DISUSUN OLEH:
Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Perawat dianggap sebagai salah
satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia.Seiring dengan berjalannya waktu dan
bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan menuntut perawat saat ini memiliki
pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Saat ini perawat memiliki peran yang
lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit,
juga memandang klien secara komprehensif. Perawat menjalankan fungsi dalam
kaitannya dengan berbagai peran pemberi perawatan, pembuat keputusan klinik dan
etika, pelindung dan advokat bagi klien, manajer kasus, rehabilitator, komunikator dan
pendidik (Almizra,2016).
Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien mendapatkan
kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat memfokuskan asuhan
pada kebutuhan kesehatan klien secara holistic, meliputi upaya untuk mengembalikan
kesehatan emosi, spiritual dan sosial (Amperaningsih, 2013). Pemberi asuhan
memberikan bantuan kepada klien dan keluarga klien dengan menggunakan energy dan
waktu yang minimal. Selain itu, dalam perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan,
perawat memberikan perawatan dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar
manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan
agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat dan sesuai dengan tingkat
kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya.
Pemberian asuhan keperawatannya dilakukan dari yang sederhana sampai yang
kompleks (Erwing, 2015).
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 004 tahun 2014 menyatakan bahwadalam
strategi pendidikan kesehatan harus diperkuat dengan metode dan media yang tepat
(Kemenkes RI, 2014). Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan merupakan peran
yang paling utama bagi seorang perawat. Perawat profesional yang dapat memberikan
asuhan keperawatan dengan baik dan terampil akan membangun citra keperawatan
menjadi lebih baik di mata masyarakat (Notoatmodjo, 2010). Saat ini, perawat
vokasional memang masih mendominasi praktik keperawatan di rumah sakit maupun di
tempat pelayanan kesehatan lainnya.Tidak dapat dipungkiri bahwa perawat vokasional
memiliki kemampuan aplikasi yang baik dalam melakukan praktik keperawatan.
Namun, perawat vokasional memiliki pengetahuan teoritis yang lebih terbatas jika
dibandingkan dengan perawat profesional. Dengan semakin banyaknya jumlah perawat
professional saat ini, diharapkan dapat melengkapi kompetensi yang dimiliki oleh
perawat vokasional (Sunaryo, 2015). Seorang perawat professional harus memahami
landasan teoritis dalam melakukan praktik keperawatan. Landasan teoritis tersebut akan
sangat berguna bagi perawat professional saat menjelaskan maksud dan tujuan dari
asuhan keperawatan yang diberikan secara rasional kepada klien (Mardhiah, 2015).
2. TUJUAN
Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui peran dan fungsi perawat di
lingkungan keluarga dan masyarakat.
3. METODE
Metode dalam penulisan ini yaitu dengan mendeskripsikan dan menguraikan
tentang mengetahui peran dan fungsi perawat di lingkungan keluarga dan masyarakat.
4. HASIL
5. PEMBAHASAN
6. KESIMPULAN
Burhan, W.I.S., Mulyadi., & Hamel, R.S. (2015). Hubungan antara imbalan jasa dan
motivasi kerja perawat di Puskesmas Manganitu Kabupaten Sangihe. e-Journal
Keperawatan. 3(2). Diperoleh tanggal 22 Juli 2018 dari http://ejournal.unsrat.ac.id
Kemenkes RI. (2017). Profil kesehatan indonesia tahun 2016. Jakarta: Kementrian
Kesehataan Republik Indonesia.
Mardhiah, A., Abdullah, A., & Hermansyah. (2015). Pendidikan kesehatan dalam
peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan keluarga dengan hipertensi. Jurnal
Ilmu Keperawatan. Diperoleh tanggal 20 Juli 2018 dari www.jurnal.unsiyah.ac.id