Anda di halaman 1dari 9

39

ANALISA DATA
Data Subyektif Dan Data
Obyektif
Data Subyektif:
Tn. S mengatakan sesak nafas

Etiologi

Masalah

Kuman menyebar dan

Ketidakefektifan

menginvasi usus

pola pernafasan

Data Obyektif:
1) Keadaan

pasien

compos

mentis

Peningkatan eksudasi
dalam alveoli

2) Klien masih sesak


3) Terpasang O2 4 liter/menit
4)
5)
6)
7)
8)

RR 25/menit
Tipe pernafasan dada
Terdengar ronkhi
Ada distraksi pada dada
Pasien tampak gelisah

Gangguan pengiriman
oksigen
Mengganggu pergerakan
difusi O2

9) Posisi semi fowler


Data Subyektif :

Sesak, RR meningkat
COP turun

Tn. S mengatakan bengkak


pada kedua kaki

cairan
Aliran darah ginjal turun

Data Obyektif:
1) Terdapat edema di kaki

RAA turun

kanan dan kirinya


2) Obat furosemide 3x1mg
3) BB waktu pre HD 70 kg
4) CRT > 2 detik
5) Turgor kulit masih baik
6) Putting edema 3 cm
7) Minum air putih 1 gelas

Kelebihan volume

Retensi Na & H0 naik

40

Data Subyektif :
Tn.

Terjadi penekanan pada

mengatakan

nafsu

makannya berkurang.

Anoreksia

Data Obyektif:
1)

perut (abdomen)

Keadaan pasien compos Nafsu makan berkurang


mentis

Resiko
pemenuhan
kebutuhan nutrisi kurang
terpasang dari ke butuhan tubuh

2)

pasien tampak lemah

3)

Tangan

kiri

vemflon.
4)

Pasien

hanya

bisa

menghabiskan
makanannya porsi saja
yang

diberikan

oleh

petugas kesehatan gizi.


5)

Tinggi badan pasien 170


cm, berat badan sebelum
sakit 85 kg dan waktu
sakit berat badan turun
menjadi 70 kg akan tetapi
berat badan ideal pasien
masih

dalam

batas

normal.
TTV

TD

150/100

mmHg, S 36,1 C N 93 x/
menit RR 25 x/menit.

ANALISA DATA

Resiko pemenuhan
kebutuhan
kurang

nutrisi
dari

butuhan tubuh

ke

41

1.

Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan kuman menyebar


dan menginvasi usus, peningkatan eksudasi dalam alveoli, gangguan
pengiriman oksigen, mengganggu pergerakan difusi O2 yang di tandai
dengan data obyektif: klien masih sesak, terpasang O2 4 liter/menit, RR
25/menit, tipe pernafasan dada, terdengar ronkhi, ada distraksi pada dada,
pasien gelisah, posisi semi fowler.

2.

Kelebihan volume cairan berhubungan dengan COP turun, aliran darah


ginjal turun, RAA turun, retensi Na & H0 naik yang di tandai dengan data
obyektif: terdapat oedema di kedua kaki kanan dan kiri, obat furosemide
3x1mg, BB 70 kg,CRT > 2 detik, turgor kulit masih baik.

3.

Resiko pemenuhan kebutuhan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan anoreksia, dan nafsu makan berkurang.

39
INTERVENSI
Tanggal/Jam
Kamis, 01 Oktober
2015
Jam 17.30 Wib

Diagnosa Keperawatan
Tujuan (Kriteria Hasil)
1. Ketidakefektifan
pola Setelah
di
lakakukan
pernafasan

berhubungan tindakan

dengan kuman menyebar selama


dan

menginvasi

pengiriman
mengganggu

1x4

usus, harapkan

peningkatan eksudasi dalam kembali


alveoli,

keperawatan
jam

di

pola

nafas

normal

dengan

gangguan kriteria hasil:


tidak ada ronchi

difusi O2 yang di tandai 2. Pola


dengan data obyektif: klien

nafas

kembali

terdengar

ronkhi,

nafas

2. Tinggikan kepala dan


dorong

sering

3. Observasi tanda-tanda

dalam

tambahan

keluarga

menggetahui

penyebab dari sesak.


