 > -2,262) dan P value (0,882 > 0,05) maka Ho diterima.
7. Kesimpulan
Oleh karena nilai -t hitung > -t tabel (-0,153 > -2,262) dan P value (0,882 > 0,05) maka Ho
diterima, artinya bahwa tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai ulangan matematika
sebelum les dengan rata-rata nilai ulangan sesudah les.
Sebagai catatan: Jika hasil ada perbedaan, maka kemudian dilihat rata-rata mana yang
lebih tinggi dengan melihat nilai Mean pada Paired Samples Statistik, atau pada t
hitung, t hitung positif berarti rata-rata sebelum les lebih tinggi daripada sesudah les
dan sebaliknya t hitung negatif berarti rata-rata sebelum les lebih rendah daripada
sesudah les.

Anda mungkin juga menyukai