KoloRektal
Maria I. Renggi
&
Luisa B. Titi
Pengertian Kanker Kolrektal
Kanker kolorektal adalah kanker yang berasal dalam permukaan usus besar (kolon)
atau rektum/rektal, umumnya kanker kolorektal berawal dari pertumbuhan sel yang tidak
ganas terdapat adenoma atau berbentuk polip. Terjadinya kaker kolorektal dimulai dari
pertumbuhan jaringan abnormal yang dikenal sebagai polip yang berasal dari lapisan
mukosa usus besar. Perkembangan kanker kolorektal biasanya membutuhkan waktu 10
sampai dengan 15 tahun.
Risiko kematian pada pasien penderita kanker kolorektal disebabkan karena kanker
kolorektal seringkali tidak menunjukkan gejala awal yang khas sehingga membuat banyak
penderita kanker kolorektal datang ke rumah sakit dalam keadaan stadium lanjut dan
upaya pengobatan menjadi sulit
Etiologi Kanker KoloRektal
Ca colon (95%) adernokasinoma ( muncul dari epitel usus). Dimana sebagai polip
jinak tetapi bisa jadi ganas menyusup serta merusak jaringan normal dan serta
meluas ke struktur sekitar. Sel kanker dapat terlepas dari tumor primer dan
menyebar secagian tubuh lain ( Japaries, 2013)
Pertumbuhan kanker dapat menghasilkan efek sekunder, meliputi penyembuhan
lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi pada dinding usus serta perdarahan.
Penetrasi kanker dapat menyebabkan perforasi dan abses, serta timbulnya
metastase pada jaringan lain. Prognosis relative baik bila lesi terbatas pada
mukosa dan submukosa pada saat resek dilakukan, dan jauh lebih jelek bila
metasatase kekelenjar limfe( japaries, 2013)
Pathway
Manifestasi Klinis
Stadium T N M Duke
0 Tis N0 M0 -
I T1 N0 M0 A
T2 N0 M0
II A T3 N0 M0 B
II B T4 N0 M0
III A T1-T2 N1 M0 C
III B T3-T4 N1 M0
III C Any T N2 M0
IV Any T Any N M1 D
Ket
N : Kelenjar getah bening
T :Kanker primer regional/node
Tx : Kanker primer tidak dapat di nilai Nx : Penyebaran pada kelenjar
T0 : Tidak terbukti adanya tumor primer getah bening tidak dapat di nilai
Tis : Carcinoma in situ, terbatas pada N0 : Tidak ada penyebaran pada
intraepitelial atau terjadi invasi pada lamina kelenjar getah bening
propria N1 : Telah terjadi metastasis pada
T1 : Kanker menyebar pada submukosa 1-3 kelenjar getah bening regional
T2 : Kanker menyebar pada muskularis N2 : Telah terjadi metastasis pada
propria lebih dari 4 kelenjar getah bening
T3 : Kanker menyebar menembus
muskularis propria ke dalam subserosa atau
ke dalam jaringan sekitar kolon atau rektum
tapi belum mengenai peritoneal.
T4 : Kanker menyebar pada organ tubuh M : Metastasis
lainnya atau menimbulkan perforasi Mx : Metastasis tidak
peritoneum viseral. dapat di nilai
M0 : Tidak terdapat
metastasis
M1 : Terdapat metastasis
Penatalaksanaan
Terapi Suportif
Folow Up
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Pemeriksaan Laparatomi
Laboratorium Klinis patologi anatomi
Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan Laboratorium
terhadap karsinoma Patologi Anatomi pada kanker
kolorektal bisa untuk kolorektal adalah terhadap
menegakkan diagnosa bahan yang berasal dari
maupun monitoring tindakan biopsi saat
perkembangan atau kolonoskopi maupun reseksi
kekambuhannya usus
Kolonoskopi Radiologi
1. Identitas Klien
2. Riwayat Kesehatan :
• Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya klien mengeluh nyeri dibagian abdomen karena sudah
melakukan tindakan laparatomi juga kolostomi, jadi klien merasakan
tidak nyaman dengan kondisinya yang sekarang Klien tidak bisa
bergerak banyak dan susah untuk tidur, tubuh klien biasanya terasa
lemas dan letih, dan nafsu makan akan menurun
• Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya pernah menderita polip kolon, radang kronik kolon dan kolotis
ulseratif yang tidak teratasi, ada infeksi dan obstruksi pada usus besar,
dan diet dan konsumsi dietrendaah serat, tinggi protein, tinggi lemak,
tinggi serat.
• Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya keluarga klien adanya riwayat kanker, diindetifikasi kanker
yang menyerang tubuh atau ca colon adalah turunan yang sifatnya
dominan
Pemeriksaan fisik
Mata : Kunjungtiva anemis.
Mulut : Mukosa mulut kering dan pucat, lidah
pecah- pecah dan berbau
Leher : Distensi vena jugularis (JVP).
Abdomen : Distensi abdomen, adanya teraba
massa, penurunan bissing usus dan kembung.
Kulit : Tugor kulit jelek, kering, (dehidrasi
dan malnutrisi).
Pemeriksaan fungsional
• Aktivitas dan Istirahat
Biasanya kelemahan, kelelahan, malaise,
cepat lelah, merasa gelisah dan
ansietas, tidak tiduran semalaman
karena akibat reaksi nyeri sudah
pembedahan.
• Pernafasan
Biasanya klien nafas pendek, dispnea
(respon terhadap nyeri yang dirasakan)
yang ditandai dengan takipnea dan
Pemeriksaan Fungsional
• Sirkulasi
Biasanya takikardi (respon terhadap demam, dehidrasi,
proses imflamasi dan nyeri), ada perubahan pada
tanda- tanda vital misalnya tekanan darah meningkat,
nadi takikardi, pernafasan cepat, suhu meningkat
• Intergritas ego
Biasanya ansietas, ketakutan, emosi kesal, misalnya :
perasaan tak berdaya /tak ada harapan.
• Eliminasi
Biasanya fasesnya terlihat cair atau lunak karena dipasang
kolostomi di bagian area abdomen.
• Makan /cairan
Biasanya mual dan muntah juga sering dirasakan oleh klien
setelah dilakukan operasi, maka dari itu akan
menimbulkan penurunan berat badan pada klien tapi
itu hanya pada awal-awal post operasi tetapi lama
kelamaan sudah terbiasa.
• Muskulosketal
Biasnya klien mengalami penurunan kekuatan otot akibat
sudah insisi pembedahan itu hanya untuk sementara
saja.
• Seksualitas
Biasanya tidak bisa melakukan hubungan seksual/ fekuensi
menurun.
Hubungan sosial
Diagnosa
Pre Operasi Post Operasi
Nyeri akut berhubungan dengan
agen cidera fisik