terjadinya

sesak nafas.
3. Tanda-tanda vital untuk

4. Berikan oksigen
RR,

dan

2. Mencegah

mengetahui
pola
dan

karakteristik sputum.

ada 5. Tidak ada retraksi dada

gelisah, posisi semi fowler.

pasien

keadaan

umum klien

pernafasan, suara nafas 4. Untuk

normal

distraksi pada dada, pasien 6. Klien

sesak.

5. Observasi

masih sesak, terpasang O2 3. RR 16-24x/menit


menit tipe pernafasan dada,

meningkatkan kerjasama

vital setiap 1 jam

normal

4 liter/menit, RR 25 x/ 4. Kedalaman

keluarga penyebab dari

mengubah posisi

oksigen, 1. Tidak ada dispnea dan


pergerakan

Intervensi
Rasional
1. Jelaskan
kepada 1. Pemahaman

memenuhi

kebutuhan O2 klien
5. Untuk

mengetahui

keadaan klien

tidak

menggunakan oksigen

42

40
Kamis, 01 Oktober
2015
Jam 17.30 Wib

2. Kelebihan volume cairan Setelah

di

berhubungan dengan COP tindakan


turun, aliran darah ginjal selama

lakakukan 1. Kaji
keperawatan

1x4

turun, RAA turun, retensi harapkan

pasien

Na & H0 naik yang di mengalami


tandai

dengan

data cairan

jam

di
tidak

kelebihan

dengan

kriteria

obyektif: terdapat oedema hasil:

status

dengan

cairan 1. Mengatahui status cairan,

menimbang

BB

perhari, 2. Untuk mengetahui adanya

keseimbangan

edema di klien.

masukan dan haluaran 3. Pembatasan caiaran akan


turgor kuli tanda

menentukan

tanda vital.

haluaran urin dan respon

di kaki kanan dan kirinya,

1. Turgor kulit baik

2. Kaji adanya edema

obat furosemide 3x1mg,

2. CRT < 2 detik

3. Batasi masukan cairan

BB 70 kg , CRT > 2 detik,

3. Tidak terjadi edema 4. Jelaskan pada pasien

turgor kulit masih baik

pada

wajah,

tangan

dan kaki
4. BB

dalam

antara

ideal

terhadap terapi.
4. Pemahaman
meningkatkan kerjasama
pasien

pembatasan cairan.

dalam pembatasan cairan.

dokter

5. Keseimbangan

BB

dan keluarga tentang

batas 5. Kolaborasi

normal

meliputi input dan output.

pemberian obat

dengan 5. Terapi
untuk

dan
obat

mengurangi

keluarga
dapat
adanya

edema

input dan output

Kamis, 01 Oktober

3. Resiko

pemenuhan Setelah

di

lakakukan 1. Kaji TTV

1. Untuk melihat keadaan

43

41
2015
Jam 17.30 Wib

kebutuhan

nutrisi kurang tindakan

dari kebutuhan tubuh

selama

keperawatan 2. Kaji
1x4

harapkan

nafsu

jam

di

pola

makanya

klien

umum klien
2. Untuk

makan 3. Anjurkan klien untuk

meningkatkan gizi pada

pasien kembali normal

makan sesuai dengan

Dengan kriteria hasil :

seleranya tetapi sesuai 3. Selera

1. pasien

dengan

tidak

tampak

lemah
2. berat

kebutuhan

yang di anjurkan.
badan

dalam 4. Kaloborasi

batas normal
3. nafsu makan kembali

pemberian

membantuk

klien
makan

meningkatkan

dapat
nafsu

makan klien

dalam 4. Obat dapat meningkatkan


obat

nafsu makan klien.

vitamin

normal

44

IMPLEMENTASI/EVALUASI

42
Tanggal/Jam
Kamis, 01 Oktober 2015
Jam 17.30 Wib

Diagnosa Keperawatan
Implementasi
1. Ketidakefektifan
pola 1. Menjelaskan kepada keluarga S:
pernafasan

berhubungan

penyebab dari sesak.

