Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS UJI BEDA: INDEPENDEN T-TEST

A. Independen T-Test dengan SPSS


Independen T Test adalah uji komparatif atau uji beda untuk mengetahui adakah
perbedaan mean atau rerata yang bermakna antara 2 kelompok bebas yang
berskala data interval/rasio. Dua kelompok bebas yang dimaksud di sini adalah dua
kelompok yang tidak berpasangan, artinya sumber data berasal dari subjek yang
berbeda. Misal Kelompok Kelas A dan Kelompok kelas B, di mana responden dalam
kelas A dan kelas B adalah 2 kelompok yang subjeknya berbeda. Bandingkan
dengan nilai pretest dan posttest pada kelas A, di mana nilai pretest dan posttest
berasal dari subjek yang sama atau disebut dengan data berpasangan. Apabila
menemui kasus yang data berpasangan, maka uji beda yang tepat adalah uji paired
t test.
B. Asumsi Independen T-Test
Asumsi yang harus dipenuhi pada independen t test antara lain:
1. Skala data interval/rasio.
2. Kelompok data saling bebas atau tidak berpasangan.
3. Data per kelompok berdistribusi normal.
4. Data per kelompok tidak terdapat outlier.
5. Varians antar kelompok sama atau homogen.
Untuk asumsi poin no. 1 dan 2, tidak perlu menguji dengan SPSS. Sedangkan untuk
asumsi no. 3 dan no. 5, harus mengujinya dengan SPSS.
C. Cara Pengujian Independen T Test dengan SPSS
Data di bawah ini menunjukkan bahwa ada 2 kelompok yaitu 1 dan 2, di mana tiap
kelompok terdapat 10 responden/observasi.
Kelompok Nilai
1 60
1 33
1 76
1 54
1 66
1 86
1 45
1 55
1 50
1 62
2 80
2 50
2 95
2 67
2 77
2 96
2 68
2 64
2 75

1. Pengujian Asumsi Independen T-Test


Langkah pertama adalah menguji asumsi normalitas, outlier dan
homogenitas. Yaitu pada menu SPSS, klik Analyze, Descriptive Statistics,
Explore. Maka akan muncul jendela seperti berikut:

Klik tombol Plots, setelah muncul jendela, centang Factor levels together,
Stem-and-leaf, Histogram, Normality plots with tests dan Power
estimation. Kemudian Klik Continue

Kemudian klik OK pada jendela utama. Lihat output!


- Uji Normalitas Dalam Independen T Test

Tabel di atas menunjukkan hasil uji Shapiro Wilk dan Lilliefors. Nilai p
value (Sig) lilliefors 0,200 pada 2 kelompok di mana > 0,05 maka
berdasarkan uji lilliefors, data tiap kelompok berdistribusi normal. P value
uji Shapiro wilk pada kelompok 1 sebesar 0,884 > 0,05 dan pada
kelompok 2 sebesar 0,778 > 0,05. Karena semua > 0,05 maka kedua
kelompok sama-sama berdistribusi normal berdasarkan uji Shapiro wilk.

- Homogenitas Independen T Test

Tabel di atas menunjukkan hasil uji homogenitas dengan metode


Levene’s Test. Nilai Levene ditunjukkan pada baris Nilai based on Mean,
yaitu 0,001 dengan p value (sig) sebesar 0,979 di mana > 0,05 yang berarti
terdapat kesamaan varians antar kelompok atau yang berarti homogen.

- Stem-leaf Independen T Test


Diagram di atas adalah diagram stem-leaf yang berfungsi untuk
mendeteksi adanya outlier. Ada outlier apabila terdapat nilai Extrem di
atas dan di bawah stem-leaf. Pada data anda tidak terdapat nilai
exkstrem, maka tidak terdapat outlier. Deteksi outlier juga bisa dinilai
dengan Box-plot seperti di bawah ini:

- Boxplot Independen T Test

Box-Plot di atas tidak menunjukkan terdapat plot-plot di atas


dan/atau di bawah boxplot yang berarti tidak terdapat outlier.
Oleh karena semua asumsi terpenuhi, maka dapat dilanjutkan ke uji
selanjutnya yaitu uji Independen T Test.

2. Langkah Independen T Test dengan SPSS


Pada menu SPSS, klik Analyze, Compare Means, Independen Samples T
Test. Maka akan muncul jendela sebagai berikut: Kemudian
masukkan variabel terikat anda yaitu Nilai ke kotak Test Variable(s) dan
masukkan variabel bebas anda yaitu Kelompok ke kotak Grouping
Variables.
Cara Uji T Independen
- Klik tombol Define Groups kemudian masukkan kode 1 dan 2.

- Klik Continue. Dan pada jendela utama klik OK kemudian lihat Output!

Tabel di atas menunjukkan Mean atau rerata tiap kelompok, yaitu pada
kelompok 1 nilainya 56 di mana lebih rendah dari kelompok 2 yaitu 73,1.
Apakah perbedaan ini bermakna? lihat di bawah ini:

Output Independen T Test

Levene Test dalam Uji T Independen


Nilai hasil uji levene test untuk homogenitas sama dengan bahasan di atas,
yaitu homogen. Karena homogen, maka gunakan baris pertama yaitu nilai t
hitung -2,577 pada DF 18. DF pada uji t adalah N-2, yaitu pada kasus ini 20-
2=18. Nilai t hitung ini anda bandingkan dengan t tabel pada DF 18 dan
probabilitas 0,05.
Untuk menjawab hipotesis ada 2 cara:
1. Dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel:
Apabila nilai t hitung positif: Ada perbedaan bermakna apabila t hitung
> t tabel.
Apabila nilai t hitung negatif: ada perbedaan bermakna apabila t hitung
< t tabel.
2. Cara kedua adalah dengan melihat nilai Sig (2 tailed) atau p value. Pada
kasus di atas nilai p value sebesar 0,019 di mana < 0,05. Karena < 0,05
maka perbedaan bermakna secara statistik atau signifikan pada
probabilitas 0,05.
Besarnya perbedaan rerata atau mean kedua kelompok ditunjukkan pada
kolom Mean Difference, yaitu -17,1. Karena bernilai negatif, maka berarti
kelompok pertama memiliki Mean lebih rendah dari pada kelompok kedua.

Anda mungkin juga menyukai