NOVI ASTRI
191101005
Email : novi3636re@gmail.com
Abtrak
COVID-19 merupakan penyakit yang menular sehingga diperlukan perawat khusus untuk
memberikan asuhan keperawatan. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang paling sering kontak
dengan pasien Covid-19 selama asuhan keperawatan dilakukan. Kecemasan, ketakutan perawat
akan resiko tertularnya virus Covid-19 dapat melahirkan sikap dan perilaku perawat yang tidak
profesional dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Penelitian ini bertujuan
mengidentifikasi pengalaman perawat selama merawat pasien terinfeksi Covid-19. Hasil
penelitian menemukan empat tema utama yaitu pengetahuan tentang perawatan Covid-19,
motivasi perawat, Kondisi psikologis perawat selama merawat pasien, upaya mencegah
penularan dan Peran perawat dalam Memberikan Asuhan keperawatan yang dilakukan perawat
ke keluarga pasien Covid-19. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa perlunya penelitian
Penerapan Model Family-Centered Nursing Terhadap Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga
Dalam Pencegahan penularan Covid-19.
Latar belakang :
Corona Virus atau COVID-19 merupakan sudah dikategorikan sebagai pandemi global
wabah penyakit yang pertama kali (WHO, 2020). Pandemi global Covid-19
dilaporkan pada Desember 2019 di Wuhan, pertama kali diumumkan pada 11 Maret
China (1). COVID-19 menyebar sangat 2020 menandakan bahwa virus ini sudah
cepat ke seluruh bagian negara China, dan menjangkiti populasi besar di berbagai
dalam kurun waktu beberapa bulan negara. Pada tanggal 25 Maret 2020 sudah
menyebar ke seluruh dunia dengan jumlah menjangkiti 175 negara dengan angka
215 negara terjangkit, 163 negara transmisi penularan sebanyak 425.493 kasus. China
local (2). Salah satu negara yang terdampak masih menempati posisi tertinggi, yaitu
adalah Indonesia, sekitar 456 kabupaten kota 81.637 kasus, tetapi kasus kesembuhan di
yang terdampak, 182 transmisi local (3). China juga tinggi, yaitu 73.770 kasus
Covid-19 saat ini menjadi permasalahan sehingga kasus Covid-19 di China sudah
dunia yang serius dengan jumlah kasusnya terkendali. Pada 2 Maret 2020, dua kasus
yang selalu mengalami peningkatan setiap pertama dikonfirmasi Indonesia.
harinya. Menyerang setiap orang tanpa
memandang usia maupun jenis kelamin dan
Tujuan: Literatur review ini bertujuan Covid-19 diberikan dalam bentuk dukungan
untuk melakukan telaah implikasi psikologis dari keluarga dan tim kesehatan.
manajemen keperawatan dalam penanganan
pasien Covid-19 dari berbagai jurnal. Pembahasan :
Tidak hanya kebutuhan fisik yang harus Dibutuhkan pengelolaan tenaga keperawatan
dibantu, juga kebutuhan pemenuhan yang tepat mengingat berbagai macam
kebutuhan psikologis, kebutuhan spiritual masalah akan m 9 uncul pada perawat
serta kebutuhan untuk didengar dan seperti kelelahan fisik. Sebagaimana hasil
dimengerti menjadi esensi perawatan pasien. penelitian tentang pengalaman perawat
Di sisi lain, terjadi suatu perubahan selama bertugas di area akut rumah sakit
fenomena besar pada era Covid ini, di mana selama pandemic Covid-19 ditemukan
umumnya di Indonesia model family bahwa faktor fisik adalah faktor utama yang
empowerment saat keluarga dirawat sangat dialami perawat saat menjalankan tugas
kental menjadi budaya di Indonesia, namun seperti kelelahan karena beban kerja yang
pada era Covid-19 budaya ini berubah100 % tinggi. Hal tersebut diketahui dari tanda dan
atau dapat dikatakan budaya pelibatan gejala fisik diantaranya pusing, sakit kepala,
keluarga dalam asuhan di RS tidak bisa batuk kering, mual,sesak 7 nafas. Hal ini
dilaksanakan karena adanya pembatasan menjadi perhatian pihak manajemen
untuk mencegah transmisi dan pasien harus sehingga menjadi catatan terhadap aspek
diisolasi sehingga tidak boleh ditungggu kesehatan para perawat. Untuk itu faktor
oleh keluarga. Dampak perawatan isolasi ini fisik perlu ditinjau apakah ada kesempatan
menyebabkan perubahan yang sangat besar yang memastikan perawat dapat beristirahat
dan mendorong seluruh perawat untuk lebih sesuai kebutuhan. Istirahat itu penting bagi
melakukan asuhan secara komprehensif dari kesejahteraan fisik dan mental dan
seluruh komponen bio, psiko, sosial, memberikan kesempatan untuk menjalankan
spiritual, dan budaya. Hal ini diperkuat oleh kegiatan menjaga diri.
Undang-undang Keperawatan No 38/2014 Selain itu saat menjalankan tugasnya
disampaikan bahwa asuhan keperawatan perawat memerlukan sarana yang cukup dan
memenuhi standar berupa alat perlindungan DAFTAR PUSTAKA :
diri sehingga tidak terpapar dan tertular.
Ditemukan 2 artikel yang menjelaskan 1. Astuti, tri, junia dan suyanto. 2020.
bahwa faktor penyebab terpaparnya virus Implikasi Manajemen
covid-19 pada perawat diantaranya adalah Keperawatan dalam Penanganan
alat pelindung diri yang tidak memadai Pasien Corona Virus Disease-19
(kurang), terkena percikan urin/feses, (Covid-19): Literatur Review.
jatuhnya kacamata pelindung saat Journal of clinical medicine. Vol 7
melakukan tindakan, percikan dahak serta (1A). 288-297.
kontak dengan pasien positif Covid-19 2. Utama, A. tuti , Sukmawati , dan
bahkan dari pasien berstatus OTG (Orang Dayanty Eka feni. 2020.
8,19 Tanpa Gejala) dan kontak dekat. Pengalaman Perawat Dalam
Memberikan Asuhan
Sebagaimana diketahui bahwa pandemi Keperawatan Pada Pasien
Covid-19 telah menyebabkan korban Terinfeksi Covid – 19. Jurnal Ilmu
perawat sebagai petugas kesehatan yang Keperawatan Indonesia (JIKPI).
memberikan pelayanan. Hal ini 1(2). 13-19.
menunjukkan bahwa penyebaran virus 3. Abdi T, Widani luh ni dan Agustinus
masih tinggi padahal perawat memiliki Bandur. 2020. Pengalaman
resiko tinggi tertular. Untuk itu diperlukan Perawat Dalam Memberikan
penyesuaian pengelolaan tenaga perawat dan Asuhan Keperawatan Pada Pasien
pemenuhan kebutuhan sarana dan Covid-19 di DKI Jakarta. 4(1). 74-
kedisiplinan diri perawat. Berdasarkan hasil 91.
penelitian tentang perhatian khusus 4. Rahmanita, fika. 2021. ANALISIS
perlindungan bagi perawat selama pandemi PENGARUH PERAN GANDA
Covid-19 diketahui bahwa perawat lebih PADA PERAWAT WANITA
memilih bekerja 6 jam terus menerus dalam TERHADAP KINERJA PADA
1 shift dengan 5 tumpang tindih 1 jam MASA PANDEMI COVID. Jurnal
diakhir shift. Hal ini memungkinkan perawat ilmiah humanika.4(1).
dapat mengurangi risiko tertular seperti 5. Sabir, nurfadillah. 2021.
ganti saat mengenakan dan melepas alat GAMBARAN FAKTOR YANG
pelindung diri. Meskipun sangat tidak MMEPENGARUHI
nyaman tetapi 6 dapat mengurangi tingkat KESEHATAN MENTAL
stres para perawat. Dengan demikian bagi PERAWAT PADA MASA
pihak manajemen, kondisi ini perlu segera PANDEMI COVID-19. Jurnal
ditindak lanjuti dengan melakukan keperawatan. 13(1).
pengaturan ulang jadwal kerja perawat di 6. Iswanti, dkk. 2021.
pelayanan. PENGALAMAN PERAWAT
SAAT TERKONFIRMASI
COVID-19 DI RUMAH SAKIT
DOKTER H. ANSARI SALEH
BANJARMASIN: Jurnal syntax
idea. 3(2).
7. Indonesia KTKR. Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Nomor 08/MEN/2010
Tentang Alat Pelindung Diri.
Jakarta: Kementerian Tenaga Kerja
Republik Indonesia; 2010.
8. Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19. Peta Sebaran
[Internet]. 2020. Available from:
https://covid19.go.id/petasebaran
9. Widyaningrum N, Djayanti Putri Y,
Wilopo. Gambaran Penerapan
Physical Distancing Sebagai Upaya
Menekan Persebaran Covid-19 Di
Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta 1. Nusant J Ilmu
Pengetah Sos. 2020;7(2):470–81.