Anda di halaman 1dari 27

PERHITUNGAN

STATISTIK
Kelompok 12 :
Yuliana kolo
Yulius wonga
Yohan karo
1
Perhitungan Statistik
1 UJI CHI SQUARE

2 UJI KORELASI SPEARMAN

3 UJI KORELASI PEARSON


2 Uji Chi Square
• Uji Chi Square atau yang sering disebut dengan
uji chi kuadrat merupakan bagian dari analisis
statistik non parametrik.
• Uji Chi Square bertjuan untuk menegetahui
hubungan antara variabel yang terdapat pada baris
dengan kolom.
• Jenis data yang digunakan dalam uji Chi square
harus berbentuk data frekuensi berkala nominal
atau ordinal.
• Uji Chi Square tidak dapat dipakai untuk data
berskala ratio ataupun intrval.
Ketentuan PenggunaanUji Chi
3
Square
• Jumlah sampel harus cukup besar untuk meyakinkan
kita bahwa terdapat kesamaan antara distribusi
teoretis dengan distribusi sampling chi-kuadrat
• Pengamatan harus bersifat independen (unpaired). Ini
berarti bahwa jawaban satu subjek tidak berpengaruh
terhadap jawaban subjek lain atau satu subjek hanya
satu kali digunakan dalam analisis.
• Pengujian chi-kuadrat hanya dapat digunakan pada
data deskrit (data frekuensi atau data kategori) atau
data kontinu yang telah dikelompokkkan menjadi
kategori.
Ketentuan PenggunaanUji Chi
4
Square
• Jumlah frekuensi yang diharapkan harus sama
dengan jumlah frekuensi yang diamati
• Pada derajat kebebasan sama dengan 1 (tabel 2x2)
tidak boleh ada nilai ekspetasi yang sangat kecil.
• Secara umum, bila nilai yang diharapkan terletak
dalam satu sel terlalu kecil (< 5) sebaiknya chi-
kuadrat tidak digunakan karena dapat
menimbulkan taksiran yang berlebih (over
estimate), sehingga banyak hipotesis yang ditolak
kecuali dengan koreksi dari Yates.
5 Menghitung Nilai Ekspetasi

Nilai ekspetasi adalah nilai yang kita


harapkan terjadi sesuai dengan hipotesis
penelitian. Nilai ekspetasi dapat dihitung
dengan perkalian antara nilai marginal
kolom dan baris yang bersangkutan dibagi
dengan jumlah seluruhnya (N) atau grand
total yang terletak pada sudut kanan tabel
kontingesnsi.
6 Contoh Kasus Uji Chi Square
• Seorang peneliti ingin mengetahui apakah
tedapat “hubungan antara sumber air minum
dengan kejadian diare pada balita di wilayah
kerja Puskesmas Juwiring Kabupaten klaten
tahun 2019”.
• Untuk mengukur (memperoleh data) variabel
sumber air minum dan variabel kejadian diare
tersebut maka, peneliti membagikan
kuisioneratau angket kepada 30 responden
orang tua balita yang berkunjung ke
puskesmas Juwiring.
7 Chi-kuadrat untuk pengujian independensi

• Dibidang kedokteran tidak jarang kita menemukan dua


variabel di mana masing-masing variabel terdiri dari
beberapa kategori, misalnya tingkat beratnya penyakit dan
tingkat kesembuhan. Bila kita ingin mengetahui apakah
diantara dua variabel tersebut terdapat hubungan atau
tidak, dengan kata lain apakah kedua variabel tersebut
bersebut bersifat dependen atau independen, maka
pengujian hipotesis dilakukan dengan X2.
• Interpretasi hasil pengujian ialah apabila hipotesis nol
dierima, berarti tidak ada hubungan (independen), tetapi
bila hasilnya menolak hipotesis nol maka dikatakan kedua
variabel tersebut mempunyai hubungan atau dependen.
Rumus yang digunakan adalah rumus umum X2
Judul Skripsi menggunakan Uji Chi
8
Square
• “Hubungan Antara Umur Dengan Kejadian
Gastritis Pada Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas
Gulai Bancah Kota Bukittinggi”.
• Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Toddler
• Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan kejadian
hipertensi pada penderita Rawat Inap di Rumah
Sakit Umum Sari Mutiara Medan Tahun 2014.
• Hubungan Teknik Menyusui yang Benar dengan
Tingkat Keberhasilan Laktasi
• Hubungan Dysmenorrhea dengan Prestasi Belajar
mahasiswa kepeawatan.
9 Langkah-langkah Uji Chi Square dengan SPSS