Tn.

Evaluasi
S mengatakan

sesak

nafasnya berkurang

dengan kuman menyebar dan 2. Tinggikan kepala dan dorong O:


menginvasi usus, peningkatan
eksudasi
gangguan
oksigen,

dalam

sering mengubah posisi

alveoli, 3. Mengobservasi
pengiriman

1. Klien masih sesak

tanda-tanda

vital setiap 1 jam

3. Nafas cepat

mengganggu 4. Memberikan oksigen 3 l/m

pergerakan difusi O2 yang di 5. Mengobservasi


tandai dengan data obyektif:

pernafasan,

klien masih sesak, terpasang

tambahan

O2 4 liter/menit, RR 25 x/

sputum.

RR,
suara

dan

ronkhi,

4. Pasien

memakai

oksigen

pola

nasal kanul 4 L/Menit.

nafas

5. Posisi pasien semi fowler

karakteristik

6. RR: 24 x/ menit
A: Masalah belum teratasi

menit tipe pernafasan dada,


terdengar

2. Masih terdapar ronchi

P: Lanjutkan intervensi 1,2,3,4

ada

dan 5 (rencana pasien rawat

distraksi pada dada, pasien

inap)

gelisah, posisi semi fowler.


Kamis, 01 Oktober 2015
Jam 17.30 Wib

2. Kelebihan
berhubungan

volume
dengan

cairan 1. Mengkaji status cairan dengan S: Tn. S mengatakan kakinya


COP

menimbang

BB

perhari,

bengkak

turun, aliran darah ginjal turun,

keseimbangan masukan dan O:

RAA turun, retensi Na & H0

haluaran turgor kuli tanda

naik yang di tandai dengan

tanda vital.

1. Terdapat edema di kaki kiri


kanan,

perut

besar,

45

dan

42

43
data obyektif: terdapat oedema 2. Mengkaji adanya edema

terdapat edema di wajah

di wajah, tangan kanan dan 3. Membatasi masukan cairan

wajah, tangan kan edema

kaki kanan dan kirinya, Perut 4. Menjelaskan pada pasien dan

2. CRT > 2 detik

kelihatan besar dan keras, obat

keluarga tentang pembatasan

3. BB sebelum 63 kg

furosemide tablet, BB 70 kg

cairan.

4. Pasien minum saat minum

CRT > 2 detik, turgor kulit

obat

masih baik

5. BAK tidak ada


A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
dan 5 rencana pasien rawat

Kamis, 01 Oktober 2015


Jam 17.30 Wib

3. Resiko pemenuhan kebutuhan

inap)
S: Tn.

1. Mengkaji TTV

nutrisi kurang dari kebutuhan

2. Mengkaji pola makanya klien

tubuh

3. Menganjurkan
makan

klien

sesuai

mengatakan

nafsu

makannya masih berkurang.

untuk O:
dengan

seleranya
4. Berkaloborasi
pemberian obat vitamin

1. Pasien masih lemah


2. Pasien

dalam

hanya

bisa

menghabiskan makanannya
porsi saja yang diberikan
oleh petugas kesehatan gizi.
3. Tinggi badan pasien 170

46

cm, berat badan sebelum


sakit 85 kg dan waktu sakit

44
berat badan turun menjadi 70
kg akan tetapi berat badan
ideal pasien masih dalam
batas normal.
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
dan 5 rencana pasien rawat
inap)

47
41

Anda mungkin juga menyukai