Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ANEMIA

Pokok Bahasan

: Pengenalan Anemia pada Kehamilan

Hari / Tanggal

: 23 November 2015

Waktu

: 5 menit

Sasaran

: Ibu Hamil

Penyuluh

: Zezen Ade Saputra

Tempat

: UPTD Puskesmas Pahandut Palangka Raya

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang anemia, ibu hamil diharapkan
memahami tanda bahaya anemia pada kehamilan.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan

penyuluhan, ibu hamil dapat menyebutkan

pengertian, penyebab, tanda dan gejala dan komplikasinya.

III. Metode
1. Ceramah

2. Tanya Jawab

IV. Media dan Alat Peraga


1. Leaflet

V. Proses Kegiatan Penyuluhan


N

Waktu

Kegiatan Penyuluhan

o
1.

1 menit

Pembukaan :

Kegiatan Peserta

Memberikan salam
Menjawab salam
Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan dan
memperhatikan
2.

3.

1,5

Pelaksanaan :

menit

Menjelaskan materi penyuluhan

1,5

secara berurutan
Materi :
1. Anemia
Evaluasi :

menit

Meminta kepada audien untuk

Mendengarkan dan
menyimak
pembicaraaan
Bertanya dan
menjawab pertanyaan

mengulang kembali apa yang


disampaikan pembicara meliputi:
1. Pengertian, penyebab dan
4.

1 menit

tanda gejala.
Penutup :
Mengucapkan terima kasih dan
salam

Menjawab salam

VI. MATERI :

TANDA BAHAYA PADA ANEMIA


Pengertian
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya
kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002).
Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar Hb dan/atau hitung eritrosit
lebih rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 g/dl dan
Ht < 41 % pada pria atau Hb < 12 g/dl dan Ht <37 % pada wanita. (Arif
Mansjoer,dkk. 2001).
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II
(Saifudin, 2002).
Kehamilan memang rentan terhadap berbagai keluhan penyakit. Salah satunya
adalah anemia. Anemia yang diderita oleh ibu hamil atau disebut juga anemia ibu
hamil bisa menghambat serta mengganggu kesehatan ibu dan janin yang tengah
dikandung. Anemia ibu hamil memiliki keluhan yang cenderung sama dengan
anemia biasa, yang membedakan adalah waktu penyakit anemia itu diderita.
Penyebab

1. Menurut Mochtar (1998) penyeban anemia pada umunya adalah:


1) Perdarahan.
2) Kekurangan gizi seperti zat besi, vitamin B 12 dan asam folat.
3) Penyakit kronik, seperti gagal ginjal, abses paru, bronkiektasis, empiema,
dll.
4) Kelainan darah.
5) Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk sel-sel darah.
6) Malabsorpsi.
2. Penyebab anemia pada kehamilan:
1) Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin.
2) Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil.
3) Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan.
4) Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe).
5) Pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.
3. Faktor Resiko Anemia pada Ibu Hamil:
1) Umur < 20 tahun atau > 35 tahun.
2) Perdarahan akut.
3) Pekerja berat.
Makan < 3 kali dan makanan yang dikonsumsi kurang zat besi.
Tanda dan Gejala
Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah, sering
pusing, mata berkunang-kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun
(anoreksia), konsentrasi hilang, nafas pendek, (pada anemia parah), dan keluhan
mual muntah pada hamil muda, palpitasi.
Gejala umum yang terjadi pada seseorang dengan anemia adalah lemas,
pusing, cepat lelah, mudah mengantuk, konsentrasi menurun, pandangan
berkunang-kunang terutama bila bangkit dari duduk, tampak pucat. Kepucatan
dapat dilihat pada konjungtiva. (Arisman, 2004). Tanda dan gejala anemia yaitu:
1. 5 L yaitu: lesu, letih, lemah, lelah, lunglai.
2. Pusing dan pandangan mata berkunang-kunang.
3. Pucat pada kelopak mata, bibir lidah dan telapak tangan.
4. Pada ibu hamil muda keluhan mual-muntah hebat.
Untuk menegakan diagnosa anemia dalam kehamilan dapat dilakukan dengan
yaitu:
1. Anamnesa Pada anamnesa akan didapatkan keluhan seperti tanda dan gejala
anemia.
Pemeriksaan

Hb

Pemeriksaan

Hb

dapat

dilakukan

dengan

alat

sahli

Hasil pemeriksaan Hb dapat digolongkan sebagai berikut : Hb 11 gr % tidak


anemia. 9 10 gr % anemia ringan, 7 8 gr % anemia sedang, < 7 gr %
anemia berat. Pemeriksaan Hb dilakukan minimal 2x selama kehamilan yaitu pada
trimester I dan trimester III. (Wiknjosastro, 2006).

Penatalaksanaan
Therapy pengobatan
1) Therapy oral
Pengobatan anemia biasanya dengan pemberian tambahan zat besi.
Sebagian besar tablet zat besi mengandung ferosulfat, besi glukonat atau
suatu

polisakarida. Tablet besi akan diserap dengan maksimal jika

diminum 30 menit sebelum makan. Biasanya cukup diberikan 1 tablet/hari,


kadang diperlukan 2 tablet. Kemampuan usus untuk menyerap zat besi
adalah terbatas, karena itu pemberian zat besi dalam dosis yang lebih besar
adalah sia-sia dan kemungkinan akan menyebabkan gangguan pencernaan
dan sembelit. Zat besi hampir selalu menyebabkan tinja menjadi berwarna
hitam, dan ini adalah efek samping yang normal dan tidak berbahaya. Dan
biasanya asupan nutrisi yang mengandung zat besi cenderung lebih tinggi
pada ibu hamil daripada wanita normal. Umumnya asupan nutrisi
meningkat 2 kali lipat daripada wanita normal. Pengobatan yang lain:
Asam folik 15-30 mg per hari, Vitamin B12

(3 X 1) tablet per hari,

Sulfas ferosus (3 X 1) tablet per hari, Pada kasus berat dan pengobatan per
oral hasilnya lamban sehingga dapat diberikan transfusi darah.
2) Therapi parenteral
Diberikan jika penderita tidak tahan akan obat besi peroral ada gangguan
penyerapan oenyakit saluran pencernaan atau apabila kehamilannya sudah tua.
Therapy parenteral ini diberikan dalam bentuk ferri. Secara intramusculus dapat
disuntikan dextran besi (Imferon) atau sorbitol besi.

Anda mungkin juga menyukai