1. Buka program SPSS. Setelah program SPSS terbuka, selanjutnya klik variabel view.
• Properti variabel “sumber air minum” maka isikan :
• Name ketiak air
• Type pilih nimeric
• Decimal pilih 0
• Label ketikan simber air minum.
• Untuk mengisi properti values maka klik kolom None pada “values” sampai muncul kotak dialog “Value Label” pada kotak value isikan 1 dan
pada kotak label isikan terlindung, lalu klik Add.
• Berikutnya isi kembali pada kotak Valuedengan angka 2 pada kotak Label tuliskan tidak terlindungi, lalu klik Add.
• Jika sidah benar kemudian klik Ok.
• Missing pilih None
• Colums pilih 8
• Alighn pilih nominal
• Role pilih input
• Properti variabel kejadian diare, maka isikan :
• Name ketikan kejadian
• Type pilih Numeric
• Width pilih 8
• Decimal pilih 0
• Label ketikan kejadian diare
• Klik kolom None pada “Value” sampai muncul kotak dialog “Value Label”, pada kotak Value isikan 1 dan pada kotak Label isikan Tindakan
Diare, lalu klik Add.
• Jika sidah benar kemudian klik Ok.
• Missing pilih None
• Colums pilih 8
• Alighn pilih nominal
• Measure pilih nominal
• Role pilih input ( Tampak pada layar).
10 Langkah-langkah Uji Chi Square dengan SPSS

2. Selanjutnya klik Data View. Kemudian masukan skor jawaban


untk variabel sumber air minum dan variabel kejadian diare
diatas sesuai kolom variabel yang tersedia. (Bisa dengan cara
copy paste dari excel).
3. Dari menu SPSS : pilih menu Analyze, pilih Descriptive
Statistics, lalu pilih Crosstabs...
4. Muncul kotak dialog dengan nama “Crosstabs”. Berikut
masukan variabel Sumber Air Minum ke kotak Row(s),
kemudian masukan variabel Kejadian diare ke koak
Column(s). Tampak pada layar
5. Langkah berikutnya klik Statistics... muncul kotak dialog
dengan anam “Crosstabs : Statistics”, berikan tanda centang
(v) pada bagian Chi Square, lalu klik Continue. Tampak pada
layar
11 Langkah-langkah Uji Chi Square dengan SPSS

6. Terakhir klik Ok, maka akan muncul output SPSS


yang kita interpretasikan.
Rumusan hipotesis penelitian :
H0 : Tidak ada hubungan antara Sumber Air
Minum dengan kejadian Diare pada balita di
wilayah kerja Puskesmas Juwiring kabupaten
klaten tahun 2019.
H1 : Ada hubungan antara Sumber Air Minum
dengan kejadian Diare pada balita di wilayah
kerja Puskesmas Juwiring kabupaten klaten
tahun 2019.
12 Uji Korelasi
• Koefsisan korelasi ini merupakan suatu uji untuk
mengukur derajat keeratan suat hubungan
jenjang suatu hasil pengamatan suatu variabel
dengan urutan jenjang hasil pengamatan pada
variabel yang lain.
• Pada pengujian ini data pada kedua variabel
paling rendah berskala ordinal atau semi
kuantitatif.
• Korelasi merupakan istilah yang digunakan untuk
mengukur kekuatan hubungan antarvariabel.
4548
13
Uji Korelasi
• Koefisien korelasi ini digunakan untuk mengukur keeratan
hubungan antara dua variabel yang datanya berbentuk data interval
atau rasio, ditribusi data normal.
• Terdiri dari dua variabel :
• 1 variabel X ( Independent)
• 1 variabel Y (Dependent)
14 Asumsi Uji Korelasi
Sebelum diimplementasi, uji Korelasi terlebih dulu harus
memenuhi serangkaian asumsi. Asumsi-asumsi uji
Korelasi adalah:
1. normalitas. Artinya, sebaran variabel-variabel yang
hendak dikorelasikan harus berdistribusi normal. 
2. Linearitas. Artinya hubungan antara dua variabel harus
linier. Misalnya ditunjukkan lewat straight-line. 
3. Ordinal. Artinya, variabel harus diukur dengan minimal
skala Ordinal. 
4. Homoskedastisitas. Artinya, variabilitas skor di variabel
Y harus tetap konstan di semua nilai variabel X. 
15 Uji Korelasi

KORELASI

Korelasi
Pearson

Korelasi Runk
Spearman
16 Manfaat Korelasi Pearson
• Melihat tingkat kekuatan (keeratan
hubunhan dua variabel
• Melihat arah atau jenis hubungan dua
variabel
• Melihat apakah hubungan tersebut
signifikan atau tidak.
17
Uji Korelasi Pearson
• Berdsarkan Nilai Signifikan Sig. ( 2-tailed ) :
Jika nilai Sig. ( 2-tailed ) < 0,05 maka terdapat korelasi
antar variabel yang dihubungkan. Sebaliknya jika nilai
Sig. ( 2-tailed )> 0,05 maka tidak terdapat korelasi.
• Berdasarkan Nilain r hitung ( Pearson Correlations ) :
Jika nilai r hitung >r tabel maka ada korelasi antar
variabel. Sebaliknya jika nilai r hitung <r tabel maka
artinya tidak ada korelasi antar variabel.
• Berdasarkan Tanda Bintang ( * ) yang diberikan SPSS :
Jika terdapat tanda bintang ( * )atau ( ** ) pada nilai
pearson correlation maka antar variabel yang dianalisis
terjadi korelasi. Sebaliknya jika tidak terdapat tanda
bintang pada nilai pearson correlation maka antar
variabel yang di analisisntidak terjadi korelasi.
18 Uji Korelasi Pearson
• Seorang peneliti akan melakukan
pengujian apakah ada hubungan yang
signifikan antara “Motivasi dan Minat
dengan Prestasi belajar siswa”
• Sebanyak 12 sampel

SPSS
19 Uji kolerasi pearson SPSS
• Melakukan uji Korelasi Pearson untuk mencari nilai r
dengan SPSS sangatlah mudah. Caranya sebagai berikut:
• Klik Analyze --> Correlate --> Bivariate 
• Klik Masukkan variabel x1, x2, x3, dan y ke kotak Variables. 
• Pada bagian Correlation Coefficients, ceklis Pearson. 
• Pada bagian Test of Significance, ceklis Two-tailed. 
• Klik Options --> Ceklis Means and standard deviations -->
Ceklis Exclude cases pairwise. 
• Klik Continue. 
• Klik OK. 
• Saksikan hasilnya pada Output SPSS. 
Cth Judul yang MenggunakanUji
20
Korelasi Pearson
• Uji Kelayakan Pengukuran Perilaku seksual
Remaja dengan Menggunakan Alat Ukur
Kuisioner
• Pengaruh Beban Kerja Fisik dan Mental
Terhadap stress Kerja pada perawat Instalasi
gawat darurat RSUD Cianjur
• Pola Komunikasi keluarga dan Tingkat depresi
lansia di kelurahan Padang medan
• Korelasi Antara Perilaku Vulva Hygiene dengan
Kejadian Keputihan Pada wanita Usia Remaja
21 Uji Korelasi Spearman
• Koefisien korelasi ini digunakan untuk mengukur
keeratan hubungan antara dua variabel yang datanya
berbentuk data ordinal (data bertingkat/data ranking).
• Nilai rs= 0 maka tidak ada hubungan monoton . Tanda
rs menunjukkan arah hubungan monoton (monoton
positif/ naik dan negatif /turun). Korelasi positif
mengindikasikan bahwa kenaikan (penurunan) satu
variabel berasosiasi dengan kenaikan (penurunan
variabel lain).
• Korelasi negatif mengindikasikan kenaikan (penurunan)
satu variabel berasosiasi dengan penurunan (kenaikan)
variabel lain.
22 Manfaat Uji Korelasi Spearman

• Melihat tingkat kekuatan (keeratan


hubunhan dua variabel
• Melihat arah atau jenis hubungan dua
variabel
• Melihat apakah hubungan tersebut
signifikan atau tidak.
• Disimbolkan dengan “rs”.
23 Uji Korelasi Spearman Secara Manual 

Jika dilakukan secara manual, maka tata tertib


melakukan uji korelasi Spearman adalah: 
1. Jumlahkan skor item-item di tiap variabel untuk
mendapatkan skor total variabel (misalnya cari
skor total variabel X dengan menotalkan item-item
variabel X). 
2. Lakukan rangkin skor total x (rx) dan rangking skor
total y (ry). 
3. Cari nilai d yaitu selisih rx – ry . 
4. Cari nilai d2 yaitu kuadrat d (selisih rx – ry).
Contoh kasus Uji Korelasi
24
Spearman
• Seorang manajer perusahaan ingin
mengetahui apakah terdapat hubungan
antara motivasi kerja dengan prestasi
kerja karyawan di perusahaan yang ia
pimpin. Untuk itu diambilah 12 pekerja
untuk dijadikan sampel penelitian.

SPSS
Contoh Judul yg Menggunakan Uji
25
Korelasi Spearman
• Hubungan Pengetahuan Ibu Primipara tentang
Stimulasi Tumbuh Kembang dengan
Perkembangan Bahasa Anak Kurang Dari 2
Tahun
• Hubungan Suhu Tubuh dengan Outcome pada
Pasien Stroke Iskemik Berdasarkan Standar
Nasional Institut Of Health Stroke Scale
• Pengaruh Abdominal Sretching terhadap
Intensitas Nyeri Haid pada remaja Putri Di
SMAN 5 Jombang.

Anda mungkin juga menyukai