Anda di halaman 1dari 7

STATISTIKA LANJUT

“UJI T”

Dosen Pengampu :
Ahmad Ridfah, S. Psi., M. Psi., Psikolog
Widyastuti, S. Psi., M. Si., Psikolog
Nur Akmal, S. Psi., M. A

Oleh :

Syahrul Saleh 220701501142


Annisa Tri Damayanti 220701502110
Annisa Tri ma’rifah 22070150
Asharul Fitri 220701501031

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2022/2023
UJI-T
A. Sejarah Uji-T
Uji t adalah uji statistik yang bertujuan atau digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan
hipotesis nol (H0). Uji t disebut juga dengan Test t. Uji t dikembnagkan pertama kali oleh William
Seely Gosset pada tahun 1915. Pada awalnya William Seely Gosset menggunakan nama samaran
Student, dan huruf t yang yang terdapat pada istillah uji ”t” berasal dari huruf terakhir nama beliau.
Jadi sejak saat itu uji t juga dapat disebut dengan distribusi Student t. (Ridwan 2006)

William Seely Gosset (1876-1937)

Uji t merupakan statistik uji yang sering kali kita temui dalam masalah-masalah praktis statistika.
Uji t termasuk dalam golongan statistika parametrik. Statistik uji t ini digunakan dalam pengujian
hipotesis, uji t digunakan ketika informasi mengenai nilai variance (ragam) populasi tidak diketahui.
Uji t juga ialah salah satu uji yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan yang
signifikan dan menyakinkan dari dua mean sampel (dua buah variabel yang dikomparasikan). Uji t
dapat dibagi menjadi dua yaitu uji t yang digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis 1 sampel
dan uji t yang digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis 2 sempel. Bila dihubungkan dengan
kebebasan atau independency sampel yang digunakan (khusus bagi uji t dengan 2 sampel), maka uji t
dibagi lagi menjadi 2 yaitu uji t untuk sampel bebas (independent) dan uji t untuk sampel berpasangan
(paired).

B. Konsep-konsep Uji T
Uji t merupakan metode uji statistik yang membandingkan rata-rata dua sampel untuk menguji
kebenaran atau tidaknya sebuah Hipotesis pada suatu populasi. Ada 2 varian hipotesis yang digunakan
dalam metode uji t, yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis nol (H0) artinya
bahwa perbedaan sebenarnya antara rata-rata dua kelompok adalah nol. Sedangkan hipotesis alternatif
(Ha) mengartikan bahwa perbedaan sebenarnya berbeda dari nol. Jadi, uji t memiliki fungsi yaitu
pertama untuk menguji rata-rata satu sampel dan kedua untuk membandingkan rata-rata dua sampel
yaitu ada tidaknya perbedaan rata-rata dua sampel tersebut. Adapun persyaratan analisis uji t yaitu:
1) Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal,
2) Ukuran sampel kurang dari 30 (n < 30), dan nilai ragam (variance) populasi tidak diketahui,
3) Daat sampel berskala interval dan atau rasio.
C. Jenis-jenis Uji T
Uji terbadi menjadi 2 yaitu, Uji t satu sampel (one samples t-test) dan uji t dua sampel (samples t-
test). Kemudian uji dua sampel juga dibedakan menjadi dua, yaitu dua sampel berpasangan dan dua
sampel bebas.
1. Uji t Satu Sampel
Uji t sampel digunakan untuk membandingkan antara sekelompok data yang berasal dari satu
sampel atau kelompok dengan satu nilai acuan atau dugaan. Dalam uji-t satu sampel, rumus uji
statistik yang digunakan adalah sebagai berikut:

Dalam penggunaan uji-t satu sampel, kriteria kondisi data yang harus dipenuhi adalah
sebagai berikut:
a) Jenis data yang digunakan adalah interval atau rasio.
b) Sampel yang terpilih dari populasi harus bersiftar random.
c) Tidak terdapat data yang bersifat outlier (ekstrim kiri atau kanan).
d) Varians dari sampel dan populasi bersifat homogen.
CONTOHNYA:
Seorang Guru akan melakukan pengujian tinggi badan dari 20 siswa SMA, dengan data tinggi
siswa yaitu 173, 175, 172, 173, 171, 171, 170, 168, 169, 170, 175, 172, 172, 174, 166, 175,
167, 167, 172, 168. Berdasarkan literatur-literatur terdahulu, rata-rata ideal tinggi badan siswa
SMA adalah 170. Apakah hal ini terbukti secara statistik?
Penyelesaian :
H0 : Rata-rata tinggi badan siswa ideal adalah 170 cm
Ha : Rata-rata tinggi badan ideal siswa dibawah 170 cm
Mean populasi : 170
Uji-t satu sampel menggunakan SPSS
a) Buka aplikasi SPSS lalu siapkan data anda dan isi sesuai kondisi sampel yang anda
miliki,
b) Pilih Analyze >> Compare Means >> One Sample T-Test

c) Klik dan pindahkan variabel yang akan kita uji, isikan nilai hipotesis yang akan di uji
pada Test value, yaitu 170,

d) Lalu klik OK, maka output yang didapat :

KET:
• N = Jumlah sampel yang digunakan adalah 20
• Mean = rata-rata sampel adalah 171cm
• Std. Deviation = nilai standar deviasi dari sampel adalah 2.80976
• Std. Error Mean = nilai rata-rata standar error adalah 0.62828
• t=t-value berdasarkan hasil statistik uji adalah 1.592
• df= derajat kebebasan dari sampel yang kita gunakan adalah 19
• Sig. (2-tailed) = p-value dari hasil pengujian adalah 0.128
• Test Value= nilai rata-rata pengujian hipotesis nol
• Mean difference = perbedaan rata-rata sampel dan hipotesis
• 95 % Confidence Interval of Difference = batas atas dan bawah untuk selang
kepercayaan 95 persen -3.150 dan 2.3150
e) Kesimpulan yang dapat diambil yaitu :
• Nilai p-value yang kita dapat adalah 0.128. Nilai ini lebih besar daripada alpha
yang kita gunakan yaitu 5 persen (0.05). Karena p-value > alpha, artinya, kita
gagal untuk menolak H0.
• Bila anda menemukan batas atas dan batas bawah selang kepercayaan memuat
nol, artinya kita gagal untuk menolak H0.
• Maka dapat dikatakan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%, rata-rata tinggi
badan siswa SMA adalah 170 cm karena H0 diterima.
2. Uji-t Dua Sampel
a. UJi-t Untuk Sampel Bebas (Independent)
Uji-t dua sampel bebas merupakan uji statistik parametrik yang membandingkan dua
kelompok independen untuk menentukan apakah ada bukti bahwa rata-rata populasi
secara statistik signifikan berbeda. Variabel yang digunakan dalam uji ini yaitu variabel
terikat dan variabel bebas.
Data pada uji-t dua sampel bebas memiliki persyaratan :
1) Variabel dependen numerik.
2) Variabel independen kategorikal.
3) Tidak ada hubungan antara subjek dalam setiap sampel atau kelompok.
4) Pengambilan sampel pada populasi secara acak.
5) Variabel dependen memiliki distribusi normal pada setiap kelompok
6) Varian pada kedua kelompok sama
7) Tidak ada outliers.
Uji t untuk varian yang sama (equal variance) menggunakan rumus Polled Varians:

Uji t untuk varian yang berbeda (unequal variance) menggunakan rumus Separated
Varians:

Untuk pengolahan data menggunakan SPSS, menggunakan Langkah-langkah sebagai


berikut :
1) Klik Analyze >> Compare Means >> Independent Sample T,
2) Pindahkan variabel ke Test Variable(s),
3) Lalu Grouping Variable >> define Group >> Group 1 diisi dengan angka minimal,
dan Group 2 diisi dengan angka maksimal >> Continue >> Ok.
4) Lihat Output.
5) Lihat Sig. dari uji Levene (uji asumsi Homogenitas) jika Sig. > 0,05, maka H0
diterima (varians sama), maka nilai nilai Sig. yang kemudian dilihat adalah nilai dari
Equal variances assumed, jika Sig. < 0,05 maka H0 ditolak . Kemudian lihat nilai t.
6) Lihat Sig. dari uji Levene (uji asumsi Homogenitas) jika Sig. < 0,05, maka H0 ditolak
(varians berbeda), maka nilai nilai Sig. yang kemudian dilihat adalah nilai dari Equal
variances not assumed, jika Sig. < 0,05 maka H0 ditolak . Kemudian lihat nilai t.

b. Uji-t Dua Sampel Berpasangan


Uji-t dua sampel berpasangan adalah uji statistik parametrik yang membandingkan
dua cara berbeda pada subjek yang sama. Dua cara berbeda dapat mewakili hal-hal seperti
pengukuran dilakukan dua yang berbeda, pengukuran dilakukan dalam dua kondisi yang
berbeda dan pengukuran dilakukan dari dua bagian subjek.
Data pada uji-t dua sampel bebas memiliki persyaratan yaitu:
1) Variabel dependen numerik.
2) Subjek dalam setiap sampel adalah sama. Subjek dalam kelompok pertama juga
dalam kelompok kedua.
3) Teknik pengambilan sampel pada populasi secara acak.
4) Variabel dependen memiliki distribusi normal pada setiap kelompok
5) Tidak ada outliers.
Rumus t-test yang digunakan untuk sampel berpasangan (paired) adalah:

Untuk langkah-langkah pengolahan data menggunakan SPSS, yaitu ;


1) Klik Analyze >> Compare Means >> Paired-Samples T-test
2) Pindahkan variabel ke Paired Variable(s) Ok.
3) Lihtat Output.
4) Lihat Sig. untuk Paired Sample t Test, jika Sig. < 0,05 maka H0 ditolak.
Khusus untuk hipotesis berarah, nilai t signifikan jika:

• Nilai uji t memiliki arah yang sama dengan arah yang diprediksikan.
• Nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel.

Pada dasarnya t-test berasal dari Z-score. Z-score merupakan skor standar yang berupa jarak
skor seseorang dari mean kelompoknya dalam satuan standar deviasi. Semua proses menjadi sama
dengan jika kita menggunakan Z. Perbedaannya terletak pada tabel acuan distribusinya. Jika
menggunakan Z kita mengacu ke tabel distribusi normal, pada uji t kita menggunakan acuan tabel
distribusi t. Uji-t berguna untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua cuplikan (sampel). Karena
setiap sampel atau populasi memiliki jenis dan keadaan yang berbeda maka uji-t juga memiliki
beberapa jenis seperti yang telah dijelaskan di atas.

DAFTAR PUSTAKA
Ridwan . 2006. Dasar-dasar Statistika. Bandung Alfabeta.
Soeprajogo, 2002. Magdalena Purnama, Nina ratnaningsih. Perbandingan dua rata-rata uji-t. Bandung
: Universitas Padjajaran.
Rahman JA. 2015. Brief Guidelines for Methods and Statistics in Medical Research. Springer.
Ridwan. 2006. Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta.
Ghozali, Imam. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Yogyakarta:
Universitas Diponegoro.
Siegel, S. (1994). Statistik Parametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: PT. Gramedia.
Magdalena, Riana,Maria Angela Krisanti. 2019. Jurnal Tekno : “Analisis Penyebab dan Solusi
Rekonsiliasi Finished Goods Menggunakan Hipotesis Statistik dengan Metode Pengujian Independent
Sample T-Test di PT.Merck, Tbk”. Jakarta: Universitas Katolik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai