Anda di halaman 1dari 1

Dua Hukum Malthus yang Terkenal 1. Populasi cenderung bertambah menurut deret ukur o Isu pertama, Pertambahan Penduduk.

Populasi dunia memang bertambah secara geometris, akan tetapi pertambahan tersebut tidak bersifat Malthusian. Pertambahan peenduduk yang terjadi smpai saat ini dikarenakan terjadi penurunan tajam dalam tingkat kematian bayi dan meningkatnya usia harapan hidup karena meningkatnya standar hidup. Berbeda dengan yang telah diramalkan Malthus bahwa dengan bertambahnya penduduk akan terjadi penderitaan dan kematian. o Isu kedua, Penurunan Kelahiran Malthus berpendapat bahwa tingkat pendapatan yang tinggi hanya akan mendorong lebih banyak anak. Menurutnya, ketika pendapatan per kapita meningkat, populasi akan meningkat lebih cepat, yang pada gilirannya mengurangi pendapatan per kapita sampai ke tingkat subsistensi. Namun yang terjadi adalah sebaliknya, saat ini orang yang lebih kaya justru memiliki sedikit anak. Hal itu dikarenakan semakin tingginya standar hidup membuat semua orang peduli akan kontrol kelahiran. Dalam buku edisi keduanya Malthus merivisi teorinya yang terlalu sederhana. Dalam buku pertama dia mengatakan bahwa perintang pertambahan penduduk seperti kelangkaan makanan, penyakit, wabah, kelaparan dan kejahatan pada akhirnya akan gagal melemahkan kekuatan reproduksi seksual. Dalam buku keduanya dia menjelaskan bahwa menunda pernikahan dan mengurangi hubungan seksual dalam keluarga lebih bisa mengurangi pertambahan penduduk. Akan tetapi Malthus mulai ragu dan kembali ke keyakinan pertama. 2. Produksi makanan (sumber daya alam) cenderung bertambah menurut deret hitung Malthus tidak menjelaskan pendapatnya tentang kehidupan tanaman dan hewan tidak seproduktif manusia. Dia hanya mengatakan bahwa alam menyebarkan benih kehidupan seluas-luasnya dan sebebas-bebasnya, tetapi alam tidak cukup ruang dan gizi untuk membesarkan benih itu. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa pertumbuhan tanaman maupun hewan jauh lebih produktif daripada manusia. Tanaman dan hewan hanya butuh waktu beberapa bulan untuk berkembang biak, sedangkan manusia buth Sembilan bulan untuk melahirkan seorang anak. Jelas teori Malthus keliru. Dalam buku edisi berikutnya Malthus mengembangkan konsep kelangkaan. Saranasarana untuk mendukung kehidupan manusia dibatasi oleh kelangkaan tanah, besarnya tanah yang gersang di bumi, dan menurunnya proporsi produk yang dihasilkan dari penambahan kapital secara terus-menerus terhadap tanah yang sudah ditanami. Tetapi hukum ini hanya berlaku dengan asumsi semua hal lainnya dainggap tetap, sedangkan dalam jangka panjang tidak ada input yang bersifat tetap. Malthus mengabaikan faktor-faktor lain tersebut dan merermehkan kecerdikan manusia. Bagi ekonom modern arti penting tanah mulai berkurang sebab ada perkembangan dalam teknik pertanian dan kemajuan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai